المستدرك ١٧١: حَدَّثَنَاهُ أَبُو النَّضْرِ مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يُوسُفَ الْفَقِيهُ بِالطَّابِرَانِ، وَأَبُو نَصْرٍ أَحْمَدُ بْنُ سَهْلٍ الْفَقِيهُ، بِبُخَارَى، قَالَا: ثنا صَالِحُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَبِيبٍ الْحَافِظُ، ثنا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْوَاسِطِيُّ، ثنا هُشَيْمٌ، عَنْ مَنْصُورِ بْنِ زَاذَانَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي بَكْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيمَانِ، وَالْإِيمَانُ فِي الْجَنَّةِ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْجَفَاءِ، وَالْجَفَاءُ فِي النَّارِ» . «وَلَهُ شَاهِدٌثَانٍ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ»
Al Mustadrak 171: Abu An-Nadhr Muhammad bin Muhammad bin Yusuf Al Faqih menceritakannya kepada kami di Thabaran, dan Abu Nashr Ahmad bin Sahi Al Faqih di Bukhara, keduanya berkata: Shalih bin Muhammad bin Habib Al Hafizh menceritakan kepada kami, Sa'id bin Sulaiman Al Wasithi menceritakan kepada kami, Husyaim menceritakan kepada kami dari Manshur bin Zadzan, dari Hasan, dari Abu Bakrah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ”Malu adalah bagian dari iman, dan iman (akan memasukkan) ke dalam surga. Kata-kata kotor adalah bagian dari perangai yang kasar, dan perangai yang kasar (akan memasukkan) ke dalam neraka ” Hadits ini memiliki syahid kedua sesuai syarat Muslim:
المستدرك ١٧٢: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدُوسٍ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيمَانِ، وَالْإِيمَانُ فِي الْجَنَّةِ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْجَفَاءِ، وَالْجَفَاءُ فِي النَّارِ»
Al Mustadrak 172: Ahmad bin Muhammad bin Abdus mengabarkan kepada kami, Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, Utsman bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bisyr menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ”Malu adalah bagian dari iman, dan iman (berada) di surga. Kata-kata kotor adalah bagian dari perangai yang kasar, dan perangai yang kasar (berada) di neraka."
المستدرك ١٧٣: أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بَالَوَيْهِ، ثنا الْقَعْنَبِيُّ، ثنا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، وَأَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الشَّيْبَانِيُّ، ثنا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، ثنا مُسَدَّدٌ، ثنا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مِنِ أَكْمَلِ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِ» . «رُوَاةُ هَذَا الْحَدِيثِ عَنْ آخِرِهِمْ ثِقَاتٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِهَذَا اللَّفْظِ»
Al Mustadrak 173: Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Balawaih mengabarkan kepada kami, Al Qa'nabi menceritakan kepada kami, Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami. Muhammad bin Ya'qub Asy-Syaibani memberitakan (kepada kami), Yahya bin Yahya menceritakan kepada kami, Musaddad menceritakan kepada kami, Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami dari Khalid Al Hadzdza, dari Abu Qilabah, dari Aisyah , dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Di antara orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya dan paling lembut terhadap keluarganya.” Periwayat hadits ini dari yang terakhir adalah periwayat tsiqah sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya dengan redaksi ini.
