صحيح ابن حبان ٥٨١: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ حُبَابٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحَوْضِيُّ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، قَالَ: كُنْتُ قَاعِدًا عِنْدَ ابْنِ عُمَرَ، أَنَا وَرَجُلٌ آخَرُ، فَجَاءَ رَجُلٌ يُكَلِّمُهُ، فقَالَ لَهُمَا: اسْتَرْخِيَا، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ وَاحِدٍ.
Shahih Ibnu Hibban 581: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata, Al Haudhi menceritakan kepada kami, ia berkata, dari Syu’bah, dari Abdullah bin Dinar, ia berkata, aku duduk bersama seseorang di sisi Ibnu Umar, kemudian datang seseorang mengajak berbisik kepadanya (orang yang duduk bersamaku), maka ia (Ibnu Umar) berkata kepada keduanya: “Berhentilah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, “Janganlah dua orang saling berbicara tanpa (melibatkan) yang lainnya.”371 [2:86]
صحيح ابن حبان ٥٨٢: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، قَالَ: كُنْتُ أَنَا وَعَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ عِنْدَ دَارِ خَالِدِ بْنِ عُقْبَةَ الَّتِي بِالسُّوقِ، فَجَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ يُنَاجِيَهُ، وَلَيْسَ مَعَ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَحَدٌ غَيْرِي وَغَيْرُ الرَّجُلِ الَّذِي يُرِيدُ أَنْ يُنَاجِيَهُ، فَدَعَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ رَجُلاً، حَتَّى كُنَّا أَرْبَعَةً، فقَالَ لِي وَلِلرَّجُلِ الَّذِي دَعَا، اسْتَرْخِيَا، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: لاَ يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ وَاحِدٍ.
Shahih Ibnu Hibban 582: Umar bin Sa’id bin Sinan mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ahmad bin Abu Bakar mengabarkan kepada kami, dari Malik, dari Abdullah bin Dinar, ia berkata, “Aku dan Abdullah bin Umar berada di tempat Khalid bin Uqbah yang berada di pasar, kemudian datanglah seseorang yang akan berbisik-bisik dengannya, dan tidak ada seorangpun bersama Abdullah bin Umar selain aku dan orang yang mengajaknya berbisik-bisik, maka Abdullah bin Umar memanggil seseorang sehingga kami berjumlah empat orang, kemudian beliau berkata kepadaku dan kepada orang yang beliau panggil: “Berhentilah, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah dua orang saling berbisik- bisik tanpa (melibatkan) orang yang ketiga.”372
صحيح ابن حبان ٥٨٣: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ هُوَ ابْنُ مَسْعُودٍ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِذَا كُنْتُمْ ثَلاَثَةً، فَلاَ يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ صَاحِبِهِمَا حَتَّى يَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ، فَإِنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ.
Shahih Ibnu Hibban 583: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, Jarir mengabarkan kepada kami, dari Manshur, dari Abu Wa'il, dari Abdullah (Ibnu Mas’ud), dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, “Apabila kalian tiga orang, maka janganlah dua orang saling berbisik tanpa (melibatkan) teman keduanya (orang ketiga), sehingga berkumpul dengan orang-orang, karena hal itu akan membuat ia merasa sedih.” 373 [2: 43]
صحيح ابن حبان ٥٨٤: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ صَاحِبِهِمَا، فَإِنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ قَالَ أَبُو صَالِحٍ: فَقُلْتُ لاِبْنِ عُمَرَ: فَأَرْبَعَةٌ؟ قَالَ: لاَ يَضُرُّكَ.
Shahih Ibnu Hibban 584: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, ia berkata Musaddad bin Musarhad menceritakan kepada kami, ia berkata, Isa bin Yunus menceritakan kepada kami, dari Al A’masy, dari Abu Shalih, dan Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah dua orang saling berbisik tanpa (melibatkan) teman keduanya, karena hal yang demikian akan membuatnya merasa sedih.” Abu Shalih berkata, “Kemudian aku tanyakan kepada Ibnu Umar, “Bagaimana kalau ada empat orang? , beliau menjawab, “Tidak mengapa” 374 [2:43]
صحيح ابن حبان ٥٨٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ سَلْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ دَرَّاجٍ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمَجَالِسُ ثَلاَثَةٌ: سَالِمٌ، وَغَانِمٌ، وَشَاجِبٌ.
