صحيح ابن حبان ٢٤١: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ، وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ.
Shahih Ibnu Hibban 241: Abdullah bin Muhammad bin Salm mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Auza’i menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hak seseorang muslim atas muslim yang lain ada lima: Menjawab salam, menjenguk orang yang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi undangan, dan mendo'akan orang yang bersin (dengan membaca yarhamukallah). ” 561 [3:32]
صحيح ابن حبان ٢٤٢: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ الْعَلاَءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ، قَالُوا: مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا لَقِيَهُ سَلَّمَ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاهُ أَجَابَهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَ نَصَحَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ يُشَمِّتُهُ، وَإِذَا مَرِضَ عَادَهُ، وَإِذَا مَاتَ صَحِبَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 242: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Qa’nabi menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al Ala’ dari ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam perkara.” Para sahabat bertanya, “Apa saja, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab” “(Yaitu) apabila ia bertemu dengan muslim lainnya, hendaknya ia mengucapkan salam kepadanya. Apabila ia mengundangnya, hendaknya ia memenuhinya. Apabila ia dimintai nasihat, hendaknya ia memberikan nasihat kepadanya. Apabila ia bersin, lalu memuji Allah (dengan mengucapkan Al Hamdulillah), maka hendaknya ia mendo' akannya(dengan mengucapkan yarhamukallah). Apabila ia sakit, hendaknya ia menjenguknya, dan apabila ia meninggal dunia, hendaknya ia mengantarkan (jenazahnya).” 562 [3:32]
صحيح ابن حبان ٢٤٣: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الضَّرِيرُ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُسْلِمٍ الْقَسْمَلِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنْ يُخْبِرُنِي عَنْ شَجَرَةٍ مَثَلُهَا مَثَلُ الْمُؤْمِنِ، أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ، تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا؟ قَالَ عَبْدُ اللهِ: فَأَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ: هِيَ النَّخْلَةُ، فَمَنَعَنِي مَكَانُ أَبِي، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ النَّخْلَةُ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لأَبِي، فَقَالَ: لَوْ قُلْتَهَا كَانَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا. أَحْسَبُهُ قَالَ: حُمْرِ النَّعَمِ.
Shahih Ibnu Hibban 243: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kanmi, dia berkata: Abu Umar Adh-Dharir menceritakan kepada kami, dia berkata : Abdul Azis bin Muslim Al Qasmali menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beraahda? “Siapa yang bisa memberitahukan kepadaku tentang sebuah pohon yang perumpamaannya seorang mukmin, pohon yang akarnya tertancap kuat dan cabangnya menjulang ke langit, manghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan izin Tuhannya?” Abdullah (bin Umar) berkata Sebenarnya aku ingin menjawab, “Pohon itu adalah pohon kurma ”Namun aku terhalang oleh kedudukan ayahku. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pohon Itu adalah pohon kurma” Maka aku pun menuturkan (kebenaran jawabanku ) itu kepada ayahku (Umar bin Khaththab) la pun berkata, “Seandainya engkau mengatakannya, niscaya hal itu lebih aku sukai daripada ini dan itu” Aku menduga is berkata “Binatang ternak yang berwarna merah”563 [3:66].
صحيح ابن حبان ٢٤٤: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذْ أُتِيَ بِجُمَّارٍ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةٌ بَرَكَتُهَا كَالْمُسْلِمِ، قَالَ: فَأُرِيتُ أَنَّهَا النَّخْلَةُ، ثُمَّ نَظَرْتُ إِلَى الْقَوْمِ، فَإِذَا أَنَا عَاشِرُ عَشَرَةٍ، وَأَنَا أَحْدَثُ الْقَوْمِ، فَسَكَتُّ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ النَّخْلَةُ.