المستدرك ١٧٤: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا هَارُونُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَصْبَهَانِيُّ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ الْحَكَمِ السُّلَمِيِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَتْ قُرَيْشٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ادْعُ رَبَّكَ أَنْ يَجْعَلَ لَنَا الصَّفَا ذَهَبًا وَنُؤْمِنُ بِكَ، قَالَ: «أَتَفْعَلُونَ؟» قَالُوا: نَعَمْ، فَدَعَا، فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ، فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ يَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلَامَ وَيَقُولُ: إِنْ شِئْتَ أَصْبَحَ الصَّفَا ذَهَبًا فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ عَذَّبْتُهُ عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ، وَإِنْ شِئْتَ فَتَحْتُ لَهُمْ أَبْوَابَ التَّوْبَةِ وَالرَّحْمَةِ، قَالَ: «بَلْ بَابُ التَّوْبَةِ وَالرَّحْمَةِ»
Al Mustadrak 174: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Harun bin Sulaiman Al Ashbahani menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Salamah bin Kuhail, dari Imran bin Al Hakam As-Sulami, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Orang-orang Quraisy berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Berdoalah kepada Tuhanmu agar menyulap bukit Shafa menjadi emas untuk kami, lalu kami akan beriman kepadamu." Nabi lalu bertanya, ”Apakah kalian akan melakukannya?” Mereka menjawab, ”Ya.” Beliau lalu berdoa. Tak lama kemudian malaikat Jibril mendatangi beliau dan berkata, "Sesungguhnya Allah mengucapkan salam untukmu dan Dia berfirman, 'Jika kamu mau, maka bukit Shafa akan menjadi emas, tapi barangsiapa yang kafir setelah itu, maka Allah akan menyiksa mereka yang belum pernah Dia timpakan kepada seorang pun di muka bumi ini. Jika kamu mau maka akan dibukakan untuk mereka pintu tobat dan rahmat'." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pintu tobat dan rahmat (yang aku pilih).”
المستدرك ١٧٥: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَصْبَهَانِيُّ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى الْقَاضِي، ثنا أَبُو نُعَيْمٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، قَالَا: ثنا سُفْيَانُ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، فَذَكَرَهُ بِإِسْنَادِهِ وَنَحْوِهِ. «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ مَحْفُوظٌ مِنْ حَدِيثِ الثَّوْرِيِّ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ وَعِمْرَانَ بْنِ الْحَكَمِ السُّلَمِيِّ تَابِعِيٌّ كَبِيرٌ مُحْتَجٌّ بِهِ، وَإِنَّمَا أَهْمَلَا هَذَا الْحَدِيثَ - وَاللَّهُ أَعْلَمُ - لِخِلَافٍ وَقَعَ مِنْ يَحْيَى بْنِ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ فِي إِسْنَادِهِ وَيَحْيَى كَثِيرُ الْوَهْمِ عَلَى أَبِيهِ»
Al Mustadrak 175: Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Al Ashbahani menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Isa Al Qadhi menceritakan kepada kami, Abu Nu'aim dan Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Salamah bin Kuhail. Dia lalu menuturkan dengan sanadnya yang serupa. Hadits ini shahih, yang dihapal dari hadits Ats-Tsauri, dari Salamah bin Kuhail. Imran bin Al Hakam As-Sulami merupakan tabiin senior yang dijadikan sebagai hujjah. Al Bukhari dan Muslim sengaja mengabaikannya karena telah teijadi perselisihan pada Yahya bin Salamah bin Kuhail dalam sanadnya. Yahya merupakan orang yang banyak melakukan wahm ketika meriwayatkan dari ayahnya.
المستدرك ١٧٦: أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَمْرَوَيْهِ الصَّفَّارُ، بِبَغْدَادَ، وَثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّغَانِيُّ، ثنا الْأَحْوَصُ بْنُ جَوَّابٍ، ثنا يَحْيَى بْنُ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ الْجَعْدِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ قُرَيْشًا قَالَتْ: يَا مُحَمَّدُ ادْعُ رَبَّكَ أَنْ يَجْعَلَ الصَّفَا ذَهَبًا وَنُؤْمِنُ لَكَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتَفْعَلُونُ؟» قَالُوا: نَعَمْ، فَأَتَى جِبْرِيلُ، فَقَالَ: اسْتَوْثِقْ، ثُمَّ أُتِيَ جِبْرِيلُ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَعْطَاكَ مَا سَأَلْتَ إِنْ شِئْتَ أَصْبَحَ لَكَ الصَّفَا ذَهَبًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ عَذَّبْتُهُ عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ، وَإِنْ شِئْتَ فَتَحْتُ لَهُمْ بَابَ التَّوْبَةِ وَالْإِنَابَةِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «بَابُ التَّوْبَةِ وَالرَّحْمَةِ أَحَبُّ إِلَيَّ» . «هَذَا الْوَهْمُ لَا يُوهِنُ حَدِيثَ الثَّوْرِيِّ، فَإِنِّي لَا أَعْرِفُ عِمْرَانَ بْنَ الْجَعْدِ فِي التَّابِعِينَ، وَإِنَّمَا رَوَى إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، فَأَمَّا عِمْرَانُ بْنُ الْجَعْدِ، فَإِنَّهُ مِنْ أَتْبَاعِ التَّابِعِينَ»
