صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #1231

صحيح ابن حبان ١٢٣١: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا وَأَنْصَتَ، وَاسْتَمَعَ، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا بَيْنَهُ، وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى وَزِيَادَةَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1231: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa berwudhu pada hari Jum’at, lalu ia perbagus wudhunya, kemudian ia datang untuk shalat Jum'at, ia merendahkan diri, memperhatikan dan mendengarkan (khutbah), niscaya Allah ampuni baginya dosa antara saat Itu dengan Jum ’at berikutnya di tambah tiga hari” 35 [35.1]

Shahih Ibnu Hibban #1232

صحيح ابن حبان ١٢٣٢: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ بْنُ سَوَّارٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ الْغَازِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ إِنَّ لِلَّهِ حَقًّا عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ كُلَّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ يَوْمًا، فَإِنْ كَانَ لَهُ طِيبٌ مَسَّهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1232: Al Hasan bin Sufyan telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syahabah bin Sawwar telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Hisyam bin Al Ghaz dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hak Allah atas setiap muslim adalah mandi satu hari pada setiap minggu. Maka jika ia memiliki wewangian, hendaklah ia memakainya”36 [35: 1]

Shahih Ibnu Hibban #1233

صحيح ابن حبان ١٢٣٣: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، أَنَّ سَعِيدَ بْنَ أَبِي هِلاَلٍ، وَبُكَيْرَ بْنَ الأَشَجِّ، حَدَّثَاهُ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ، وَالسِّوَاكُ، وَأَنْ يَمَسَّ مِنَ الطِّيبِ مَا قَدَرَ عَلَيْهِ‏.‏اللَّفْظُ لِسَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلاَلٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1233: Abdullah bin Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahab telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Amr bin Al Harits telah mengabarkan kepadaku bahwa Sa’id bin Abu Hilal dan Bukair bin Al Asyaj telah menceritakan hadits ini kepadanya dari Abu Bakar Al Munkadir dari Amr bin Sulaim Az-Zarqi dari Abdurrahman bin Abu Sa’id Al Khudri dari ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Mandi pada hari Jum’at (dianjurkan) atas setiap orang yang sudah mimpi jima’, (demikian pula) bersiwak dan memakai wangi-wangian seukuran yang ia mampu.”37 [35:1]

Shahih Ibnu Hibban #1234

صحيح ابن حبان ١٢٣٤: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبِيٍّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ دِينَارٍ، يُحَدِّثُ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ كُلَّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ، وَأَنْ يَمَسَّ طِيبًا إِنْ وَجَدَهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1234: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Yahya bin Habib bin Arabi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Aku mendengar Amr bin Dinar meriwayatkan hadits dari Thawus dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Hak bagi setiap muslim mandi setiap tujuh hari dan memakai wangi-wangian jika ia menemukannya. ”38 [35:1]

Shahih Ibnu Hibban #1235

صحيح ابن حبان ١٢٣٥: أَخْبَرَنَا بَكْرُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ سَعِيدٍ، بِالْبَصْرَةِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ نَصْرٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ قَيْسٍ، عَنْ أَخِيهِ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ‏:‏ لَقَدْ رَأَيْتُنَا وَنَحْنُ عِنْدَ نَبِيِّنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَوْ أَصَابَتْنَا مَطْرَةٌ لَشَمَمْتَ مِنَّا رِيحَ الضَّأْنِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1235: Bakr bin Ahmad bin Sa’id di Bashrah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Nashr bin Ali bin Nashr telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Nuh bin Qais telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari saudaranya dari Qatadah dari Abu Burdah bin Abu Musa dari ayahnya, ia berkata, Aku melihat kami (para sahabat, penerj) sedang berada di samping Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam Seandainya kami terkena setetes air hujan39, niscaya kamu akan mencium dari kami bau domba.” 40 [35:1]

Shahih Ibnu Hibban #1236

صحيح ابن حبان ١٢٣٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ حِسَابٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ‏:‏ كَانَ النَّاسُ مُهَّانَ أَنْفُسِهِمْ، فَكَانُوا يَرُوحُونَ إِلَى الْجُمُعَةِ بِهَيْئَتِهِمْ، فَقِيلَ لَهُمْ‏:‏ لَوِ اغْتَسَلْتُمْ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1236: Al Hasan bin Sufyan telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Ubaid bin Hisab telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Yahya bin Sa’id telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Amrah dari Aisyah, ia berkata, Dulu manusia menjadi pelayan diri sendiri41. Mereka berangkat menuju shalat Jum’at dengan kondisi masing-masing. Lalu dikatakan kepada mereka, “Seandainya kalian mandi.” 42 [35:1]

Shahih Ibnu Hibban #1237

صحيح ابن حبان ١٢٣٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ، أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جَعْفَرِ بْنِ الزُّبَيْرِ، حَدَّثَهُ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ‏:‏ كَانَ النَّاسُ يَنْتَابُونَ الْجُمُعَةَ مِنْ مَنَازِلِهِمْ مِنَ الْعَوَالِي، فَيَأْتُونَ فِي الْعَبَاءِ، وَيُصِيبُهُمُ الْغُبَارُ وَالْعَرَقُ، فَيَخْرُجُ مِنْهُمُ الرِّيحُ، فَأَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِنْسَانٌ مِنْهُمْ وَهُوَ عِنْدِي، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ لَوْ أَنَّكُمْ تَطَهَّرْتُمْ لِيَوْمِكُمْ هَذَا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1237: Abdullah bin Muhammad bin Salm telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahab telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Amr bin Al Harits telah mengabarkan kepadaku dari Ubaidillah bin Abu Ja’far bahwa Muhammad bin Ja’far bin Az-Zubair meriwayatkan hadits kepadanya dari Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah, bahwa ia berkata, Dahulu, manusia datang berduyun-duyun menghadiri43 Jum’at dari rumah-rumah mereka dari perkampungan Awali Mereka datang dalam kelelahan. 44 Mereka dipenuhi debu dan keringat. Dari tubuh mereka keluar bau tidak sedap. Seorang laki-laki dari mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang berada di sampingku. Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Mengapa kalian tidak bersuci untuk hari kalian ini?”.45 [35:1]

Shahih Ibnu Hibban #1238

صحيح ابن حبان ١٢٣٨: أَخْبَرَنَا أَبُو عَرُوبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ‏:‏ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ، وَعُبَيْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ ثُمَامَةَ الْحَنَفِيَّ أُسِرَ، فَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُ إِلَيْهِ، فَيَقُولُ‏:‏ مَا عِنْدَكَ يَا ثُمَامَةُ‏؟‏ فَيَقُولُ‏:‏ إِنْ تَقْتُلْ تَقْتُلْ ذَا دَمٍ، وَإِنْ تَمُنَّ تَمُنَّ عَلَى شَاكِرٍ، وَإِنْ تُرِدِ الْمَالَ تُعْطَ مَا شِئْتَ، قَالَ‏:‏ فَكَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّونَ الْفِدَاءَ، وَيَقُولُونَ‏:‏ مَا نَصْنَعُ بِقَتْلِ هَذَا، فَمَرَّ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَأَسْلَمَ، فَبَعَثَ بِهِ إِلَى حَائِطِ أَبِي طَلْحَةَ، فَأَمَرَهُ أَنْ يَغْتَسِلَ، فَاغْتَسَلَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ لَقَدْ حَسُنَ إِسْلاَمُ صَاحِبِكُمْ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1238: Abu Arubah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah bin Umar dan Ubaidillah bin Umar telah memberitakan kepada kami sebuah hadits dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah Bahwa Tsumamah Al Hanafi46 tertawan. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjenguknya, beliau bertanya, Apa pendapatmu wahai Tsumamah?”. Ia menjawab, Jika engkau membunuh (ku) berarti engkau membunuh orang yang diperhitungkan darahnya. Namun jika engkau memberikan anugerah (ampunan), berarti engkau telah memberikan anugerah kepada orang yang pandai berterima kasih. Jika engkau menginginkan harta, engkau akan diberi berapapun yang engkau inginkan.”Abu Hurairah berkata, Saat itu, para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menginginkan tebusan. Mereka berkata, Apa untungnya kita membunuh orang ini?”. Pada suatu hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan melewati Tsumamah. Kemudian ia masuk Islam. Maka Nabi pun mengutus seseorang untuk membawanya ke rumah Abu Thalhah. Beliau menyuruhnya mandi. Lalu ia mandi dan melakukan shalat dua raka’at. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, telah bagus Islamnya sahabat kalian.”47 [95:1]

