صحيح ابن حبان ٦٧١: أَخْبَرَنَا مَكْحُولٌ بِبَيْرُوتَ، وَابْنُ سَلْمٍ، وَابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالُوا: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ هَانِئِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي عَبْلَةَ، عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَصْبَحَ مُعَافًى فِي بَدَنِهِ، آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا.
Shahih Ibnu Hibban 671: Makhul di Beirut, Ibnu Salm dan Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, mereka berkata, Abdullah bin Hani' bin Abdurrahman bin Abu Ablah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata, Ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibrahim bin Abu Ablah menceritakan kepada kami dari Unimu Ad-Darda', dari Abu Ad-Darda', ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang memasuki pagi hari dalam keadaan sehat badannya, aman dirinya, —dan— memiliki panganan untuk harinya, maka seolah-olah dunia telah diberikan kepadanya. “484 [3: 66]
صحيح ابن حبان ٦٧٢: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ، عَنْ عَزْرَةَ هُوَ ابْنُ سَعْدٍ الأَعْوَرُ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيِّ، عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ لَنَا قِرَامٌ فِيهِ تَمَاثِيلُ، فَعُلِّقَتْ عَلَى بَابِي، فَرَأَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَلِكَ، فقَالَ: انْزِعِيهِ، فَإِنَّهُ يُذَكِّرُنِي الدُّنْيَا.
Shahih Ibnu Hibban 672: Imran bin Musa bin Mujasyi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami dari Daud bin Abu Hind, dari Azrah —yaitu Ibnu Sa’d Al A’war— dari Humaid bin Abdurrahman Al Himyari, dari Sa’d bin Hisyam, dari Aisyah, ia berkata, “Kami mempunyai kain tipis yang membungkus patung, dan kain itu digantungkan di pintuku. Rasulullah kemudian melihat kain itu, lalu beliau bersabda, ‘Turunkan kain itu, sesungguhnya kain itu mengingatkanku pada dunia’.” 485 [1:95]
صحيح ابن حبان ٦٧٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ مَوْهَبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ أَبِي هَانِئٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيَّ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: فِرَاشٌ لِلرَّجُلِ، وَفِرَاشٌ لاِمْرَأَتِهِ، وَالثَّالِثُ لِلضَّيْفِ، وَالرَّابِعُ لِلشَّيْطَانِ.
Shahih Ibnu Hibban 673: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Yazid bin Mauhab menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami dari Abu Hani', bahwa ia mendengar Abu Abdur-rahman Al Hubuli - menceritakan- dari Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tempat tidur —yang pertama— untuk suami, satu tempat tidur —yang kedua— untuk isteri, —tempat tidur— yang ketiga untuk tamu, dan —tempat tidur—yang keempat untuk setan.”486 [3: 52]
صحيح ابن حبان ٦٧٤: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ جَابِرٍ، عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَا مِنْ وِعَاءٍ مَلَأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، حَسْبُ ابْنِ آدَمَ أَكَلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ، فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.
Shahih Ibnu Hibban 674: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, ia berkata, Mu’awiyah bin Shalih menceritakan kepadaku, dari Yahya bin Jabir, dari Al Miqdam bin Ma’di Kariba, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada tempat yang lebih buruk yang di isi oleh anak Adam selain perutnya. Cukuplah anak Adam memakan makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak dapat melakukan yang demikian, hendaknya sepertiga -perutnya- untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernafasannya.” 487 [3:66]
صحيح ابن حبان ٦٧٥: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ، قَالَ: قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ، فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ يَدْخُلُهَا الْمَسَاكِينُ، وَإِذَا أَصْحَابُ الْجَدِّ مَحْبُوسُونَ، وَإِذَا أَصْحَابُ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ، وَنَظَرْتُ إِلَى النَّارِ، فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ يَدْخُلُهَا النِّسَاءُ. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَرَنَ عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى إِلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ فِي هَذَا الْخَبَرِ سَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ وَأَنَا أَهَابُهُ.
Shahih Ibnu Hibban 675: Imran bin Musa bin Mujasyi’ mengabaikan kepada kami, ia berkata, Ubaidullah488 bin Mu’adz menceritakan kepada kami, ia berkata, Mu’tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, ia berkata, Ayahku menceritakan kepada kami, dari Abu Usman An- Nahdi, dari Usamah bin Zaid bin Haritsah, bahwa ia bercerita, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Saat aku berdiri di hadapan pintu surga ,kebanyakan orang yang memasukinya adalah dari kalangan orang-orang miskin. Aku juga melihat para pembesar sedang ditahan, di mana penduduk neraka diperintahkan untuk menuju ke neraka. Dan aku melihat neraka, ternyata kebanyakan orang yang memasukinya adalah kaum wanita.” 489 Abu Hatim RA berkata, “Imran bin Musa mengikut sertakan kepada Usamah bin Zaid dalam Khabar Said bin Zaid.” [3:78]
صحيح ابن حبان ٦٧٦: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ خَمْسِ مِائَةِ سَنَةٍ.
Shahih Ibnu Hibban 676: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabaikan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Ubadah bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Amar menceritakan kepada kami, Abu Salamah menceritakan kepada kami, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Orang-orang fakir di antara kaum mukmin akan memasuki surga setengah hari sebelum orang-orang kaya, yaitu waktu yang lamanya lima ratus tahun. ” 490 [3:9]
صحيح ابن حبان ٦٧٧: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: بَيْنَا أَنَا جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ، وَحَلْقَةُ مِنْ فُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ وَسَطَ الْمَسْجِدِ جُلُوسٌ، فَدَخَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ نِصْفَ النَّهَارِ، فَانْطَلَقَ إِلَيْهِمْ، فَجَلَسَ مَعَهُمْ، فَلَمَّا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، جَلَسَ إِلَيْهِمْ، قُمْتُ إِلَيْهِ، فَأَدْرَكْتُ مِنْ حَدِيثِهِ وَهُوَ يَقُولُ: بَشِّرْ فُقَرَاءَ الْمُهَاجِرِينَ أَنَّهُمْ لَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِأَرْبَعِينَ عَامًا.
Shahih Ibnu Hibban 677: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Mu’awiyah bin Shalih menceritakan kepadaku, dari Abdur-rahman bin Jubair bin Nufair, dari ayahnya, dari Abdullah bin Amar, ia berkata, “Pada saat aku duduk di masjid, ada satu halaqah (lingkaran) orang-orang fakir kaum Muhajirin yang duduk di tengah masjid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu masuk pada pertengahan siang ke dalam masjid, kemudian beliau menghampiri mereka dan duduk bersama mereka. Maka tatkala aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam duduk bersama mereka, aku langsung bangun dari duduk untuk bergabung bersama beliau. Kemudian aku mendapati beliau sedang bersabda, “Berilah Khabar gembira kepada orang-orang fakir kaum Muhajirin. Sesungguhnya mereka akan memasuki surga empat puluh tahun (lebih dahulu) sebelum orang-orang kaya.”491 [3:9]
صحيح ابن حبان ٦٧٨: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ يَزِيدَ، حَدَّثَنَا حَيْوَةُ، حَدَّثَنَا أَبُو هَانِئٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيَّ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ عَمْرٍو، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: إِنَّ فُقَرَاءَ الْمُهَاجِرِينَ يَسْبِقُونَ الأَغْنِيَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِسَبْعِينَ أَوْ أَرْبَعِينَ خَرِيفًا.
Shahih Ibnu Hibban 678: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid menceritakan kepada kami, Haiwah menceritakan kepada kami, Abu Hani’ menceritakan kepada kami, bahwa ia mendengar Abu Abdurrahman Al Hubuli berkata, aku mendengar Abdullah bin Amar berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang-orang fakir kaum Muhajirin (masuk surga) mendahului orang- orang kaya pada hari kiamat dengan jarak tujuh puluh atau empat puluh tahun.”492 [3:9]
صحيح ابن حبان ٦٧٩: أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ مُحَمَّدٍ الدِّيلِيُّ بِأَنْطَاكِيَّةَ، حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى الصَّدَفِيُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ.
Shahih Ibnu Hibban 679: Musa bin Muhammad Ad-Daili di Anthakiyah mengabarkan kepada kami, Yunus bin Abdul A’la Ash-Shadafi menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al A’raj, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah kaya itu karena banyaknya harta benda. Tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati.”493 [3:9]
صحيح ابن حبان ٦٨٠: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ، حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عُمَرَ بْنِ سُلَيْمَانَ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: خَرَجَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ، مِنْ عِنْدِ مَرْوَانَ نِصْفَ النَّهَارِ، قَالَ: قُلْتُ: مَا بَعَثَ إِلَيْهِ هَذِهِ السَّاعَةَ إِلاَّ لِشَيْءٍ سَأَلَهُ عَنْهُ فَسَأَلْتُهُ، فقَالَ: سَأَلَنَا عَنْ أَشْيَاءَ سَمِعْنَاهَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَبَلَّغَهُ غَيْرَهُ، فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ، ثَلاَثٌ لاَ يُغَلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ: إِخْلاَصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ، وَمُنَاصَحَةُ وُلاَةِ الأَمْرِ، وَلُزُومُ الْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا نِيَّتَهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ، وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
Shahih Ibnu Hibban 680: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, Bundar menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Umar bin Sulaiman, ia berkata, aku mendengar Abdur-rahman bin Aban bercerita dari ayahnya, ia berkata, Zaid keluar dari tempat Marwan pada pertengahan hari, ia berkata, aku (Aban) berkata, “Zaid tidak akan datang pada waktu seperti ini kecuali ada sesuatu yang akan ia tanyakan kepada Marwan”. Lalu aku bertanya kepada Marwan, dan ia menjawab, “Zaid datang untuk bertanya kepada kami mengenai berbagai persoalan yang pernah kami dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Allah SWT memberikan kebaikan kepada seseorang yang pernah mendengar sebuah hadis dari kami, kemudian hadits itu tersebut ia sampaikan kepada orang lain. Boleh jadi yang menyampaikannya adalah ahli fikih (agama) kepada orang yang lebih ahli darinya, dan boleh jadi kepada orang tidak ahli fikih (agama). Ada tiga perkara yang —menjadikan— hatinya seorang muslim tidak akan dikhianati: Ikhlash dalam beramal karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, Menasihati para penguasa dan selalu berjamaah, maka sesungguhnya doa mereka meliputi sekeliling mereka. Dan, barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai niat beramal, maka Allah SWT memisahkan diri dari perkaranya, dan Ia akan menjadikan kefakiran di depan matanya (ia kaya harta namun tidak sadar bahwa ia adalah fakir), dan ia tidak memperoleh sesuatu dari dunia kecuali yang di tetapkan kepadanya. Dan, barangsiapa yang akhirat menjadi niat beramal, maka Allah SWT akan membantu perkaranya, dan Dia menjadikan kekayaan dalam hatinya, serta dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk.”494 [3:9]