صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #1071

صحيح ابن حبان ١٠٧١: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، وَعُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ،، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي حُمَيْدُ بْنُ هِلاَلٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ‏:‏ أَقْبَلْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَعِيَ رَجُلاَنِ مِنَ الأَشْعَرِيِّينَ أَحَدُهُمَا عَنْ يَمِينِي، وَالآخَرُ عَنْ يَسَارِي، وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَاكُ، فَكِلاَهُمَا سَأَلاَ الْعَمَلَ، قُلْتُ‏:‏ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أَطْلَعَانِي عَلَى مَا فِي أَنْفُسِهِمَا، وَمَا شَعَرْتُ أَنَّهُمَا يَطْلُبَانِ الْعَمَلَ، فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى سِوَاكِهِ تَحْتَ شَفَتِهِ قَلَصَتْ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِنَّا لاَ أَوْ لَنْ نَسْتَعِينَ عَلَى عَمَلِنَا مَنْ أَرَادَهُ، لَكِنِ اذْهَبْ أَنْتَ، فَبَعَثَهُ عَلَى الْيَمَنِ، ثُمَّ أَرْدَفَهُ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1071: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah dan Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, keduanya berkata: Amar bin Ali menceritakan kepada kami, ia berkata: Yahya bin Sa’id menceritakan kepada kami, ia berkata: Qurrah bin Khalid menceritakan kepada kami, ia berkata: Humaid bin Hilal menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Burdah menceritakan kepadaku, dari Abu Musa, ia berkata, “Pernah aku datang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bersamaku ada dua lelaki dari suku Al Asy’ari, yang seorang berada di kananku, 48 sedang yang lain berada di kiriku, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika itu sedang bersiwak. Kedua lelaki itu meminta pekerjaan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku (Abu Musa) berkata, “Demi Zat yang mengutusmu dengan benar sebagai Nabi, sedikitpun aku tidak tahu, apa yang tersembunyi pada hati kedua lelaki ini, dan tidak aku kira bahwa keduanya minta pekerjaan.” Waktu itu aku lihat siwak beliau seolah- olah berada dibawah bibirnya yang mengatup. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya kami tidak -atau tidak akan- membantu49 memberikan pekerjaan kepada orang yang meminta pekerjaan, akan tetapi pergilah engkau." Kemudian beliau menyuruh orang itu ke Yaman. Dan orang itu diboncengkan oleh Mu’adz bin Jabal. 50 [4:11]

Shahih Ibnu Hibban #1072

صحيح ابن حبان ١٠٧٢: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مَنْصُورٍ، وَحُصَيْنٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَ‏:‏ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1072: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Waki’ mengabarkan kepada kami, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Manshur dan Hushain, dari Abu Wa’il, dari Hudzaifah, ia berkata: “Biasanya jika bangun dari tidur di malam hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggosok giginya dengan siwak.” 51 [5:1]

Shahih Ibnu Hibban #1073

صحيح ابن حبان ١٠٧٣: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ،، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ غَيْلاَنَ بْنِ جَرِيرٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ‏:‏ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَسْتَنُّ، وَطَرَفُ السِّوَاكِ عَلَى لِسَانِهِ، وَهُوَ يَقُولُ‏:‏ عَأْعَأْ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1073: Umar bin Muhammad Al Hamdani dan Muhammad bin Ishaq mengabarkan kepada kami, keduanya berkata: Ahmad bin Abdah Adh-Dhabi menceritakan kepada kami, ia berkata: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Ghailan bin Jarir, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, ia berkata: “Pernah aku masuk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang beliau dalam keadaan bersiwak dan ujung siwaknya berada pada ujung lidah, sampai beliau berkata, “’A’.. ‘A’ .. “ 52 [5:1]

Shahih Ibnu Hibban #1074

صحيح ابن حبان ١٠٧٤: أَخْبَرَنَا حَاجِبُ بْنُ أَرْكِينَ بِدِمَشْقَ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ‏:‏ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ يَبْدَأُ بِالسِّوَاكِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1074: Hajib bin Arkin di Damaskus mengabarkan kepada kami, Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Ibnu Mahdi menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Al Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika hendak masuk ke dalam rumahnya selalu memulai dengan bersiwak. 53 [5:47]

Shahih Ibnu Hibban #1075

صحيح ابن حبان ١٠٧٥: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مَنْصُورٍ، وَحُصَيْنٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ حُذَيْفَةَ‏:‏ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1075: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, Sufyan54 mengabarkan kepada kami, dari Manshur dan Hushain, dari Aba Wa’iL, dari Hudzaifah, ia berkata, “Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika bangun dari tidur di malam hari, maka beliau menggosok giginya.” 55 [5:47]

Shahih Ibnu Hibban #1076

صحيح ابن حبان ١٠٧٦: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ‏:‏ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مَرَّةً مَرَّةً، وَجَمَعَ بَيْنَ الْمَضْمَضَةِ وَالاِسْتِنْشَاقِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1076: AI Fadhl bin AI Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata Abu AI Walid menceritakan kepada kami, ia berkata Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan keada kami, dari Zaid bin Aslan, dari Atha bin Yasar, dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu dengan satu kali-satu kali, dan beban menyatukan di antara berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam tudung, 56 [4:1]

