المستدرك ٤٠١: أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ سَلْمَانَ الْفَقِيهُ بِبَغْدَادَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى الْقَاضِي، ثنا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ، أَنْبَأَ عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، ثنا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ، ثنا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ مُطَرِّفٍ، عَنْ خَالِدِ بْنِ وُهْبَانَ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ»
Al Mustadrak 401: Abu Bakar Ahmad bin Salman Al Faqih mengabarkan kepada kami di Baghdad, Ahmad bin Muhammad bin Isa Al Qadhi menceritakan kepada kami, Amr bin Aim menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Ishaq mengabarkan kepada kami, Ali bin Abdul Aziz memberitakan (kepada kami), Amr bin Aun menceritakan kepada kami, Khalid bin Abdullah menceritakan kepada kami dari Mutharrif, dari Khalid bin Wuhban, dari Abu Dzar, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memisahkan diri dari jamaah, meski sejengkal, maka dia telah melepaskan tali Islam dari lehernya”
المستدرك ٤٠٢: تَابَعَهُ جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ الضَّبِّيُّ، عَنْ مُطَرِّفٍ، عَنْ خَالِدِ بْنِ وُهْبَانَ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ خَالَفَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ شِبْرًا، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ» . «خَالِدُ بْنُ وُهْبَانَ لَمْ يُجْرَحُ فِي رِوَايَاتِهِ وَهُوَ تَابِعِيٌّ مَعْرُوفٌ إِلَّا أَنَّ الشَّيْخَيْنِ لَمْ يُخَرِّجَاهُ» . وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْمَتْنُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَلَى شَرْطِهِمَا
Al Mustadrak 402: Jarir bin Abdul Hamid Adh-Dhabbi meriwayatkannya mengikuti riwayat dari Mutharrif, dari Khalid bin Wuhban, dari Abu Dzar, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meninggalkan jamaah kaum muslim, meski satu jengkal, maka dia telah melepas tali Islam dari lehernya.” Khalid bin Wuhban tidak menilai riwayat-riwayatnya cacat. Dia seorang tabiin masyhur, tetapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Redaksi ini juga diriwayatkan dari Abdullah bin Umar dengan sanad yang shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim.
المستدرك ٤٠٣: أَخْبَرْنَاهُ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَّارُ، ثنا أَبُو إِسْمَاعِيلَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، ثنا أَبُو صَالِحٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: كَتَبَ إِلَيَّ خَالِدُ بْنُ أَبِي عِمْرَانَ، قَالَ: حَدَّثَنِي نَافِعٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَنْ خَرَجَ مِنَ الْجَمَاعَةِ قِيدَ شِبْرٍ، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ حَتَّى يُرَاجِعَهُ» وَقَالَ: «مَنْ مَاتَ وَلَيْسَ عَلَيْهِ إِمَامُ جَمَاعَةٍ، فَإِنَّ مَوْتَتَهُ مَوْتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ» . «الْحَدِيثُ الرَّابِعُ فِيمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ إِجْمَاعَ الْعُلَمَاءِ حَجَّةٌ»
Al Mustadrak 403: Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Ash-Shaffar mengabarkannya kepada kami, Abu Ismail Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami, Abu Shalih menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepadaku, Yahya bin Sa'id menceritakan kepadaku, dia berkata: Khalid bin Abu Imran menulis kepadaku, dia berkata: Nafi' menceritakan kepadaku dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa keluar dari jamaah, meski hanya sejengkal, maka dia telah melepas tali Islam dari lehernya sampai dia mengembalikannya lagi.” Beliau juga bersabda, “Barangsiapa meninggal sedangkan dia tidak memiliki imam jamaah, maka dia meninggal dalam kondisi jahiliyah" Hadits keempat yang merupakan dalil bahwa ijmak ulama merupakan hujjah adalah:
المستدرك ٤٠٤: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا بَكَّارُ بْنُ قُتَيْبَةَ الْقَاضِي، بِمِصْرَ، ثنا أَبُو دَاوُدَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ، ثنا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ سَلَّامٍ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ: حَدَّثَنِي الْحَارِثُ الْأَشْعَرِيُّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " آمُرُكُمْ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَمَرَنِي اللَّهُ بِهِنَّ: الْجَمَاعَةُ، وَالسَّمْعُ، وَالطَّاعَةُ، وَالْهِجْرَةُ، وَالْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَمَنْ خَرَجَ مِنَ الْجَمَاعَةِ قِيدَ شِبْرٍ، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ رَأْسِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ «. وَهَكَذَا رَوَاهُ بِطُولِهِ مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامٍ، وَأَبَانُ بْنُ يَزِيدَ الْعَطَّارُ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ.» أَمَا حَدِيثُ مُعَاوِيَةَ "
Al Mustadrak 404: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Bakkar bin Qutaibah Al Qadhi menceritakan kepada kami di Mesir, Abu Daud Sulaiman bin Daud Ath-Thayalisi menceritakan kepada kami, Ali bin Al Mubarak menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir, dari Zaid bin Salam, dari kakeknya, dia berkata: Al Harits Al Asy'ari menceritakan kepadaku, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Aku memerintahkan kalian untuk melakukan lima hal sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadaku untuk dilakukan, (yaitu): (tetap dalam) jamaah, mendengar; taat, hijrah, dan jihad fi sabilillah Barangsiapa keluar dari jamaah meski hanya satu jengkal, maka dia telah melepas tali Islam dari kepalanya, kecuali dia kembali.” Hadits ini diriwayatkan dengan redaksi yang panjang oleh Mu'awiyah dan Aban bin Yazid Al Aththar dari Yahya bin Abi Katsir. Hadits Mu'awiyah adalah:
المستدرك ٤٠٥: فَحَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ، أَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبٍ، أَنَّ حَفْصَ بْنَ عُمَرَ الْعُمَرِيَّ، حَدَّثَهُمْ قَالَ: ثنا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، وَحَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ سَلَّامٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ، يَقُولُ: حَدَّثَنِي الْحَارِثُ الْأَشْعَرِيُّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي بِخَمْسٍ أَعْمَلُ بِهِنَّ» - فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ - «وَأَمَّا حَدِيثُ أَبَانَ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ»
Al Mustadrak 405: Ali bin Hamsyad menceritakannya kepada kami Muhammad bin Ghalib memberitakan (kepada kami), bahwa Hafsh bin Umar Al Umari menceritakan kepada mereka, dia berkata' Mu'awiyah bin Salam menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abi Katsir. Zaid bin Salam menceritakan kepadaku: Dia mendengar Abu Sallam berkata: Al Harits Al Asy'ari menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk melakukan lima hal.” Dia lalu menyebutkan haditsnya dengan redaksinya yang panjang. Hadits Aban bin Yazid dari Yahya bin Abi Kalsir adalah:
المستدرك ٤٠٦: فَحَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذٍ، ثنا تَمِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، ثنا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ، ثنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، ثنا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، أَنَّ زَيْدًا، حَدَّثَهُ، أَنَّ أَبَا سَلَّامٍ حَدَّثَهُ أَنَّ الْحَارِثَ الْأَشْعَرِيَّ، حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسٍ يَعْمَلُ بِهِنَّ، وَأَمَرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهِنَّ» - فَذَكَرَ الْحَدِيثَ -، وَقَالَ فِيهِ: «إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُنِي بِخَمْسٍ» - فَذَكَرَهُ بِطُولِهِ - " هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى مَا أَصَّلْنَاهُ فِي الصَّحَابَةِ، إِذَا لَمْ نَجِدْ لَهُمْ إِلَّا رَاوِيًا وَاحِدًا، فَإِنَّ الْحَارِثَ الْأَشْعَرِيَّ صَحَابِيٌّ مَعْرُوفٌ، سَمِعْتُ أَبَا الْعَبَّاسِ مُحَمَّدَ بْنَ يَعْقُوبَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ الدُّورِيَّ، يَقُولُ: سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ مَعِينٍ، يَقُولُ: الْحَارِثُ الْأَشْعَرِيُّ لَهُ صُحْبَةٌ، وَلِهَذِهِ اللَّفْظَةُ مِنَ الْحَدِيثِ شَاهِدٌ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "
Al Mustadrak 406: Ali bin Hamsyad menceritakannya kepada kami, Tamim bin Muhammad menceritakan kepada kami, Hudbah bin Khalid menceritakan kepada kami, Aban bin Yazid menceritakan kepada kami, Yahya bin Abi Katsir menceritakan kepada kami bahwa Zaid menceritakan kepadanya bahwa Abu Salam menceritakan kepadanya bahwa Al Harits Al Asy'ari menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakaria untuk melakukan lima hal dan memerintahkan bani lsrail untuk melakukannya.” Dia lalu menyebutkan haditsnya. Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk melakukan lima hal.” Dia lalu menyebutkan hadits dengan redaksinya yang panjang. Hadits ini shahih, yang telah kami sumberkan kepada sahabat ketika kami tidak menemukan kecuali seorang periwayat, karena Al Hants Al Asy'ari merupakan seorang sahabat yang terkenal. Aku mendengar Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub berkata: Aku mendengar Ad-Duri berkata: Aku mendengar Yahya bin Ma'in berkata: Al Hants Al Asy'ari adalah seorang sahabat. Redaksi Hadits ini memiliki syahid dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu:
المستدرك ٤٠٧: حَدَّثَنَاهُ أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي دَارِمٍ الْحَافِظُ، بِالْكُوفَةِ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ غَنَّامِ بْنِ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا دَخَلَ النَّارَ» . «الْحَدِيثُ الْخَامِسُ فِيمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْإِجْمَاعَ حُجَّةٌ»
Al Mustadrak 407: Abu Bakar bin Abu Darim Al Hafizh menceritakannya kepada kami di Kufah, Abdullah bin Ghannam bin Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Ashim, dan Abu Shalih, dari Mu'awiyah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memisahkan diri dari jamaah, meski satu jengkal, maka dia akan masuk neraka.' Hadits kelima yang menunjukkan bahwa ijmak merupakan hujjah adalah :
المستدرك ٤٠٨: أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَاتِمٍ الدَّارَبَرْدِيِّ، بِمَرْوَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْمُزَنِيُّ، ثنا الْعَقَبِيُّ، وَحدثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، وَاللَّفْظُ لَهُ، أَنْبَأَ أَبُو الْمُثَنَّى، ثنا الْعَقَبِيُّ، ثنا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «مَنْ فَارَقَ أُمَّةً، أَوْ عَادَ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ هِجْرَتِهِ فَلَا حُجَّةَ لَهُ» . " قَدِ اتَّفَقَ الشَّيْخَانِ عَلَى إِخْرَاجِ حَدِيثِ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ، عَنْ زِيَادِ بْنِ رِيَاحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ فَمَاتَ مَاتَ مَوْتَةً جَاهِلِيَّةً» وَهَذَا الْمَتْنُ غَيْرُ ذَاكَ. الْحَدِيثُ السَّادِسُ فِيمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْإِجْمَاعَ حُجَّةٌ "
Al Mustadrak 408: Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Halim Ad-Darabardi mengabarkan kepada kami di Marwa, Ahmad bin Isa Al Muzani menceritakan kepada kami, Al Aqabi menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami dengan redaksinya, Abu Al Mutsanna memberitakan (kepada kami), Al Aqabi menceritakan kepada kami, Usamah bin Zaid menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari kakeknya, dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memisahkan diri dari umat (jamaah), atau kembali menjadi Arab badui setelah dia berhijrah, maka tidak ada hujjah lagi baginya.” Al Bukhari dan Muslim sepakat meriwayatkan hadits Ghailan bin Jarir dari Ziyad bin Rayyah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ “Barangsiapa memisahkan diri clari jamaah lalu dia meninggal, maka dia meninggal dalam kondisi jahiliyah.” Redaksi ini bukanlah redaksi yang itu (yang lainnya). Hadits keenam yang menunjukkan bahwa ijmak merupakan hujjah adalah:
المستدرك ٤٠٩: أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْحَافِظُ، ثنا حَامِدُ بْنُ أَبِي حَامِدٍ الْمُقْرِئُ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْقَارِئُ، ثنا كَثِيرُ بْنُ أَبِي كَثِيرٍ أَبُو النَّضْرِ، عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ، قَالَ: أَتَيْتُ حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ لَيَالِيَ سَارَ النَّاسُ إِلَى عُثْمَانَ، فَقَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ وَاسْتَذَلَّ الْإِمَارَةَ لَقِيَ اللَّهَ وَلَا حُجَّةَ لَهُ» . تَابَعَهُ أَبُو عَاصِمٍ، عَنْ كَثِيرٍ
Al Mustadrak 409: Abu Abdillah Muhammad bin Ya'qub Al Hafizh mengabarkan kepada kami, Hamid bin Abi Hamid Al Muqri' menceritakan kepada kami, Ishaq bin Sulaiman Al Qari' menceritakan kepada kami, Katsir bin Abu Katsir Abu An-Nadhr menceritakan kepada kami dari Rib'i bin Hirasi, dia berkata: Aku pernah mendatangi Hudzaifah bin Al Yaman pada malam-malam ketika orang-orang melakukan peijalanan untuk mendatangi Utsman. Dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memisahkan diri dari jamaah dan menghinakan pemerintah, maka dia akan bertemu Allah dalam keadaan tidak mempunyai hujjah lagi terhadapnya,” Abu Ashim mempunyai mutabi' dari Katsir.
المستدرك ٤١٠: أَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْمَحْبُوبِيُّ، بِمَرْوَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ مُعَاذٍ، ثنا أَبُو عَاصِمٍ، ثنا كَثِيرُ بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، حَدَّثَنِي رِبْعِيُّ بْنُ حِرَاشٍ، أَنَّهُ أَتَى حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ بِبُرُودَةَ، وَكَانَتْ أُخْتُهُ تَحْتَ حُذَيْفَةَ: يَا رِبْعِيُّ، مَا فَعَلَ قَوْمُكَ؟ وَذَلِكَ زَمَنَ خَرَجَ النَّاسُ إِلَى عُثْمَانَ، قَالَ: قَدْ خَرَجَ مِنْهُمْ نَاسٌ، قَالَ: فِيمَنِي مِنْهُمْ، فَقَالَ حُذَيْفَةُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ، وَاسْتَذَلَّ الْإِمَارَةَ لَقِيَ اللَّهَ وَلَا حُجَّةَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ فَإِنَّ كَثِيرَ بْنَ أَبِي كَثِيرٍ كُوفِيٌّ سَكَنَ الْبَصْرَةَ» . رَوَى عَنْهُ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ، وَعِيسَى بْنُ يُونُسَ وَلَمْ يُذْكَرْ بِجَرْحٍ. «الْحَدِيثُ السَّابِعُ فِيمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْإِجْمَاعَ حُجَّةٌ»
Al Mustadrak 410: Abu Al Abbas Muhammad bin Ahmad Al Mahbubi mengabarkan kepada kami di Marwa, Muhammad bin Mu'adz menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Katsir bin Abu Katsir menceritakan kepada kami, Rib'i bin Hirasy menceritakan kepadaku bahwa dia mendatangi Hudzaifah bin Al Yaman di Barudah. Saat itu saudara perempuannya menjadi istri Hudzaifah. Hudzaifah berkata, "Wahai Rib'i, apakah yang dilakukan kaummu?" Saat itu orang-orang keluar untuk memberontak terhadap Utsman. Rib'i berkata, “Ada beberapa orang yang keluar (untuk memberontak). Di antara mereka ada orang Yaman." Hudzaifah lalu berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Barangsiapa memisahkan diri dari jamaah dan menghinakan pemerintah, maka dia akan menemui Allah dalam keadaan tidak memiliki hujjah di hadapan-Nya.” Hadits ini shahih, karena Katsir bin Abu Katsir adalah orang Kufah yang tinggal di Bashrah. Yahya bin Sa'id Al Qaththan dan Isa bin Yunus meriwayatkan darinya, dan tidak ada yang menilainya cacat. Hadits ketujuh yang menunjukkan bahwa ijmak merupakan hujjah adalah :