المستدرك ٤٤١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلَمَةَ الْعَنَزِيُّ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ، ثنا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ، وَوَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ الْوَاسِطِيَّانِ، قَالَا: ثنا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوِ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوِ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَلَهُ شَوَاهِدُ فَمِنْهَا»
Al Mustadrak 441: Ahmad bin Muhammad bin Salamah Al Anazi mengabarkan kepada kami, Utsman bin Sa'id Ad-Darimi menceritakan kepada kami, Amr bin Aun dan Wahab bin Baqiyyah Al Wasithiyyan menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Khalid bin Abdullah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang-orang Yahudi akan terpecah-belah menjadi 71 atau 72 kelompok, orang-orang Nasrani akan terpecah-belah menjadi 71 atau 72 kelompok, sedangkan umatku akan terpecah-belah menjadi 73 kelompok." Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim. Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Hadits ini memiliki beberapa syahid, diantaranya:
المستدرك ٤٤٢: مَا أَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ قَاسِمُ بْنُ قَاسِمٍ السَّيَّارِيُّ بِمَرْوَ، ثنا أَبُو الْمُوَجَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو الْفَزَارِيُّ، ثنا يُوسُفُ بْنُ عِيسَى، ثنا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَفَرَّقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَالنَّصَارَى مِثْلُ ذَلِكَ، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً»
Al Mustadrak 442: Abu Al Abbas Qasim bin Qasim As-Sayyari mengabarkan kepada kami di Marwa, Abu Al Muwajjih Muhammad bin Umar Al Fazari menceritakan kepada kami, Yusuf bin Isa menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, Abu Salamah menceritakan kepadaku dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Umat Yahudi akan pecah menjadi 71 kelompok, umat Nasrani juga demikian, sedangkan umatku akan pecah menjadi 73 kelompok"
المستدرك ٤٤٣: وَمِنْهَا مَا حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّغَانِيُّ، ثنا أَبُو الْيَمَانِ الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ الْبَهْرَانِيُّ، ثنا صَفْوَانُ بْنُ عَمْرٍو، عَنِ الْأَزْهَرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي عَامِرٍ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ لُحَيٍّ، قَالَ: حَجَجْنَا مَعَ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ، فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ، أُخْبِرَ بِقَاصٍّ يَقُصُّ عَلَى أَهْلِ مَكَّةَ مَوْلًى لِبَنِي فَرُّوخٍ، فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ مُعَاوِيَةُ فَقَالَ: أُمِرْتَ بِهَذِهِ الْقِصَصِ؟ قَالَ: لَا، قَالَ: فَمَا حَمَلَكَ عَلَى أَنْ تَقُصَّ بِغَيْرِ إِذْنٍ، قَالَ: نُنْشِئُ عِلْمًا عَلَمَنَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، فَقَالَ مُعَاوِيَةُ: لَوْ كُنْتُ تَقَدَّمْتُ إِلَيْكَ لَقَطَعْتُ مِنْكَ طَائِفَةً، ثُمَّ قَامَ حِينَ صَلَّى الظُّهْرَ بِمَكَّةَ، فَقَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ تَفَرَّقُوا فِي دِينِهِمْ عَلَى اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ هَذِهِ الْأُمَّةُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ، وَيَخْرُجُ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ تَتَجَارَى بِهِمْ تِلْكَ الْأَهْوَاءُ كَمَا يَتَجَارَى الْكَلْبُ بِصَاحِبِهِ، فَلَا يَبْقَى مِنْهُ عِرْقٌ وَلَا مَفْصِلٌ إِلَّا دَخَلَهُ، وَاللَّهِ يَا مَعْشَرَ الْعَرَبِ لَئِنْ لَمْ تَقُومُوا بِمَا جَاءَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَغَيْرُ ذَلِكَ أَحْرَى أَنْ لَا تَقُومُوا بِهِ» . «هَذِهِ أَسَانِيدُ تُقَامُ بِهَا الْحُجَّةُ فِي تَصْحِيحِ هَذَا الْحَدِيثِ، وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ وَعَمْرِو بْنِ عَوْفٍ الْمُزَنِيِّ بِإِسْنَادَيْنِ تَفَرَّدَ بِأَحَدِهِمَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زِيَادٍ الْأَفْرِيقِيُّ، وَالْآخَرُ كَثِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمُزَنِيُّ، وَلَا تَقُومُ بِهِمَا الْحُجَّةُ»