Shahih Ibnu Hibban #1077

صحيح ابن حبان ١٠٧٧: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا وُهَيْبُ بْنُ خَالِدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ‏:‏ شَهِدْتُ عَمْرَو بْنَ أَبِي حَسَنٍ، سَأَلَ عَبْدَ اللهِ بْنَ زَيْدٍ عَنْ وُضُوءِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَدَعَا بِتَوْرٍ مِنْ مَاءٍ، فَأَكْفَأَ عَلَى يَدِهِ، فَغَسَلَ يَدَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ فَتَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، مِنْ ثَلاَثِ حَفَنَاتٍ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ فَغَسَلَ ذِرَاعَيْهِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ وَأَدْبَرَ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ فَغَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1077: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata: Al Abbas bin Al Walid menceritakan kepada kami, ia berkata: Wuhaib bin Khalid menceritakan kepada kami, dari Amru bin Yahya, dari ayahnya, ia berkata: “Aku pernah menyaksikan Amru bin Abu Hasan bertanya kepada Abdullah bin Zaid tentang sifat (cara) wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau minta dibawakan sebuah bejana kecil berisi air. Ia menuangkan air ke tangannya dari bejana tersebut dan membasuh kedua tangannya sebanyak tiga kali, kemudian ia memasukkan ke dua tangannya ke dalam bejana lalu berkumur-kumur serta memasukkan air ke dalam hidung, ia melakukan itu sebanyak tiga kali dari tiga cidukan. Kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana lalu membasuh mukanya sebanyak tiga kali. Selanjutnya ia membasuh kedua lengannya sebanyak dua kali hingga siku, lalu memasukkan tangannya dan menyapu kepalanya, dia arahkan ke depan dan ke belakang. Kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam bejana lalu membasuh kedua kaki hingga mata kaki.” 57 [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #1078

صحيح ابن حبان ١٠٧٨: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُصْعَبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ سَعِيدٍ الْكِنْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ، عَنْ، ابْنِ عَجْلاَنَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ‏:‏ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ فَغَرَفَ غَرْفَةً فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ، ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ وَجْهَهُ، ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى، ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى، ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَبَاطِنِ أُذُنَيْهِ وَظَاهِرِهِمَا، وَأَدْخَلَ أُصْبُعَيْهِ فِي أُذُنَيْهِ، ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى، ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1078: Al Husain bin Muhammad bin Mush’ab mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abdullah bin Sa'id Al Kindi menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Idris menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ajian, dari Zaid bin Aslam, dari Atha bin Yasar, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu, maka beliau menciduk air dengan satu kali cidukan (lalu berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung. Kemudian beliau menciduk air dengan satu kali cidukan lalu membasuh wajahnya. Kemudian beliau menciduk air dengan satu kali cidukan) lalu membasuh tangan kanannya. Kemudian beliau menciduk air dengan satu kali cidukan lalu membasuh tangan kirinya. Kemudian beliau menciduk air dengan satu kali cidukan lalu mengusap kepalanya serta bagian dalam dan luar kedua telinganya, beliau memasukkan jari-jemarinya ke dalam kedua daun telinganya. Kemudian beliau menciduk air dengan satu kali cidukan58 lalu membasuh kaki kanannya. Kemudian beliau menciduk air dengan satu kali cidukan lalu membasuh kaki kirinya.” 59 [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #1079

