المستدرك ٣٧١: فَأَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْحَسَنِ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدُوسٍ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، أَنَّ مُعَاوِيَةَ بْنَ صَالِحٍ، أَخْبَرَهُ وَأَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَهُوَ ابْنُ مَهْدِيٍّ، ثنا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ جَابِرٍ، أَنَّهُ سَمِعَ الْمِقْدَامَ بْنَ مَعْدِ يكَرِبَ الْكِنْدِيَّ، صَاحِبَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: حَرَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشْيَاءَ يَوْمَ خَيْبَرَ مِنْهَا الْحِمَارُ الْأَهْلِيُّ وَغَيْرُهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " يُوشِكُ أَنْ يَقْعُدَ الرَّجُلُ مِنْكُمْ عَلَى أَرِيكَتِهِ يُحَدَّثُ بِحَدِيثِي فَيَقُولُ: بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ كِتَابُ اللَّهِ، فَمَا وَجَدْنَا فِيهِ حَلَالًا اسْتَحْلَلْنَاهُ، وَمَا وَجَدْنَا فِيهِ حَرَامًا حَرَمْنَاهُ، وَإِنَّمَا حَرَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا حَرَّمَ اللَّهُ «وَأَمَّا الْحَدِيثُ الثَّانِي»
Al Mustadrak 371: Abu Al Hasan Ahmad bin Muhammad bin Abdus mengabarkan kepada kami, Utsman bin Sa'id Ad-Darimi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Shalih menceritakan kepada kami bahwa Mu'awiyah bin Shalih memberitakan kepadanya. Ahmad bin Ja'far Al Qathi'i menceritakan kepada kami, j Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abdurrahman menceritakan kepada kami, dia adalah Ibnu Mahdi, Mu'awiyah bin Shalih menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Jabir menceritakan kepadaku, bahwa dia pernah mendengar Al Miqdam bin Ma'di Yakrib Al Kindi —seorang sahabat Nabi berkata: Rasulullah mengharamkan beberapa hal pada perang Khaibar, diantaranya keledai peliharaan. Rasulullah lalu bersabda, "Hampir dekat saatnya seorang laki-laki dari kalian duduk di atas sofanya meriwayatkan haditsnya, lalu berkata, 'Antara aku dengan kalian ada kitab Allah. Apa yang kita dapati padanya halal, maka kita menghalalkannya, dan apa yang kita dapati padanya haram, maka kita mengharamkannya. Rasulullah hanya mengharamkan apa yang diharamkan Allah '.” Syahid kedua adalah:
المستدرك ٣٧٢: فَحَدَّثَنَاهُ أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَتَّابٍ الْعَبْدِيُّ، بِبَغْدَادَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ خَلِيفَةَ الْعَاقُولِيُّ عَنْبَرٌ، ثنا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، ثنا عُقْبَةُ بْنُ خَالِدٍ الشَّنِّيُّ، ثنا الْحَسَنُ، قَالَ: بَيْنَمَا عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ يُحَدِّثُ، عَنْ سُنَّةِ نَبِيِّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ لَهُ رَجُلٌ: يَا أَبَا نُجَيْدٍ، حَدَّثَنَا بِالْقُرْآنِ، فَقَالَ لَهُ عِمْرَانُ: «أَنْتَ وَأَصْحَابُكَ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ، أَكُنْتَ مُحَدِّثِي عَنِ الصَّلَاةِ وَمَا فِيهَا وَحُدُودِهَا؟ أَكُنْتَ مُحَدِّثِي عَنِ الزَّكَاةِ فِي الذَّهَبِ وَالْإِبِلِ وَالْبَقَرِ وَأَصْنَافِ الْمَالِ؟ وَلَكِنْ قَدْ شَهِدْتُ وَغِبْتَ أَنْتَ» ، ثُمَّ قَالَ: «فَرَضَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الزَّكَاةِ كَذَا وَكَذَا» وَقَالَ الرَّجُلُ: أَحْيَيْتَنِي أَحْيَاكَ اللَّهُ. قَالَ الْحَسَنُ: فَمَا مَاتَ ذَلِكَ الرَّجُلُ حَتَّى صَارَ مِنْ فُقَهَاءِ الْمُسْلِمِينَ. عُقْبَةُ بْنُ خَالِدٍ الشَّنِّيُّ مِنْ ثِقَاتِ الْبَصْرِيِّينَ وَعُبَّادِهِمْ، وَهُوَ عَزِيزُ الْحَدِيثِ، يُجْمَعُ حَدِيثُهُ فَلَا يَبْلُغُ تَمَامَ الْعَشَرَةِ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ أَجْمَعِينَ
