صحيح ابن حبان ٢٩١: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ شُعَيْبٍ، وَالْوَلِيدُ، قَالاَ: حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ، أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ: إِنَّهُ لاَ شَيْءَ أَغْيَرَ مِنَ اللهِ جَلَّ وَعَلاَ.
Shahih Ibnu Hibban 291: Abdullah bin Muhammad bin Salm mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Syu’aib dan Al Walid menceritakan kepada kami, mereka berdua berkata: Al Auza’i menceritakan kepada kami, dari Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Urwah bin Az-Zubair dari Asma' binti Abu Bakar, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ketika beliau di atas mimbar, “Tidak ada sama sekali yang paling dicemburui daripada Allah Yang Maha luhur dan Maha Tinggi." 620 [3:67]
صحيح ابن حبان ٢٩٢: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنِي الْقَعْنَبِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ الْعَلاَءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الْمُؤْمِنُ يَغَارُ، وَاللَّهُ أَشَدُّ غَيْرَةً.
Shahih Ibnu Hibban 292: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata: Al Qa’nabi menceritakan kepadaku, dia berkata: Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al Ala’ dari ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin mempunyai rasa cemburu. Dan Allah lebih besar rasa cemburu-Nya.” 621 [3: 67]
صحيح ابن حبان ٢٩٣: أَخْبَرَنَا ابْنُ سَلْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ، وَالْمُؤْمِنُ يَغَارُ، فَغَيْرَةُ اللهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ.
Shahih Ibnu Hibban 293: Ibnu Salm mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: Al Walid menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Auza’i menceritakan kepadaku, dari Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan seorang mukmin itu cemburu. Cemburu Allah ketika seorang mukmin melakukan hal-hal yang Dia haramkan atasnya. 622 [3:67]
صحيح ابن حبان ٢٩٤: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ، وَعَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لَيْسَ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنَ اللهِ، فَلِذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ، وَلَيْسَ أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنَ اللهِ، فَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ.
Shahih Ibnu Hibban 294: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir dan Abdah bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, dari Al A’masy dari Syaqiq dari Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tidak ada satu pun yang lebih mencintai pujian daripada Allah. Oleh sebab itu, Dia memuji diri-Nya sendiri. Dan tidak ada satu pun yang lebih pencemburu daripada Allah. Oleh karena itu, Dia mengharamkan perbuatan-perbuatan keji (zina)". 623 [3:67]
صحيح ابن حبان ٢٩٥: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنِ الْحَجَّاجِ الصَّوَّافِ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ، عَنِ ابْنِ عَتِيكٍ الأَنْصَارِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِنَ الْغَيْرَةِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ، وَمِنْهَا مَا يُبْغِضُ اللَّهُ، فَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُحِبُّ اللَّهُ فَالْغَيْرَةُ فِي اللهِ، وَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُبْغِضُ اللَّهُ فَالْغَيْرَةُ فِي غَيْرِ اللهِ، وَإِنَّ مِنَ الْخُيَلاَءِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ، وَمِنْهَا مَا يُبْغِضُ اللَّهُ، فَأَمَّا الْخُيَلاَءُ الَّتِي يُحِبُّ اللَّهُ أَنْ يَتَخَيَّلَ الْعَبْدُ بِنَفْسِهِ عِنْدَ الْقِتَالِ، وَأَنْ يَتَخَيَّلَ عِنْدَ الصَّدَاقَةِ، وَأَمَّا الْخُيَلاَءُ الَّتِي يُبْغِضُ اللَّهُ، فَالْخُيَلاَءُ لِغَيْرِ الدِّينِ. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: ابْنُ عَتِيكٍ هَذَا، هُوَ أَبُو سُفْيَانَ بْنُ جَابِرِ بْنِ عَتِيكِ بْنِ النُّعْمَانِ الأَشْهَلِيُّ، لأَبِيهِ صُحْبَةٌ.
Shahih Ibnu Hibban 295: Al Fahdhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, dia berkata: Musaddad bin Musarhad menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Abi Adi menceritakan kepada kami, dari Al Hajjaj Ash-Sbawwaf dari Yahya bin Abi Katsir dari Muhammad bin Ibrahim At-Taimi dari Ibnu Atik Al Anshari dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya di antara sifat pencemburu, ada yang dicintai oleh Allah, dan ada pula yang dibenci oleh-Nya. Adapun sifat cemburu yang dicintai oleh Allah adalah cemburu pada (jalan) Allah. Adapun cemburu yang dibenci oleh Allah adalah cemburu pada selain (jalan) Allah. Dan di antara sikap tinggi diri ada yang dicintai oleh Allah, dan ada pula yang dibenci oleh-Nya. Adapun sikap tinggi diri yang dicintai oleh Allah adalah seseorang meninggikan dirinya (sombong) saat berperang dan tinggi diri saat bersedekah. Adapun sikap tinggi diri yang dibenci oleh Allah adalah tinggi karena selain agama.” 624 Abu Hatim berkata: [Ibnu ‘ Atik] 625 ini adalah Abu Sufyan bin Jabir bin Atik bin An-Nu’man Al Asyhali. Ayahnya adalah seorang sahabat Nabi.
