المستدرك

Al-Mustadrak

Al-Mustadrak #421

المستدرك ٤٢١: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، أَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ، أَنْبَأَ ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي مَالِكُ بْنُ خَيْرٍ الزِّيَادِيُّ، عَنْ أَبِي قَتِيلٍ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا» . «وَمَالِكُ بْنُ خَيْرٍ الزِّيَادِيُّ مِصْرِيٌّ ثِقَةٌ، وَأَبُو قَبِيلٍ تَابِعِيٌّ كَبِيرٌ»

Al Mustadrak 421: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam memberitakan (kepada kami), Ibnu Wahab memberitakan (kepada kami), Malik bin Khair Az-Ziyadi mengabarkan kepadaku dari Abu Qubail, dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati kaum tua dan menyayangi anak-anak kecil, serta mengetahui (mengenal) orang-orang alim." Malik bin Khair Az-Ziyadi adalah orang Mesir yang tsiqahy sedangkan Abu Qabil seorang tabiin senior.

Al-Mustadrak #422

المستدرك ٤٢٢: حَدَّثَنَا أَبُو زَكَرِيَّا يَحْيَى بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَنْبَرِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ السَّلَامِ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَنْبَأَ وَكِيعٌ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ: {أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ} [النساء: 59] قَالَ: «أُولِي الْفِقْهِ وَالْخَيْرِ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ لَهُ شَاهِدٌ، وَتَفْسِيرُ الصَّحَابِيِّ عِنْدَهُمَا مُسْنَدٌ»

Al Mustadrak 422: Abu Zakaria Yahya bin Muhammad Al Anbari menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdussalam menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Waki' memberitakan (kepada kami) dari Ali bin Shalih, dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil, dari Jabir bin Abdullah, (tentang ayat), "Taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu." (Qs. An-Nisaa' [4]: 59) Dia berkata, "Maksudnya adalah orang-orang yang ahli agama dan orang-orang baik." Hadits ini memiliki syahid, dan penafsiran sahabat menurut Al Bukhari dan Muslim merupakan musnad.

Al-Mustadrak #423

المستدرك ٤٢٣: أَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلَمَةَ الْعَنْبَرِيُّ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: {أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ} [النساء: 59] يَعْنِي: «أَهْلَ الْفِقْهِ وَالدَّيْنِ، وَأَهْلِ طَاعَةِ اللَّهِ الَّذِينَ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ مَعَالِيَ دِينِهِمْ وَيَأْمُرُونَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ، وَيَنْهَوْنَهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ، فَأَوْجَبَ اللَّهُ طَاعَتَهُمْ» . «وَهَذِهِ أَحَادِيثُ نَاطِقَةٌ بِمَا يَلْزَمُ الْعُلَمَاءُ مِنَ التَّوَاضُعِ لِمَنْ يُعَلِّمُونَهُمْ»

Al Mustadrak 423: Ahmad bin Muhammad bin Salamah Al Anbari mengabarkan kepadaku, Utsman bin Sa'id Ad-Darimi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Shalih menceritakan kepada kami dari Mu'awiyah bin Shalih, dari Ali bin Abu Thalhah, dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah, "Taatilah Allah dan taatilah RasulfNya, dan ulil amri di antara kamu,” (QS. An-Nisa : 59) dia berkata, "Maksudnya adalah orang- orang ahli agama (kaum ulama), orang-orang yang taat kepada Allah yang mengajarkan ajaran-ajaran agama, beramar makruf dan nahi mungkar. Allah mewajibkan kita untuk menaati mereka." Berikut ini adalah hadits-hadits yang menyebutkan agar para ulama senantiasa tawadhu terhadap orang-orang yang mereka ajari.

Al-Mustadrak #424

المستدرك ٤٢٤: أَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ الْقَاسِمُ بْنُ الْقَاسِمِ السَّيَّارِيُّ، بِمَرْوَ، أَنْبَأَ أَبُو الْمُوَجَّهِ، أَنْبَأَ عَبْدَانُ، أَنْبَأَ عَبْدُ اللَّهِ، أَنْبَأَ إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ أَخِيهِ، عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ حَفْصَةَ، قَالَتْ لِعُمَرَ: أَلَا تَلْبَسُ ثَوْبًا أَلْيَنَ مِنْ ثَوْبِكَ، وَتَأْكُلُ مِنْ طَعَامٍ أَطْيَبَ مِنْ طَعَامِكَ هَذَا، وَقَدْ فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْأَمْرَ، وَأَوْسَعَ إِلَيْكَ الرِّزْقَ؟ فَقَالَ: «سَأُخَاصِمُكِ إِلَى نَفْسِكِ. فَذَكَرَ أَمْرَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا كَانَ يَلْقَى مِنْ شِدَّةِ الْعَيْشِ» فَلَمْ يَزَلْ يَذْكُرُ حَتَّى بَكَتْ، فَقَالَ: «إِنِّي قَدْ قُلْتُ لَأُشَارِكَنَّهُمَا فِي مِثْلِ عَيْشِهِمَا الشَّدِيدِ لِعَلِّي أُدْرِكُ مَعَهُمَا عَيْشَهُمَا الرَّخِيَّ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِهِمَا، فَإِنَّ مُصْعَبَ بْنَ سَعْدٍ كَانَ يَدْخُلُ عَلَى أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مِنْ كِبَارِ التَّابِعِينَ مِنْ أَوْلَادِ الصَّحَابَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ»

