كِتَابُ الْحُدُودِ وَالدِّيَاتِ وَغَيْرُهُ

Kitab Hudud, Diyat dan Lainnya

Sunan Daruquthni #3308

سنن الدارقطني ٣٣٠٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ مُحَمَّدٍ الْمُقْرِئُ , نا أَحْمَدُ بْنُ الْعَبَّاسِ الطَّبَرِيُّ , ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ سَعِيدٍ الْكِسَائِيُّ , نا عُمَرُ بْنُ هَارُونَ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , وَالْأَوْزَاعِيِّ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: " أَرْبَعٌ لَيْسَ بَيْنَهُنَّ وَبَيْنَ أَزْوَاجِهِنَّ لِعَانٌ: الْيَهُودِيَّةُ تَحْتَ الْمُسْلِمِ , وَالنَّصْرَانِيَّةُ تَحْتَ الْمُسْلِمِ , وَالْحُرَّةُ تَحْتَ الْعَبْدِ , وَالْأَمَةُ تَحْتَ الْحُرِّ ".

Sunan Daruquthni 3308: Muhammad bin Al Hasan bin Muhammad Al Muqri‘ menceritakan kepada kami, Ahmad bin Al Abbas Ath-Thabari menceritakan kepada kami, Ismail bin Sa'id Al Kisa'i menceritakan kepada kami, Umar bin Harun menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij dan Al Auza'i, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Ada empat wanita yang tidak bisa di-li'an, yaitu: wanita Nashrani yang menjadi istri pria muslim, wanita Yahudi yang menjadi istri pria muslim, budak wanita yang bersuamikan pria merdeka, dan wanita merdeka yang bersuamikan budak pria."

Grade

Sunan Daruquthni #3309

سنن الدارقطني ٣٣٠٩: نا الرَّهَاوِيُّ الْحَسَنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ سَعِيدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي فَرْوَةَ , نا أَبِي , نا عَمَّارُ بْنُ مَطَرٍ , نا حَمَّادُ بْنُ عَمْرٍو , عَنْ زَيْدِ بْنِ رُفَيْعٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ عَتَّابَ بْنَ أَسَدٍ ثُمَّ ذَكَرَ نَحْوَهُ. حَمَّادُ بْنُ عَمْرٍو , وَعَمَّارُ بْنُ مَطَرٍ , وَزَيْدُ بْنُ رُفَيْعٍ ضُعَفَاءُ

Sunan Daruquthni 3309: Ar-Rahawi Al Hasan bin Ahmad bin Sa'id menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abu Farwah menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Ammar bin Mathar menceritakan kepada kami, Hammad bin Amr menceritakan kepada kami dari Zaid bin Rafi', dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah SAW mengutus Attab bin Asad. Selanjutnya ia menyebutkan redaksi yang serupa. Hammad bin Amr, Ammar bin Mathar, dan Zaid bin Rufai' adalah perawi dha‘if.

Grade

Sunan Daruquthni #3310

سنن الدارقطني ٣٣١٠: نا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ صَاعِدٍ , نا سَعْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ , نا قُدَامَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ , نا مَخْرَمَةُ بْنُ بُكَيْرٍ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ مُسْلِمِ بْنِ شِهَابٍ , يَزْعُمُ أَنَّ قَبِيصَةَ بْنَ ذُؤَيْبٍ , كَانَ يُحَدِّثُ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , أَنَّهُ جَلَدَ رَجُلًا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَقَعَ عَلَى وَلِيدَةٍ لَهُ , وَلَمْ يُطَلِّقْهَا الْعَبْدُ , كَانَتْ تَحْتَ الْعَبْدِ , «وَقَضَى عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فِي رَجُلٍ أَنْكَرَ وَلَدًا مِنَ امْرَأَةٍ وَهُوَ فِي بَطْنِهَا , ثُمَّ اعْتَرَفَ بِهِ وَهُوَ فِي بَطْنِهَا , حَتَّى إِذَا وُلِدَ أَنْكَرَهُ , فَأَمَرَ بِهِ عُمَرُ فَجُلِدَ ثَمَانِينَ جَلْدَةً لِفِرْيَتِهِ عَلَيْهَا , ثُمَّ أَلْحَقَ بِهِ وَلَدَهَا»

