صحيح ابن حبان ٥٥١: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ بِطَرَسُوسَ، قَالَ: حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ حَبِيبٍ الْبَذَشِيُّ الْقُومِسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَا كَانَ الرِّفْقُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ، وَلاَ كَانَ الْفُحْشُ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 551: Ibrahim bin Abu Umayyah di Tharsus mengabarkan kepada kami, ia berkata, Nuh bin habib Al Badzasyi Al Qaumisi menceritakan kepada kami, ia berkata Abdurrazaq menceritakan kepada kami, ia berkata, Ma’mar menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tidaklah kelembutan itu akan menyertai sesuatu kecuali akan memperindahnya. Dan tidaklah perbuatan keji itu menyertai sesuatu kecuali akan memperburuknya.”333 [1:89]
صحيح ابن حبان ٥٥٢: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ، عَنِ ابْنِ الْهَادِ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ، وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ، وَمَا لاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ.
Shahih Ibnu Hibban 552: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, ia berkata, Haywah menceritakan kepadaku, dari Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm, dari Amrah, dari Aisyah, bahwa Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT Maha lembut, mencintai kelembutan. Dia menganugerahkan dengan kelembutan apa yang tidak dapat dianugerahkan dengan kebengisan dan apa yang tidak dapat diraih dengan sikap lainnya.”334 [3:68].
صحيح ابن حبان ٥٥٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ عِمْرَانَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِمَاسَةَ، قَالَ: أَتَيْتُ عَائِشَةَ أَسْأَلُهَا عَنْ شَيْءٍ، فَقَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي بَيْتِي هَذَا: اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ، وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمَرِ أُمَّتِي شَيْئًا، فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ.
Shahih Ibnu Hibban 553: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Imran menceritakan kepadaku, dari Abdurrahman bin Syimasah, ia berkata, Aku datang kepada Aisyah dan menanyakan sesuatu kepadanya. Maka ia berkata: aku mendengar Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa tentang hal ini di rumahku, “Ya Allah siapapun yang memegang kekuasaan dari urusan umatku, lalu ia bersikap keras kepada mereka, maka keraskan juga (urusan) dia. Dan siapapun yang memegang kekuasaan dari (urusan) umatku, lalu ia bersikap lembut kepada mereka, maka lembutkan juga (urusan) dia” 335 [5:12]
صحيح ابن حبان ٥٥٤: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ، عَنْ حَيْوَةَ بْنِ شُرَيْحٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ غَيْلاَنَ، أَنَّ الْوَلِيدَ بْنَ قَيْسٍ حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ، قَالَ: لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا، وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِيٌّ.
Shahih Ibnu Hibban 554: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, Hibban bin Musa menceritakan kepada kami, Abdullah menceritakan kepada kami, dari Haywah bin Syuraih, dari Salim bin Ghailan, bahwa Al Walid bin Qais bercerita kepadanya, dari Abu Said Al Khudri, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang yang mukmin, dan janganlah ada orang yang memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.” 336 [1:63].
صحيح ابن حبان ٥٥٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ الدُّولاَبِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ حَيْوَةَ بْنِ شُرَيْحٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ غَيْلاَنَ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَصْحَبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا، وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِيٌّ.
Shahih Ibnu Hibban 555: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia bekata, Muhammad bin Ash-Shabbah Ad-Dulabi menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Mubarak menceritakan kepada kami, dari Haiwah bin Syuraih, dari Salim bin Ghailan, dari Al Walid bin Qais338, dari Abu Said Al Khudri, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang yang mukmin, dan janganlah ada orang yang memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa. ” 339 [2:23]
صحيح ابن حبان ٥٥٦: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ هِلاَلٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الصَّامِتِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ الرَّجُلُ يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلاَ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَعْمَلَ كَعَمَلِهِمْ؟ قَالَ: إِنَّكَ يَا أَبَا ذَرٍّ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ، قَالَ: فَإِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، قَالَ: أَنْتَ يَا أَبَا ذَرٍّ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ.
Shahih Ibnu Hibban 556: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkala, Syaiban bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sulaiman bin Al Mughirah menceritakan kepada kami, ia berkata, Humaid bin Hilal menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Ash-Shamit, dari Abu Dzar, bahwa ia berkata, “Wahai Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam, seseorang mencintai suatu kaum (orang-orang shalih), akan tetapi ia tidak mampu melakukan amal seperti amal mereka?” Beliau menjawab, “Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai” Ia berkata, “Sesungguhnya aku mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda, "Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.“340 [3:65]
صحيح ابن حبان ٥٥٧: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ: أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ، فقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ رَجُلاً يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ؟ قَالَ: الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ.