Al Mustadrak 424: Abu Al Abbas Al Qasim bin A1 Qasim As-Sayyari mengabarkan kepada kami di Marwa, Abu Al Muwajjih memberitakan (kepada kami), Abdan memberitakan (kepada kami), Abdullah memberitakan (kepada kami), Ismail bin Abu Khalid memberitakan (kepada kami) dari saudara laki-lakinya, dari Mush'ab bin Sa'ad, bahwa Hafshah berkata kepada Umar, "Mengapa engkau tidak memakai pakaian yang lebih lembut dari pakaian yang engkau pakai saat ini, dan tidak memakan makanan yang lebih enak dari makanan engkau sekarang ini? Bukankah Allah telah memberi kekuasaan kepada engkau dan melapangkan rezeki engkau?" Umar berkata, "Aku akan memusuhimu akibat pribadimu ini." Umar lalu menceritakan tentang kehidupan Rasulullah yang menghadapi kehidupan serba susah. Dia terus menceritakannya hingga Hafshah menangis. Hafshah berkata, "Aku mengatakan seperti ini agar dapat mengikuti beliau dalam dua hal tersebut yang serba kekurangan, dengan harapan dapat bergabung bersama beliau dalam kedua hal itu yang penuh dengan kenikmatan (di akhirat nanti)." Hadits ini shahih yang sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, karena Mush'ab bin Sa'ad sering menemui istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Selain itu, dia salah seorang tabiin besar (senior), dan termasuk anak dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Al-Mustadrak #425

المستدرك ٤٢٥: وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِسْحَاقَ الْقَاضِي، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، وَأَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَلْمَانَ الْفَقِيهُ، قَالَ: قُرِئَ عَلَى عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ مُحَمَّدٍ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ، ثنا أَبِي، قَالَ: ثنا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ الْعَلَاءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «كَرَمُ الْمُؤْمِنِ دِينُهُ، وَمُرُوءَتُهُ عَقْلُهُ، وَحَسَبُهُ خَلْقُهُ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَلَهُ شَاهِدٌ»

Al Mustadrak 425: Ali bin Hamsyad Al Adi menceritakan kepada kami, Ismail bin Ishaq Al Qadhi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Maslamah menceritakan kepada kami. Ahmad bin Salman Al Faqih mengabarkan kepada kami, dia berkata: Dibacakan di hadapan Abdul Malik bin Muhammad —putra Abdullah Ar-Raqasyi—: Ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Muslim bin Khalid menceritakan kepada kami dari Al Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Agama seorang mukmin membuat dirinya mulia, akal seorang mukmin membuat mulia keperwiraannya, dan budi pekertinya membuat mulia keturunannya.” Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, tetapi keduanya tidak meriwayatkannya. Hadist ini memiliki syahid, yaitu:

Al-Mustadrak #426

المستدرك ٤٢٦: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَحْمَدَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ حُسَيْنِ بْنِ مُكْرَمٍ، بِالْبَصْرَةِ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ، ثنا الْمُعْتَمِرُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ جَدِّهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «كَرَمُ الْمُؤْمِنِ دِينُهُ، وَمُرُوءَتُهُ عَقْلُهُ، وَحَسَبُهُ خَلْقُهُ»

Al Mustadrak 426: Abu Sa'id Ismail bin Ahmad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Husain bin Mukram menceritakan kepada kami di Bashrah, Ahmad bin Al Miqdam menceritakan kepada kami, Al Mu'tamir menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi, dari kakeknya, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Agama seorang mukmin membuat dirinya mulia, akal seorang mukmin membuat keperwiraannya mulia, dan budi pekerti seorang mukmin membuat keturunannya mulia"

Al-Mustadrak #427

المستدرك ٤٢٧: حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ بْنِ هَانِئٍ، ثنا أَبُو سَعِيدٍ مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ، ثنا أَبُو عَمَّارٍ، ثنا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلْيَسَعُهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ» . رَوَاهُ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ

Al Mustadrak 427: Abu Ja'far Muhammad bin Shalih bin Hani' menceritakan kepada kami, Abu Sa'id Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Abu Ammar menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Sa'id Al Maqburi, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Kalian tidak cukup membuat manusia senang dengan harta kalian, tapi kalian akan membuat mereka senang dengan wajah yang berseri-seri dan akhlak yang baik” Sufyan Ats-Tsauri juga meriwayatkannya dari Abdullah bin Sa'id.

