صحيح ابن حبان ١٦٠١: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنِي عَمِّي، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: أَخْبَرَ أَنَّ الْمَسْجِدَ كَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَبْنِيًّا مِنْ لَبِنٍ، وَسَقْفُهُ الْجَرِيدُ، وَعُمُدُهُ خَشَبُ النَّخْلِ، فَلَمْ يَزِدْ فِيهِ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَزَادَ فِيهِ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَبَنَاهُ عَلَى بُنْيَانِهِ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، بِاللَّبِنِ، وَالْجَرِيدِ، وَأَعَادَ عُمُدَهُ خَشَبًا، ثُمَّ غَيَّرَهُ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَزَادَ فِيهِ زِيَادَةً كَبِيرَةً، وَبَنَى جِدَارَهُ بِالْحِجَارَةِ الْمَنْقُوشَةِ، وَجَعَلَ عُمُدَهُ مِنْ حِجَارَةٍ مَنْقُوشَةٍ، وَسَقَّفَهُ بِالسَّاجِ.
Shahih Ibnu Hibban 1601: Umar bin Muhammad Al Hamdani telah mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Sa'ad bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami, Pamanku telah menceritakan kepada kami, Ayahku telah menceritakan kepadaku sebuah hadits dari Shalih604 bin Kaisan bin Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa ia telah diberitahu bahwa, Masjid pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dibangun dengan batu bata, atapnya dengan pelepah kurma, dan tiangnya dengan batang pohon kurma. Abu Bakar RA tidak menambahnya sedikit pun. Umar RA menambahnya dan membangun masjid seperti bangunan di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan batu bata dan pelepah kurma, dan mengganti tiangnya dengan kayu. Selanjutnya, Utsman RA mengubahnya dan melakukan penambahan yang banyak. Ia membangun dindingnya dengan batu yang diukir dan dibuat pola tertentu. Ia menjadikan tiangnya dari batu yang diukir dan atapnya dari kayu jati”. 605 [46:5]
صحيح ابن حبان ١٦٠٢: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُلاَزِمُ بْنُ عَمْرٍو، قَالَ: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ بَدْرٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ طَلْقٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: خَرَجْنَا سِتَّةُ وَفْدٍ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسَةٌ مِنْ بَنِي حَنِيفَةَ، وَالسَّادِسُ رَجُلٌ مِنْ ضُبَيْعَةَ بْنِ رَبِيعَةَ، حَتَّى قَدِمْنَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَبَايَعْنَاهُ، وَصَلَّيْنَا مَعَهُ، وَأَخْبَرْنَاهُ أَنَّ بِأَرْضِنَا بِيعَةً لَنَا، وَاسْتَوْهَبْنَاهُ مِنْ فَضْلِ طَهُورِهِ، فَدَعَا بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ مِنْهُ، وَتَمَضْمَضَ ثُمَّ صَبَّهُ لَنَا فِي إِدَاوَةٍ، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبُوا بِهَذَا الْمَاءِ، فَإِذَا قَدِمْتُمْ بَلَدَكُمْ فَاكْسِرُوا بِيعَتَكُمْ، ثُمَّ انْضَحُوا مَكَانَهَا مِنْ هَذَا الْمَاءِ، وَاتَّخِذُوا مَكَانَهَا مَسْجِدًا، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، الْبَلَدُ بَعِيدٌ، وَالْمَاءُ يَنْشَفُ، قَالَ: فَأَمِدُّوهُ مِنَ الْمَاءِ، فَإِنَّهُ لاَ يَزِيدُهُ إِلاَّ طِيبًا، فَخَرَجْنَا فَتَشَاحَحْنَا عَلَى حَمْلِ الإِدَاوَةِ، أَيُّنَا يَحْمِلُهَا، فَجَعَلَهَا رَسُولُ اللهِ، لِكُلِّ رَجُلٍ مِنَّا يَوْمًا وَلَيْلَةً، فَخَرَجْنَا بِهَا حَتَّى قَدِمْنَا بَلَدَنَا، فَعَمِلْنَا الَّذِي أَمَرَنَا، وَرَاهِبُ ذَلِكَ الْقَوْمِ رَجُلٌ مِنْ طَيِّئٍ فَنَادَيْنَاهُ بِالصَّلاَةِ فَقَالَ الرَّاهِبُ: دَعْوَةُ حَقٍّ ثُمَّ هَرَبَ فَلَمْ يُرَ بَعْدُ.