Al Mustadrak 443: Hadits yang diceritakan kepada kami dari Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub, Muhammad bin Ishaq Ash-Shaghani menceritakan kepada kami, Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi' Al Bahrani menceritakan kepada kami, Shafwan bin Amr menceritakan kepada kami dari Al Azhar bin Abdullah, Abu Amir Abdullah bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Kami menunaikan haji bersama Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Ketika kami tiba di Makkah, dia diberitahukan bahwa ada tukang cerita yang suka menuturkan cerita (mendongeng) kepada penduduk Makkah, yaitu maula-nya bani Farukh, maka Mu'awiyah mengirim utusan untuk menemuinya, kemudian dia bertanya, “Apakah kamu disuruh menuturkan cerita- cerita ini?” Orang tersebut menjawab, "Tidak." Dia bertanya lagi, “Lalu apa yang mendorongmu menuturkan cerita tanpa izin?” Orang i tersebut menjawab, "Untuk menumbuhkan ilmu yang telah diajarkan Allah kepada kami." Mu'awiyah lalu berkata, "Seandainya tujuanku datang ini untuk menemuimu, maka pasti aku musnahkan sekelompok orang dari golonganmu." Dia lalu berdiri dan menunaikan shalat Zhuhur di Makkah. Mu'awiyah lanjut berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Ahli Kitab telah pecah menjadi 72 kelompok, dan umatku ini akan pecah menjadi 73 kelompok, semuanya masuk neraka kecuali satu, yaitu jamaah. Akan keluar pada umatku nanti suatu kaum yang memperturutkan hawa nafsunya seperti mengalirnya penyakit rabies pada penderitanya, yang tidak satu peluh atau persendian kecuali akan dimasukinya (oleh penyakit tersebut). Wahai bangsa Arab, demi Allah, jika kalian tidak melakukan apa yang dibawa Muhammad , maka untuk selain beliau kalian lebih patut untuk tidak melakukannya." Ini merupakan sanad-sanad yang biasa dijadikan hujjah untuk menilai shahih hadits ini. Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash dan Amr bin Auf Al Muzani dengan dua sanad, salah satunya ada yang menyendiri dalam periwayatannya, yaitu Abdurrahman bin Ziyad Al Afriqi, sementara yang lainnya Katsir bin Abdullah Al Muzani. Keduanya tidak bisa dijadikan hujjah. Hadits Abdullah bin Amr adalah:
المستدرك ٤٤٤: فَأَخْبَرَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَكِيمِيُّ بِبَغْدَادَ، ثنا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ، ثنا ثَابِتُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَابِدُ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زِيَادٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ مِثْلًا بِمِثْلٍ حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى لَوْ كَانَ فِيهِمْ مَنْ نَكَحَ أُمَّهُ عَلَانِيَةً كَانَ فِي أُمَّتِي مِثْلَهُ، إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ افْتَرَقُوا عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً» فَقِيلَ لَهُ: مَا الْوَاحِدَةُ؟ قَالَ: «مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي»
Al Mustadrak 444: Ali bin Abdullah Al Hakimi mengabarkannya kepada kami di Baghdad, Al Abbas bin Muhammad bin Ad-Duri menceritakan kepada kami, Tsabit bin Muhammad Al Abid menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Abdurrahman bin Ziyad, dari Abdullah bin Yazid, dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh akan datang pada umatku sesuatu yang pernah terjadi pada bani Israil dengan mengikutinya sama persis, seukuran sandal demi sandal Seandainya ada dari mereka yang menikahi ibunya secara terang-terangan, maka pada umatku pun akan ada yang melakukannya. Sesungguhnya bani Israil terpecah-belah menjadi 71 kelompok, sedangkan umatku akan terpecah-belah meryadi 73 kelompok, yang semuanya masuk neraka, kecuali satu." Beliau lalu ditanya, "Apakah yang satu itu?" Beliau menjawab, “Yaitu seperti yang aku lakukan sekarang ini dan yang dilakukan para sahabatku." Hadits Amr bin Auf Al Muzani adalah:
المستدرك ٤٤٥: فَأَخْبَرَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِسْحَاقَ الْقَاضِي، وَالْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ الْأَسْفَاطِيُّ، قَالَا: ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ، حَدَّثَنِي كَثِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَوْفِ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ: كُنَّا قُعُودًا حَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسْجِدِهِ، فَقَالَ: «لَتَسْلُكُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، وَلَتَأْخُذُنَّ مِثْلَ أَخْذِهِمْ إِنْ شِبْرًا فَشِبْرٌ، وَإِنْ ذِرَاعًا فَذِرَاعٌ، وَإِنْ بَاعًا فَبَاعٌ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ دَخَلْتُمْ فِيهِ، أَلَا إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ افْتَرَقَتْ عَلَى مُوسَى عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا ضَالَّةٌ إِلَّا فِرْقَةٌ وَاحِدَةٌ الْإِسْلَامُ وَجَمَاعَتُهُمْ، وَإِنَّهَا افْتَرَقَتْ عَلَى عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا ضَالَّةٌ إِلَّا فِرْقَةٌ وَاحِدَةٌ الْإِسْلَامُ وَجَمَاعَتُهُمْ، ثُمَّ إِنَّهُمْ يَكُونُونَ عَلَى اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا ضَالَّةٌ إِلَّا فِرْقَةٌ وَاحِدَةٌ الْإِسْلَامُ وَجَمَاعَتُهُمْ» آخِرُ كِتَابِ الْعِلْمِ
Al Mustadrak 445: Ali bin Hamsyad Al Adi mengabaikannya kepada kami, Ismail bin Ishaq Al Qadhi dan Al Abbas bin Al Fadhl Al Asfathi menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ismail bin Abu Uwais menceritakan kepada kami, Katsir bin Abdullah bin Amr bin Auf bin Zaid menceritakan kepadaku dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata: Dahulu kami duduk di sekitar Rasulullah di masjid beliau. Beliau lalu bersabda, “Sungguh, kalian akan mengikuti tradisi umat-umat sebelum kalian, satu ukuran sandal demi satu ukuran. Kalian juga akan mengambil apa yang mereka ambil. Jika satu jengkal maka satu jengkal, jika satu hasta maka satu hasta, dan jika satu depa maka satu depa. Bahkan sekalipun mereka masuk ke lubang biawak, kalian pun akan ikut memasukinya Sesungguhnya bani Israil terpecah-belah dari ajaran Musa menjadi 71 kelompok, semuanya sesat kecuali satu, yaitu Islam dan jamaahnya Sesungguhnya (umat Nasrani) terpecah-belah dari ajaran Isa bin Maryam menjadi 71 kelompok, semuanya sesat kecuali satu, yaitu Islam dan jamaahnya. Sesungguhnya mereka akan menjadi 72 kelompok, semuanya sesat kecuali satu, yaitu Islam dan jamaahnya” (Akhir kitab Ilmu)
المستدرك ٤٤٦: حَدَّثَنَا الْحَاكِمُ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ إِمْلَاءً فِي ذِي الْحِجَّةِ سَنَةَ ثَلَاثٍ وَتِسْعِينَ وَثَلَاثِ مِائَةٍ، ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ الْخَوْلَانِيُّ، قَالَ: قُرِئَ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ وَهْبٍ، أَخْبَرَكَ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي نَصْرٍ الْعَدْلُ، بِمَرْوَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى الْقَاضِي، ثنا الْقَعْنَبِيُّ فِيمَا قُرِئَ عَلَى مَالِكٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الصُّنَابِحِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ فَمَضْمَضَ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ فِيهِ، فَإِذَا اسْتَنْثَرَ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ أَنْفِهِ، فَإِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ وَجْهِهِ، حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ أَشْفَارِ عَيْنَيْهِ، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ يَدَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ الْخَطَايَا مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِ يَدَيْهِ، فَإِذَا مَسَحَ بِرَأْسِهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ رَأْسِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ أُذُنَيْهِ، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ رِجْلَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِ رِجْلَيْهِ، ثُمَّ كَانَ مَشْيُهُ إِلَى الْمَسْجِدِ وَصَلَاتُهُ نَافِلَةً» . " هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَلَيْسَ لَهُ عِلَّةٌ، وَإِنَّمَا خَرَّجَا بَعْضَ هَذَا الْمَتْنِ مِنْ حَدِيثِ حُمْرَانَ، عَنْ عُثْمَانَ وَأَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ غَيْرُ تَمَامٍ، وَعَبْدُ اللَّهِ الصُّنَابِحِيُّ صَحَابِيٌّ مَشْهُورٌ وَمَالِكٌ الْحَكَمُ فِي حَدِيثِ الْمَدَنِيِّينَ سَمِعْتُ أَبَا الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ الْعَبَّاسَ بْنَ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ، يَقُولُ: سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ مَعِينٍ يَقُولُ: يَرْوِي عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الصُّنَابِحِيِّ وَيُقَالُ: أَبُو عَبْدِ اللَّهِ، وَالصُّنَابِحِيُّ صَاحِبُ أَبِي بَكْرٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُسَيْلَةَ، وَالصُّنَابِحِيُّ صَاحِبُ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ يُقَالُ لَهُ: الصُّنَابِحُ بْنُ الْأَعْسَرِ "