Al-Mustadrak #428

المستدرك ٤٢٨: حَدَّثَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحَافِظُ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّغَوْلِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ مُشْكَانَ، ثنا يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَكِيمٍ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَفَعَهُ، قَالَ: «إِنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلْيَسَعُهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ مَعْنَاهُ يَقْرُبُ مِنَ الْأَوَّلِ غَيْرَ أَنَّهُمَا لَمْ يُخَرِّجَاهُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ»

Al Mustadrak 428: Abu Ali Al Husain bin Ali Al Hafizh menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdurrahman Ad-Daghauli menceritakan kepada kami, Muhammad bin Misykan menceritakan kepada kami, Yazid bin Abu Hakim menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Sa'id Al Maqburi, dari ayahnya, dari Abu Hurairah yang meriwayatkanya secara marfu', beliau berkata, “Sesungguhnya kalian tidak cukup membuat manusia senang dengan harta kalian, akan tetapi kalian akan membuat mereka senang dengan wajah yang berseri dan akhlak yang baik.” Makna hadits ini shahih dan mendekati hadits yang pertama, hanya saja Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkan dari Abdullah bin Sa'id.

Al-Mustadrak #429

المستدرك ٤٢٩: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَّارُ، ثنا سَمْعَانُ بْنُ بَحْرٍ الْعَسْكَرِيُّ أَبُو عَلِيٍّ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ الْعَمِّيُّ، ثنا أَبِي، عَنْ يُونُسَ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْمَعْرُوفُ إِلَى النَّاسِ يَقِي صَاحِبَهَا مَصَارِعَ السُّوءِ، وَالْآفَاتِ، وَالْهَلَكَاتِ، وَأَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الْآخِرَةِ» . سَمِعْتُ أَبَا عَلِيٍّ الْحَافِظَ، يَقُولُ: هَذَا الْحَدِيثُ لَمْ أَكْتُبْهُ إِلَّا عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَّارِ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ وَابْنُهُ مِنَ الْبَصْرِيِّينَ لَمْ نَعْرِفْهُمَا بِجُرْحٍ، وَقَوْلُهُ «أَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الدُّنْيَا» . قَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنِ الْمُنْكَدِرِ، عَنِ الْمُنْكَدِرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ، جَابِرٍ. «وَالْمُنْكَدِرِ وَإِنْ لَمْ يُخَرِّجَاهُ فَإِنَّهُ يُذْكَرُ فِي الشَّوَاهِدِ»

Al Mustadrak 429: Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Sam'an bin Bahr Al Askari Abu Ali menceritakan kepada kami, Ishaq bin Muhammad bin Ishaq Al Ammi menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami dari Yunus bin Ubaid, dari Al Hasan, dari Anas bin Malik, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Perbuatan baik yang dilakukan terhadap manusia akan melindungi pelakunya dari berbagai keburukan, bencana, dan marabahaya. Orang-orang baik di dunia adalah orang- orang baik di akhirat.” Aku mendengar Abu Al Hafizh berkata, "Hadits ini hanya aku tulis dari Abu Abdillah Ash-Shaffar dan Muhammad bin Ishaq. Putranya termasuk orang Bashrah." Sejauh yang kami ketahui, dia tidak dinilai cacat. Sedangkan sabda Nabi,"Orang-orang baik di dunia" diriwayatkan dari jalur lain, dari Al Munkadir, dari Al Munkadir bin Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir. Sekalipun keduanya tidak meriwayatkan Al Munkadir, tapi haditsnya disebutkan dalam hadits-hadits syahid.

Al-Mustadrak #430

المستدرك ٤٣٠: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بَالَوَيْهِ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرِ بْنِ مَطَرٍ، ثنا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ النَّاقِدُ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الطُّفَاوِيُّ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ {خُذِ الْعَفْوَ} [الأعراف: 199] قَالَ: «أَمَرَ اللَّهُ نَبِيَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْخُذَ الْعَفْوَ فِي أَخْلَاقِ النَّاسِ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الْبُخَارِيِّ، وَقَدِ احْتَجَّ بِالطُّفَاوِيِّ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَقَدْ قِيلَ فِيهِ عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ»

Al Mustadrak 430: Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Balawaih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bisyr bin Mathar menceritakan kepada kami, Amr bin Muhammad An-Naqid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdurrahman Ath- Thafawi menceritakan kepadaku dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Ibnu Umar, tentang firman Allah Azza wa Jalla, “Jadilah engkau pemaaf” (Qs. Al A'raaf [7]: 199) dia berkata, “Allah menyuruh Nabi-Nya untuk memaafkan berbagai perangai yang dilakukan manusia terhadapnya.” Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari, namun Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Dia berhujjah dengan Ath- Thafawi. Ada yang mengatakan bahwa dia diriwayatkan pula dari Urwah, dari Abdullah bin Az-Zubair.