صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #561

صحيح ابن حبان ٥٦١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ بْنِ كُرَيْبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ بُرَيْدٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَمَثَلُ جَلِيسِ السُّوءِ، كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الْكِيرِ، إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ فِي هَذَا الْخَبَرِ دَلِيلٌ عَلَى إِبَاحَةِ الْمُقَايِسَاتِ فِي الدِّينِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 561: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Al ‘Ala' bin Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Buraid, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang jahat adalah seperti penjual minyak misik dan pandai besi. Maka penjual minyak misik bisa jadi kamu membeli (minyak) darinya, dan (bila tidak) bisa jadi kamu mendapatkan bau harumnya. Dan adapun pandai besi, bisa jadi pakaianmu terbakar, dan (bila tidak) bisa jadi kamu mendapatkan bau yang tidak enak (darinya).”347 Abu Hatim RA berkata, “Di dalam Hadits ini terdapat dalil bolehnya membuat kiasan (persamaan) pada masalah agama.“

Shahih Ibnu Hibban #562

صحيح ابن حبان ٥٦٢: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي مَعْشَرٍ بِحَرَّانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَمْرٍو الْبَجَلِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ الْمُرَادِيِّ، أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فقَالَ‏:‏ يَا مُحَمَّدُ بِصَوْتٍ لَهُ جَهْوَرِيٍّ، فَقُلْنَا‏:‏ وَيْلَكَ اخْفِضْ مِنْ صَوْتِكَ، فَإِنَّكَ قَدْ نُهِيتَ عَنْ هَذَا، قَالَ‏:‏ لاَ وَاللَّهِ حَتَّى أَسْمَعَهُ، فقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ‏:‏ هَاؤُمُ، فقَالَ‏:‏ أَرَأَيْتَ رَجُلاً أَحَبَّ قَوْمًا، وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ‏؟‏ قَالَ‏:‏ ذَلِكَ مَعَ مَنْ أَحَبَّ‏.‏قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ هَاؤُمُ أَرَادَ بِهِ رَفَعَ الصَّوْتِ فَوْقَ صَوْتِ الأَعْرَابِيِّ، لِئَلاَّ يَأْثَمَ الأَعْرَابِيُّ بِرَفْعِ صَوْتِهِ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَهُ الشَّيْخُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 562: Al Husain bin Muhammad Abu Ma’syar di Harran mengabarkan kepada kami, dia berkata, Abdurrahman bin Amru Al Bajali menceritakan kepada kami, dia berkata, Zuhair bin Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Ashim bin Abu An-Najud, dari Zirr bin Hubaisy, dari Shafwan bin Asal Al-Muradi, bahwa seseorang mendatangi Nabi S A W, kemudian berteriak kepada Beliau, “Ya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam -dengan suara lantang- maka kami berkata, “Celaka kamu, Rendahkanlah suaramu! Karena kamu telah dilarang dari hal seperti itu. Dia berkata, “Tidak, demi Allah SWT hingga aku dapat memperdengarkannya (kepada Rasulullah SAW), maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di hadapan orang tersebut, “Kemari,” kemudian ia bertanya, “Bagaimanakah pendapat engkau terhadap seseorang yang mencintai suatu kaum sedangkan ia tidak (sempat) berjumpa dengan mereka?” Nabi bersabda, "Orang yang demikian akan bersama orang yang ia cintai”348 Sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam “Ha'um", dengan kata tersebut Rasulullah bermaksud mengangkat suara beliau di atas suara orang Arab tersebut, agar orang tadi tidak berdosa dengan mengangkat suaranya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Demikianlah yang dikatakanlah oleh penulis. [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #563

صحيح ابن حبان ٥٦٣: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ النَّرْسِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَجُلٌ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، مَتَى السَّاعَةُ‏؟‏ قَالَ‏:‏ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا‏؟‏ قَالَ‏:‏ إِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، قَالَ‏:‏ فَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 563: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Abbas bin Al Walid An-Narsi menceritakan kepada kami, dia berkata, Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Anas beliau berkata, seseorang berkata kepada Rasul, “Ya Rasulullah, kapankah hari kiamat akan datang?”, beliau menjawab, “Apa yang kamu persiapkan untuk (menghadapi)nya?” Orang tersebut berkata, “Aku mencintai Allah dan Rasulnya,” maka beliau bersabda, “Engkau bersama orang yang engkau cintai.”349 [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #564