Shahih Ibnu Hibban #1239

صحيح ابن حبان ١٢٣٩: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ حَمَّادٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ‏:‏ بَعَثَ رَسُولُ اللهِ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، خَيْلاً قِبَلَ نَجْدٍ، فَجَاءَتْ بِرَجُلٍ مِنْ بَنِي حَنِيفَةَ يُقَالُ لَهُ‏:‏ ثُمَامَةُ بْنُ أُثَالٍ سَيِّدُ أَهْلِ الْيَمَامَةِ، فَرَبَطُوهُ بِسَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ، فَخَرَجَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ‏:‏ مَا عِنْدَكَ يَا ثُمَامَةُ‏؟‏ قَالَ‏:‏ عِنْدِي يَا مُحَمَّدُ خَيْرٌ، إِنْ تَقْتُلْنِي تَقْتُلْ ذَا دَمٍ، وَإِنْ تُنْعِمْ تُنْعِمْ عَلَى شَاكِرٍ، وَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ الْمَالَ فَسَلْ، تُعْطَ مِنْهُ مَا شِئْتَ، فَتَرَكَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، حَتَّى كَانَ الْغَدُ، ثُمَّ قَالَ لَهُ‏:‏ مَا عِنْدَكَ يَا ثُمَامَةُ‏؟‏ قَالَ‏:‏ مَا قُلْتُ لَكَ‏:‏ إِنْ تُنْعِمْ تُنْعِمْ عَلَى شَاكِرٍ، وَإِنْ تَقْتُلْ تَقْتُلْ ذَا دَمٍ، وَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ الْمَالَ فَسَلْ تُعْطَ مِنْهُ مَا شِئْتَ، فَتَرَكَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى كَانَ بَعْدَ الْغَدِ، فَقَالَ لَهُ‏:‏ مَا عِنْدَكَ يَا ثُمَامَةُ‏؟‏ فَقَالَ‏:‏ عِنْدِي مَا قُلْتُ لَكَ، إِنْ تُنْعِمْ تُنْعِمْ عَلَى شَاكِرٍ، وَإِنْ تَقْتُلْ تَقْتُلْ ذَا دَمٍ، وَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ الْمَالَ فَسَلْ تُعْطَ مِنْهُ مَا شِئْتَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ أَطْلِقُوا ثُمَامَةَ فَانْطَلَقَ إِلَى نَخْلٍ قَرِيبٍ مِنَ الْمَسْجِدِ، فَاغْتَسَلَ، ثُمَّ دَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَقَالَ‏:‏ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، يَا مُحَمَّدُ وَاللَّهِ مَا كَانَ عَلَى الأَرْضِ وَجْهٌ أَبْغَضَ إِلَيَّ مِنْ وَجْهِكَ، فَقَدْ أَصْبَحَ وَجْهُكَ أَحَبَّ الْوُجُوهِ كُلِّهَا إِلَيَّ، وَاللَّهِ مَا كَانَ مِنْ دِينٍ أَبْغَضَ إِلَيَّ مِنْ دِينِكَ، فَقَدْ أَصْبَحَ دِينَكَ أَحَبَّ الدِّينِ كُلِّهِ إِلَيَّ، وَاللَّهِ مَا كَانَ بَلَدٌ أَبْغَضَ إِلَيَّ مِنْ بَلَدِكَ، فَقَدَ أَصْبَحَ بَلَدُكَ أَحَبَّ الْبِلاَدِ إِلَيَّ، وَإِنَّ خَيْلَكَ أَخَذَتْنِي وَأَنَا أُرِيدُ الْعُمْرَةَ، فَمَاذَا تَرَى‏؟‏ فَبَشَّرَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَمَرَهُ أَنْ يَعْتَمِرَ، فَلَمَّا قَدِمَ مَكَّةَ، قَالَ لَهُ قَائِلٌ‏:‏ صَبَوْتَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ لاَ، وَلَكِنْ أَسْلَمْتُ مَعَ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلاَ وَاللَّهِ لاَ تَأْتِيكُمْ مِنَ الْيَمَامَةِ حَبَّةُ حِنْطَةٍ، حَتَّى يَأْذَنَ فِيهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ فِي هَذَا الْخَبَرِ دَلِيلٌ عَلَى إِبَاحَةِ التِّجَارَةِ إِلَى دُورِ الْحَرْبِ لأَهْلِ الْوَرَعِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1239: Umar bin Muhammad Al Hamdani telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Isa bin Hammad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Al Laits telah mengabarkan kepada kami dari Sa’id Al Maqburi bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus tentara berkuda ke arah Najed. Pasukan itu datang dengan membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah bernama Tsumamah bin Utsal, pemimpin penduduk Yamamah. Kemudian mereka mengikatnya di salah satu tiang masjid. 48 Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan menghampirinya. Beliau bertanya, “Apa pendapatmu wahai Tsumamah?”