Al Mustadrak 372: Abu Bakar Muhammad bin Abdullah bin Attab Al Abdi menceritakannya kepada kami di Baghdad, Muhammad bin Khulaifah Al Aquli Ghundar menceritakan kepada kami, Muslim bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Uqbah bin Khalid Asy-Syanni menceritakan kepada kami, Al Hasan menceritakan kepada kami, dia berkata: Ketika Imran bin Hushain menjelaskan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berkata kepadanya, “Wahai Abu Nujaid, ceritakanlah kepada kami dengan Al Qur'an!” Imran lalu berkata kepadanya, “Kamu dan sahabat-sahabatmu membaca Al Qur'an, apakah kamu dapat menceritakan kepadaku tentang shalat dan batas-batasnya? Apakah kamu dapat menceritakan kepada kami tentang zakat emas, unta, sapi, dan bagian-bagian harta (lainnya)? Sungguh, kami telah menyaksikannya, sedangkan kamu saat itu tidak ada.” Dia lalu berkata, “Rasulullah mewajibkan kami tentang zakat begini dan begitu.” Orang tersebut lalu berkata, “Engkau telah menghidupkanku. Semoga Allah menghidupkanmu.” Al Hasan berkata, "Ternyata orang tersebut tidak meninggal hingga dia menjadi salah seorang fuqaha kaum muslim." Uqbah bin Khalid Asy-Syanni termasuk seorang periwayat tsiqah dari Bashrah, dan seorang ahli ibadah. Haditsnya berstatus aziz. Jika haditsnya dikumpulkan maka tidak mencapai sepuluh hadits.
المستدرك ٣٧٣: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، أَنْبَأَ الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، أَنْبَأَ الشَّافِعِيُّ، أَنْبَأَ سُفْيَانُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ حُجَيْرٍ، قَالَ: كَانَ طَاوُسٌ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ لَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ: «اتْرُكُهَا» فَقَالَ: إِنَّمَا نُهِيَ عَنْهُمَا أَنْ تَتَّخَذَ سُلَّمًا أَنْ يُوَصِّلَ ذَلِِكَ إِلَى غُرُوب الشَّمْسِ، قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: " فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ نَهَى عَنْ صَلَاةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ، وَمَا أَدْرِي أَيُعَذَّبُ عَلَيْهِ أَمْ يُؤْجَرُ لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ} [الأحزاب: 36] «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، مُوَافِقٌ لِمَا قَدَّمْنَا ذِكْرَهُ مِنَ الْحَثِّ عَلَى اتِّبَاعِ السُّنَّةِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِهَذِهِ السِّيَاقَةِ»
Al Mustadrak 373: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Ar-Rabi' bin Sulaiman memberitakan (kepada kami), Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Sufyan memberitakan (kepada kami) dari Hisyam bin Hujair, dia berkata: Thawus menunaikan shalat dua rakaat setelah Ashar, (maka Ibnu Abbas berkata kepadanya, "Tinggalkanlah ia!” Dia berkata, "Sesungguhnya beliau melarang agar orang Islam tidak menjadi congkak karenanya." Ibnu Abbas lalu berkata, “Sesungguhnya Nabi melarang menunaikan shalat sunah setelah Ashar." Aku tidak tahu apakah dia akan disiksa atau akan diberi pahala, karena Allah berfirman, "Dan tidaklah patut bagi laki- laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)." (Qs. Al Ahzaab [33]: 36) Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Selain itu, hadits ini juga sesuai dengan yang telah kami uraikan tentang anjuran mengikuti Sunnah. Tapi keduanya tidak meriwayatkannya dengan gaya redaksi ini.