Al Mustadrak 446: Al Hakim Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Al Hafizh menceritakan kepada kami dengan cara imala pada bulan Dzulhijjah tahun 393 H, Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub menceritakan kepada kami, Bahr bin Nashr Al Khaulani menceritakan kepada kami, dia berkata: Dibacakan di hadapan Abdullah bin Wahab, Malik bin Anas mengabarkan kepadamu. Abu Bakar bin Abu Nashr Al Adi mengabarkan kepada kami di Marwa, Ahmad bin Muhammad bin Isa Al Qadhi menceritakan kepada kami, Al Qa’nabi menceritakan kepada kami berdasarkan apa yang telah dibacakan di hadapan Malik dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abdullah Ash-Shunabihi, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seorang hamba berwudhu lalu berkumur, maka dosa-dosanya akan keluar dari mulutnya. Jika dia mengeluarkan air dari hidungnya, maka dosa-dosanya keluar dari hidungnya. Jika dia membasuh wajahnya, maka dosa-dosanya keluar dari wajahnya, hingga keluar dari pinggir-pinggir matanya. Jika dia membasuh kedua tangannya, maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua tangannya hingga keluar dari bawah kuku-kuku tangannya. Jika dia mengusap kepalanya maka dosa-dosanya akan keluar dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya. Jika dia membasuh kedua kakinya, maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua kakinya hingga keluar dari bawah kuku-kuku kakinya. Kemudian berjalannya dia menuju masjid dan shalat sunah yang dilakukannya." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Selain itu, hadits ini tidak ber-illat. Keduanya hanya meriwayatkan sebagian redaksi ini dari riwayat Humran, dari Utsman dan Abu Shalih, dari Abu Hurairah dengan tidak sempurna. Abdullah Ash-Shunabihi merupakan seorang sahabat. Ada yang mengatakan bahwa Abu Abdillah Ash-Shunabihi, temannya Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah Abdurrahman bin Usailah, sedangkan Ash-Shunabihi adalah Qais bin Abu Hazim yang disebut Ash- Shunabih bin Al A’sar.
المستدرك ٤٤٧: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّغَانِيُّ، ثنا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، ثنا شُعْبَةُ، وَحدثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ، أَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبٍ، ثنا أَبُو الْوَلِيدِ، وَأَبُو عَمْرُو مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، قَالُوا: ثنا شُعْبَةُ، وَأَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، ثنا شُعْبَةُ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ ثَوْبَانَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا، وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ دِينِكُمُ الصَّلَاةُ، وَلَا يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ. . .»
Al Mustadrak 447: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq Ash-Shaghani menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Ishaq menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ghalib memberitakan (kepada kami), Abu Al Walid dan Abu Umar Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, mereka berkata, “Syu’bah menceritakan kepada kami.” Ahmad bin Jafar Al Qathi’i menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Salim bin Abu Al Ja’ad, dari Tsauban, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Istiqamahlah kalian, dan kalian tidak akan bisa mencapai istiqamah yang sesungguhnya (tidak akan bisa berbuat istiqamah seluruhnya). Ketahuilah bahwa sebaik-baik agama kalian adalah shalat, dan tidak akan menjaga wudhu kecuali orang yang beriman[...]."
