صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #81

صحيح ابن حبان ٨١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَرْزُوقٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ، عَنِ الصَّلْتِ بْنِ بَهْرَامَ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ، حَدَّثَنَا جُنْدُبٌ الْبَجَلِيُّ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ، أَنَّ حُذَيْفَةَ حَدَّثَهُ قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِنَّ مَا أَتَخَوَّفُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئًا لِلإِسْلاَمِ، غَيَّرَهُ إِلَى مَا شَاءَ اللَّهُ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ، قَالَ‏:‏ قُلْتُ‏:‏ يَا نَبِيَّ اللهِ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي‏؟‏ قَالَ‏:‏ بَلِ الرَّامِي‏.

Shahih Ibnu Hibban 81: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Marzuq menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bakar menceritakan kepada kami dari Ash-Shalt bin Bahram, Hasan menceritakan kepada kami, Jundub Al Bajali menceritakan kepada kami di dalam masjid ini, bahwa Hudzaifah pernah menceritakan (hadits) kepadanya, dia berkata. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang aku takutkan atas kalian adalah seseorang yang membaca Al Qur'an sehingga ketika keelokan (bacaan)nya terlihat dan tadinya ia adalah pembela Islam, ia pun mengubahnya kepada apa yang dikehendaki Allah, maka ia pun terlepas darinya, membuangnya di balik punggungnya dan berjalan dengan pedang melewati tetangganya dan menuduhnya dengan kesyirikan." Hudzaifah berkata, “Wahai Nabi Allah! manakah di antara keduanya yang lebih utama dalam kesyirikan, apakah yang dituduh ataukah yang menuduh?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Bahkan yang menuduh” [3:22]

Shahih Ibnu Hibban #82

صحيح ابن حبان ٨٢: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 82: Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Bakar bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, dia berkata: Waki’ menceritakan kepada kami dari Usamah bin Zaid, dari Muhammad bin Al-Munkadir, dari Jahir bin Abdullah, dia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Ya Allah! Aku meminta kepada-MU ilmu yang bermanfaat dan aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat" [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #83

صحيح ابن حبان ٨٣: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ الصُّوفِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو نَصْرٍ التَّمَّارُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ‏:‏ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ، وَعَمَلٍ لاَ يُرْفَعُ، وَقَلَبٍ لاَ يَخْشَعُ، وَقَوْلٍ لاَ يُسْمَعُ‏.

Shahih Ibnu Hibban 83: Ahmad bin Hasan bin Abdul Jabbar Ash-Shufi mengabarkan kepada kami, dia berkata Abu Nashr At-Tammar merceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah! sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat dari amal yang tidak diangkat; dari hati yang tidak khusyu’ dan dari perkataan yang tidak didengarkan." [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #84

صحيح ابن حبان ٨٤: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ الأَنْمَاطِيُّ الزَّاهِدُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 84: Ibrahim bin Ishaq Al Anmathi Az-Zahid mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Khazim menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya salah satu dari berbagai jalan surga. Dan siapa yang lamban amalnya, maka tidak bisa dipercepat oleh nasabnya (tidak mengangkat derajatnya di sisi Allah)" [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #85

صحيح ابن حبان ٨٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ‏:‏ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرٍّ، قَالَ‏:‏ أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ، قَالَ‏:‏ مَا جَاءَ بِكَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ جِئْتُ أَنْبِطُ الْعِلْمَ، قَالَ‏:‏ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏ مَا مِنْ خَارِجٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ يَطْلُبُ الْعِلْمَ، إِلاَّ وَضَعَتْ لَهُ الْمَلاَئِكَةُ أَجْنِحَتَهَا، رِضًا بِمَا يَصْنَعُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 85: Ibnu Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Yahya dan Muhammad bin Rafi’menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, dia berkata: Ma’mar mengabarkan kepada kami dari Ashim, dari Zirr, dia berkata: Aku pernah mendatangi Shafwan bin Assal Al Muradi, dia berkata, “Untuk apa kamu datang?” Ia (Zirr) menjawab, “Aku datang untuk mencari ilmu.”341 Ia (Shafwan bin Assal Al Muradi) berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah seseorang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu kecuali para malaikat akan membentangkan sayap mereka karena ridha terhadap apa yang mereka lakukan’” [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #86

صحيح ابن حبان ٨٦: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، أَنَّ أَبَا مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ، عَنْ أَبِي وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ، وَالنَّاسُ مَعَهُ، إِذْ أَقْبَلَ ثَلاَثَةُ نَفَرٍ، فَأَقْبَلَ اثْنَانِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَذَهَبَ وَاحِدٌ، فَلَمَّا وَقَفَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَلَّمَا، فَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَرَأَى فُرْجَةً فِي الْحَلْقَةِ فَجَلَسَ فِيهَا، وَأَمَّا الآخَرُ فَجَلَسَ خَلْفَهُمْ، وَأَمَّا الثَّالِثُ فَأَدْبَرَ ذَاهِبًا، فَلَمَّا فَرَغَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ عَنِ النَّفَرِ الثَّلاَثَةِ‏:‏ أَمَّا أَحَدُهُمْ فَأَوَى إِلَى اللهِ، فَآوَاهُ اللَّهُ، وَأَمَّا الآخَرُ فَاسْتَحْيَى فَاسْتَحْيَى اللَّهُ مِنْهُ، وَأَمَّا الآخَرُ فَأَعْرَضَ فَأَعْرَضَ اللَّهُ عَنْهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 86: Umar bin Sa’id bin Sinan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami dari Malik, dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Abu Murrah, budak Uqail bin Abu Thalib memberitahunya dari Abu Waqid Al Laitsy bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika duduk di masjid dan orang-orang bersama beliau, tiba-tiba tiga orang datang menghadap, dua orang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengucapkan salam, salah satunya melihat ada tempat luang di antara tempat pertemuan lalu duduk sedangkan yang lain duduk di belakang mereka, dan satunya lagi balik pulang. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai, beliau bersabda; “ Maukah kalian aku beritaku tentang tiga orang, salah satu dari mereka datang berlindung kepada Allah maka Allah pun memberinya perlindungan, adapun salah satunya merasa malu hingga Allah pun malu darinya, sedangkan yang lainnya berpaling maka Allah pun berpaling darinya" [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #87

صحيح ابن حبان ٨٧: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ، قَالَ‏:‏ أَنْبَأَنَا حَيْوَةُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي أَبُو صَخْرٍ، أَنَّ سَعِيدًا الْمَقْبُرِيَّ أَخْبَرَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ‏:‏ إِنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏ مَنْ دَخَلَ مَسْجِدَنَا هَذَا لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَمَنْ دَخَلَهُ لِغَيْرِ ذَلِكَ كَانَ كَالنَّاظِرِ إِلَى مَا لَيْسَ لَهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 87: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Muqri’ menceritakan kepada kami, dia berkata: Haywah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Shakhr menceritakan kepadaku bahwa Sa’id Al Maqburi memberitahunya bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: Sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang masuk masjid kami ini untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka ia seperti orang yang berjuang di jalan Allah dan Siapa yang masuk untuk selain itu maka ia seperti orang yang melihat sesuatu yang bukan miliknya.” [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #88

صحيح ابن حبان ٨٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الثَّقَفِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ دَاوُدَ الْخُرَيْبِيُّ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عَاصِمَ بْنَ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ جَمِيلٍ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ قَيْسٍ، قَالَ‏:‏ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ أَبِي الدَّرْدَاءِ فِي مَسْجِدِ دِمَشْقَ، فَأَتَاهُ رَجُلٌ، فَقَالَ‏:‏ يَا أَبَا الدَّرْدَاءِ، إِنِّي أَتَيْتُكَ مِنْ مَدِينَةِ الرَّسُولِ فِي حَدِيثٍ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُحَدِّثُهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ‏:‏ أَمَا جِئْتَ لِحَاجَةٍ، أَمَا جِئْتَ لِتِجَارَةٍ، أَمَا جِئْتَ إِلاَّ لِهَذَا الْحَدِيثِ‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ، قَالَ‏:‏ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا، سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ، وَالْمَلاَئِكَةُ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ، وَإِنَّ الْعَالِمَ يَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ، وَمَنْ فِي الأَرْضِ، وَالْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ، وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ، كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا، وَأَوْرَثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ‏.‏ قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ فِي هَذَا الْحَدِيثِ بَيَانٌ وَاضِحٌ أَنَّ الْعُلَمَاءَ الَّذِينَ لَهُمُ الْفَضْلُ الَّذِي ذَكَرْنَا، هُمُ الَّذِينَ يُعَلِّمُونَ عِلْمَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، دُونَ غَيْرِهِ مِنْ سَائِرِ الْعُلُومِ‏.‏ أَلاَ تَرَاهُ يَقُولُ‏:‏ الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَالأَنْبِيَاءُ لَمْ يُوَرِّثُوا إِلاَّ الْعِلْمَ، وَعِلْمُ نَبِيِّنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُنَّتُهُ، فَمَنْ تَعَرَّى عَنْ مَعْرِفَتِهَا لَمْ يَكُنْ مِنْ وَرَثَةِ الأَنْبِيَاءِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 88: Muhammad bin Ishaq Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami, d ia berkata: Abdul A’la bin Hammad menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdullah bin Daud Al Khuraibi menceritakan kepada kami, dia beikata: Aku pernah mendengar Ashim bin Raja' bin Haywah menceritakan dari Daud bin Jamil, dari Katsir bin Qais, dia berkata: Aku pernah duduk bersama Abu Darda' di masjid Damaskus. Lalu ada seseorang yang mendatanginya seraya berkata, “Wahai Abu Darda'! sesungguhhya aku datang dari Madinah untuk (menanyakan) suatu hadits yang sampai kepadaku bahwa engkau menceritakannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Abu Darda‘ bertanya, “Apakah kau datang karena suatu keperluan, apakah kau datang untuk urusan perdagangan ataukah kau datang karena hadits ini?” Orang itu menjawab, “Ya.” Abu Darda' berkata, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘ Siapa yang menempuh suatu perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan menunjukkan salah satu jalan ke surga dan para malaikat akan merendahkan sayapnya karena ridha pada penuntut ilmu, dan sesungguhnya orang yang berilmu itu dimintakan ampunan oleh (penghuni) yang berada di langit dan di bumi serta ikan di air. Keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di malam purnama atas seluruh bintang, sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau pun dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu, maka Siapa yang mendapatkannya maka ia telah mendapatkan bagian yang banyak.” [1:2] Abu Hatim berkata, “Di dalam hadits ini terdapat penjelasan gamblang bahwa ulama yang memiliki keutamaan yang kami singgung adalah mereka yang mengajarkan ilmu nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saja, bukan yang mengajarkan ilmu-ilmu lain. Bukankah beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘ Ulama adalah pewaris para nabi ’ dan para nabi tidak mewariskan apa pun selain ilmu dan ilmu Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sunnahnya. Siapa pun yang tidak mengetahui sunnah bukanlah pewaris para nabi."

Shahih Ibnu Hibban #89

صحيح ابن حبان ٨٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ، يَقُولُ‏:‏ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏ مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ‏.

Shahih Ibnu Hibban 89: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, dia berkata: Yunus mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dia berkata: Humaid bin Abdurrahman mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan, maka Allah akan memberikan pemahaman untuknya dalam agama." [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #90

صحيح ابن حبان ٩٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ خَالِدٍ، أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، حَدَّثَنَا مُصْعَبُ بْنُ الْمِقْدَامِ، حَدَّثَنَا دَاوُدُ الطَّائِيُّ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ‏:‏ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً، فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً، فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 90: Muhammad bin Yahya bin Khalid mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Rafi' mengabarkan kepada kami, Mush’ab bin Al Miqdam menceritakan kepada kami, Daud Ath-Tha’iy menceritakan kepada kami dari Isma'il bin Abu Khalid, dari Qais bin Abu Hazim, dia berkata: Aku pernah mendengar Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh iri kecuali kepada dua (hal); orang yang diberi harta oleh Allah kemudian ia menguasainya untuk menghabiskannya dalam kebenaran dan orang yang diberi Allah SWT hikmah kemudian ia berhukum dengannya dan mengajarkannya." [1:2]