المستدرك ١٥١: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْحَافِظُ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ الشَّيْبَانِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْمُرَادِيُّ، ثنا حَجَّاجُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ الْقَمَرِيِّ، وَمَاتَ قَبْلَ ابْنِ وَهْبٍ، ثنا أَبُو غَسَّانَ الْمَدَنِيُّ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «إِنَّ اللَّهَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَيُحِبُّ مَعَالِيَ الْأَخْلَاقِ وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا»
Al Mustadrak 151: Abu Abdillah Muhammad bin Ya'qub Al Hafizh menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sufyan Asy-Syaibani menceritakan kepada kami, Muhammad bin Salamah Al Muradi menceritakan kepada kami, Hajjaj bin Sulaiman bin Al Qamari - orang yang meninggal sebelum Ibnu Wahab- menceritakan kepada kami, Abu Ghassan Al Madani menceritakan kepada kami dari Abu Hazim, dari Sahi bin Sa'ad As-Sa'idi, bahwa dia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Dermawan dan menyukai kedermawanan, menyukai akhlak yang mulia, dan membenci akhlak buruk”
المستدرك ١٥٢: حَدَّثَنَا أَبُو زَكَرِيَّا يَحْيَى بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَنْبَرِيُّ، ثنا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْعَبْدِيُّ، وَحدثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَسْلَمَةَ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَا: ثنا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، ثنا فُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ، ثنا الصَّنْعَانِيُّ مُحَمَّدُ بْنُ ثَوْرٍ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ اللَّهَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ، وَمَعَالِيَ الْأَخْلَاقِ، وَيُبْغِضُ سَفْسَافَهَا» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادَيْنِ جَمِيعًا، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَحَجَّاجُ بْنُ قَمَرِيٍّ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ مِصْرَ ثِقَةٌ مَأْمُونٌ وَلَعَلَّهُمَا أَعْرَضَا عَنْ إِخْرَاجِهِ بِأَنَّ الثَّوْرِيَّ أَعْضَلَهُ»
Al Mustadrak 152: Abu Zakaria Yahya bin Muhammad Al Anbari menceritakan kepada kami, Abu Abdillah Muhammad bin Ibrahim Al Abdi menceritakan kepada kami. Ahmad bin Muhammad bin Maslamah dan Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ahmad bin Yunus menceritakan kepada kami, Fudhail bin Iyadh menceritakan kepada kami, Ash-Shan'ani Muhammad bin Tsaur menceritakan kepada kami dari Ma'mar, dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhn Allah Maha Pemurah dan menyukai kedermawanan, menyukai akhlak yang mulia, serta membenci akhlak buruk." Kedua sanad hadits ini shahih, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Hajjaj bin Qamari adalah seorang syaikh dari Mesir, seorang periwayat tsiqah ma'mun. Mungkin keduanya enggan meriwayatkannya karena Ats-Tsauri menganggapnya mu'dhal.
المستدرك ١٥٣: كَمَا أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ حَلِيمٍ الْمَرْوَزِيُّ، ثنا أَبُو الْمُوَجَّهِ، ثنا عَبْدَانُ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ، عَنْ سُفْيَانَ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ، عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ الْخُزَاعِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ، وَمَعَالِيَ الْأُمُورِ، وَيُبْغِضُ - أَوْ قَالَ: يَكْرَهُ سَفْسَافَهَا - «.» وَهَذَا لَا يُوهِنُ حَدِيثَ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ عَلَى مَا قَدَّمْتُ ذِكْرَهُ مِنْ قَبُولِ الزِّيَادَاتِ مِنَ الثِّقَاتِ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ "
Al Mustadrak 153: Al Hasan bin Halim Al Marwazi juga mengabarkan kepada kami, Abu Al Muwajjih menceritakan kepada kami, Abdan menceritakan kepada kami, Abdullah menceritakan kepada kami dari Sufyan, dia berkata: Aku pernah mendengar Abu Hazim (meriwayatkan) dari Thalhah bin Abdullah bin Kuraiz Al Khuza'i, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah, menyukai kedermawanan dan perkara-perkara yang mulia (luhur), serta memurkai -atau membenci- perkara-perkara (akhlak) yang buruk.” Ini tidak melemahkan hadits Sahal bin Sa'ad, berdasarkan penjelasan yang telah aku uraikan tadi, bahwa tambahan-tambahan yang dilakukan oleh periwayat yang tsiqah dapat diterima.
