صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #1181

صحيح ابن حبان ١١٨١: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ كَثِيرٍ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا سُئِلَتْ عَنِ الرَّجُلِ يُجَامِعُ، فَلاَ يُنْزِلُ، قَالَتْ‏:‏ فَعَلْتُ أَنَا وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاغْتَسَلْنَا مِنْهُ جَمِيعًا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1181: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata: Mahmud bin Khalid menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdullah bin Katsir menceritakan kepada kami, dari Al Auza’i, ia berkata: Abdurrahman bin Al Qasim menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari Aisyah, bahwa ia ditanya tentang seseorang yang bersetubuh namun tidak mengeluarkan mani. Aisyah menjawab, “Aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan hal itu, kemudian kami mandi darinya bersama-sama.”125

Shahih Ibnu Hibban #1182

صحيح ابن حبان ١١٨٢: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ الْجَحْدَرِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا هِشَامٌ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ ثُمَّ جَهَدَ، فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1182: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ismail bin Mas’ud Al Jahdari menceritakan kepada kami, ia berkata: Khalid bin Al Harits menceritakan kepada kami, ia berkata: Hisyam menceritakan kepada kami, ia berkata: Qatadah menceritakan kepada kami, dari Al Hasan, dari Abu Rafi’, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang duduk di antara keempat anggota tubuhnya (kedua tangan dan kedua kaki istrinya) kemudian bersetubuh dengannya, maka ia wajib mandi.”126 [4:32]

Shahih Ibnu Hibban #1183

صحيح ابن حبان ١١٨٣: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو قُدَامَةَ عُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلاَلٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِذَا الْتَقَى الْخِتَانَانِ، فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1183: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu Qudamah Ubaidullah bin Sa’id menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Abdullah Al Anshari menceritakan kepada kami, ia berkata: Hisyam bin Hassan menceritakan kepada kami, dari Hamid bin Hilal, dari Abu Burdah, dari127 Abu Musa, dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila dua khitan bertemu, maka telah wajib mandi.”128 [4:32]

Shahih Ibnu Hibban #1184

صحيح ابن حبان ١١٨٤: أَخْبَرَنَا الْمُفَضَّلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجَنَدِيُّ بِمَكَّةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زِيَادٍ اللَّحْجِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو قُرَّةَ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ وَجَبَ الْغُسْلُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1184: Al Mufadhdhal bin Muhammad Al Janadi129 di Makkah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ali bin Ziyad Al Lahji130 menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Qurrah menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Muhammad bin Amru, dari Abu Salamah, dari Aisyah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Apabila khitan melewati khitan maka wajib mandi. ”131 [4:32]

Shahih Ibnu Hibban #1185

صحيح ابن حبان ١١٨٥: أَخْبَرَنَا الْقَطَّانُ بِالرَّقَّةِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا سُئِلَتْ عَنِ الرَّجُلِ يُجَامِعُ أَهْلَهُ فَلاَ يُنْزِلُ الْمَاءَ، قَالَتْ‏:‏ فَعَلْتُهُ أَنَا وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاغْتَسَلْنَا مِنْهُ جَمِيعًا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1185: Al Qaththan di Raqqah mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Al Walid bin Musim menceritakan kepada kami, dari Al Auza’i, Abdurrahman bin Al Qasim menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari Aisyah, bahwa ia di tanya tentang seseorang yang menyetubuhi pasangannya namun tidak mengeluarkan mani. Aisyah menjawab, “Aku pernah melakukan hal itu, aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian kami mandi darinya bersama-sama.”132 [5:8]

Shahih Ibnu Hibban #1186

صحيح ابن حبان ١١٨٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ كَثِيرٍ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا سُئِلَتْ عَنِ الرَّجُلِ يُجَامِعُ فَلاَ يُنْزِلُ الْمَاءَ، قَالَتْ‏:‏ فَعَلْتُ أَنَا وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاغْتَسَلْنَا مِنْهُ جَمِيعًا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1186: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata: Mahmud bin Khalid menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdullah bin Katsir menceritakan kepada kami, dari Al Auza’i, ia berkata: Abdurrahman bin Al Qasim menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari Aisyah, bahwa ia ditanya tentang seseorang yang bersetubuh namun tidak mengeluarkan mani. Aisyah menjawab, “Aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan hal itu, kemudian kami semua mandi.” 133 [5:8]

Shahih Ibnu Hibban #1187

صحيح ابن حبان ١١٨٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ نَوْفَلٍ، أَنَّ أَبَاهُ، قَالَ‏:‏ سَأَلْتُ وَحَرَصْتُ عَلَى أَنْ أَجِدَ أَحَدًا مِنَ النَّاسِ يُخْبِرُنِي أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبَّحَ سُبْحَةَ الضُّحَى، فَلَمْ أَجِدْ أَحَدًا يُخْبِرُنِي عَنْ ذَلِكَ غَيْرَ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَتْنِي‏:‏ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى بَعْدَمَا ارْتَفَعَ النَّهَارُ، يَوْمَ الْفَتْحِ، فَأَمَرَ بِثَوْبٍ يَسْتُرُ عَلَيْهِ، فَاغْتَسَلَ، ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ، لاَ أَدْرِي أَقِيَامُهُ فِيهَا أَطْوَلُ، أَمْ رُكُوعُهُ، أَمْ سُجُودُهُ، كُلُّ ذَلِكَ مِنْهُ مُتَقَارِبَةٌ، قَالَتْ‏:‏ فَلَمْ أَرَهُ يُسَبِّحُهَا قَبْلُ وَلاَ بَعْدُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1187: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, ia berkata: Yunus mengabarkan kepadaku, dari Ibnu Syihab, ia berkata: Ubaidullah bin Al Harits bin Naufal menceritakan kepadaku, bahwa ayahnya berkata, “Aku pernah bertanya dan aku sangat ingin menemukan seseorang yang dapat memberitahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukukan shalat Dhuha, namun aku tidak menemukan seorang pun yang dapat memberitahukanku selain Ummu Hani’ binti Abu Thalib. Ia memberitahukanku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan shalat dhuha setelah matahari terbit pada saat Fathu Makkah. Beliau memerintahkan untuk membuat tabir dengan pakaian, lalu beliau mandi kemudian berdiri untuk mengerjakan shalat sunah delapan raka'at. Aku tidak tahu apakah berdirinya yang lebih lama atau ruku’nya ataukah sujudnya. Semuanya hampir sama. Ummu Hani' berkata, "Kemudian aku tidak pernah melihat beliau shalat Dhuha baik sebelum Fathu Makkah maupun sesudahnya (hanya sekali itu saja).” 134 [5:8]

Shahih Ibnu Hibban #1188

صحيح ابن حبان ١١٨٨: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ، أَنَّ أَبَا مُرَّةَ مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ أُمَّ هَانِئٍ بِنْتَ أَبِي طَالِبٍ، تَقُولُ‏:‏ ذَهَبْتُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفَتْحِ، فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ، وَفَاطِمَةُ ابْنَتُهُ تَسْتُرُهُ بِثَوْبٍ، قَالَتْ‏:‏ فَسَلَّمْتُ، فَقَالَ‏:‏ مَنْ هَذِهِ‏؟‏ قُلْتُ‏:‏ أُمُّ هَانِئٍ بِنْتُ أَبِي طَالِبٍ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَرْحَبًا يَا أُمَّ هَانِئٍ‏.‏ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ غُسْلِهِ قَامَ فَصَلَّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ مُلْتَحِفًا فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، ثُمَّ انْصَرَفَ، فَقُلْتُ لَهُ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، زَعَمَ ابْنُ أُمِّي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِ أَنَّهُ قَاتِلٌ رَجُلاً أَجَرْتُهُ‏:‏ فُلاَنُ ابْنُ هُبَيْرَةَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ قَدْ أَجَرْنَا مَنْ أَجَرْتِ يَا أُمَّ هَانِئٍ، وَذَلِكَ ضُحًى‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1188: Umar bin Sa’id bin Sinan mengabarkan kepada kami, Ahmad bin Abu Bakar mengabarkan kepada kami, dari Abu An-Nadhr maula Umar bin Ubaid135ullah, bahwa Abu Murrah maula Ummu Hani' binti Abu Thalib mengabarkannya, bahwa ia mendengar Ummu Hani binti Abu Thalib berkata: Aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun Fathu Makkah dan aku menemukan beliau sedang mandi sedangkan Fathimah -putrinya- menutupi beliau dengan pakaian. Ummu Hani' berkata: Lalu aku mengucap salam dan beliau bertanya, “ Siapa ini?” Aku berkata, “Ummu Hani' binti Abu Thalib.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda, "Selamat datang wahai Ummu Hani'” Maka tatkala beliau selesai dari mandinya, beliau berdiri lalu mengerjakan shalat sunah delapan raka'at dengan berselimut pada satu pakaian, kemudian beliau berpaling, lalu aku berkata kepadanya, “Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Ibnu Ummi Ali bin Abu Thalib - ridhwanullahi alaihi- telah mengaku bahwa ia membunuh seseorang yang telah aku beri jaminan keamanan, orang itu adalah fulan bin Hubairah.” Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh kami telah memberi jaminan keamanan kepada siapa yang kamu beri jaminan keamanan, wahai Ummu Hani. ” (Ummu Hani’ berkata) “Saat itu bertepatan dengan waktu dhuha.” 136 [5:8]

