صحيح ابن حبان ٢١١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ غِيَاثٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ، عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: عَرَّسَ بِنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ، فَافْتَرَشَ كُلُّ رَجُلٍ مِنَّا ذِرَاعَ رَاحِلَتِهِ. قَالَ: فَانْتَبَهْتُ فِي بَعْضِ اللَّيْلِ، فَإِذَا نَاقَةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ قُدَّامَهَا أَحَدٌ، فَانْطَلَقْتُ أَطْلُبُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَإِذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ، وَعَبْدُ اللهِ بْنُ قَيْسٍ قَائِمَانِ، فَقُلْتُ: أَيْنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالاَ: لاَ نَدْرِي، غَيْرَ أَنَّا سَمِعْنَا صَوْتًا بِأَعْلَى الْوَادِي، فَإِذَا مِثْلُ هَدِيرِ الرَّحَى.، قَالَ: فَلَبِثْنَا يَسِيرًا، ثُمَّ أَتَانَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: إِنَّهُ أَتَانِي مِنْ رَبِّي آتٍ، فَيُخَيِّرُنِي بِأَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِي الْجَنَّةَ، وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ، وَإِنِّي اخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، نَنْشُدُكَ بِاللَّهِ وَالصُّحْبَةِ لَمَا جَعَلْتَنَا مِنْ أَهْلِ شَفَاعَتِكَ؟ قَالَ: فَأَنْتُمْ مِنْ أَهْلِ شَفَاعَتِي. قَالَ: فَلَمَّا رَكِبُوا قَالَ: فَإِنِّي أُشْهِدُ مَنْ حَضَرَ أَنَّ شَفَاعَتِي لِمَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا مِنْ أُمَّتِي.
Shahih Ibnu Hibban 211: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdul Wahid bin Ghiyats menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Awanah menceritakan kepada kami, dari Qatadah dari Abu Al Malih dari Auf bin Malik, dia berkata: Pada suatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membawa kami berhenti istirahat (dari sebuah perjalanan). Masing-masing dari kami berbaring di tanah dalam jarak satu hasta dari binatang kendaraan kami. Pada sebagian malam, aku terjaga dari tidur. Dan ternyata unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa ada seseorang di depannya. Aku pun beranjak bangkit dan mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat itu aku berjumpa dengan Mu’adz bin Jabal dan Abdullah bin Qais sedang berdiri. Aku bertanya, “Di mana Rasulullah SAW?” Mereka berdua menjawab, “Kami tidak tahu. Hanya saja kami mendengar suara di atas lembah. Ternyata suara itu mirip dengan gemuruh alat penggilingan gandum.” Dia berkata: Lalu kami pun diam sejenak. Kemudian Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami. Beliau bersabda; “Sesungguhnya telah datang kepadaku utusan dari Tuhanku. Lalu ia menawarkan pilihan kepadaku antara memasukkan separuh dari umatku ke dalam surga atau kewenangan memberikan syafa ’at (pertolongan). Dan aku memilih kewenangan syafa ’at." Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Kami bersumpah 514 dihadapanmu atas nama Allah dan persahabatan ini. Tidakkah engkau menjadikan kami sebagai orang-orang yang berhak memperoleh syafa’atmu?” Beliau menjawab, “ Kalian termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan syafa ’atku” Dia berkata: Ketika para sahabat telah menaiki kendaraannya masing- masing, Beliau bersabda; “ Sesungguhnya aku mempersaksikan kepada siapa yang hadir di sini bahwa syafa’atku (diberikan) untuk orang yang mati dari umatku tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.” 515