المستدرك ٤٤٨: الشَّيْبَانِيُّ بِالْكُوفَةِ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ الْقَاضِي الزُّهْرِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ، ثنا الْأَعْمَشُ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ بَالَوَيْهِ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ النَّضْرِ، ثنا مُعَاوِيَةُ بْنُ عُمَرَ، ثنا زَائِدَةُ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا، وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةَ، وَلَنْ يُحَافِظَ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ» . وَقَدْ تَابَعَ مَنْصُورُ بْنُ الْمُعْتَمِرِ الْأَعْمَشَ فِي هَذِهِ الرِّوَايَةِ عَنْ سَالِمٍ
Al Mustadrak 448: [...] Asy-Syaibani di Kufah, Ibrahim bin Ishaq Al Qadhi Az-Zuhri menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ubaid menceritakan kepada kami, Al A’masy menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Balawaih mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Ahmad bin An-Nadhr menceritakan kepada kami, Mu’awiyah bin Umar menceritakan kepada kami, Zaidah menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Salim bin Abu Al Ja’ad, dari Tsauban, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Istiqamahlah kalian, dan kalian tidak akan bisa mencapai istiqamah yang sesungguhnya (tidak bisa melakukan istiqamah seluruhnya). Ketahuilah, sebaik-baik perbuatan kalian adalah shalat, dan hanya orang yang beriman yang bisa menjaga wudhu” Riwayat Al A’masy ini diperkuat oleh Manshur bin Al Mu’tamir dari Salim.
المستدرك ٤٤٩: حَدَّثَنَاهُ أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا أُسَيْدُ بْنُ عَاصِمٍ، ثنا الْحُسَيْنُ بْنُ حَفْصٍ، عَنْ سُفْيَانَ، وَأَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ أَيُّوبَ، ثنا أَبُو يَحْيَى بْنُ أَبِي مَسَرَّةَ، ثنا خَلَّادُ بْنُ يَحْيَى، ثنا سُفْيَانُ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْفَضْلِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، ثنا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْحُسَيْنِ، ثنا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَنْبَأَ وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا، وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةُ، وَلَا يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَلَسْتُ أَعْرِفُ لَهُ عِلَّةً يُعَلَّلُ بِمِثْلِهَا مِثْلُ هَذَا الْحَدِيثِ، إِلَّا وَهْمٌ مِنْ أَبِي بِلَالٍ الْأَشْعَرِيِّ وَهَمَ فِيهِ عَلَى أَبِي مُعَاوِيَةَ»
Al Mustadrak 449: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub menceritakan kepada kami, Usaid bin Ashim menceritakan kepada kami, Al Husain bin Hafsh menceritakan kepada kami dari Sufyan. Al Husain bin Al Hasan bin Ayyub mengabarkan kepada kami, Abu Yahya bin Abu Masarrah menceritakan kepada kami, Khallad bin Yahya menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami. Abu Al Fadhl bin Ibrahim mengabarkan kepada kami, Ja’far bin Muhammad bin Al Husain menceritakan kepada kami, Yahya bin Yahya menceritakan kepada kami, Waki' memberitakan (kepada kami) dari Sufyan, dari Manshur, dari Salim bin Abu Al Ja’ad, dari Tsauban, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Istiqamahlah kalian, dan kalian tidak akan bisa mencapai istiqamah yang sesungguhnya (tidak akan bisa melakukan istiqamah seluruhnya). Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan kalian adalah shalat, dan hanya orang beriman yang dapat menjaga wudhu” Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Aku tidak mengetahui ada illat yang bisa membuat hadits seperti ini cacat, kecuali wahm yang dilakukan Abu Bilal Al Asy’ari terhadap Abu Mu’awiyah.
المستدرك ٤٥٠: حَدَّثَنَاهُ أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ الْحُسَيْنُ بْنُ يَسَارٍ الْحَنَّاطُ، بِبَغْدَادَ، ثنا أَبُو بِلَالٍ الْأَشْعَرِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا، وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةُ، وَلَنْ يُوَاظِبَ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ»
Al Mustadrak 450: Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Al Husain bin Yasar Al Hannath memberitakan (kepada kami) di Baghdad, Abu Bilal Al Asy’ari menceritakan kepada kami, Muhammad bin Khazim menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Istiqamahlah kailan, dan kalian tidak akan mampu. Ketahuilah, sebalk-baik amal kailan adalah shalat, dan hanya orang beriman yang bisa melakukan wudhu secara tekun."