Al Mustadrak 176: Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Amrawaih Ash-Shaffar mengabarkan kepada kami di Baghdad, Muhammad bin Ahmad Ash-Shaghani menceritakan kepada kami, Ahwash bin Jawwab menceritakan kepada kami, Yahya bin Salamah bin Kuhail menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Imran bin Al Ja'ad, dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Quraisy berkata, 'Wahai Muhammad, berdoalah kepada Tuhanmu agar menyulap bukit Shafa menjadi emas, lalu kami akan beriman kepadamu.” Rasulullah lalu bersabda, "Apakah kalian akan melakukannya?" Mereka menjawab, 'Ya.” Tak lama kemudian malaikat Jibril datang lalu berkata, "Buatlah perjanjian." Malaikat Jibril kemudian datang lagi dan berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah telah memberimu apa yang kamu minta, jika kamu mau, maka bukit Shafa akan disulap menjadi emas. Namun, barangsiapa kafir setelah itu, maka Dia akan menyiksa mereka dengan siksaan yang belum pernah ditimpakan kepada seorang pun di muka bumi ini. Tapi jika kamu mau maka akan dibukakan untuk mereka pintu tobat dan rahmat. ” Rasulullah pun berkata, "Justru pintu tobat dan rahmat lebih aku sukai.” Wahm (keraguan) ini tidak melemahkan hadits Ats-Tsauri Aku tidak mengetahui ada Imran bin Al Ja'ad di kalangan tabiin Ismail bin Abu Khalid hanya meriwayatkan dari Imran bin Abu Al Ja'ad, pengikut tabiin (tabi'ut tabiin).
المستدرك ١٧٧: أَخْبَرَنَا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ السِّجْزِيُّ، بِبَغْدَادَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ الْمَكِّيُّ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، وَعَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عُمَرَ، وَمَوْلَى الْمُطَّلِبِ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَكَرِهَهَا حِينَ يَعْمَلُ وَعَمِلَ حَسَنَةً فَسُرَّ بِهَا فَهُوَ مُؤْمِنٌ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِهَذَا اللَّفْظِ، وَقَدْ ذَكَرْتُ فِيمَا تَقَدَّمَ مِنْ خِطْبَةِ عُمَرَ بِالْجَابِيَةِ وَأَنَّهُمَا لَمْ يُخَرِّجَاهُ وَهَذَا بِغَيْرِ ذَلِكَ اللَّفْظِ أَيْضًا»
Al Mustadrak 177: Da'laj bin Ahmad As-Sajzi mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Ali bin Zaid Al Makki menceritakan kepada kami, Sa'id bin Manshur menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Abdurrahman dan Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Amr bin Abu Umar serta maula Al Muththalib dari Al Muththalib, dari Abu Musa, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa melakukan keburukan lalu dia membencinya ketika melakukannya, dan melakukan kebaikan lalu dia menyukainya ketika melakukannya, maka dia seorang mukmin." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya dengan redaksi ini. Aku telah menyebutkan sebelumnya pada pidato Umar di Jabiyah, bahwa keduanya tidak meriwayatkannya. Jadi, ini merupakan redaksi lain dari hadits yang telah disebutkan.
المستدرك ١٧٨: حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرٍو عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ السَّمَّاكِ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ سَلَّامٍ، ثنا قَبِيصَةُ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ الْمَحْبُوبِيُّ، بِمَرْوَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ سَيَّارٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، قَالَا: ثنا سُفْيَانُ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا أَبَا ذَرٍّ، اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ»
Al Mustadrak 178: Abu Amr Utsman bin Ahmad bin As-Sammak menceritakan kepada kami, Hasan bin Sallam menceritakan kepada kami, Qabishah menceritakan kepada kami. Abu Al Abbas Ahmad bin Muhammad Al Mahbubi mengabarkan kepada kami di Marwa', Ahmad bin Sayyar dan Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Habib bin Abu Tsabit, dari Maimun bin Abu Syabib, dari Abu Dzar, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Wahai Abu Dzar, bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, dan iringilah keburukan dengan (melakukan) kebaikan, maka kebaikan tersebut akan menghapusnya, serta pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang luhur' Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.