صحيح ابن حبان ١٠٧٩: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَلْقَمَةَ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ خَيْرٍ، قَالَ‏:‏ دَخَلَ عَلِيٌّ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِ الرَّحَبَةَ بَعْدَمَا صَلَّى الْفَجْرَ، فَجَلَسَ فِي الرَّحَبَةِ، ثُمَّ قَالَ لِغُلاَمٍ‏:‏ ائْتِنِي بِطَهُورٍ، فَأَتَاهُ الْغُلاَمُ بِإِنَاءٍ فِيهِ مَاءٌ وَطَسْتٍ‏.‏، قَالَ عَبْدُ خَيْرٍ‏:‏ وَنَحْنُ جُلُوسٌ نَنْظُرُ إِلَيْهِ، قَالَ‏:‏ فَأَخَذَ بِيَدِهِ الْيُمْنَى الإِنَاءَ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدِهِ الْيُسْرَى، ثُمَّ غَسَلَ كَفَّيْهِ، ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِهِ الْيُمْنَى الإِنَاءَ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدِهِ الْيُسْرَى كُلُّ ذَلِكَ لاَ يُدْخِلُ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ حَتَّى غَسَلَهُمَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى، قَالَ‏:‏ فَتَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَنَثَرَ بِيَدِهِ الْيُسْرَى فَعَلَ هَذَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى ثَلاَثَ مَرَّاتٍ إِلَى الْمِرْفَقِ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى فِي الإِنَاءِ حَتَّى غَمَرَهَا، ثُمَّ رَفَعَهَا بِمَا حَمَلَتْ مِنْ مَاءٍ، ثُمَّ مَسَحَهَا بِيَدِهِ الْيُسْرَى، ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ كِلْتَيْهِمَا مَرَّةً وَاحِدَةً، ثُمَّ صَبَّ بِيَدِهِ الْيُمْنَى ثَلاَثَ مَرَّاتٍ عَلَى قَدَمِهِ الْيُمْنَى، ثُمَّ غَسَلَهَا بِيَدِهِ الْيُسْرَى، ثُمَّ صَبَّ بِيَدِهِ الْيُمْنَى عَلَى قَدَمِهِ الْيُسْرَى ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَهَا بِيَدِهِ الْيُسْرَى، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ، فَغَرَفَ بِكَفِّهِ، فَشَرِبَ مِنْهُ، ثُمَّ قَالَ‏:‏ هَذَا طَهُورُ نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى طَهُورِ نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَهَذَا طَهُورُهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1079: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata: Hibban bin Musa menceritakan kepada kami, ia berkata: Za'idah bin Qudamah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Khalid bin Alqamah Al Hamdani menceritakan kepada kami, ia berkata: Abd Khair menceritakan kepada kami, ia berkata: Ali -ridhwaanullaahi alihi- masuk ke suatu halaman ketika ia telah melaksanakan shalat Shubuh lalu ia duduk di halaman itu. setelah itu ia berkata kepada seorang anak laki-laki: “Bawakan untukku air untuk bersuci!” Kemudian anak laki-laki itu datang membawakannya satu bejana berisi air. Abd Khair berkata, “Dan kami saat itu sedang duduk-duduk menunggu Ali.'’ Ia berkata, “Ali lalu mengambil bejana itu dengan tangan kanannya lalu menuangkannya ke tangan kirinya. Setelah itu ia membasuh kedua telapak tangannya, lalu ia mengambil bejana dengan tangan kanannya dan menuangkan ke tangan kirinya- semua itu ia lakukan dengan tidak memasukkan air ke dalam bejana hingga ia membasuh kedua tapak tangannya tiga kali- kemudian ia memasukkan tangan kanannya, Abd Khair berkata, 'Lalu ia berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya (menyemprotkannya) dengan tangan kirinya- perbuatan ini ia lakukan sebanyak tiga kali- selanjutnya ia membasuh muka tiga kali, lalu membasuh tangan kanan hingga siku tiga kali, dan membasuh tangan kiri hingga siku tiga kali. Kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana hingga air di dalamnya luber, lalu ia angkat tangannya dengan membawa air dan membasuh tangan kirinya, mengusap kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak satu kali. Kemudian ia menuangkan dengan tangan kanannya tiga kali atas telapak kaki kanannya, lalu ia membasuhnya dengan tangan kirinya. Kemudian ia menuangkan dengan tangan kanannya atas telapak kaki kirinya tiga kali, lalu ia membasuhnya dengan tangan kirinya. Kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana lalu menciduk dengan telapak tangannya lalu meminum air darinya. Kemudian ia berkata, 'Inilah cara bersuci Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Barangsiapa yang senang melihat cara bersucinya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka inilah cara beliau bersuci’.” 60 [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #1080

صحيح ابن حبان ١٠٨٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ طَلْحَةَ بْنِ يَزِيدَ بْنِ رُكَانَةَ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ الْخَوْلاَنِيِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ‏:‏ دَخَلَ عَلِيٌّ بَيْتِي وَقَدْ بَالَ، فَدَعَا بِوَضُوءٍ، فَجِئْنَاهُ بِقَعْبٍ يَأْخُذُ الْمُدَّ حَتَّى وُضِعَ بَيْنَ يَدَيْهِ، فَقَالَ‏:‏ أَلاَ أَتَوَضَّأُ لَكَ وُضُوءَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏؟‏ فَقُلْتُ‏:‏ فِدَاكَ أَبِي وَأُمِّي‏.‏، قَالَ‏:‏ فَغَسَلَ يَدَيْهِ، ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ، ثُمَّ أَخَذَ بِيَمِينِهِ الْمَاءَ فَصَكَّ بِهِ وَجْهَهُ حَتَّى فَرَغَ مِنْ وَضُوئِهِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1080: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Ulayyah menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Thalhah bin Yazid bin Rukanah menceritakan kepada kami, dari Ubaidullah Al Khaulani, dari Ibnu Abbas, ia berkata : Ali suatu ketika masuk ke rumahku, dan ia buang air kecil lalu minta dibawakan air untuk berwudhu. Maka kami membawakannya gelas besar lalu ia memegangnya hingga ia letakkan gelas besar itu di hadapannya, kemudian ia berkata: “Maukah kamu aku tunjukkan cara berwudhu Rasulullah SAW?” Aku menjawab: ‘Tebusanmu adalah ayah dan ibuku.” Ibnu Abbas berkata, “Ali lalu membasuh kedua tangannya kemudian berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam hidung, dan menyemprotkannya. Selanjutnya ia mengambil air dengan tangan kanannya lalu menyemprotkan dengan air itu ke wajahnya hingga ia menyelesaikan wudhunya.” 61 [5:2]