صحيح ابن حبان ٢١٢: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي هِلاَلُ بْنُ أَبِي مَيْمُونَةَ، قَالَ: حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي رِفَاعَةُ بْنُ عَرَابَةَ الْجُهَنِيُّ، قَالَ: صَدَرْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَكَّةَ، فَجَعَلَ نَاسٌ يَسْتَأْذِنُونَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَعَلَ يَأْذَنُ لَهُمْ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا بَالُ شِقِّ الشَّجَرَةِ الَّتِي تَلِي رَسُولَ اللهِ أَبْغَضَ إِلَيْكُمْ مِنَ الشِّقِّ الآخَرِ؟ قَالَ: فَلَمْ نَرَ مِنَ الْقَوْمِ إِلاَّ بَاكِيًا. قَالَ: يَقُولُ أَبُو بَكْرٍ: إِنَّ الَّذِي يَسْتَأْذِنُكَ بَعْدَ هَذَا لَسَفِيهٌ فِي نَفْسِي، فَقَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَحَمِدَ اللَّهَ، وَأَثْنَى عَلَيْهِ، وَكَانَ إِذَا حَلَفَ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، أَشْهَدُ عِنْدَ اللهِ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ ثُمَّ يُسَدِّدُ إِلاَّ سُلِكَ بِهِ فِي الْجَنَّةِ، وَلَقَدْ وَعَدَنِي رَبِّي أَنْ يُدْخِلَ مِنْ أُمَّتِي الْجَنَّةَ سَبْعِينَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ، وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ لاَ يَدْخُلُوهَا حَتَّى تَتَبَوَّؤُوا أَنْتُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَذَرَارِيِّكُمْ مَسَاكِنَ فِي الْجَنَّةِ، ثُمَّ قَالَ: إِذَا مَضَى شَطْرُ اللَّيْلِ أَوْ ثُلُثَاهُ، يَنْزِلُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ: لاَ أَسْأَلُ عَنْ عِبَادِي غَيْرِي، مَنْ ذَا الَّذِي يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ ذَا الَّذِي يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ، مَنْ ذَا الَّذِي يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، حَتَّى يَنْفَجِرَ الصُّبْحُ.
Shahih Ibnu Hibban 212: AbdulIah bin Muhammad bin Salm mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Auza’i menceritakan kepada kami, dia berkata: Rif’ah bin Arabah Al Juhani menceritakan kepadaku, Ia berkata: Kami menjalani masa permulaan Islam bersama Rasulullah dari Kota Makkah. Banyak dari kalangan manusia yang meminta izin pergi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliaupun mengizinkan mereka. Beliau bersabda; “Mengapa sisi pohon yang berada di sebelah Rasulullah lebih kalian benci daripada sebelah sisi yang lain.”517 Rifa’ah berkata, “Maka, kami tidak melihat para sahabat kecuali menangis semua. Dia berkata: Abu Bakar berkata, “Sesungguhnya orang yang meminta izin keluar setelah ini adalah orang yang benar-benar dungu -dalam pandangan hatiku-.’ Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri. Beliau memuji Allah dan menyanjung- Nya —Dan Beliau, apabila bersumpah, selalu mengatakan: “Demi Dzat yang menguasai jiwaku!: Aku bersaksi di sisi Allah bahwa tidak ada seorang pun di antara kalian yang beriman kepada Allah, 518 lalu menjalani prilaku lurus, kecuali ia akan diperjalankan menuju ke surga. Tuhanku telah menjanjikan kepadaku bahwa Dia akan memasukkan tujuh puluh ribu orang dari umatku ke dalam surga, tanpa melalui proses penghitungan amal dan tanpa menjalani siksaan. Dan aku berharap mereka tidak memasuki surga sampai orang-orang yang shalih dari isteri-istri kalian, dan anak keturunan kalian benar-benar telah menempati tempat-tempat di dalam surga” Kemudian Beliau bersabda, “Apabila waktu telah melewati separuh malam atau dua pertiga malam, Allah SWT turun ke langit dunia. Lalu Dia berfirman: ‘Aku tidak bertanya kepada selain-Ku tentang hamba-Ku; siapa yang sedang meminta kepada-Ku sehingga Aku memberinya, siapa yang memohon ampunan kepada-Ku sehingga Aku mengampuninya, dan siapa yang berdo ’a kepada-Ku sehingga Aku memenuhinya. ’ (Hal itu berlangsung) hingga terbit fajar subuh." 519 [3:66]