المستدرك ١٥٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ أَيُّوبَ، ثنا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ، وَأَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَا: ثنا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنِ الصَّقْعَبِ بْنِ زُهَيْرٍ، وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ بْنِ هَانِئٍ، وَاللَّفْظُ لَهُ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، ثنا أَبُو قُدَامَةَ، ثنا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ، ثنا أَبِي، قَالَ: سَمِعْتُ الصَّقْعَبَ بْنَ زُهَيْرٍ، يُحَدِّثُ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْرَابِيٌّ عَلَيْهِ جُبَّةٌ مِنْ طَيَالِسَةٍ مَكْفُوفَةٍ بِالدِّيبَاجِ، فَقَالَ: إِنَّ صَاحِبَكُمْ هَذَا يُرِيدُ رَفْعَ كُلِّ رَاعٍ وَابْنِ رَاعٍ، وَيَضَعُ كُلَّ فَارِسٍ وَابْنَ فَارِسٍ، فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ، فَقَالَ: " إِنَّ نُوحًا لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ دَعَا ابْنَيْهِ فَقَالَ: إِنِّي قَاصٌّ عَلَيْكُمَا الْوَصِيَّةَ: آمُرُكُمَا بِاثْنَيْنِ وَأَنْهَاكُمَا عَنِ اثْنَيْنِ: أَنْهَاكُمَا عَنِ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ وَآمُرُكُمَا بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَإِنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيهِنَّ لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةِ الْمِيزَانِ وَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي الْكِفَّةِ الْأُخْرَى كَانَتْ أَرْجَحَ مِنْهُمَا، وَلَوْ أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيهِمَا كَانَتْ حَلْقَةً فَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ عَلَيْهِمَا لَقَصَمَتْهُمَا، وَآمُرُكُمَا بِسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فَإِنَّهُمَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ كُلُّ شَيْءٍ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَا لِلصَّقْعَبِ بْنِ زُهَيْرٍ فَإِنَّهُ ثِقَةٌ قَلِيلُ الْحَدِيثِ، سَمِعْتُ أَبَا الْحَسَنِ عَلِيَّ بْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عُمَرَ يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي حَاتِمٍ يَقُولُ: سَأَلْتُ أَبَا زُرْعَةَ، عَنِ الصَّقْعَبِ بْنِ زُهَيْرٍ فَقَالَ: ثِقَةٌ، وَهُوَ أَخُو الْعَلَاءِ بْنِ زُهَيْرٍ، وَهَذَا مِنَ الْجِنْسِ الَّذِي يَقُولُ: إِنَّ الثِّقَةَ إِذَا وَصَلَهُ لَمْ يَضُرَّهُ إِرْسَالُ غَيْرِهِ " .
Al Mustadrak 154: Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ayyub memberitakan (kepada kami), Abu Ar- Rabi Az-Zahrani dan Ahmad bin Ibrahim menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Shaq'ab bin Zuhair. Muhammad bin Shalih bin Hani' menceritakan kepadaku - dengan redaksinya- Ibrahim bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Abu Qudamah menceritakan kepada kami, Wahab bin Jarir menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku pernah mendengar Shaq'ah bin Zuhair menceritakan dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Pemah seorang Arab badui mendatangi Nabi dengan memakai jubah luar yang disulam dengan sutra. Dia berkata, "Sesungguhnya teman kalian ini ingin meninggikan setiap penggembala dan anaknya, serta ingin merendahkan setiap penunggang kuda dan anaknya." Nabi lalu berdiri, kemudian duduk, lantas bersabda, ”Sesungguhnya Nuh ketika sekarat, dia memanggil dua putranya dan berkata, 'Aku akan memberikan wasiat kepada kalian berdua. Aku perintahkan kalian untuk melakukan dua hal dan melarang kalian melakukan dua hal. Aku melarang kalian berbuat syirik dan sombong, dan aku memerintahkan kalian untuk (membaca kalimat) laa ilaaha illallaah, karena seandainya langit dan bumi beserta isinya ditaruh di timbangan, sementara kalimat laa ilahaa illallaah ditaruh di timbangan yang lain, maka kalimat laa ilaaha illallaah akan lebih lebih berat dari keduanya. Seandainya langit dan bumi beserta isinya itu suatu lingkaran, lalu kalimat laa ilaaha illallaah ditaruh di atasnya, maka kalimat laa ilaaha illallaah pasti dapat menghancurkannya. Aku juga memerintahkan kalian untuk (membaca) subhanallaah wa bihamdih, karena itu merupakan shalatnya (ibadahnya) segala sesuatu, dan karena dia (subhanallaah wa bihamdih) segala sesuatu diberi rezeki.” Sanad hadits ini shahih. Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkan dari Sha'qab bin Zuhair, karena meskipun dia tsiqah tapi dia sedikit haditsnya. Aku mendengar Abu Al Hasan bin Ali bin Muhammad bin Umar berkata: Aku mendengar Abdurrahman bin Abu Hatim berkata: Aku pernah bertanya kepada Abu Zur'ah tentang Sha'qab bin Zuhair, lalu dia menjawab, ”Dia adalah periwayat tsiqah, dan dia adalah saudara Al Ala' bin Zuhair.” Ini termasuk jenis pendapat yang mengatakan bahwa apabila periwayat tsiqah meriwayatkan hadits secara maushul maka yang diriwayatkan orang lain secara mursal tidak membahayakannya.
المستدرك ١٥٥: فَقَدْ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ عِيسَى الْحِيرِيُّ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، ثنا ابْنُ أَبِي عُمَرَ، ثنا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، قَالَ: قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا رَأَيْتُ رَجُلًا أَعْطَى لَرَاعِي الْغَنَمِ مِنْ مُحَمَّدٍ، ثُمَّ ذَكَرَهُ بِنَحْوٍ مِنْهُ
Al Mustadrak 155: Ali bin Isa Al Hiyari mengabarkan kepadaku, Ibrahim bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dajj Ibnu Ajian, dari Zaid bin Aslam, dia berkata: Seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ”Aku tidak pernah melihat orang yang lebih (banyak) memberi sesuatu kepada penggembala kambing dari Muhammad.” Dia lalu menyebutkan redaksi hadits yang serupa.
المستدرك ١٥٦: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَاصِمٍ الرَّازِيُّ، ثنا ابْنُ نُمَيْرٍ، وَيَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَأَبُو مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ، وَمَنْصُورُ بْنُ أَبِي مُزَاحِمٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ، قَالُوا: ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، وَأَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَيُّوبَ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مُحَمَّدٍ الطَّيَالِسِيِّ، ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، وَحدثنا عَلِيُّ بْنُ عِيسَى، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، ثنا شُجَاعُ بْنُ مَخْلَدٍ، وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ سَالِمٍ، قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، عَنْ أَبِي حَصِينٍ، وَفِي حَدِيثِ إِسْمَاعِيلَ بْنِ سَالِمٍ، ثنا أَبُو حَصِينٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، قَالَ: كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ زِيَادٍ فَأُتِيَ بِرُءُوسِ الْخَوَارِجِ كُلَّمَا جَاءَ رَأْسٌ قُلْتُ: إِلَى النَّارِ، فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْأَنْصَارِيُّ: أَوَلَا تَعْلَمُ يَا ابْنَ أَخِي أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «إِنَّ عَذَابَ هَذِهِ الْأُمَّةِ جُعِلَ فِي دُنْيَاهَا» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَا أَعْلَمُ لَهُ عِلَّةً وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَلَهُ شَاهِدٌ صَحِيحٌ»
Al Mustadrak 156: Ali bin Hamsyad Al Adi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Ashim Ar-Razi menceritakan kepada kami, Ibnu Numair, Yahya bin Ayyub, Abu Musa Al Anshar, Manshur bin Abu Muzahim, dan Muhammad bin Ash-Shabbah, menceritakan kepada kami, mereka berkata: Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami. Abdullah bin Muhammad bin Musa mengabarkan kepadaku, Muhammad bin Ayyub menceritakan kepada kami dari Hasan bin Muhammad Ath-Thayalisi, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami. Ali bin Isa menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Syuja bin Makhlad dan Ismail bin Salim menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abu Bakar menceritakan kepada kami dari Abu Hashin.>br>Dalam hadits Ismail bin Salim (disebutkan): Abu Hashin menceritakan kepada kami dari Abu Burdah, dia berkata: Ketika aku sedang duduk di samping Ubadillah bin Ziyad, datanglah pembesar-pembesar Khawarij. Setiap kali datang seorang pembesar, aku katakan, ”Ke neraka.” Abdullah bin Yazid Al Anshari lalu berkata, 'Tidakkah kamu tahu wahai putra saudaraku, bahwa aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya siksaan umat ini terjadi di dunia'." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. tidak mengetahui illat-nya (sejauh yang aku ketahui tidak ada illat-nya), tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Dia juga memiliki syahid dari hadits lain yang shahih.