Shahih Ibnu Hibban 1602: Abu Khalifah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Musadad bin Musarhad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Mulazim bin Amr telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah bin Badar telah menceritakan kepadaku dari Qais bin Thalq dari Ayahnya, ia berkata, Kami berenam sebagai utusan pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lima orang dari kami berasal dari Bani Hanifah dan yang satu lagi adalah seorang lelaki yang berasal dari keluarga Dhab’ah bin Rabi’ah. Ketika bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kami langsung melakukan bai’at dan shalat bersama beliau. Kami pun telah mengabarkan kepada beliau bahwa di daerah kami terdapat sebuah bangunan gereja dan gereja tersebut telah kami beli dengan uang dari hasil bumi. Kemudian beliau mengambil air, berwudhu dan berkumur, lalu memuntahkannya dalam sebuah wadah untuk kami, kemudian beliau berkata, "Pulanglah dengan membawa air ini, dan jika kalian telah sampai ke tempat kalian, maka robohkan gereja kalian kemudian siramkan air ini ke tanah bekas gereja lalu bangunlah diatasnya sebuah masjid" Lalu kami bertanya, “Wahai Rasulullah, tempat kami sangatlah jauh, dan air ini akan habis karena kering” kemudian beliau berkata, “Kalau begitu tambahkan air lagi, karena air tersebut tidak bertambah kecuali dengan bertambahnya keberkahan.'" Kami berselisih siapa di antara kami yang pantas membawa air tersebut pulang, akhirnya Rasul turun tangan dan memberi tugas kepada setiap orang untuk membawanya sehari semalam secara bergantian. Akhirnya kami pergi dengan membawa air tersebut Sesampainya di tempat kami, kami langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kebetulan pendeta yang ada berasal dari Thayyi’. Ketika kami mengajaknya shalat, pendeta itu menjawab, “Sebuah ajakan kebenaran.”, kemudian ia pergi dan tidak kembali lagi. 606 [3:65]
صحيح ابن حبان ١٦٠٣: أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِسْمَاعِيلَ، بِبُسْتَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مَهْدِيٍّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ، يَقُولُ: لَمَّا بُنِيَتِ الْكَعْبَةُ، ذَهَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْعَبَّاسُ يَنْقُلاَنِ الْحِجَارَةَ، فَقَالَ الْعَبَّاسُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ضَعْ إِزَارَكَ عَلَى عَاتِقِكَ مِنَ الْحِجَارَةِ، قَالَ: فَفَعَلَ، فَخَرَّ إِلَى الأَرْضِ، وَطَمَحَتْ عَيْنَاهُ إِلَى السَّمَاءِ، ثُمَّ قَامَ، فَقَالَ: إِزَارِي إِزَارِي، فَشَدَّ عَلَيْهِ إِزَارَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1603: Ishaq bin Ibrahim bin Isma’il di Busta telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Husain bin Mahdi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Amr bin Dinar telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia telah mendengar Jabir bin Abdullah berkata, Ketika Ka’bah sedang dibangun, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beserta Abbas pergi memindahkan bebatuan. Abbas memberi saran kepada Nabi, “Baginda, bawalah batu itu dengan menggunakan kain diatas pundak Baginda”, beliaupun melakukannya, namun beliau malah tersungkur ke tanah, lalu menengadahkan pandangannya ke langit, lalu beliau bangun dan berkata, “Sarungku, sarungku.” 607. Lalu ia menguatkan ikatan sarungnya. 608 [1:4]
صحيح ابن حبان ١٦٠٤: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ عُثْمَانَ، حَدَّثَنِي عِمْرَانُ بْنُ أَبِي أَنَسٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: اخْتَلَفَ رَجُلاَنِ فِي الْمَسْجِدِ الَّذِي أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى، فَقَالَ أَحَدُهُمَا: هُوَ مَسْجِدُ الْمَدِينَةِ، وَقَالَ الآخَرُ: هُوَ مَسْجِدُ قُبَاءَ، فَأَتَوَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: هُوَ مَسْجِدِي هَذَا.
Shahih Ibnu Hibban 1604: Al Hasan bin Sufyan telah mengabarkan kepada kami, Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami, Waki’ telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Rabi’ah bin Utsman. Imran bin Abu Anas Telah menceritakan kepadaku dari Sahal bin Sa’ad, ia berkata, Dua orang lelaki saling berdebat tentang maksud dari masjid yang dibangun di atas ketakwaan. Salah seorang dari mereka berkata, “Yang dimaksud adalah Masjid Nabawi”, yang satu lain menyanggah, ”Bukan, tapi Masjid Quba” Lalu mereka datang untuk bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal tersebut. Beliaupun menjawab, “Itu adalah Masjidku ini.”609 [2:1]
صحيح ابن حبان ١٦٠٥: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا رَبِيعَةُ بْنُ عُثْمَانَ، قَالَ: حَدَّثَنِي عِمْرَانُ بْنُ أَبِي أَنَسٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: اخْتَلَفَ رَجُلاَنِ فِي الْمَسْجِدِ الَّذِي أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى، فَقَالَ أَحَدُهُمَا: هُوَ مَسْجِدُ الْمَدِينَةِ، وَقَالَ الآخَرُ: هُوَ مَسْجِدُ قُبَاءَ، فَأَتَوَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: هُوَ مَسْجِدِي هَذَا.