. Ia menjawab, “Pendapatku baik wahai Muhammad! Jika engkau membunuhku, berarti engkau membunuh orang yang diperhitungkan darahnya. Jika engkau memberikan anugerah, berarti engkau telah memberikan anugerah kepada orang yang pandai berterima kasih. Jika engkau menginginkan harta, maka mintalah. Engkau akan diberi berapapun yang engkau inginkan.”Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkannya sampai keesokan harinya. Kemudian beliau bertanya kepada Tsumamah, “Apa pendapatmu wahai Tsumamah?”. Tsumamah menjawab, “(pendapatku) apa yang telah aku katakan kepadamu, “Jika engkau memberikan anugerah, berarti engkau telah memberikan anugerah kepada orang yang pandai berterimakasih. Jika engkau membunuhku, berarti engkau membunuh orang yang diperhitungkan darahnya. Jika engkau menginginkan harta, maka mintalah. Engkau akan diberi berapapun yang engkau inginkan.”Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkannya sampai setelah keesokan hari. Kemudian beliau bertanya kepada Tsumamah, “Apa pendapatmu wahai Tsumamah? Tsumamah menjawab, “Pendapatku apa yang telah aku katakan kepadamu, “Jika engkau memberikan anugerah, berarti engkau telah memberikan anugerah kepada orang yang pandai berterimakasih. Jika engkau membunuhku, berarti engkau membunuh orang yang diperhitungkan darahnya. Jika engkau menginginkan harta, maka mintalah. Engkau akan diberi berapapun yang engkau inginkan.”Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, “Lepaskan Tsumamah”. Kemudian ia berjalan ke sebuah pohon kurma yang letaknya berdekatan dengan masjid. Ia mandi lalu masuk ke dalam masjid. Setelah itu ia berkata, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah. Wahai Muhammad! Demi Alah, Tidak ada satupun wajah di atas bumi ini yang lebih aku benci selain wajahmu. Sungguh, wajahmu kini menjadi wajah yang paling aku cintai dari seluruh wajah manusia. Demi Allah! Tidak ada satupun agama yang lebih aku benci selain agamamu. Sungguh, agamamu kini menjadi agama yang paling aku cintai dari seluruh agama. Demi Allah! Tidak ada negeri yang lebih aku benci selain negerimu. Sungguh, negerimu kini menjadi negeri yang paling aku cintai dari seluruh negeri. Sungguh, tentara berkudamu telah menangkapku, padahal aku ingin umrah. Lalu apa pendapatmu?”. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun memberikan kabar gembira kepadanya dan menyuruhnya untuk melakukan umrah. Ketika ia datang ke Makkah, seseorang bertanya kepadanya, “Apa kamu telah bersenang-senang?”. Ia menjawab, “Tidak, bahkan aku masuk Islam di hadapan Muhammad, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Demi Allah! Tidak akan datang kepada kalian satu biji gandum pun dari Yamamah sampai mendapat izin dari Rasulullah SAW” 49 [95:1] Abu Hatim RA. berkata, “Hadits ini mengandung dalil yang membolehkan berniaga ke negara-negara musuh bagi ahli takwa.”

Shahih Ibnu Hibban #1240

صحيح ابن حبان ١٢٤٠: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ يَحْيَى الْقَطَّانِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الأَغَرِّ بْنِ الصَّبَّاحِ، عَنْ خَلِيفَةَ بْنِ حُصَيْنٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ عَاصِمٍ‏:‏ أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1240: Umar bin Muhammad Al Hamdani telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Amr bin Ali telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Yahya Al Qaththan, ia berkata, Sufyan telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Al Agharr bin Ash- Shabah dari Khalifah bin Hushain dari Qais bin Ashim bahwa ia masuk Islam. Kemudian Nabi memerintahkan kepadanya agar mandi dengan air dan daun bidara.” 50 [95: 1]