صحيح ابن حبان ٢٩٦: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى الْمَوْصِلِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْمِصْرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ دَرَّاجٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا يَمْنَعُنِي مِنْ غَضَبِ اللهِ؟ قَالَ: لاَ تَغْضَبْ.
Shahih Ibnu Hibban 296: Abu Ya'la Al Maushili mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Isa Al Mashri menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, dia berkata: Amru bin Al Harits mengabarkan kepadaku, dari Darraj dari Abdurahman bin Jubair dari Abdullah bin Amru, dia berkata: Aku bertanya, “Wahai Rasulullah! Apa yang bisa menghalangi aku dari murka Allah?” Beliau menjawab, “Jangan marah.” 627 [1:2]
صحيح ابن حبان ٢٩٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ، عَنْ مُغِيرَةَ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ، عَلَى مِنْبَرِنَا هَذَا، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَّغْتُ لَهُ سَمْعِي وَقَلْبِي، وَعَرَفْتُ أَنِّي لَنْ أَسْمَعَ أَحَدًا عَلَى مِنْبَرِنَا هَذَا يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللهِ وَالْمُدَاهِنُ فِي حُدُودِ اللهِ، كَمَثَلِ قَوْمٍ كَانُوا فِي سَفِينَةٍ فَاقْتَرَعُوا مَنَازِلَهُمْ، فَصَارَ مَهْرَاقُ الْمَاءِ وَمُخْتَلفُ الْقَوْمِ لِرَجُلٍ، فَضَجِرَ فَأَخَذَ الْقَدُومَ وَرُبَّمَا قَالَ: الْفَأْسَ فَقَالَ أَحَدُهُمْ لِلآخَرِ: إِنَّ هَذَا يُرِيدُ أَنْ يُغْرِقَنَا وَيَخْرِقُ سَفِينَتَكُمْ، وَقَالَ الآخَرُ: دَعْهُ فَإِنَّمَا يَخْرِقُ مَكَانَهُ. وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ لَهَا الْجَسَدُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ لَهَا الْجَسَدُ كُلُّهُ. وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: الْمُؤْمِنُونَ تَرَاحُمُهُمْ وَلُطْفُ بَعْضِهِمْ بِبَعْضٍ كَجَسَدِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، إِذَا اشْتَكَى بَعْضُ جَسَدِهِ أَلِمَ لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ.
Shahih Ibnu Hibban 297: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir bin Abdul Hamid menceritakan kepada kami, dari Mughirah dari Asy-Sya’bi, dia berkata: Aku mendengar An-Nu’man bin Basyir, berdiri di atas mimbar kita ini, berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. —Maka aku pun memusatkan pendengaran dan perhatianku dan aku tahu bahwa aku tidak pernah mendengar seseorang pun di atas mimbar kita ini mengatakan: Aku mendengar Rasulullah SAW— bersabda, “Perumpamaan orang yang melaksanakan aturan-aturan Allah dan orang yang melanggar aturan-aturan Allah (dan membiarkan pelanggaran) laksana suatu kaum berada di dalam sebuah kapal. Mereka mengadakan undian untuk menentukan tempat mereka. Lalu seseorang mendapatkan tempat di bagian curahan air dan tempat mondar-mandir seseorang di antara kaum. Sehingga dia merasa terganggu. Lalu dia mengambil beliung - barangkali beliau mengatakan kapak-. Salah seorang dari mereka berkata kepada yang lain, ‘Orang itu hendak menenggelamkan kita dan melubangi kapal .’ Dan yang lain berkata,‘Biarkan dia! Dia hanya melubangi tempatnya’.” Dan Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh (manusia) terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka tubuh pun akan baik. Namun jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan menjadi rusak." Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Orang-orang yang beriman itu, cinta kasih mereka dan perasaan sayang mereka kepada sebagian yang lain, laksana tubuh satu orang. Apabila sebagian anggota tubuh itu mengaduh sakit, maka seluruh tubuh pun ikut merasakan sakit.” 628 [3:28]
صحيح ابن حبان ٢٩٨: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مُطَرِّفٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: الْمُدَاهِنُ فِي حُدُودِ اللهِ، وَالرَّاكِبُ حُدُودَ اللهِ، وَالآمِرُ بِهَا، وَالنَّاهِي عَنْهَا، كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا فِي سَفِينَةٍ مِنْ سُفُنِ الْبَحْرِ، فَأَصَابَ أَحَدُهُمْ مُؤَخَّرَ السَّفِينَةِ وَأَبْعَدَهَا مِنَ الْمِرْفَقِ، وَكَانُوا سُفَهَاءَ، وَكَانُوا إِذَا أَتَوْا عَلَى رِجَالِ الْقَوْمِ آذَوْهُمْ، فَقَالُوا: نَحْنُ أَقْرَبُ أَهْلِ السَّفِينَةِ مِنَ الْمِرْفَقِ وَأَبْعَدُهُمْ مِنَ الْمَاءِ، فَتَعَالَوْا نَخْرِقْ دَفَّ السَّفِينَةِ ثُمَّ نَرُدَّهُ إِذَا اسْتَغْنَيْنَا عَنْهُ، فَقَالَ مَنْ نَاوَأَهُ مِنَ السُّفَهَاءِ: افْعَلْ. فَأَهْوَى إِلَى فَأْسٍ لِيَضْرِبَ بِهَا أَرْضَ السَّفِينَةِ، فَأَشْرَفَ عَلَيْهِ رَجُلٌ رُشَيْدٌ فَقَالَ: مَا تَصْنَعُ؟ فَقَالَ: نَحْنُ أَقْرَبُكُمْ مِنَ الْمِرْفَقِ وَأَبْعَدُكُمْ مِنْهُ، أَخْرِقُ دَفَّ السَّفِينَةِ، فَإِذَا اسْتَغْنَيْنَا عَنْهُ سَدَدْنَاهُ، فَقَالَ: لاَ تَفْعَلْ، فَإِنَّكَ إِنْ فَعَلْتَ تَهْلِكُ وَنَهْلِكُ.