صحيح ابن حبان ٢١٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ مُكْرَمٍ الْبَزَّارُ بِالْبَصْرَةِ حَدَّثَنَا خَلاَّدُ بْنُ أَسْلَمَ، حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، وَسُلَيْمَانَ، وَعَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ رُفَيْعٍ، قَالُوا: سَمِعْنَا زَيْدَ بْنَ وَهْبٍ يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَتَانِي جِبْرِيلُ، فَبَشَّرَنِي أَنَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ. قَالَ سُلَيْمَانُ: فَقُلْتُ لِزَيْدٍ: إِنَّمَا يُرْوَى هَذَا عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ يُرِيدُ بِهِ: إِلاَّ أَنْ يَرْتَكِبَ شَيْئًا أَوْعَدْتُهُ عَلَيْهِ دُخُولَ النَّارِ. وَلَهُ مَعْنًى آخَرُ: وَهُوَ أَنَّ مَنْ لَمْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا وَمَاتَ، دَخَلَ الْجَنَّةَ لاَ مَحَالَةَ، وَإِنْ عُذِّبَ قَبْلَ دُخُولِهِ إِيَّاهَا مُدَّةً مَعْلُومَةً.
Shahih Ibnu Hibban 213: Muhammad bin Al Hasan bin Mukram Al Bazzar di Kota Bashrah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Khallad bin Aslam menceritakan kepada kami, dia berkata: An-Nadhr bin Syumail menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Habib bin Abi Tsabit, Sulaiman, dan Abdul Aziz bin Rufai’. Mereka berkata: Kami mendengar Zaid bin Wahab meriwayatkan hadits dari Abu Dzarr, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; “Jibril datang kepadaku. Dia menyampaikan kabar gembira kepadaku bahwa siapa di antara umatku mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, niscaya ia masuk surga, meskipun ia pernah berzina dan mencuri” 520 Sulaiman berkata: Aku berkata kepada Zaid, “Hanya saja hadits ini diriwayatkan dari Abu Ad-Darda'.” 521 [3:42] Abu Hatim berkata: Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Siapa di antara umatku mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, niscaya ia masuk surga.” Maksudnya adalah kecuali apabila dia melakukan sesuatu yang menyebabkan ia masuk neraka.
صحيح ابن حبان ٢١٤: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، وَعَنْ عُمَيْرِ بْنِ هَانِئٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ غَنْمٍ، أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: قُلْتُ: حَدِّثْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ، قَالَ: بَخٍ بَخٍ سَأَلْتَ عَنْ أَمْرٍ عَظِيمٍ، وَهُوَ يَسِيرٌ لِمَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ بِهِ، تُقِيمُ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوبَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ، وَلاَ تُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا أَرَادَ بِهِ الأَمْرَ بِتَرْكِ الشِّرْكِ.
Shahih Ibnu Hibban 214: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ali bin Al Ja’d menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Tsauban mengabarkan kepada kami, dari ayahnya dari Makhul dari Mu’adzbin Jabal. Dan dari Umar bin Hani ’ dari Abdurrahman bin Ghanm bahwa ia mendengar Mu’adzbin Jabal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mu’adz berkata: Aku berkata (kepada Nabi), “Beritahukan kepadaku sebuah amal perbuatan yang menyebabkan aku masuk surga!” Beliau menjawab; “Bagus, bagus! Kamu bertanya tentang sebuah perkara yang besar. Namun ia mudah bagi orang yang diberikan kemudahan oleh Allah. Yaitu hendaklah kamu mendirikan shalat fardhu, menunaikan zakat fardhu, dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.” 522 [1:11] Abu Hatim berkata : Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”. Beliau maksudkan dengannya adalah perintah meninggalkan perbuatan syirik.
