صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #741

صحيح ابن حبان ٧٤١: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ، أَنَّهُ قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، يَقُولُ‏:‏ سَمِعْتُ هِشَامَ بْنَ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ، فَقَرَأَ سُورَةَ الْفُرْقَانِ عَلَى غَيْرِ مَا أَقْرَؤُهَا، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْرَأَنِيهَا، فَكِدْتُ أَنْ أَعْجَلَ عَلَيْهِ، ثُمَّ أَمْهَلْتُ حَتَّى انْصَرَفَ، ثُمَّ لَبَّبْتُهُ بِرِدَائِهِ، فَجِئْتُ بِهِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ‏:‏ إِنِّي سَمِعْتُ هَذَا يَقْرَأُ سُورَةَ الْفُرْقَانِ عَلَى غَيْرِ مَا أَقْرَأْتَنِيهَا، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ اقْرَأْ، فَقَرَأَ الْقِرَاءَةَ الَّتِي سَمِعْتُهُ يَقْرَأُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ هَكَذَا أُنْزِلَتْ، ثُمَّ، قَالَ لِي‏:‏ اقْرَأْ، فَقَرَأْتُ، فَقَالَ‏:‏ هَكَذَا أُنْزِلَتْ، إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ، فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 741: Umar bin Sa’id bin Sinan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abu Bakar mengabarkan kepada kami, dari Malik, dari Ibnu Syihab, dari ‘Urwah bin Az-Zubair, dari Abdurrahman bin ‘Abd Al Qari, bahwa dia berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khathab berkata: Aku mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membaca surat Al Furqan dengan bacaan yang berbeda dengan bacaanku, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan kepadaku bacaanku itu. Aku hampir saja mendebatnya (ketika dia sedang membaca Al Qur'an), 23 tetapi aku mengurungkan niatku24 hingga dia selesai. Kemudian aku menarik kain serbannya dan membawa dia menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku berkata, “Sungguh aku telah mendengar orang ini (Hisyam) membaca surat Al Furqan dengan bacaan yang berbeda dengan bacaan yang telah engkau ajarkan kepadaku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Coba bacalah!” Hisyam pun mengulangi bacaannya seperti yang tadi aku dengar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Seperti itulah Al Qur'an diturunkan.” Lalu beliau bersabda kepadaku, “Coba bacalah!” Aku pun membacanya. Setelah itu, Rasulullah bersabda, “Seperti itulah Al Qur'an diturunkan. Sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan dalam tujuh macam huruf (bahasa). Maka, bacalah dengan cara yang termudah bagimu." 25 [1:41]

Shahih Ibnu Hibban #742

صحيح ابن حبان ٧٤٢: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، قَالَ‏:‏ قَالَ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ أُنْزِلَ الْقُرْآنُ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 742: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Al Walid menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad bin Salamah menceritaka/n kepada kami, dari Humaid, dari Anas, dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit, dia berkata: Ubay bin Ka’ab berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Al Qur'an itu diturunkan dalam tujuh macam huruf (bahasa)”26 [1:66]

Shahih Ibnu Hibban #743

صحيح ابن حبان ٧٤٣: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ أُنْزِلَ الْقُرْآنُ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ‏.‏ حَكِيمًا، عَلِيمًا، غَفُورًا، رَحِيمًا‏.‏ قَوْلُ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، أَدْرَجَهُ فِي الْخَبَرِ، وَالْخَبَرُ إِلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ فَقَطْ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 743: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: ‘Abadah bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, dari Muhammad bin ‘Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Al Qur'an itu diturunkan dalam tujuh huruf (bahasa)” [3:66] (Allah mencantumkan Al Qur'an dalam keadaan seperti itu karena Dia) Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, Maha Pengampun dan Maha Penyayang. 27 (Kalimat terakhir ini merupakan) perkataan Muhammad bin ‘Amr yang dimasukkannya ke dalam matan hadits, padahal matan yang sebenarnya hanya sampai lafazh “sah'ah ahruf” (tujuh huruf) saja.

Shahih Ibnu Hibban #744

صحيح ابن حبان ٧٤٤: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ حُمَيْدًا، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ أَنَسًا، قَالَ‏:‏ كَانَ رَجُلٌ يَكْتُبُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَ قَدْ قَرَأَ الْبَقَرَةَ، وَآلَ عِمْرَانَ عُدَّ فِينَا ذُو شَأْنٍ، وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُمْلِ عَلَيْهِ‏:‏ ‏{‏غَفُورًا رَحِيمًا‏}‏، فَيَكْتُبُ‏:‏ عَفُوًّا غَفُورًا، فَيَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ اكْتُبْ، وَيُمْلِي عَلَيْهِ‏:‏ ‏{‏عَلِيمًا حَكِيمًا‏}‏، فَيَكْتُبُ سَمِيعًا بَصِيرًا، فَيَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ اكْتُبْ أَيَّهُمَا شِئْتَ، قَالَ‏:‏ فَارْتَدَّ عَنِ الإِسْلاَمِ، فَلَحِقَ بِالْمُشْرِكِينَ، فَقَالَ‏:‏ أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِنْ كُنْتُ لَأَكْتُبُ مَا شِئْتُ‏.‏ فَمَاتَ، فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ‏:‏ إِنَّ الأَرْضَ لَنْ تَقْبَلَهُ، قَالَ‏:‏ فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ‏:‏ فَأَتَيْتُ تِلْكَ الأَرْضَ الَّتِي مَاتَ فِيهَا، وَقَدْ عَلِمْتُ أَنَّ الَّذِي، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا قَالَ، فَوَجَدْتُهُ مَنْبُوذًا، فَقُلْتُ‏:‏ مَا شَأْنُ هَذَا‏؟‏ فَقَالُوا‏:‏ دَفَنَّاهُ فَلَمْ تَقْبَلْهُ الأَرْضُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 744: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin 'Abd Al A’la menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu’tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Humaid berkata: Aku mendengar Anas berkata: Ada seseorang yang menuliskan (ayat Al Qur'an) untuk Nabi SAW28. Sungguh dia telah membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran. Dia termasuk orang yang terpandang di antara kami dan memiliki kedudukan. (Suatu ketika) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendiktekan kepadanya lafazh “Ghafuuran Rahiiman” (Maha Pengampun lagi Maha Penyayang), namun orang itu menulisnya dengan lafazh “Afuwwan Ghafuuran”(Maha Pemaaf dan Maha Pengampun). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, “Tulislah!” Kemudian beliau mendiktekan kepadanya lafazh “‘Aliiman Hakiiman” (Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana), namun dia menulisnya dengan lafazh, “Samii’an Bashiiran’ (Maha Mendengar dan Maha Melihat). Nabi pun bersabda, “Tulislah mana yang kamu suka di antara keduanya.“ 29 Anas berkata: Maka, orang itu keluar Islam (murtad) dan bergabung dengan kaum musyrikin. Lalu dia berkata, “Aku adalah orang yang paling mengetahui di antara kalian tentang Muhammad, jika aku mau maka aku akan menulis apa saja yang aku kehendaki.’’ (Tidak lama kemudian) orang itu meninggal dunia. Ketika hal itu sampai ke telinga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun bersabda, “Sungguh, bumi tidak akan menerima (jasad)nya.” Anas berkata: Abu Thalhah berkata: Aku pun mendatangi tempat kematian orang itu. Sungguh aku telah mengetahui bahwa apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, pasti akan terjadi. Aku pun menemukan jasad orang itu terlempar. Maka, aku bertanya, “Apa yang terjadi dengan (mayat) ini?” Orang-orang menjawab, “Kami telah menguburkannya, namun ternyata bumi tidak mau menerima (jasad)nya.” 30 [5:33]

Shahih Ibnu Hibban #745

صحيح ابن حبان ٧٤٥: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو هَمَّامٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ، عَنْ عَقِيلِ بْنِ خَالِدٍ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ كَانَ الْكِتَابُ الأَوَّلُ يَنْزِلُ مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ، وَعَلَى حَرْفٍ وَاحِدٍ، وَنَزَلَ الْقُرْآنُ مِنْ سَبْعَةِ أَبْوَابٍ، عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ‏:‏ زَاجِرٌ، وَآمِرٌ، وَحَلاَلٌ، وَحَرَامٌ، وَمُحْكَمٌ، وَمُتَشَابِهٌ، وَأَمْثَالٌ، فَأَحِلُّوا حَلاَلَهُ، وَحَرِّمُوا حَرَامَهُ، وَافْعَلُوا مَا أُمِرْتُمْ بِهِ، وَانْتَهُوا عَمَّا نُهِيتُمْ عَنْهُ، وَاعْتَبِرُوا بِأَمْثَالِهِ، وَاعْمَلُوا بِمُحْكَمِهِ، وَآمِنُوا بِمُتَشَابِهِهِ، وَقُولُوا‏:‏ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 745: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Hammam menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Haiwah bin Syuraih mengabarkan kepada kami, dari ‘Uqail bin Khalid, dari Salamah bin Abu Salamah bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Ibnu Mas’ud, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Kitab Suci yang pertama, turun dari satu pintu dengan menggunakan satu huruf (bahasa). Sedangkan Al Qur'an turun dari tujuh pintu dengan menggunakan tujuh huruf (bahasa): 'Zaajir' (yang mencegah), 'Aamir' (yang memerintahkan', 'Halal’ (kehalalan), 'Haram' (keharaman), 'Muhkam' (yang maknanya jelas), 'Mutasyabih' (yang maknanya disamarkan), dan 'Amtsaal' (perumpamaan-perumpamaan). Maka, halalkanlah apa yang dihalalkannya, haramkanlah apa yang diharamkannya, kerjakanlah apa yang diperintahkannya kepada kalian, tinggalkanlah apa yang di larangnya untuk kalian, ambillah pelajaran dari perumpamaan- perumpamaannya, amalkanlah ayat-ayat yang muhkam, dan imanilah ayat-ayat yang mutasyabuh. Lalu katakanlah, 'Kami mengimani Al Qur'an. Semuanya (yang terdapat di dalam Al Qur'an) itu adalah berasal dari Tuhan kami.’” 16 [3:66]

Shahih Ibnu Hibban #746

صحيح ابن حبان ٧٤٦: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بِسْطَامٍ بِالْأُبُلَّةِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبِي، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرٍّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ رَجُلاً يَقْرَأُ آيَةً أَقْرَأَنِيهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِلاَفَ مَا قَرَأَ، فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ يُنَاجِي عَلِيًّا، فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ، فَأَقْبَلَ عَلَيْنَا عَلِيٌّ وَقَالَ‏:‏ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَقْرَؤُوا كَمَا عُلِّمْتُمْ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 746: Al Husain bin Ahmad bin Bistham di Ubullah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Sa’id bin Yahya bin Sa’id Al Umawi menceritakan kepada kami, dia berkata: Ayahku menceritakan kepada kami, dari Al A’masy, dari ‘Ashim, dari Zirr, dari Abdullah, dia berkata: Aku mendengar seorang laki-laki membaca satu ayat dengan bacaan yang berbeda dengan apa yang pernah diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku. Aku pun mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang saat itu seding berbisik-bisik kepada Ali. Aku menceritakan perihal bacaan orang tadi kepada beliau. Ali pun menghampiri kami, lalu dia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kalian untuk membaca Al Qur'an (dengan bacaan) seperti yang telah diajarkan kepada kalian.” 32 [1:41]

Shahih Ibnu Hibban #747

صحيح ابن حبان ٧٤٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْخَطِيبُ بِالأَهْوَازِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مَعْمَرُ بْنُ سَهْلٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَامِرُ بْنُ مُدْرِكٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرٍّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ‏:‏ أَقْرَأَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُورَةَ الرَّحْمَنِ فَخَرَجْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ عَشِيَّةً، فَجَلَسَ إِلَيَّ رَهْطٌ، فَقُلْتُ لِرَجُلٍ‏:‏ اقْرَأْ عَلَيَّ، فَإِذَا هُوَ يَقْرَأُ أَحْرُفًا لاَ أَقْرَؤُهَا، فَقُلْتُ‏:‏ مَنْ أَقْرَأَكَ‏؟‏ فَقَالَ‏:‏ أَقْرَأَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَانْطَلَقْنَا حَتَّى وَقَفْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ‏:‏ اخْتَلَفْنَا فِي قِرَاءَتِنَا، فَإِذَا وَجْهُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ تَغَيُّرٌ، وَوَجَدَ فِي نَفْسِهِ حِينَ ذَكَرْتُ الاِخْتِلاَفَ، فَقَالَ‏:‏ إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ قَبْلَكُمْ بِالاِخْتِلاَفِ، فَأَمَرَ عَلِيًّا، فَقَالَ‏:‏ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ كُلُّ رَجُلٍ مِنْكُمْ كَمَا عُلِّمَ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ قَبْلَكُمُ الاِخْتِلاَفُ، قَالَ‏:‏ فَانْطَلَقْنَا وَكُلُّ رَجُلٍ مِنَّا يَقْرَأُ حَرْفًا لاَ يَقْرَأُ صَاحِبُهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 747: Muhammad bin Ya’qub, seorang khatib di daerah Al Ahwaz, mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ma’mar bin Sahal menceritakan kepada kami, dia berkata: Amir bin Mudrik menceritakan kepada kami, dia berkata: Isra'il menceritakan kepada kami, dari ‘Ashim, dari Zirr, dari Abdullah, dia berkata: (Suatu ketika) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan kepadaku surat Ar-Rahman. Sore harinya, aku keluar menuju masjid. Sekelompok orang duduk di hadapanku. Aku pun berkata kepada seorang laki-laki (di antara mereka), “Bacakanlah (ayat-ayat Al Qur'an) kepadaku.” Ternyata, orang itu membaca (dengan menggunakan) beberapa huruf (bahasa) yang tidak pernah aku baca. Maka, aku pun bertanya, “Siapakah yang telah mengajarimu membaca (seperti itu)?” Dia menjawab, “Rasulullah SAW-lah yang telah mengajariku membaca (seperti itu).” Kami semua pergi (ke tempat Nabi) hingga kami pun dapat berdiri di hadapan beliau. Aku berkata, “Kami telah berselisih mengenai bacaan-bacaan (Al Qur'an) kami.” Tiba-tiba raut muka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berubah, lalu beliau menemukan kegelisahan pada dirinya setelah aku menyebutkan adanya perselisihan tersebut. Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya umat-umat sebelum kalian binasa karena adanya perselisihan (di antara mereka)” Kemudian beliau memerintahkan Ali (untuk menyampaikan pesan beliau kepada kami). Ali berkata, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kalian agar setiap orang di antara kalian membaca (Al Qur'an) sesuai dengan yang telah diajarkan kepadanya. (Ketahuilah) sesungguhnya perselisihan telah membinasakan umat-umat sebelum kalian.” Abdullah berkata: Kami semua pun pergi, lalu setiap orang di antara kami membaca (Al Qur'an dengan) satu huruf (bahasa) yang tidak dibaca oleh orang lain. 33 [1:41]

Shahih Ibnu Hibban #748

صحيح ابن حبان ٧٤٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ حَبِيبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ، أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللهِ بْنَ الْمُغَفَّلِ، يَقُولُ‏:‏ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفَتْحِ فَرَجَّعَ فِي قِرَاءَتِهِ قَالَ مُعَاوِيَةُ‏:‏ لَوْلاَ أَنِّي أَكْرَهُ أَنْ يَجْتَمِعَ النَّاسُ عَلَيَّ، لَحَكَيْتُ قِرَاءَتَهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 748: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Nuh bin Habib menceritakan kepada kami, dia berkata: Waki’ menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Mu’awiyah bin Qurrah, bahwa dia pernah mendengar Abdullah bin Al Mughaffal berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membaca (Al Qur’an) pada hari terjadinya fathu Makkah (penaklukan kota Mekah), lalu beliau melakukan tarji' dalam (mengulang-ulang) bacaannya itu. 34 Mu’awiyah berkata: Seandainya bukan karena aku tidak senang orang-orang akan berkumpul di Hadapanku; niscaya aku akan menceritakan bacaan beliau itu. [1:4]

Shahih Ibnu Hibban #749

صحيح ابن حبان ٧٤٩: أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُبَارَكِ الْعَابِدُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْسَجَةَ، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ هَذِهِ اللَّفْظَةُ مِنْ أَلْفَاظِ الأَضْدَادِ، يُرِيدُ بِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ، لاَ‏:‏ زَيِّنُوا أَصْوَاتَكُمْ بِالْقُرْآنِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 749: An-Nadhr bin Muhammad bin Al Mubarak, seorang ahli ibadah, mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Utsman Al ‘Ijli menceritakan kepada kami, ‘Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Manshur, dari Thalhah bin Musharrif, dari Abdurrahman bin ‘Ausajah, dari Al Barra’ bin ‘Azib, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Hiasilah Al Qur'an dengan (menggunakan keindahan) suara-suara kalian."35 [1:2] Abu Hatim berkata, “Lafazh ini termasuk lafazh yang mengandung pengertian terbalik (tidak seperti susunan aslinya-ed), sehingga maksud sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut adalah: “Hiasilah suara- suara kalian dengan (menggunakan) Al Qur'an, dan bukan hiasilah Al Qur'an dengan menggunakan suara-suara kalian.” 36

Shahih Ibnu Hibban #750

صحيح ابن حبان ٧٥٠: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بُجَيْرٍ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْبُخَارِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الإِسْكَنْدَرَانِيُّ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 750: Umar bin Muhammad bin Bujair37 Al Hamdani mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Ismail Al Bukhari menceritakan kepada kami, Yahya bin Abdullah bin Bukair menceritakan kepada kami, Ya’qub bin Abdurrahman Al Iskandarani menceritakan kepada kami, dari Suhail bin Abu Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hiasiah Al Qur'an dengan (keindahan) suara-suara kalian.” 38