المستدرك ٣٧٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بَالَوَيْهِ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبٍ، ثنا عَفَّانُ، ثنا شُعْبَةُ، وَأَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ يَعْقُوبَ الثَّقَفِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَيُّوبَ، أَنْبَأَ أَبُو عُمَرَ الْحَوْضِيُّ، ثنا شُعْبَةُ، عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، قَالَ لِابْنِ مَسْعُودٍ وَلِأَبِي الدَّرْدَاءِ وَلِأَبِي ذَرٍّ: «مَا هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَحْسِبُهُ حَبَسَهُمْ بِالْمَدِينَةِ حَتَّى أُصِيبَ»
Al Mustadrak 374: Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Balawaih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ghalib menceritakan kepada kami, Utsman menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami. Ahmad bin Ya'qub Ats-Tsaqafi mengabarkan kepadaku, Muhammad bin Ayyub menceritakan kepada kami, Abu Amr Al Haudhi memberitakan (kepada kami), Syu'bah menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Ibrahim, dari ayahnya, bahwa Umar bin Khaththab berkata kepada Ibnu Mas'ud, Abu Ad-Darda', dan Abu Dzar, "Hadits ini bukan berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Aku menduga bahwa dia menahan mereka di Madinah sampai dia meninggal.
المستدرك ٣٧٥: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَّارُ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ بَحْرٍ الْبُرِّيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ الْبَرْمَكِيُّ، ثنا مَعْنُ بْنُ عِيسَى، ثنا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ، عَنْ شُعْبَةَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِإِسْنَادِهِ نَحْوَهُ. «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَإِنْكَارُ عُمَرَ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الصَّحَابَةِ كَثْرَةَ الرِّوَايَةِ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ سُنَّةٌ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ»
Al Mustadrak 375: Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Ash-Shaffa menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Husain bin Ali bin Bahr Al Barri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ja'far Al Barmaki menceritakan kepada kami, Ma'an bin Isa menceritakan kepada kami, Malik bin Anas menceritakan kepada kami, Abdullah bin Idris menceritakan kepadaku dari Syu'bah. Dia lalu menyebutkan haditsnya dengan redaksi yang serupa. Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Pengingkaran Umar terhadap para sahabat yang banyak meriwayatkan dari Rasulullah adalah Sunnah, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.
المستدرك ٣٧٦: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا يَحْيَى بْنُ أَبِي طَالِبٍ، ثنا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ، ثنا إِسْرَائِيلُ، عَنْ أَبِي حَصِينٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ وَثَّابٍ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّهُ «حَدَّثَ يَوْمًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَارْتَعَدَ وَارْتَعَدَتْ ثِيَابُهُ» ، ثُمَّ قَالَ: «أَوْ نَحْوَ هَذَا» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَلَهُ شَوَاهِدُ فِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ»
Al Mustadrak 376: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Yahya bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, Israil menceritakan kepada kami dari Abu Hushain, dari Yahya bin Watstsab, dari Masruq, dari Abdullah, bahwa pada suatu hari dia pernah menceritakan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia gemetar dan pakaiannya ikut gemetar. Kemudian dia berkata, "Apakah seperti ini?" Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Hadits ini memiliki beberapa syahid dari Abdullah :
