صحيح ابن حبان ١٠٦١: أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِسْمَاعِيلَ بِبُسْتَ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ أَبِي مَرْيَمَ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ، فَلاَ يُدْخِلْ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِي أَيْنَ كَانَتْ تَطُوفُ يَدُهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1061: Ishaq bin Ibrahim bin Ismail di Busta mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami (haddatsanaa*), dari Mu’awiyah bin Shalih, dari Abu Maryam, ia berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejana hingga ia membasuhnya sebanyak tiga kali. Karena sesungguhnya salah seorang dari kalian tidak tahu di mana tangannya itu berkeliling (ketika ia tidur -ed).”** [2:43]
صحيح ابن حبان ١٠٦٢: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ، فَلاَ يَغْمِسَنَّ يَدَهُ فِي إِنَائِهِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1062: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka sungguh janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana hingga ia membasuhnya sebanyak tiga kali. Karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana tangannya itu bermalam” 36 [1:95]
صحيح ابن حبان ١٠٦٣: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ، فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِي وَضُوئِهِ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1063: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, Al Qa’nabi menceritakan kepada kami, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al A’raj, dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka hendaklah ia membasuh kedua tangannya sebelum ia memasukkannya (ke dalam bejana) untuk berwudhu. Karena sesungguhnya salah seorang dari kalian tidak tahu di mana tangannya itu bermalam. ”37 [1:55]
صحيح ابن حبان ١٠٦٤: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ الشَّيْبَانِيُّ، حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ، فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.
Shahih Ibnu Hibban 1064: Al Hasan bin Sufyan Asy-Syaibani mengabarkan kepada kami, Hibban bin Musa menceritakan kepada kami, Abdullah mengabarkan kepada kami, dari Khalid Al Hadzdza, dari Abdullah bin Syaqiq, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana hingga ia membasuhnya sebanyak tiga kali.”38 [1:55]
صحيح ابن حبان ١٠٦٥: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُصْعَبٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ الْبُسْرِيُّ، حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ، فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ مِنْهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1065: Al Husain bin Muhammad bin Mush’ab mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Al Walid Al Busri menceritakan kepada kami, Ghundar menceritakan kepada kami, dari Syu’bah, dari Khalid Al Hadzdza', dari Abdullah bin Syaqiq, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana hingga ia membasuhnya sebanyak tiga kali. Karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana tangannya itu bermalam dari (anggota badannya yang lain). ”39 [1:55]
صحيح ابن حبان ١٠٦٦: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ الآدَمِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعَيْبُ بْنُ الْحَبْحَابِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَكْثَرْتُ عَلَيْكُمْ فِي السِّوَاكِ.
Shahih Ibnu Hibban 1066: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Imran bin Maisarah Al Adami menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdul Warits bin Sa’id menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu’aib bin Al Hubhab mengabarkan kepada kami, dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Aku adalah orang yang paling banyak dalam bersiwak daripada kalian.”40 [1:92]
صحيح ابن حبان ١٠٦٧: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ الشَّيْبَانِيُّ، حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عَبْدِ الْمُؤْمِنِ الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَتِيقٍ، سَمِعْتُ أَبِي، سَمِعْتُ عَائِشَةَ تُحَدِّثُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ، مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: أَبُو عَتِيقٍ هَذَا اسْمُهُ: مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي قُحَافَةَ، لَهُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُؤْيَةٌ، وَهَؤُلاَءِ أَرْبَعَةٌ فِي نَسَقٍ وَاحِدٍ، لَهُمْ كُلُّهُمْ رُؤْيَةٌ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَبُو قُحَافَةَ، وَابْنُهُ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ، وَابْنُهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ، وَابْنُهُ أَبُو عَتِيقٍ، وَلَيْسَ هَذَا لأَحَدٍ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ غَيْرِهِمْ.
Shahih Ibnu Hibban 1067: Al Hasan bin Sufyan Asy-Syaibani mengabarkan kepada kami, Rauh bin Abdul Mukmin Al Muqri’ menceritakan kepada kami, Yazid bin Zurai’ menceritakan kepada kami, dari Abdurrahman bin Abu Atiq, saya mendengar ayah ku (berkata), aku mendengar Aisyah bercerita, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siwak itu dapat mensucikan mulut, (juga) mendapat keridha’an Tuhan.'41 [1:2] Abu Hatim berkata, “Abu ‘Atiq dalam sanad ini namanya adalah Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Bakar bin Abu Quhafah, ia melihat42 Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (maksudnya para shahabat Nabi SAW), empat orang ini ada di dalam satu susunan, yang semuanya melihat Nabi SAW: (yaitu) Abu Quhafah, anaknya Abu Quhafah (yakni) Abu Bakar Ash-Shiddiq, anaknya Abu Bakar Ash-Shiddiq (yakni) Abdurrahman, dan anaknya Abdurrahman (yakni) Abu Atiq. Dan hal ini tidak pernah ada kecuali pada mereka saja” 43
صحيح ابن حبان ١٠٦٨: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ، أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ.
Shahih Ibnu Hibban 1068: Umar bin Sa’id bin Sinan mengabarkan kepada kani, Ahmad bin Abu Bakar mengabarkan kepada kami, dari Malik, cari Abu Az-Zinad, dari Al A’raj, dari Abu Hurairah, ia berkiia: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandain tidak memberatkan umatku niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap hendak melakukan shalat.”44 [3:34]
صحيح ابن حبان ١٠٦٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي عَوْنٍ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ حُمَيْدٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ، عَنِ ابْنِ عَجْلاَنَ، عَنِ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ مَعَ الْوُضُوءِ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ.
Shahih Ibnu Hibban 1069: Muhammad bin Ahmad bin Abu Aun mengabarkan kepada kami, Ya’qub bin Humaid menceritakan kepada kami, Ismail bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ajian, dari Al Maqburi, dari Abu Salamah, dari Aisyah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya aku perintahkan kepada mereka bersamaan waktu berwudhu untuk bersiwak (bis-siwaak45j setiap hendak melakukan shalat. ” 46 [3;34]
صحيح ابن حبان ١٠٧٠: أَخْبَرَنَا ابْنُ زُهَيْرٍ بِتُسْتَرَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْقُدُّوسِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْكَبِيرِ، حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، عَنِ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ، فَإِنَّهُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ، مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ عَزَّ وَجَلَّ.
Shahih Ibnu Hibban 1070: Ibnu Zuhair di Tustar mengabarkan kepada kami, Abdul Qudus bin Muhammad bin Abdul Kabir menceritakan kepada kami, Hujjaj bin Minhal menceritakan kepada kami, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami, dari Ubaidullah bin Umar, dari Al Maqburi, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian bersiwak Sesungguhnya siwak itu dapat mensucikan mulut, (juga) mendapat keridhaan Tuhan Azza Jalla.”47 [3:34]