صحيح ابن حبان ٥٦٤: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْمُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ الْحَسَنَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ‏:‏ أَنَّ رَجُلاً قَالَ‏:‏ يَا نَبِيَّ اللهِ، مَتَى السَّاعَةُ‏؟‏ قَالَ‏:‏ أَمَا إِنَّهَا قَائِمَةٌ فَمَا أَعْدَدْتَ لَهَا‏؟‏ قَالَ‏:‏ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا كَثِيرَ عَمَلٍ إِلاَّ أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ، وَلَكَ مَا احْتَسَبْتَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 564: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hudbah bin Khalid, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Al Mubarak bin Fadhalah, ia berkata, aku telah mendengar Al Hasan dari Anas bin Malik, bahwa seseorang berkata, “Ya Nabiyyallah, kapankah hari kiamat akan datang?” beliau menjawab, “Kiamat itu pasti akan terjadi, lalu apa yang engkau persiapkan untuk (menghadapi) nya ?” orang tersebut menjawab, “Aku tidak mempersiapkan banyak amal melainkan hanya mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya,” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya engkau akan bersama orang yang engkau cintai, dan engkau akan mendapatkan apa yang telah engkau usahakan”350 [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #565

صحيح ابن حبان ٥٦٥: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ الشَّيْبَانِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ، وَهُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسٍ‏:‏ أَنَّ رَجُلاً قَالَ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ‏؟‏ وَأُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَتَهُ، قَالَ‏:‏ أَيْنَ السَّائِلُ عَنِ السَّاعَةِ‏؟‏ قَالَ‏:‏ هَا أَنَا ذَا يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ‏:‏ إِنَّهَا قَائِمَةٌ فَمَا أَعْدَدْتَ لَهَا‏؟‏ قَالَ‏:‏ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا كَبِيرَ عَمَلٍ غَيْرَ أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، فقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ، قَالَ‏:‏ وَعِنْدَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُ مُحَمَّدٌ، فقَالَ‏:‏ إِنْ يَعِشْ هَذَا، فَلاَ يُدْرِكُهُ الْهَرَمُ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ‏.‏زَادَ هُدْبَةُ‏:‏ قَالَ‏:‏ أَنَسٌ‏:‏ فَنَحْنُ نُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ هَذَا الْخَبَرُ مِنَ الأَلْفَاظِ الَّتِي أُطْلِقَتْ بِتَعْيِينِ خِطَابٍ مُرَادُهُ التَّحْذِيرُ، وَذَاكَ أَنَّ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَادَ تَحْذِيرَ النَّاسِ عَنِ الرُّكُونِ إِلَى هَذِهِ الدُّنْيَا، بِتَعْرِيفِهِمُ الشَّيْءَ الَّذِي يَكُونُ بِخَلَدِهِمْ تَقَبُّلُ حَقِيقَتِهِ مِنْ قُرْبِ السَّاعَةِ عَلَيْهِمْ، دُونَ اعْتِمَادِهِمْ عَلَى مَا يَسْمَعُونَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 565: Al Husain bin Sufyan Asy-Syaibani mengabarkan kepada kami, Abdul A’la bin Hamad dan Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Hamad bin Salamah menceritakan kepada kami, dari Tsabit, dari Anas, bahwa seseorang berkata, “Ya Rasulullah, kapankah hari kiamat akan datang?” -sedang waktu itu shalat akan segera dilaksanakan, maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah selesai menunaikan shalatnya beliau bersabda, “Di manakah orang yang tadi bertanya tentang hari kiamat?" orang tadi menjawab, “Aku ya Rasulullah”, beliau bersabda, “Sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang, lalu apakah yang telah engkau persiapkan untuk (menghadapi) nya ?” orang tadi menjawab, “Aku tidak menyiapkan amal yang besar, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya,” maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Engkau akan bersama orang yang engkau cintai" Perawi berkata, “Dan di sisinya ada seorang laki-laki dari golongan Anshar yang bernama Muhammad, maka beliau bersabda, “Apabia orang ini hidup, maka dia tidak akan sampai tua renta sehingga datang sa’ah (kematian) kalian.”351 Hudbah menambahkan, Anas berkata, “Maka kami (pun) mencintai AJJah dan Rasul-Nya.” Abu Hatim Berkata, “Khabar ini termasuk lafazh-lafazh yang dipakai untuk menta’yin (menentukan) khithab, yang maksudnya adalah tahdzir (memperingatkan), hal ini karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin memperingatkan manusia dari menyandarkan dirinya kepada dunia, dengan memberi tahu kepada mereka tentang sesuatu yang kekal untuk mereka, yang akan mereka hadapi yaitu dekatnya hari kiamat.

Shahih Ibnu Hibban #566

صحيح ابن حبان ٥٦٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ يَزِيدَ الْفَرَّاءُ أَبُو الْحَسَنِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ‏:‏ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ مَا تَحَابَّ اثْنَانِ فِي اللهِ، إِلاَّ كَانَ أَفْضَلَهُمَا أَشَدُّهُمَا حُبًّا لِصَاحِبِهِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 566: Al Hushain bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata, Sa’ad bin Yazid Al Farra’ Abui Hasan menceritakan kepada kami, ia berkata, Mubarak bin Fudhalah menceritakan kepada kami, ia berkata, Tsabit menceritakan kepada kami dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah, melainkan yang paling utama dari keduanya adalah yang paling besar cintanya kepada saudaranya.352[1:2]