Shahih Ibnu Hibban 585: Ibnu Muslim mengabarkan kepada kami, ia berkata Harmalah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, ia berkata, Umar bin Al Hants mengabarkan kepadaku, dari Darraj, dari Abu Al Hatsim, dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Majlis itu ada tiga: Salim (majlis yang diam), Ghanim (majlis yang menyeru kepada kebaikan) dan Syajib (majlis yang menyeru kepada kejelekan).” 375 [3:66].
صحيح ابن حبان ٥٨٦: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْجَرَادِيُّ بِالْمَوْصِلِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ زُرَيْقٍ الرَّسْعَنِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ خَالِدٍ الصَّنْعَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقِيمَ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنْ مَقْعَدِهِ فَيَقْعُدَ فِيهِ، وَلَكِنْ تَفَسَّحُوا وَتَوَسَّعُوا.
Shahih Ibnu Hibban 586: Ahmad bin Al Husain Al Jarradi di Maushil mengabarkan kepada kami melalui perantara, dia berkata: Ishaq bin Zuraiq Ar- Ras’ani menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibrahim bin Khalid Ash-Shan’ani menceritakan kepada kami, dia berkata, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Ubaidullah bin Umar, dari Nafi’, dari Ibnu Umar berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang mengusir orang lain dari tempat duduknya sehingga ia duduk di tempat orang yang ia usir, akan tetapi (hendaklah) mereka saling meluangkan dan saling bergeser.” 376 [2:3]
صحيح ابن حبان ٥٨٧: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يُقِيمَنَّ أَحَدُكُمْ رَجُلاً مِنْ مَجْلِسِهِ، ثُمَّ يَجْلِسُ فِيهِ.
Shahih Ibnu Hibban 587: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Al Walid Ath-Thayalisi menceritakan kepada kami, ia berkata, Laits bin Sa’id menceritakan kepada kami, dari Nafi’, dari Ibnu Umar berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Janganlah salah seorang dari kalian membangunkan seseorang dari majlisnya, kemudian ia duduk di tempat tersebut’.” 377 [2: 3]
صحيح ابن حبان ٥٨٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السَّامِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا قَامَ الرَّجُلُ مِنْ مَجْلِسِهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَيْهِ، فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ.
Shahih Ibnu Hibban 588: Muhammad bin Abdurrahman As-Sami mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ali bin Al Ja’di menceritakan kepada kami, ia berkata, Zuhair bin Mu’awiyah menceritakan kepada kami, dari Suhail bin Abu Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang berdiri (pergi) dari majlisnya, kemudian ia kembali lagi, maka dia lebih berhak dengan tempat duduknya”378 [3:66]
صحيح ابن حبان ٥٨٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ الثَّقَفِيُّ، حَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ إِسْرَائِيلَ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ، قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَيْتُهُ مُتَّكِئًا عَلَى وِسَادَةٍ عَلَى يَسَارِهِ.
Shahih Ibnu Hibban 589: Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, ia berkata, Waki’ menceritakan kepada kami, dari Isra’il, dari Simak, dari Jabir bin Samurah, ia berkata, “Aku masuk ke (kamar) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku melihat beliau bersandar di atas bantal di sebelah kirinya.” 379 [4:1]
صحيح ابن حبان ٥٩٠: أَخْبَرَنَا أَبُو عُمَارَةَ أَحْمَدُ بْنُ عُمَارَةَ الْحَافِظُ بِالْكَرْجِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عِصَامِ بْنِ عَبْدِ الْمَجِيدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي مَجْلِسٍ، فَتَفَرَّقُوا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ، وَالصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 590: Abu Umarah Ahmad bin Umarah Al Hafizh di Karaj mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ahmad bin Isham bin Abdul Majid menceritakan kepada kami, ia berkata, Muammal in Ismail menceritakan kepada kami, ia berkata, Sufyan menceritakan kepada kami, ia berkata, Suhail menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam satu majlis, kemudian mereka berpisah tanpa menyebut (nama) Allah dan shalawat atas nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, melainkan mereka akan mendapatkan kesedihan pada hari kiamat” 380 [1:2]