Shahih Ibnu Hibban #1189

صحيح ابن حبان ١١٨٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ حَنْطَبٍ، عَنْ أُمِّ هَانِئٍ، قَالَتْ‏:‏ نَزَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَعْلَى مَكَّةَ، فَأَتَيْتُهُ، فَجَاءَهُ أَبُو ذَرٍّ بِجَفْنَةٍ فِيهَا مَاءٍ، قَالَتْ‏:‏ إِنِّي لَأَرَى فِيهَا أَثَرَ الْعَجِينِ، قَالَتْ‏:‏ فَسَتَرَهُ أَبُو ذَرٍّ، فَاغْتَسَلَ، ثُمَّ سَتَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا ذَرٍّ فَاغْتَسَلَ، ثُمَّ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَمَانَ رَكَعَاتٍ وَذَلِكَ فِي الضُّحَى‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ يُشْبِهُ أَنْ يَكُونَ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْفَتْحِ، سَتَرْتَهُ فَاطِمَةُ ابْنَتُهُ وَأَبُو ذَرٍّ جَمِيعًا بِثَوْبٍ، فَأَدَّى أَبُو مُرَّةَ مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ الْخَبَرَ بِذِكْرِ فَاطِمَةَ وَحْدَهَا، وَأَدَّى الْمُطَّلِبُ بْنُ حَنْطَبٍ الْخَبَرَ بِذِكْرِ أَبِي ذَرٍّ وَحْدَهُ، حَتَّى لاَ يَكُونَ بَيْنَ الْخَبَرَيْنِ تَضَادُّ وَلاَ تَهَاتُرٌ، لأَنَّ الاِغْتِسَالَ مِنْهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ كَانَ مَرَّةً وَاحِدَةً، فَلَمَّا أَرَادَ أَبُو ذَرٍّ أَنْ يَغْتَسِلَ سَتَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دُونَ فَاطِمَةَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1189: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abdurrahman bin Bisyr bin Al Hakam menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazaq menceritakan kepada kami, ia berkata: Ma’mar mengabarkan kepada kami, dari Ibnu Thawus, dari Al Muthallib bin Abdullah bin Hanthab, dari Ummu Hani', ia berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah singgah di puncak Mekkah, kemudian aku menghampiri beliau. Lalu Abu Dzar datang dengan membawa mangkuk besar berisi air. Ummu Hani' berkata, 'Sesungguhnya aku tidak melihat di dalamnya ada bekas adonan roti. Ummu Hani' berkata: Lalu Abu Dzar menutupi beliau, kemudian beliau pun mandi. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menutupi Abu Dzar, kemudian Abu Dzar pun mandi. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat delapan raka'at, dan saat itu bertepatan waktu dhuha.'137 [5:8] Abu Hatim RA berkata, “Kemungkinan Mushthafa shallallahu 'alaihi wa sallam mandi pada hari penaklukan kota Makkah ditutupi oleh Fathimah putrinya dan Abu Dzar bersama-sama dengan satu pakaian. Lalu Abu Murrah maula Ummu Hani' mengatakan pada haditsnya dengan hanya menyebut Fathimah saja. Dan Al Muthallib bin Hanthab hanya menyebut Abu Dzar saja dalam haditsnya. Hingga dengan demikian tidak ada pertentangan di antara dua khabar ini. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari itu hanya mandi satu kali. Kemudian tatkala Abu Dzar hendak mandi, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menutupinya, bukan Fathimah.”

Shahih Ibnu Hibban #1190

صحيح ابن حبان ١١٩٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ كُرَيْبٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَتْنِي خَالَتِي مَيْمُونَةُ، قَالَتْ‏:‏ أَدْنَيْتُ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غُسْلَهُ مِنَ الْجَنَابَةِ، قَالَتْ‏:‏ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا، ثُمَّ أَدْخَلَ كَفَّهُ الْيُمْنَى فِي الإِنَاءِ، فَأَفْرَغَ بِهَا عَلَى فَرْجِهِ فَغَسَلَهُ بِشِمَالِهِ، ثُمَّ ضَرَبَ بِشِمَالِهِ الأَرْضَ فَدَلَكَهَا دَلْكًا شَدِيدًا، ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ مِلْءَ كَفَّيْهِ، ثُمَّ تَنَحَّى غَيْرَ مَقَامِهِ ذَلِكَ، فَغَسَلَ رِجْلَيْهِ، ثُمَّ أَتَيْتُهُ بِالْمِنْدِيلِ فَرَدَّهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1190: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ali bin Hujr As-Sa’di menceritakan kepada kami, ia berkata: Isa bin Yunus menceritakan kepada kami, dari Al A’masy, dari Salim bin Abu Al Ju’di, dari Kuraib, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Bibiku Maimunah menceritakan kepadaku, ia berkata: Aku pernah menaruh air untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mandi jinabat. Maimunah berkata: Kemudian beliau membasuh kedua telapak tangannya dua kali -atau tiga kali-, lalu beliau memasukkan telapak tangan kanannya ke dalam bejana kemudian menuangkannya ke kemaluannya lalu membasuhnya dengan tangan kiri beliau. Setelah itu beliau memukulkan dengan tangan kirinya ke lantai lalu menggosoknya dengan gosokan yang keras. Selanjutnya beliau berwudhu dengan wudhu untuk mengeijakan shalat. Kemudian beliau menuangkan air yang memenuhi kedua telapak tangannya di atas kepalanya dengan tiga kali usapan, lalu beliau berpindah tempat pada selain tempat basuhannya tersebut dan membasuh kedua kakinya. Setelah itu aku membawakan handuk namun beliau menolaknya.” 138 [5:2]