Shahih Ibnu Hibban 244: Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Utsman bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir menceritakan kepada kami, dari Al A’masy dari Mujahid dari Ibnu Umar, dia berkata: Kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seorang yang mengantarkan daging kurma yang lunak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Di antara pepohonan ada sebuah pohon yang keberkahannya seperti seorang muslim.” Ibnu Umar berkata: terlintas pendapat dibenakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma. Lalu aku melihat ke arah orang-orang yang berkumpul di situ. Ternyata aku adalah orang ke sepuluh dari sepuluh orang dan aku adalah orang yang paling muda di antara mereka. Maka aku pun berdiam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pohon itu adalah pohon kurma” 564 [3:28]
صحيح ابن حبان ٢٤٥: أَخْبَرَنَا أَبُو الطَّيِّبِ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ الصَّيْرَفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ أَبِي الْخَلِيلِ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا لأَصْحَابِهِ: أَخْبِرُونِي عَنْ شَجَرَةٍ مَثَلُهَا مَثَلُ الْمُؤْمِنِ، قَالَ: فَجَعَلَ الْقَوْمُ يَتَذَاكَرُونَ شَجَرًا مِنْ شَجَرِ الْوَادِي قَالَ عَبْدُ اللهِ: وَأُلْقِيَ فِي نَفْسِي أَوْ رَوْعِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ، قَالَ: فَجَعَلْتُ أُرِيدُ أَنْ أَقُولَ، فَأَرَى أَسْنَانًا مِنَ الْقَوْمِ، فَأَهَابُ أَنْ أَتَكَلَّمَ، فَلَمْ يَكْشِفُوا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ النَّخْلَةُ.
Shahih Ibnu Hibban 245: Abu Ath-Thayyib Muhammad bin Ali Ash-Shairafi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Kamil Al Jahdari menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, ia berkata, “Ayyub menceritakan kepada kami, dari Abu Al Khalil dari Mujahid dari Ibnu Umar, dia berkata: Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para sabahatnya; “Beritahukan kepadaku tentang sebuah pohon yang perumpamaannya seperti seorang mukmin.” Orang-orang yang berada di situpun lalu membicarakan pohon demi pohon yang tumbuh di lembah. 565 Abdullah bin Umar berkata: Terlintas di dalam hatiku atau di dalam batinku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. Dia berkata: Aku ingin mengatakannya, tetapi aku melihat banyak orang yang usianya lebih tua. Aku pun urung untuk mengungkapkannya. Sedangkan mereka pun tidak dapat menemukannya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Pohon itu adalah pohon kurma” 566 [3:53]
صحيح ابن حبان ٢٤٦: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السَّامِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ الْمَقَابِرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ: وَأَخْبَرَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ دِينَارٍ، أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةٌ لاَ يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مِثْلُ الْمُسْلِمِ، فَحَدِّثُونِي مَا هِيَ؟ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي. قَالَ عَبْدُ اللهِ: وَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ، فَاسْتَحْيَيْتُ، ثُمَّ قَالُوا: حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: هِيَ النَّخْلَةُ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِعُمَرَ، فَقَالَ: لأَنْ تَكُونَ قُلْتَ: هِيَ النَّخْلَةُ، أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا.
Shahih Ibnu Hibban 246: Muhammad bin Abdurrahman As-Sami mengabarkan kepada kami, dia berkata: Yahya bin Ayyub Al Maqabiri menceritakan kepada kami, dia berkata: Isma’il bin Ja’far menceritakan kepada kami, dia berkata: Dan Abdullah bin Dinar mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daunnya tidak pernah berguguran dan pohon itu perumpamaan seorang muslim. Coba kalian katakan kepadaku, pohon apakah itu?" Saat itu orang-orang tertuju kepada pohon yang ada di daerah pedalaman Arab. Abdullah bin Umar berkata: Terlintas di dalam hatiku (yang dimaksud) adalah pohon kurma. Namun aku malu untuk mengatakannya. Kemudian para sahabat berkata, “Ceritakan kepada kami pohon apakah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Pohon itu adalah pohon kurma." Kemudian aku memberitahukan hal itu kepada Umar. Dia berkata, “Seandainya tadi kamu mengatakannya dengan mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma ,niscaya hal itu lebih aku cintai daripada ini dan ini" 567 [3:53]
صحيح ابن حبان ٢٤٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ قَحْطَبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ، عَنْ وَكِيعِ بْنِ عُدُسٍ، عَنْ عَمِّهِ أَبِي رَزِينٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِ مَثَلُ النَّحْلَةِ لاَ تَأْكُلُ إِلاَّ طَيِّبًا، وَلاَ تَضَعُ إِلاَّ طَيِّبًا. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: شُعْبَةُ وَاهِمٌ فِي قَوْلِهِ: عُدُسٍ، إِنَّمَا هُوَ حُدُسٍ كَمَا قَالَهُ حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ وَأُولَئِكَ.