Shahih Ibnu Hibban 298: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir menceritakan kepada kami, dari Mutharrif dari Asy-Sya’bi dari An-Nu’man bin Basyir, dia berkata Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang bermain-main dengan aturan-aturan Allah (melihat pelanggaran dan membiarkannya), orang yang melanggar aturan-aturan A!lah, orang yang menyeru kepada menaatinya dan yang melarang darinya. laksana suatu kaum yang menampang sebuah kapal di lautan dengan melakukan undian. Maka sebagian mereka ada yang mendapat tempat di bagian bawah kapal dan paling jauh letaknya dari tempat (curahan) air. Sementara mereka menjadi orang-orang yang bodoh, jika mendatangi kepada para pemuka kaum (demi memperoleh air), mereka mengganggunya (dengan mondar-mandir). Maka mereka berkata, 'Kami adalah penumpang kapal yang paling dekat dengan tempat (curahan) air tetapi yang paling jauh dari air. Oleh sebab itu, mari kita lubangi papan kapal ini, Kemudian kita kembali menutupnya setelah kebutuhan kita terpenuhi.’ Lalu berkata orang yang mendukungnya dari kalangan orang orang yang bodoh. ‘Lakukanlah!’ Dia pun hendak mengambil kapak untuk ia pukulkan ke lantai kapal. Lalu seorang laki laki yang bijak mendekatinya dan berkata, Apa yang kamu lakukan?‘ Dia menjawab, 'Kami paling dekat dengan tempat (curahan) air, sementara kalian paling jauh darinya, Aku melubangi papan kapal ini.Dan jika telah tercukupi, kami akan menutupnya.’ Laki-laki bijak tadi berkata, ‘Jangan lakukan! Sebab, apabila kamu melakukannya, niscaya kamu dan kita semua bisa binasa’.” .” 629 [3:66]
صحيح ابن حبان ٢٩٩: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ الْقُطَيْعِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَلَى كُلِّ مَنْسِمٍ مِنْ بَنِي آدَمَ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: وَمَنْ يُطِيقُ هَذَا؟ قَالَ: أَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَالْحَمْلُ عَلَى الضَّعِيفِ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَحَدُكُمْ إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ.
Shahih Ibnu Hibban 299: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Ma’marAl Qathi’i menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Al Ahwash menceritakan kepada kami, dari Simak dari Ikrimah, dari IbnuAbbas, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh persendian anak cucu Adam setiap harinya diwajibkan bersedekah.” Salah seorang laki-laki dari kaum berkata, “Siapa yang mampu melakukan itu?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; “Menyeru kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, menuntun orang yang lemah adalah sedekah, seluruh langkah kaki yang diayunkan oleh salah seorang dari kalian untuk melakukan shalat adalah sedekah.” .” 630 [1: 2]
صحيح ابن حبان ٣٠٠: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ جَرِيرٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي يَقْدِرُونَ أَنْ يُغَيِّرُوا عَلَيْهِمْ وَلاَ يُغَيِّرُوا، إِلاَّ أَصَابَهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ قَبْلَ أَنْ يَمُوتُوا.
Shahih Ibnu Hibban 300: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu Al Walid Ath-Thayalisi menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Al Ahwas menceritakan kepada kami, dari Abu Ishaq dari Ubaidillah bin Jarir dari ayahnya, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum yang di tengah mereka dilakukan berbagai kemaksiatan, sementara mereka mampu mengubahnya, tetapi mereka tidak mau mengubahnya, melainkan Allah akan menimpakan siksaan kepada mereka sebelum mereka meninggal dunia.” 631 [2:109]