المستدرك ٣٧٧: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ عَفَّانَ الْعَامِرِيُّ، ثنا عَلِيُّ بْنُ حَكِيمٍ، ثنا شَرِيكٌ، وَأَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَلِيمِيُّ، ثنا الْعَبَّاسُ الدُّورِيُّ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ السَّلُولِيُّ، ثنا شَرِيكٌ، فَذَكَرَهُ بِنَحْوِهِ. «هَذَا حَدِيثٌ مِنْ أُصُولِ التَّوَقِّي عَنْ كَثْرَةِ الرِّوَايَةِ وَالْحَثِّ عَلَى الْإِتْقَانِ فِيهِ، وَقَدِ اتَّفَقَا عَلَى إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي حَصِينٍ وَقَدِ احْتَجَّ مُسْلِمٌ بِشَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَهُوَ أَنْ يُحْتَجَّ بِهِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَلَهُ شَاهِدٌ آخَرُ عَلَى شَرْطِهِمَا»
Al Mustadrak 377: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ali bin Affan Al Amiri menceritakan kepada kami, Ali bin Hakim menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami. Ali bin Abdullah Al Halimi mengabarkan kepada kami, Al Abbas Ad-Duri menceritakan kepada kami, Ishaq bin Manshur As- Saluli menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami. Dia kemudian meriwayatkan haditsnya dengan redaksi yang serupa. Ini merupakan salah satu hadits pokok yang menganjurkan agar menghindari banyak meriwayatkan hadits Nabi dan anjuran agar mahir (berhati-hati) di dalamnya. Al Bukhari dan Muslim sepakat atas Israil bin Abu Hushain. Muslim sendiri berhujjah dengan Syarik bin Abdullah. Dia memang dijadikan sebagai hujjah, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Hadits ini memiliki syahid lain yang sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, yaitu:
المستدرك ٣٧٨: حَدَّثَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى الْعَدْلُ، ثنا الْفَضْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الشَّعْرَانِيُّ، ثنا مُسَدَّدٌ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، ثنا ابْنُ عَوْنٍ، أَخْبَرَنِي مُسْلِمُ بْنُ أَبِي عِمْرَانَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ، قَالَ: مَا أَخْطَأَنِي - وَقَالَ ابْنُ عَوْنٍ قَلَّ مَا أَخْطَأَنِي - عَشِيَّةَ خَمِيسٍ إِلَّا أَتَيْتُ فِيهَا ابْنَ مَسْعُودٍ فَمَا سَمِعْتُهُ لِشَيْءٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ عَشِيَّةٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ فَإِذَا هُوَ مَحْلُولٌ أَزْرَارُ قَمِيصِهِ، مُنْتَفِخٌ أَوْدَاجُهُ، مُغْرَوْرِقَةٌ عَيْنَاهُ» ، ثُمَّ قَالَ: هَكَذَا أَوْ فَوْقَ ذَا أَوْ قَرِيبٌ مِنْ ذَا، أَوْ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Al Mustadrak 378: Abu Muhammad Abdullah bin Muhammad bin Musa Al Adi menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Muhammad Asy- Sya'rani menceritakan kepada kami, Musaddad menceritakan kepada kami, Ismail bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Ibnu Aun menceritakan kepada kami, Muslim bin Abu Imran mengabarkan kepadaku dari Ibrahim At-Taimi, dari ayahnya, dari Amr bin Maimun, dia berkata, “Dia tidak menyalahkanku.” Ibnu Aun lalu berkata, “Katakanlah, 'Setiap kali dia menyalahiku pada Kamis petang, aku pasti mendatangi Ibnu Mas'ud. Ternyata aku tidak mendengarnya berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,” hingga pada suatu petang dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. 'Kemudian aku melihatnya lagi, ternyata kancing-kancing bajunya telah dilepas dan tepi-tepinya menggelembung sedangkan kedua air matanya menetes'." Dia lalu berkata, "Beginilah, atau di atas inilah, atau dekat dengan ini sabda Rasulullah atau seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.”