صحيح ابن حبان ٢١٥: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَضْحَكُ اللَّهُ إِلَى رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا الآخَرَ، وَكِلاَهُمَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ: يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللهِ فَيُقْتَلُ، ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَى الْقَاتِلِ، فَيُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللهِ فَيُسْتَشْهَدُ.
Shahih Ibnu Hibban 215: Umar bin Sa’id bin Sinan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abu Bakar mengabarkan kepada kami, dari Malik, dari Abu Az-Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Allah tertawa (maksudnya, ridha) melihat dua orang laki-laki, salah satu dari mereka membunuh yang lain, dan keduanya masuk surga. Seseorang yang berperang di jalan Allah, lalu ia mati terbunuh. Kemudian Allah menerima taubat orang yang membunuhnya (dengan memeluk Islam). Lalu dia berperang di jalan Allah dan mati syahid." 523 [3: 67]
صحيح ابن حبان ٢١٦: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ الْفَضْلِ الْكَلاَعِيُّ بِحِمْصَ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ اللهِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ: لَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بَعْدَهُ، وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنَ الْعَرَبِ، قَالَ عُمَرُ: يَا أَبَا بَكْرٍ، كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، فَمَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَاللَّهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ، فَإِنَّ الزَّكَاةَ مِنْ حَقِّ الْمَالِ، وَوَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عَنَاقًا كَانُوا يُؤَدُّونَهُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهَا قَالَ عُمَرُ: فَوَاللَّهِ مَا هُوَ إِلاَّ أَنْ رَأَيْتُ أَنَّ اللَّهَ قَدْ شَرَحَ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ لِلْقِتَالِ عَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَقُّ.
Shahih Ibnu Hibban 216: Muhammad bin Ubaidillah bin Al Fadhl Al Kala'i di kota Himsh mengabarkan kepada kami, dia berkala: Amru bin Utsman bin Sa’id menceritakan kepada kami, dia berkata: ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu’aib bin Abi Hamzah menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dia berkata: Ubaidillah bin Abdullah menceritakan kepada kami, bahwa Abu Hurairah berkata: Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, Abu Bakar RA menjadi khalifah setelahnya. Sementara sebagian orang Arab telah kembali kafir. Saat itu Umar berkata, “Wahai Abu Bakar, bagaimana engkau memerangi manusia, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: ‘Tiada Tuhan selain Allah.' Siapa yang telah mengucapkan: Tiada Tuhan selain Allah, maka dia terpelihara dariku; harta dan jiwanya kecuali dengan jalan yang haq. Dan segala penghitungan amalnya diserahkan kepada .” Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, aku akan memerangi orang-orang yang membeda-bedakan antara shalat dan zakat. Karena sesungguhnya zakat tergolong hak harta. Demi Allah, seandainya mereka menahan dariku anak kambing betina sebagaimana yang dahulu selalu mereka serahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, niscaya aku akan memerangi mereka atas pembangkangan itu.” Umar berkata, “Demi Allah, Allah telah membukakan hati Abu Bakar untuk berperang. Aku tahu bahwa itulah langkah yang benar.” 524
صحيح ابن حبان ٢١٧: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عَقِيلٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُتْبَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: لَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنَ الْعَرَبِ، قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لأَبِي بَكْرٍ: كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، فَمَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَاللَّهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ، فَإِنَّ الزَّكَاةَ حَقُّ الْمَالِ، وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عِقَالاً كَانُوا يُؤَدُّونَهُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهِ. قَالَ عُمَرُ: فَوَاللَّهِ مَا هُوَ إِلاَّ أَنْ رَأَيْتُ اللَّهَ شَرَحَ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ لِلْقِتَالِ عَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَقُّ.
Shahih Ibnu Hibban 217: Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami, dia berkata: Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Uqail dari Az-Zuhri, dia berkata: Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah mengabarkan kepadaku, dari Abu Hurairah, dia berkata: Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, Abu Bakar RA menjadi khalifah setelah Beliau. Sementara sebagian orang Arab telah kembali kafir. Saat itu Umar berkata, “Wahai Abu Bakar, bagaimana engkau memerangi manusia, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: ‘Tiada Tuhan selain Allah.’ Maka siapa yang telah mengucapkan: Tiada Tuhan selain Allah, maka dia terpelihara dariku; harta dan jiwanya kecuali dengan jalan yang haq. Dan segala penghitungan amalnya diserahkan kepada Allah’.” Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, aku akan memerangi orang-orang yang membeda-bedakan antara shalat dan zakat. Karena sesungguhnya zakat adalah hak harta. Demi Allah, seandainya mereka menahan dariku zakat unta dan kambing, sebagaimana yang dahulu selalu mereka serahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, niscaya aku akan memerangi mereka atas penahanan itu.” Umar berkata, “Demi Allah, tidaklah ini kecuali bahwa Allah telah membukakan hati Abu Bakar untuk berperang. Aku tahu bahwa itulah langkah yang benar.” 525
صحيح ابن حبان ٢١٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ الْفَضْلِ الْكَلاَعِيُّ بِحِمْصَ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، فَمَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي نَفْسَهُ وَمَالَهُ إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ. وَأَنْزَلَ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ، فَذَكَرَ قَوْمًا اسْتَكْبَرُوا، فَقَالَ: {إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ}، وَقَالَ: {إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى}، وَهِيَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَمُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ، اسْتَكْبَرَ عَنْهَا الْمُشْرِكُونَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 218: Muhammad bin Ubaidilah bin Al Fadhl Al Kala’i di daerah Himsh mengabarkan kepada kami, dia berkata: Amru bin Utsman menceritakan kepada kami, dia berkata: ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu’aib bin Abi Hamzah menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dia berkata: Sa’id bin Al Musayyab mengabarkan kepadaku, bahwa Abu Hurairah menyampaikan sebuah khabar kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; “Aku diperintahkan memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: ‘Tiada Tuhan selain Allah. ’Maka siapa yang telah mengucapkan: Tiada Tuhan selain Allah, maka dia terpelihara dariku; jiwa dan hartanya kecuali dengan jalan yang haq. Dan segala penghitungan amalnya diserahkan kepada Allah.” Lalu Allah menurunkan ayat di dalam kitab-Nya. Dia menyebutkan tentang orang-orang yang menyombongkan diri. Allah berfirman, “ Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘Laa ilaaha illallah ’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri.” (Qs. Ash-Shaaffaat [37]: 35). Dan Allah berfirman, “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa, ” (Qs. Al Fath [48]: 26), yaitu laa Ilaaha lllallah wa muhammadarrasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah), Orang-orang musyrik bersikap menyombongkan diri dari kalimat takwa pada hari Hudaibiyah 526 [3:7]
صحيح ابن حبان ٢١٩: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَرْعَرَةَ، حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ وَاقِدِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ.
Shahih Ibnu Hibban 219: Ahmad bin Ali Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ibrahim bin Muhammad bin Ar’arah menceritakan kepada kami, dia berkata: Harami bin Umarah menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Waqid bin Muhammad dari ayahnya dari Ibnu Umar, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukan itu semua, maka mereka terpelihara dariku; darah-darah dan harta-harta mereka kecuali secara hak Islam. Dan penghitungan mereka diserahkan kepada Allah.“ 527 [3:7]
صحيح ابن حبان ٢٢٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، حَدَّثَنَا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنِ الْعَلاَءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَآمَنُوا بِي وَبِمَا جِئْتُ بِهِ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّهَا، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ.
Shahih Ibnu Hibban 220: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abdah menceritakan kepada kami, dia berkata: Ad-Darawardi menceritakan kepada kami, dari Al Ala' dari ayahnya dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: Tiada Tuhan selain Allah, dan sampai mereka beriman kepadaku dan kepada ajaran yang aku bawa. Apabila mereka telah melakukan itu semua, maka mereka terpelihara dariku; darah dan harta-harta mereka kecuali secara hak. Dan penghitungan mereka diserahkan kepada Allah.” 528 [3:7]