Sunan Daruquthni 3310: Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Sa'd bin Abdullah bin Abdul Hakam menceritakan kepada kami, Qudamah bin Muhammad menceritakan kepada kami, Makhramah bin Bukair menceritakan kepada kami dari ayahnya, dia berkata: Aku mendengar Muhammad bin Muslim bin Syihab mengira bahwa Qabishah bin Abu Dzu'aib menceritakan dari Umar bin Khaththab, bahwa ia pernah mencambuk seseorang seratus kali cambuk lantaran berzina dengan budak wanitanya yang masih berstatus istri orang lain. Sementara suami , wanita ini juga seorang budak dan belum menceraikan istrinya tersebut. Umar bin Khaththab juga memberi keputusan tentang laki-laki yang mengingkari anak yang dikandung istrinya, kemudian mengakuinya kembali ketika masih dalam kandungan (sebelum lahir), kemudian setelah lahir ia ingkari kembali. Umar mencambuknya delapan puluh kali cambuk karena menuduh tanpa bukti atas istrinya, lalu menetapkan anak itu sebagai anaknya.

Grade

Sunan Daruquthni #3311

سنن الدارقطني ٣٣١١: نا مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ أَبُو حَامِدٍ , نا إِسْحَاقُ بْنُ أَبِي إِسْرَائِيلَ , نا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , عَنْ أَبِي حُصَيْنٍ , عَنْ عُمَيْرِ بْنِ سَعِيدٍ , قَالَ: قَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: «لَا أَجِدُ أَحَدًا يُصِيبُ حَدًّا فَأُقِيمُهُ عَلَيْهِ فَيَمُوتُ فَأَرَى أَنِّي أَدِيهِ إِلَّا صَاحِبَ الْخَمْرِ , فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يُسِنَّ فِيهِ شَيْئًا»

Sunan Daruquthni 3311: Muhammad bin Harun Abu Hamid menceritakan kepada kami, Ishaq bin Abu Isra'il menceritakan kepada kami, Syarik bin Abdullah menceritakan kepada kami dari Abu Hushain, dari Umair bin Sa'id, dia berkata: Ali bin Abu Thalib berkata, "Aku tidak menemukan orang yang terkena sanksi hukuman kemudian hukuman itu dijalankan hingga dia mati. Bila itu terjadi maka ia berhak mendapatkan diyat. Kecuali peminum khamer, karena Rasulullah SAW tidak mensunahkan apa pun tentangnya."

Grade

Sunan Daruquthni #3312

سنن الدارقطني ٣٣١٢: نا أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمِصْرِيُّ , نا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ الْعَلَّافُ , حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ , حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ فُلَيْحِ بْنِ سُلَيْمَانَ , حَدَّثَنِي ثَوْرُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ " أَنَّ الشُّرَّابَ كَانُوا يُضْرَبُونَ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْأَيْدِي وَالنِّعَالِ وَبِالْعُصِيِّ , ثُمَّ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ فِي خِلَافَةِ أَبِي بَكْرٍ أَكْثَرُ مِنْهُمْ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يَجْلِدُهُمْ أَرْبَعِينَ حَتَّى تُوُفِّيَ , فَكَانَ عُمَرُ مِنْ بَعْدِهِ فَجَلَدَهُمْ أَرْبَعِينَ كَذَلِكَ , حَتَّى أُتِيَ بِرَجُلٍ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ الْأَوَّلِينَ وَقَدْ شَرِبَ , فَأَمَرَ بِهِ أَنْ يُجْلَدَ , فَقَالَ: لِمَ تَجْلِدُنِي؟ بَيْنِي وَبَيْنَكَ كِتَابُ اللَّهِ , فَقَالَ عُمَرُ: وَأَيُّ كِتَابِ اللَّهِ تَجِدُ أَنْ لَا أَجْلِدَكَ , فَقَالَ لَهُ: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ فِي كِتَابِهِ: {لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا} [المائدة: 93] الْآيَةَ , فَأَنَا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسِنُوا , وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ , شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدْرًا , وَأُحُدًا , وَالْخَنْدَقَ , وَالْمَشَاهِدَ , فَقَالَ عُمَرُ: أَلَا تَرُدُّونَ عَلَيْهِ مَا يَقُولُ؟ , فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: " إِنَّ هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ أُنْزِلَتْ عُذْرًا لِلْمَاضِينَ وَحَجَّةً عَلَى الْمُنَافِقِينَ؛ لِأَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ} [المائدة: 90] الْآيَةَ , ثُمَّ قَرَأَ حَتَّى أَنْفَذَ الْآيَةَ الْأُخْرَى , فَإِنْ كَانَ مِنَ: {الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ} [المائدة: 93] الْآيَةَ , فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ نَهَاهُ أَنْ يَشْرَبَ الْخَمْرَ , فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: صَدَقْتَ , مَاذَا تَرَوْنَ؟ , قَالَ عَلِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: إِنَّهُ إِذَا شَرِبَ سَكِرَ , وَإِذَا سَكِرَ هَذِيَ , وَإِذَا هَذِيَ افْتَرَى , وَعَلَى الْمُفْتَرِي ثَمَانُونَ جَلْدَةً، فَأَمَرَ بِهِ فَجُلِدَ ثَمَانِينَ

Sunan Daruquthni 3312: Abul Hasan Ali bin Muhammad Al Mishri menceritakan kepada kami, Yahya bin Ayyub Al Allaf menceritakan kepada kami, Sa'id bin Ufair menceritakan kepadaku Yahya bin Fulaih bin Sulaiman menceritakan kepadaku, Tsaur bin Zaid menceritakan kepadaku dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa pemabuk dihukum cambuk di masa Rasulullah SAW dengan tangan, sandal, serta tongkat. Kemudian setelah Rasulullah SAW meninggal, pada masa Abu Bakar jumlah pemabuk menjadi lebih banyak. Abu Bakar kemudian melakukan hukuman empat puluh kali cambuk sampai ia meninggal. Selanjutnya Umar juga melakukan hal yang sama, empat puluh kali cambuk. Hingga pada satu ketika ada seorang pria dari kalangan Muhajirin terkemuka minum khamer. Maka Umar memerintahkan agar ia dicambuk. Namun ia berkata, "Mengapa Anda mencambuk diriku? Mari kita berhukum dengan Kitab Allah." Umar berkata, "Di dalam Kitab Allah yang mana kamu memperoleh dalil bahwa aku tidak boleh mencambukmu?" Dia berkata, "Allah berfirman dalam Kitab-Nya, 'Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan shalih, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetapjuga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.' (Qs. Al Maa'idah [5]: 93) Aku ini termasuk orang yang beriman dan beramal shalih, lalu bertakwa dan beriman, kemudian bertakwa dan berbuat baik, dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Aku ikut bersama Rasulullah SAW dalam perang Badar, Uhud, Khandaq, dan peperangan lainnya." Umar berkata, "Tidakkah kalian ingin membantah dalil orang ini?" Ibnu Abbas lalu berkata, "Ayat ini turun sebagai udzur bagi orang terdahulu dan hujjah atas orangorang munafik, karena Allah berfirman pula, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamer dan judi....' (Qs. Al Maa'idah [5]: 90) Ia kemudian membaca hingga sampai ke ayat yang lain, 'Kalau saja ia termasuk orang yang beriman dan bertakwa.' Allah telah melarang minum khamer." Mendengar itu, Umar berkata, "Engkau benar, lalu apa yang harus kita lakukan?" Ali berkata, "Dia itu kalau minum pasti mabuk, dan kalau sudah mabuk pasti berbicara ngelantur, dan kalau sudah ngelantur pasti mengada-ada. Hukuman untuk yang mengada-ada adalah dicambuk delapan puluh kali." Umar akhirnya menyuruh agar ia dicambuk delapan puluh kali.

Grade

Sunan Daruquthni #3313

سنن الدارقطني ٣٣١٣: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عُزَيْزٍ , حَدَّثَنِي سَلَامَةُ , عَنْ عُقَيْلٍ , قَالَ: قَالَ ابْنُ شِهَابٍ: أَخْبَرَنِي السَّائِبُ بْنُ يَزِيدَ , أَنَّهُ حَضَرَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ «يَضْرِبُ رَجُلًا وَجَدَ مِنْهُ رِيحَ الْخَمْرِ»

Sunan Daruquthni 3313: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Aziz menceritakan kepada kami, Salamah menceritakan kepadaku, dari Uqail, dia berkata: Ibnu Syihab berkata: As-Sa'ib bin Yazid menceritakan kepadaku, bahwa ia pernah ikut hadir ketika Umar bin Khaththab mencambuk seorang laki-laki yang tercium bau khamer dari mulutnya.

Grade

Sunan Daruquthni #3314

سنن الدارقطني ٣٣١٤: نا أَبُو بَكْرٍ , نا يُونُسُ , نا ابْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ , وَابْنُ أَبِي ذِئْبٍ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , «أَنَّهُ جَلَدَ رَجُلًا وَجَدَ مِنْهُ رِيحَ الْخَمْرِ الْحَدَّ تَامًّا»

Sunan Daruquthni 3314: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Yunus menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Yunus bin Yazid dan Ibnu Abu Dzib menceritakan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dari As-Sa'ib bin Yazid, dari Umar bin Khaththab, bahwa ia pernah menghukum cambuk orang yang tercium bau khamer dari mulutnya dengan sanksi hukuman penuh.

Sunan Daruquthni #3315

سنن الدارقطني ٣٣١٥: نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ جَرِيرِ بْنِ جَبَلَةَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ , نا حَمَّادُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ ابْنُ أَخِي حَزْمٍ , نا عُمَرُ بْنُ عَامِرٍ , عَنْ قَتَادَةَ , عَنْ أَنَسٍ , أَنْ يَهُودِيًّا مَرَّ بِجَارِيَةٍ عَلَيْهَا حُلِيٌّ لَهَا , فَأَخَذَ عَلَيْهَا وَأَلْقَاهَا فِي بِئْرٍ , فَأُخْرِجَتْ وَبِهَا رَمَقٌ , فَقِيلَ: «مَنْ قَتَلَكِ؟» , قَالَتْ: فُلَانٌ الْيَهُودِيُّ , فَانْطُلِقَ بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاعْتَرَفَ , فَأَمَرَ بِهِ فَقُتِلَ

Sunan Daruquthni 3315: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ubaid bin Jarir bin Jabalah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami, Hammad bin Abdul Wahid bin Akhi Hazm menceritakan kepada kami, Umar bin Amir menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas, bahwa pernah seorang pria Yahudi berpapasan dengan seorang bocah wanita yang memakai perhiasan. Yahudi itu kemudian merampas perhiasan itu dan membuang gadis tadi ke dalam sumur. Ketika bocah wanita itu dikeluarkan (dari dalam sumur) ia masih bisa bernapas. Dia kemudian ditanya, "Siapa yang membunuhmu?" Ia menjawab, "Si fulan Yahudi." Akhirnya Yahudi itu pun dibawa kepada Nabi SAW lalu (ketika ditanya) ia pun mengakuinya, maka beliau memutuskan agar ia dihukum mati.

Grade

Sunan Daruquthni #3316

سنن الدارقطني ٣٣١٦: نا عُمَرُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَلِيٍّ الْجَوْهَرِيُّ , نا سَعِيدُ بْنُ مَسْعُودٍ أَبُو عُثْمَانَ , نا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ , نا شُعْبَةُ , عَنْ هِشَامِ بْنِ زَيْدٍ , عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , أَنَّ يَهُودِيًّا قَتَلَ جَارِيَةً عَلَى أَوْضَاحٍ لَهَا , فَقَتَلَهَا بِحَجَرٍ فَجِيءَ بِهَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِهَا رَمَقٌ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَقَتَلَكِ فُلَانٌ؟» فَأَشَارَتْ بِرَأْسِهَا , أَيْ: لَا , ثُمَّ قَالَ لَهَا: «أَقَتَلَكِ فُلَانٌ؟» , فَأَشَارَتْ بِرَأْسِهَا أَيْ: لَا , ثُمَّ قَالَ لَهَا الثَّالِثَةَ فَقَالَتْ بِرَأْسِهَا أَيْ: نَعَمْ , فَقَتَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ حَجَرَيْنِ.

Sunan Daruquthni 3316: Umar bin Ahmad bin Ali Al Jauhari menceritakan kepada kami, Sa'id bin Mas'ud Abu Utsman menceritakan kepada kami, An-Nadhar bin Syamil menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Zaid, dari Anas bin Malik, bahwa seorang pria Yahudi pernah membunuh bocah wanita karena ingin memiliki perhiasannya. Ketika itu ia berusaha membunuh bocah itu dengan batu. Setelah itu wanita itu dibawa kepada Nabi SAW dalam keadaan masih hidup. Rasulullah SAW lalu bertanya kepadanya, "Si fulankah yang membunuhmu?'' Ia memberi isyarat dengan kepala pertanda 'bukan'. Beliau lantas bertanya lagi, "Apakah si fulan yang membunuhmu?" Ia kembali memberi tanda dengan kepala pertanda 'bukan'. Beliau bertanya lagi yang ketiga kali dan kali ini ia memberi isyarat 'ya.' Maka Nabi SAW pun menghukum mati orang yang dimaksud (dengan cara) dibenturkan antara dua batu.

Sunan Daruquthni #3317

سنن الدارقطني ٣٣١٧: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ , أنا يَزِيدُ , نا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى , عَنْ قَتَادَةَ , عَنْ أَنَسٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ , إِلَّا أَنَّ قَتَادَةَ قَالَ فِي حَدِيثِهِ: «وَاعْتَرَفَ الْيَهُودِيُّ»

Sunan Daruquthni 3317: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Yazid menceritakan kepada kami, Hammam bin Yahya menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas, dari Nabi SAW dengan redaksi yang sama, hanya saja di sini Qatadah menyebutkan bahwa pria Yahudi itu mengakui perbuatannya.