المستدرك ١٥٧: حَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ، ثنا مُوسَى بْنُ هَارُونَ، وَالْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَا: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، ثنا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُوَيْدٍ النَّخَعِيِّ، وَكَانَ ثِقَةً، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ الْحَكَمِ النَّخَعِيِّ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ يَزِيدَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «عَذَابُ أُمَّتِي فِي دُنْيَاهَا»
Al Mustadrak 157: Ali bin Hamsyad menceritakannya kepada kami, Musa bin Harun dan Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Yahya bin Zakaria menceritakan kepada kami dari Ibrahim bin Suwaid An-Nakha'i -seorang periwayat yang tsiqah-, dari Hasan bin Hakam An-Nakha'i, dari Abu Burdah, dia berkata: Aku pernah mendengar Abdullah bin Yazid berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ”Umatku disiksa di dunia"
المستدرك ١٥٨: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ بَكْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّيْرَفِيُّ، بِمَرْوَ، ثنا أَبُو قِلَابَةَ الرَّقَاشِيُّ، ثنا أَزْهَرُ بْنُ سَعْدٍ، ثنا حَاتِمُ بْنُ أَبِي صَغِيرَةَ، عَنْ أَبِي بَلْجٍ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مُوسَى، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: ذُكِرَ الطَّاعُونُ عِنْدَ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ، فَقَالَ أَبُو مُوسَى: سَأَلْنَا عَنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: " إِخْوَانِكُمْ - أَوْ قَالَ: أَعْدَاؤُكُمْ - مِنَ الْجِنِّ وَهُوَلَكُمْ شَهَادَةٌ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ ". وَهَكَذَا رَوَاهُ أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي بَلْجٍ.
Al Mustadrak 158: Abu Ahmad Bakar bin Muhammad Ash-Shairafi menceritakan kepada kami di Marwa, Abu Qilabah Ar-Raqqasyi menceritakan kepada kami, Azhar bin Sa'ad menceritakan kepada kami, Hatim bin Abu Shaghirah menceritakan kepada kami dari Abu Balaj, dari Abu Bakar bin Abu Musa, dari ayahnya, dia berkata: Disebutkan tentang Tha'un kepada Abu Musa Al Asy'ari, lalu dia berkata: Kami pernah menanyakan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, ”Teman-teman kalian -atau musuh- musuh kalian- dari bangsa Jin merupakan saksi bagi kalian.” Hadits ini shahih atas syarat Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Begitu pula yang diriwayatkan oleh Abu Awanah dari Abu Balj.
المستدرك ١٥٩: أَخْبَرَنِيهِ أَبُو الطَّاهِرِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الدِّهْقَانُ، ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ رَجَاءِ بْنِ السِّنْدِيِّ، ثنا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَتَّابٍ، قَالَا: ثنا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ، ثنا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مُوسَى، عَنْ أَبِيهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ
Al Mustadrak 159: Abu Ath-Thahir Abdullah bin Muhammad Ad- Dihqan mengabarkannya kepada kami, Abu Bakar bin Raja bin As-Sindi menceritakan kepada kami, Abbas bin Abdul Azhim Al Anbari dan Muhammad bin Abi Itab menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Yahya bin Hammad menceritakan kepada kami, Abu Awanah menceritakan kepada kami dari Abu Awanah, dari Abu Bakar bin Abu Musa, dari ayahnya Abdullah bin Qais, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan redaksi yang sama.
المستدرك ١٦٠: أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عُقْبَةَ الشَّيْبَانِيُّ، بِالْكُوفَةِ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ الزُّهْرِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الطَّنَافِسِيُّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، وَحدثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ أَبُو الْمُثَنَّى , ومُحَمَّدُ بْنُ أَيُّوبَ، قَالَا: ثنا مُسَدَّدٌ، ثنا يَحْيَى، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدِ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ لِوَهْمٍ وَقَعَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ لِسُوءِ حِفْظِهِ فِيهِ»
Al Mustadrak 160: Abu Al Hasan Ali bin Muhammad bin Uqbah Asy- Syaibani mengabarkan kepada kami di Kufah, Ibrahim bin Ishaq Az- Zuhri menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ubaid Ath- Thanafusi menceritakan kepada kami dari Ubaidillah, Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Abu Al Mutsanna Muhammad bin Ayyub memberitakan (kepada kami), keduanya berkata: Musaddad menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepada kami dari Ubadillah, dari Nafi, dari Sa'id bin Abu Hind, dari Abu Musa, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ”Barangsiapa bermain dadu, maka dia telah mendurhakai Allah dan Rasul-Nya” Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, Keduanya tidak meriwayatkannya karena adanya wahm (keraguan) yang terjadi pada Abdullah bin Sa'id bin Abi Hind, lantaran hapalannya yang buruk.