Shahih Ibnu Hibban #567

صحيح ابن حبان ٥٦٧: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ بْنِ الْجَهْمِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرٍّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا، وَالْمَكْرُ، وَالْخِدَاعُ فِي النَّارِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 567: Al Fadhl bin Al Hubbab mengabarkan kepada kami, ia berkata, Utsman bin Al Hatsim bin Al Jahm menceritakan kepada kami, ia berkata, Ayahku menceritakan kepadaku, dari Ashim dari Zirr dari Abdullah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, “Barangsiapa yang menipu kami maka ia bukanlah golongan kami, makar dan penipuan tempatnya di dalam neraka.” 353 [00:00]

Shahih Ibnu Hibban #568

صحيح ابن حبان ٥٦٨: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ رُزَيْقٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عِيسَى بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ مَنْ خَبَّثَ عَبْدًا عَلَى أَهْلِهِ، فَلَيْسَ مِنَّا، وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا، فَلَيْسَ مِنَّا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 568: Abdullah bin Muhammad Al Azdi, ia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, Muawiyah bin Hisyam mengabarkan kepada kami, dia berkata, Ammar bin Ruzaiq menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Isa354 bin Abdurrahman bin Abu Laila, dari Ikrimah, dari Yahya bin Ya’mar, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, “Barangsiapa yang berbuat kejelekan355 terhadap seorang budak dalam keluarganya maka dia bukan dari golonganku, dan barangsiapa yang merusak seorang wanita orang lain (suami orang lain) maka ia bukan termasuk golonganku.^ 356 [00:00]

Shahih Ibnu Hibban #569

صحيح ابن حبان ٥٦٩: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الأَزْرَقُ بْنُ عَلِيٍّ أَبُو الْجَهْمِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، وَمُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ نَافِعٍ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ، يَقُولُ‏:‏ بَيْنَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَتَاهُ رَجُلٌ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ، ثُمَّ وَلَّى عَنْهُ، فَقُلْتُ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي لَأُحِبُّ هَذَا لِلَّهِ، قَالَ‏:‏ فَهَلْ أَعْلَمْتَهُ ذَاكَ‏؟‏ قُلْتُ‏:‏ لاَ، قَالَ‏:‏ فَأَعْلِمْ ذَاكَ أَخَاكَ، قَالَ‏:‏ فَاتَّبَعْتُهُ فَأَدْرَكْتُهُ فَأَخَذْتُ بِمَنْكِبِهِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، وَقُلْتُ‏:‏ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِلَّهِ، قَالَ هُوَ‏:‏ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِلَّهِ قُلْتُ‏:‏ لَوْلاَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَمَرَنِي أَنْ أُعْلِمُكَ لَمْ أَفْعَلْ‏.‏تَفَرَّدَ بِهَذَا الْحَدِيثِ الأَزْرَقُ بْنُ عَلِيٍّ، قَالَهُ الشَّيْخُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 569: Ahmad bin Ali bin Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata, Al Azraq bin Ali Abu Al Jahm menceritakan kepada kami, ia berkata, Hasan bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, Zuhair bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Umar dan Musa bin Uqbah, dari Nafi’ ia berkata, “Aku mendengar Ibnu Umar berkata, “Ketika aku sedang duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datanglah seseorang kemudian memberi salam kepada beliau kemudian orang tadi berlalu dari beliau. Maka aku bertanya, “Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya aku benar-benar mencintai orang ini karena Allah,” maka beliau bertanya, “Apakah engkau pernah memberi tahu hal ini kepadanya ?” aku menjawab, “Belum,” maka beliau bersabda, “Beritahulah hal ini kepada saudaramu!” dia (Ibnu Umar) berkata, “Maka aku menyusul orang tersebut dan mendapatkannya, kemudian aku memegang pundaknya dan memberi salam kepadanya, dan aku katakan, “Demi Allah sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah,” dia menjawab: “Demi Allah aku (juga) mencintaimu karena Allah,” aku berkata, “Kalau saja bukan karena Nabi yang memerintahkan kepadaku untuk menyampaikan hal ini kepadamu maka aku tidak akan mengatakannya.” 357 Penulis berkata, “Al Azraq bin Ali bersendiri dalam periwayatan hadits ini.”

Shahih Ibnu Hibban #570

صحيح ابن حبان ٥٧٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ السَّلاَمِ مَكْحُولٌ بِبَيْرُوتَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ سِنَانٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَحْيَى الْقَطَّانُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ، فَلْيُعْلِمْهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 570: Muhammad bin Abdullah bin Abdussalam Makbul mengabarkan kepada kami di Beirut, ia berkata, Yazid bin Sinan menceritakan kepada kami, dia berkata, Yahya bin Al-Qatthan menceritakan kepada kami, dia berkata, T saur bin Yazid menceritakan kepada kami, dari Hubaib bin Ubaid dari Al Miqdam bin Ma’di Karib, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian mencintai saudaranya hendaklah ia mengatakannya '