Shahih Ibnu Hibban 1605: Hasan bin Sufyan telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Waki’ telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Rabi'ah bin Utsman telah menceritakan kepada kami, 610 ia berkata, Imran bin Abu Anas telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Sahal bin Sa’ad, ia berkata, Dua orang lelaki saling berdebat seputar masjid yang dibangun dengan pondasi takwa. Salah seorang dari mereka berkata, Yang dimaksud adalah Masjid Nabawi,' yang satu lagi menyanggah, "Bukan, tetapi Masjid Quba. Lalu mereka berdua datang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliaupun menjawab, “Yang dimaksud adalah Masjidku ini.”611 [65:3]
صحيح ابن حبان ١٦٠٦: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ مَوْهَبٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ أَبِي أَنَسٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّهُ قَالَ: تَمَارَى رَجُلاَنِ فِي الْمَسْجِدِ الَّذِي أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى، فَقَالَ رَجُلٌ: هُوَ مَسْجِدُ قُبَاءَ، وَقَالَ آخِرُ: هُوَ مَسْجِدُ رَسُولِ اللهِ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هُوَ مَسْجِدِي هَذَا.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: الطَّرِيقَانِ جَمِيعًا مَحْفُوظَانِ.
Shahih Ibnu Hibban 1606: Ibnu Qutaibah telah mengabarkan kepada kami, Yazid bin Mawhab telah menceritakan kepada kami, Al-Laits bin Sa’ad menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Imran bin Abu Anas dari Ibnu Abu Sa’id Al Khudri dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa ia telah berkata, Dua orang lelaki saling berselisih seputar masjid yang dibangun dengan pondasi takwa. Salah seorang dari mereka berkata, 'Yang dimaksud adalah Masjid Quba'. yang satu lagi menyanggah, 'Bukan, tapi Masjid Rasulullah SAW’. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Yang dimaksud adalah Masjidku ini.”612 [65:3] Abu Hatim RA berkata “Kedua jalur periwayatan ini terjaga”
صحيح ابن حبان ١٦٠٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لاَ يُوَطِّنُ الرَّجُلُ الْمَسْجِدَ لِلصَّلاَةِ، أَوْ لِذِكْرِ اللهِ، إِلاَّ تَبَشْبَشَ اللَّهُ بِهِ، كَمَا يَتَبَشْبَشُ أَهْلُ الْغَائِبِ، إِذَا قَدِمَ عَلَيْهِمْ غَائِبُهُمْ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: الْعَرَبُ إِذَا أَرَادَتْ وَصْفَ شَيْئَيْنِ مُتَبَايِنَيْنِ عَلَى سَبِيلِ التَّشْبِيهِ أَطَلَقَتْهُمَا مَعًا بِلَفْظِ أَحَدِهِمَا، وَإِنْ كَانَ مَعْنَاهُمَا فِي الْحَقِيقَةِ غَيْرَ سِيَّيْنِ كَمَا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: كَانَ طَعَامُنَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الأَسْوَدَانِ التَّمْرُ وَالْمَاءُ فَأَطْلَقَهُمَا جَمِيعًا بِلَفْظِ أَحَدِهِمَا عِنْدَ التَّثْنِيَةِ، وَهَذَا كَمَا قِيلَ: عَدْلُ الْعُمَرَيْنِ، فَأُطْلِقَا مَعًا بِلَفْظِ أَحَدِهِمَا، فَتَبَشْبَشَ اللَّهُ جَلَّ وَعَلاَ لِعَبْدِهِ الْمَوْطِنَ الْمَكَانَ فِي الْمَسْجِدِ لِلصَّلاَةِ وَالْخَيْرِ، إِنَّمَا هُوَ نَظَرَهُ إِلَيْهِ بِالرَّأْفَةِ وَالرَّحْمَةِ وَالْمَحَبَّةِ لِذَلِكَ الْفِعْلِ مِنْهُ وَهَذَا كَقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَحْكِي عَنِ اللهِ تَعَالَى: مَنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا، تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا يُرِيدُ بِهِ: مَنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا بِالطَّاعَةِ وَوَسَائِلِ الْخَيْرِ، تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا بِالرَّأْفَةِ وَالرَّحْمَةِ، وَلِهَذَا نَظَائِرُ كَثِيرَةٌ سَنَذْكُرُهَا فِي مَوْضِعَهَا مِنْ هَذَا الْكِتَابِ إِنْ يَسَّرَ اللَّهُ ذَلِكَ وَسَهَّلَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1607: Abdullah Inn Muhammad telah mengabarkan kepada kami, Ishaq Inn Ibrahim telah menceritakan kepada kamiJ Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'b telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Sa’id Al Maqburi dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seseorang tidaklah meramaikan masjid dengan shalat atau berdzikir kepada Allah SWT kecuali Allah SWT akan menyambutnya dengan penuh kebahagiaan sebagaimana sebuah keluarga yang menyambut kedatangan anggota keluarga mereka yang hilang.” 