Shahih Ibnu Hibban 247: Abdullah bin Qahthabah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Abbas bin Abdul Azhim Al Anbari menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu’ammal bin Isma’il menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Ya’la bin Atha‘ dari Waki’ bin Udus dari pamannya, Abu Razin, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan seorang mukmin laksana lebah, tidak memakan makanan kecuali yang baik dan tidak mengeluarkan kecuali yang baik.” 568 [1:2] Abu Hatim berkata: Syu’bah mengalami kekeliruan saat menyebutkan Udus. 569 Padahal yang sebenarnya adalah Hudus, sebagaimana yang dikatakan oleh Hammad bin Salamah dan kalangan ahli hadits.”
صحيح ابن حبان ٢٤٨: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عُمَرَ بْنِ شَقِيقٍ، حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ الْفَضْلِ، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ، عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا أَكْفَرَ رَجُلٌ رَجُلاً قَطُّ إِلاَّ بَاءَ أَحَدُهُمَا بِهَا إِنْ كَانَ كَافِرًا وَإِلاَّ كَفَرَ بِتَكْفِيرِهِ.
Shahih Ibnu Hibban 248: Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Hasan bin Umar bin Syaqiq menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishaq Ashim bin Umar bin Qatadah dari Mahmud bin Labid dari Abu Sa’id, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Tidaklah seseorang mengafirkan (orang lain), kecuali salah seorang dari keduanya kembali dengan membawa kekufuran jika ia memang kafir (sebelumnya). Jika tidak, maka ia kafir dengan (perbuatannya yang) mengafirkan orang lain tersebut.” 570 [2:54]
صحيح ابن حبان ٢٤٩: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِدْرِيسَ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أَيُّمَا رَجُلٌ قَالَ لأَخِيهِ كَافِرٌ، فَقَدْ بَاءَ بِهِ أَحَدُهُمَا.
Shahih Ibnu Hibban 249: Al Husain bin Idris Al Anshari mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami, dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siapa pun yang berkata kepada saudaranya, '(Engkau) kafir, ’ maka sesungguhnya salah satu dari keduanya telah kembali dengan mambawa kekufuran.” 571 [2:54]
صحيح ابن حبان ٢٥٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السَّامِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ الْمَقَابِرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ دِينَارٍ، أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّمَا امْرِئٍ قَالَ لأَخِيهِ: كَافِرٌ، فَقَدْ بَاءَ بِهِ أَحَدُهُمَا إِنْ كَانَ كَمَا قَالَ، وَإِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ.
Shahih Ibnu Hibban 250: Muhammad bin Abdurrahman As-Sami mengabarkan kepada kami, dia berkata: Yahya bin Ayyub Al Maqabiri menceritakan kepada kami, dia berkata: Isma’il bin Ja’far menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdullah bin Dinar mengabarkan kepadaku bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Siapapun yang berkata kepada saudaranya, ‘kafir’, maka salah seorang dari keduanya telah kembali dengan membawa kekufuran jika memang sebagaimana apa yang ia katakan benar. Jika tidak benar, maka kekujuran itu kembali kepadanya” 572 [2: 54]