Shahih Ibnu Hibban 557: Al Fadhl bin Al Hubbab mengabarkan kepada kami, ia berkata, Musaddad menceritakan kepada kami, Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami, dari Al A’masy, dari Syaqiq, dari Abu Musa, ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya, “Wahai Rasululah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mencintai suatu kaum akan tetapi ia belum bertemu dengan mereka?“ Beliau menjawab, "Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya.” 341 [3:65]
صحيح ابن حبان ٥٥٨: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ: كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَازِلاً بِالْجِعْرَانَةِ، بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ، وَمَعَهُ بِلاَلٌ، فَأَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَجُلٌ أَعْرَابِيٌّ، فقَالَ: أَلاَ تُنْجِزُ لِي يَا مُحَمَّدُ مَا وَعَدْتَنِي؟ فقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَبْشِرْ، فقَالَ لَهُ الأَعْرَابِيُّ: لَقَدْ أَكْثَرْتَ عَلَيَّ مِنَ الْبُشْرَى، قَالَ: فَأَقْبَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَبِي مُوسَى وَبِلاَلٍ كَهَيْئَةِ الْغَضْبَانِ، فقَالَ: إِنَّ هَذَا قَدْ رَدَّ الْبُشْرَى، فَاقْبَلاَ أَنْتُمَا فَقَالاَ: قَبْلِنَا يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: فَدَعَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَدَحٍ فِيهِ مَاءٌ ثُمَّ، قَالَ لَهُمَا: اشْرَبَا مِنْهُ، وَأَفْرِغَا عَلَى وُجُوهِكُمَا أَوْ نُحُورِكُمَا فَأَخَذَا الْقَدَحَ فَفَعَلاَ مَا أَمَرَهُمَا بِهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَنَادَتْنَا أُمُّ سَلَمَةَ مِنْ وَرَاءِ السِّتْرِ أَنْ أَفْضِلاَ لِأُمِّكُمَا فِي إِنَائِكُمَا، فَأَفْضَلاَ لَهَا مِنْهُ طَائِفَةً.
Shahih Ibnu Hibban 558: Muhammad Ahmad bin Ali Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Buraid bin Abdullah, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, ia berkata, “Aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu pada saat beliau tinggal di Ji’ranah342 yang terletak antara Mekkah dan Madinah. Beliau ditemani oleh Bilal. Ketika itu seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Muhammad, apakah kamu melaksanakan apa yang telah kamu janjikan padaku?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Bergembiralah.” Lelaki itu berkata, “Kamu sudah berapa kali meminta supaya aku bergembira.” Abu Musa berkata, “Dengan nada marah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada Abu Musa dan Bilal lalu bersabda, “Orang itu menolak kegembiraan, kamu berdua saja yang (mau) menerimanya.” Keduanya berkata, “Wahai Rasulullah, kami menerimanya.” Abu Musa berkata: Lalu beliau meminta wadah yang berisi air, 343 kemudian bersabda, “Kalian berdua, minumlah air ini dan basuhlah muka dan tenggorokan kamu.” Keduanya melakukan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba Ummu Salamah berkata kepada mereka dari balik tabir, “Simpanlah sedikit air itu di wadah untuk ibu kamu,” Maka mereka pun menyimpannya untuk ibu mereka.” 344 [5:9]
صحيح ابن حبان ٥٥٩: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ بِدَرْبِ الرُّومِ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الْبَرَكَةُ مَعَ أَكَابِرِكُمْ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: لَمْ يُحَدِّثِ ابْنُ الْمُبَارَكِ هَذَا الْحَدِيثَ بِخُرَاسَانَ إِنَّمَا حَدَّثَ بِهِ بِدَرْبِ الرُّومِ، فَسَمِعَ مِنْهُ أَهْلُ الشَّامِ، وَلَيْسَ هَذَا الْحَدِيثُ فِي كُتُبِ ابْنِ الْمُبَارَكِ مَرْفُوعًا.
Shahih Ibnu Hibban 559: Abdullah bin Muhammad bin Salam mengabarkan kepada kami, ia berkata, Amru bin Utsman menceritakan kepada kami, ia berkata, Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Al Mubarak di Darb Ar-Rum menceritakan kepada kami, dari Khalid Al Hadzdza', dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keberkahan itu bersama dengan para orang tua (ulama) kalian”345 Abu Hatim RA berkata, “Ibnu Al Mubarak tidak menceritakan Hadits ini di Khurasan, melainkan di Darb Ar-Rum. Maka berarti ia mendengarnya dari penduduk Syam. Dan Hadits ini di dalam kitab- kitab Ibnu Mubarak bukan Hadits marfu’ [1:2]
صحيح ابن حبان ٥٦٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: سَمِعْتُ حَيْوَةَ بْنَ شُرَيْحٍ، يَقُولُ: أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ غَيْلاَنَ: أَنَّ الْوَلِيدَ بْنَ قَيْسٍ التُّجِيبِيَّ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا، وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِيٌّ.
Shahih Ibnu Hibban 560: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, ia berkata, aku mendengar Haywah bin Syuraih berkata, Salim bin Ghailan mengabarkan kepadaku, bahwa Al Walid bin Qais At-Tujaibi menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Sa’id Al Khudri, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian bergaul kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah kamu berikan makananmu kecuali kepada orang yang bertaqwa”346 [1:2]