613[2:1] Abu Hatim berkata, “Orang Arab jika ingin membandingkan dua hal yang berbeda, maka mereka akan menyebutkan kedua-duanya dengan salah satu ciri utama yang satunya. Walaupun pada kenyataanya, kedua-duanya adalah berbeda, seperti ucapan Abu Hurairah, “Makanan kami pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dua makanan yang berwarna hitam, yaitu kurma dan air.” 614 Mereka menyebutkan kedua-duanya dengan menyebutkan ciri utama salah satu bandingannya. Ini seperti sebuah ungkapan “Keadilan dua orang yang bernama Umar, ’’Keduanya disebut dengan lafazh yang satunya”. Begitu juga dengan ungkapan yang terdapat dalam hadits “Niscaya Allah akan bangga kepada hamba-Nya yang datang meramaikan masjid dengan shalat dan amal kebajikan, yaitu dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.” Ungkapan ini seperti yang yang sering terdapat dalam sebuah hadits qudsi, “Barangsiapa yang mendekatiku sejengkal, niscaya Aku akan mendekat kepadanya sedepa615.”Maksudnya adalah, “Barangsiapa yang medekatiku sejengkal dengan ketaatan dan berbagai amal kebajikan, maka Aku akan mendekatinya sedepa dengan penuh kasih sayang dan rahmat.” Ada banyak sekali contoh yang akan kami sebutkan nanti dalam kitab ini, mudah-mudahan Allah SWT. memberikan kemudahan kepada kita".
صحيح ابن حبان ١٦٠٨: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أُسَامَةَ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ أَبِي الْوَلِيدِ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ سُرَاقَةَ، عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَذْكُرُ فِيهِ اسْمَ اللهِ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ.
Shahih Ibnu Hibban 1608: Al Hasan bin Sufyan telah mengabarkan kepada k«mi Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami, Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami, Al Laits bin Sa’ad telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Yazid bin Abdullah bin Usamah dari Walid bin Abu Al Walid dari Utsman bin Abdullah bin Suraqah dari Umar bin Khaththab, bahwa ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membangun sebuah masjid yang didalamnya digemakan Asma Allah, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga”,616
صحيح ابن حبان ١٦٠٩: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ الْمَقْدِسِيُّ، حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، أَنَّ بُكَيْرًا، حَدَّثَهُ أَنَّ عَاصِمَ بْنَ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ، حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عُبَيْدَ اللهِ الْخَوْلاَنِيَّ، أَنَّهُ سَمِعَ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: مَنْ بَنَى مَسْجِدًا، بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ- قَالَ بُكَيْرٌ: حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ:- يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ جَلَّ وَعَلاَ.
Shahih Ibnu Hibban 1609: Abdullah biu Muhammad bin Salm Al Maqdisi617 telah mengabarkan kepada kami, Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami, Ihmi Wahab telah menceritakan kepada kami, Amr bin Ai Harits telah mengabarkan kepadaku, bahwa Bukair telah menceritakan kepadanya, bahwa Ashim bin Umar bin Qatadah telah menceritakan kepadanya, ia telah mendengar Ubaidillah Al Khaulani berkata, ia telah mendengar Utsman bin Affan berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang membangun sebuah masjid maka Allah akan membangun bangunan untuknya bangunan sejenis di surga"618, Bukair berkata. "Aku kira ia619 berkata, “Karena mengharap keridhaan Allah”. [2:1]
صحيح ابن حبان ١٦١٠: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ، حَدَّثَنَا قُطْبَةُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ بَنَى لِلَّهِ مَسْجِدًا وَلَوْ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ.
Shahih Ibnu Hibban 1610: Al Hasan bin Sufyan telah mengabarkan kepada kami, Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami, Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami, Qutbah bin Abdul Aziz telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Al A’masy dari Ibrahim At-Taimi dari Ayahnya dari Abu Dzar, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membangun untuk Allah sebuah masjid (mushala) walaupun sebesar kandang unggas (rumah gubuk), maka Allah akan membangun untuknya rumah di surga".620 [2:1]