المستدرك ٣٧٩: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَّارُ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ الضَّبِّيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الطَّنَافِسِيُّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، وَحَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ، أَنْبَأَ عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، أَنَّ سَعِيدَ بْنَ مَنْصُورٍ، حَدَّثَهُمْ ثنا أَبُو شِهَابٍ، وَحدثنا أَبُو الْقَاسِمِ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ السُّوسِيُّ، ثنا أَبُو عَلِيٍّ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو الْحَرَشِيُّ، ثنا الْقَعْنَبِيُّ، ثنا أَبُو شِهَابٍ، وَحَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ، ثنا أَبُو الْحَسَنِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْعَوْذِيُّ، ثنا أَبُو الرَّبِيعِ، ثنا أَبُو شِهَابٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَعْبَدِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا قَتَادَةَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ: «إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَدِيثِ عَنِّي، فَمَنْ قَالَ عَنِّي فَلَا يَقُولُ إِلَّا حَقًّا، وَمَنْ قَالَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ» . وَفِي حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنِي ابْنُ كَعْبٍ وَغَيْرُهُ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ. «هَذَا حَدِيثٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَفِيهِ أَلْفَاظٌ صَعْبَةٌ شَدِيدَةٌ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ. وَلَهُ شَاهِدٌ بِإِسْنَادٍ آخَرَ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ»
Al Mustadrak 379: Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Ahmad bin Yunus Adh-Dhabbi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ubaid Ath-Thanafusi menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq. Ali bin Hamsyad Al Adi menceritakan kepadaku, Ali bin Abdul Aziz memberitakan (kepada kami): Sa'id bin Manshur menceritakan kepada mereka, Abu Syihab menceritakan kepada kami. Abu Al Qasim Yusuf bin Ya'qub As-Susi menceritakan kepada kami, Abu Ali Muhammad bin Amr Al Harasyi menceritakan kepada kami, Al Qa'nabi menceritakan kepada kami, Abu Syihab menceritakan kepada kami. Ali bin Hamsyad Al Adi menceritakan kepadaku, Abu Al Hasan Muhammad bin Ahmad Al Audzi menceritakan kepada kami, Abu Ar-Rabi menceritakan kepada kami, Abu Syihab menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq, dari Ma'bad bin Ka'ab bin Malik, dia berkata: Aku mendengar Abu Qatadah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar, “Berhati-hatilah kalian dari banyak meriwayatkan hadits dariku. Barangsiapa meriwayatkan dariku, maka dia hendaknya tidak mengatakan kecuali yang benar, dan barangsiapa berkata atas namaku sesuatu yang tidak aku ucapkan, maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka." Dalam hadits Muhammad bin Ubaid disebutkan, "Ibnu Ka'ab dan yang lain menceritakan kepadaku dari Abu Qatadah." Hadits ini sesuai syarat Muslim. Di dalamnya terdapat beberapa redaksi yang sangat sulit, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Hadits ini memiliki syahid dengan sanad lain dari Abu Qatadah.
المستدرك ٣٨٠: حَدَّثَنِيهِ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ، ثنا مُوسَى بْنُ هَارُونَ، ثنا يَحْيَى بْنُ مُوسَى ثنا عَتَّابُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ شَوْذَبٍ، ثنا كَعْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قُلْتُ لِأَبِي قَتَادَةَ: حَدِّثْنِي بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أَخْشَى أَنْ يَزِلَّ لِسَانِي بِشَيْءٍ لَمْ يَقُلْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَدِيثِ عَنِّي، مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ»
Al Mustadrak 380: Ali bin Hamsyad menceritakannya kepadaku, Musa bin Harun menceritakan kepada kami, Yahya bin Musa menceritakan kepada kami, Itab bin Muhammad bin Syaudzab menceritakan kepada kami, Ka'ab bin Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik menceritakan kepada kami dari ayahnya, dia berkata: Aku berkata kepada Abu Qatadah, “Ceritakanlah kepadaku sesuatu yang pernah engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Dia berkata, “Aku takut lidahku salah mengucapkan sesuatu yang tidak diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Berhati-hatilah kalian dari banyak meriwayatkan hadits dariku. Barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka'."