المستدرك ١٧٩: حَدَّثَنَاهُ إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْفَضْلِ الشَّعْرَانِيُّ، ثنا جَدِّي، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ عِمْرَانَ التُّجِيبِيُّ، أَنَّ أَبَا السِّمْطِ سَعِيدَ بْنَ أَبِي سَعِيدٍ الْمَهْرِيَّ، حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ، أَرَادَ سَفَرًا، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي، قَالَ: «اعْبُدِ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا» قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ زِدْنِي، قَالَ: «إِذَا أَسَأْتَ فَأَحْسِنْ» قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ زِدْنِي، قَالَ: «اسْتَقِمْ وَلْتُحَسِّنْ خُلُقَكَ» . «هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ مِنْ رِوَايَةِ الْبَصْرِيِّينَ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ»
Al Mustadrak 179: Ismail bin Muhammad bin Al Fadhl Asy-Sya'rani menceritakannya kepada kami, kakekku menceritakan kepada kami Abduilah bin Shalih menceritakan kepada kami, Harmalah bin Imran At-Tujibi menceritakan kepadaku bahwa Abu As-Samth Sa'id bin Abu Sa'id Al Mahri menceritakan kepadanya dari ayahnya, dari Abduilah bin Umar, bahwa suatu ketika Mu'adz bin Jabal hendak melakukan perjalanan, lalu dia berkata, ''Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat!” Rasulullah lalu bersabda, ''Sembahlah Allah saja dan jangan menyekutukan-Nya dengan apa pun!” Dia berkata, ''Wahai Rasulullah, tambahkanlah untukku!” Beliau bersabda, "Apabila kamu berbuat buruk, maka berbuat baiklah (untuk meleburnya). “ Dia berkata lagi, ''Wahai Rasulullah, tambahkanlah untukku!” Beliau bersabda, ”Istiqamahlah (konsistenlah) dan perbaguslah akhlakmu!” Sanad hadits ini shahih, dari riwayat orang-orang Bashrah, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.
المستدرك ١٨٠: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ الْقَزَّازُ، ثنا أَبُو عَاصِمٍ، ثنا زَكَرِيَّا بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، {الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ} [النجم: 32] قَالَ: هُوَأَنْ يَأْتِيَ الرَّجُلُ الْفَاحِشَةَ ثُمَّ يَتُوبُ مِنْهَا، قَالَ: وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُمَّ إِنْ تَغْفِرْ تَغْفِرْ جَمَّا وَأَيُّ عَبْدٍ لَكَ لَا أَلَمَّا؟» . " هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَإِنَّمَا خَرَّجَا حَدِيثَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ: لَمْ أَرَ شَيْئًا أَقْرَبَ بِاللَّمَمِ مِنَ الَّذِي قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظُّهُ مِنَ الزِّنَا، الْحَدِيثَ. وَالَّذِي عِنْدِي أَنَّهُمَا تَرَكَا حَدِيثَ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ لِلْحَدِيثِ الَّذِي "
Al Mustadrak 180: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sinan Al Qazzaz menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Zakaria bin Ishaq menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Atha', dari Ibnu Abbas, tentang ayat, "(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji,” (Qs. An-Najm [53]: 32) dia berkata, "Maksudnya adalah orang yang melakukan perbuatan keji, kemudian dia bertobat.” Ibnu Abbas berkata lagi, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ya Allah, jika Engkau memberi ampunan, maka Engkau memberi ampunan yang banyak, siapakah hamba-Mu yang tidak pernah melakukan dosa'?” Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Keduanya hanya meriwayatkan hadits Abdullah bin Thawus dari ayahnya, dari Ibnu Abbas, dia berkata, ”Aku tidak melihat sesuatu yang lebih dekat dengan dosa- dosa kecil selain yang dikatakan oleh Abu Hurairah, 'Allah mencatat untuk anak Adam bagiannya dari zina...'." Menurutku, Al Bukhari dan Muslim tidak meriawayatkan hadits Amr bin Dinar karena hadits berikut ini: