صحيح ابن حبان ٦٥١: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذِ بْنِ مُعَاذٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ، عَنْ حُذَيْفَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: تُوُفِّيَ رَجُلٌ كَانَ نَبَّاشًا، فقَالَ لِوَلَدِهِ: احْرِقُونِي، ثُمَّ اسْحَقُونِي فَذُرُّونِي فِي الرِّيحِ، فَسُئِلَ: مَا صَنَعْتَ؟ قَالَ: مَخَافَتُكَ يَا رَبِّ، قَالَ: فَغَفَرَ لَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 651: Imran bin Musa bin Mujasyi’ mengabarkan kepada kami, Ubaidullah bin Mu’adz bin Mu’adz menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Abdul Malik bin Umair, dari Rib’i bin Hirasy, dari Hudzaifah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seorang laki-laki pembongkar kuburan meninggal dunia. —Sebelum meninggal dunia— ia berkata kepada anaknya, 'Bakarlah aku, kemudian tumbuklah aku, lalu tebarkanlah aku di udara.' Maka iapun ditanya, kamu melakukan hal itu?’ ia menjawab, takut kepada-Mu, hai Tuhanku ’. ” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Maka Allah-pun mengampuninya.”453 [3: 6]
صحيح ابن حبان ٦٥٢: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْمَرْوَزِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِذْ قُضِيَ الأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ}، قَالَ: فِي الدُّنْيَا.
Shahih Ibnu Hibban 652: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ishaq bin Ibrahim Al Marwazi menceritakan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Khazim menceritakan kepada kami, ia berkata, Al A’masy menceritakan kepada kami, dari Abu Shalih, dari Abu Sa’id, dari Nabi SAW; Firman Allah ta’ala, “Ketika segala perkara telah diputus. Dan, mereka dalam kelalaian.” (Qs. Maryam [19]: 39) Beliau bersabda, “Di dunia.” 454 [3: 66]
صحيح ابن حبان ٦٥٣: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ الْحَوْضِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، قَالَ: حَدَّثَنِي الْعَلاَءُ بْنُ زِيَادٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي يَزِيدُ، أَخُو مُطَرِّفٍ، قَالَ: وَحَدَّثَنِي رَجُلاَنِ آخَرَانِ أَنَّ مُطَرِّفًا حَدَّثَهُمْ: أَنَّ عِيَاضَ بْنَ حِمَارٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي خُطْبَتِهِ: إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ أُعَلِّمَكُمْ مَا جَهِلْتُمْ مِمَّا عَلَّمَنِي يَوْمِي هَذَا، إِنَّ كُلَّ مَا أَنْحَلْتُهُ عَبْدِي حَلاَلٌ، وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ، وَإِنَّهُ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ، فَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا، وَإِنَّ اللَّهَ اطَّلَعَ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ، فَمَقَتَهُمْ عَرَبَهُمْ وَعَجَمَهُمْ، غَيْرَ بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّمَا بَعَثْتُكَ لأَبْتَلِيَكَ وَأَبْتَلِيَ بِكَ، وَأُنْزِلَ عَلَيْكَ كِتَابًا لاَ يَغْسِلُهُ الْمَاءُ، تَقْرَؤُهُ يَقْظَانَ وَنَائِمًا، وَإِنَّ اللَّهَ جَلَّ وَعَلاَ أَمَرَنِي أَنْ أُخْبِرَ قُرَيْشًا، فَقُلْتُ: إِذًا يَثْلَغُوا رَأْسِي فَيَتْرُكُوهُ خُبْزَةً، قَالَ فَاسْتَخْرِجْهُمْ كَمَا اسْتَخْرَجُوكَ، وَاغْزُهُمْ يَسْتَغْزُوكَ، وَأَنْفِقْ يُنْفَقْ عَلَيْكَ، وَابْعَثْ جَيْشًا نَبْعَثْ خَمْسَةً أَمْثَالَهُمْ، وَقَاتِلْ بِمَنْ أَطَاعَكَ مَنْ عَصَاكَ وَقَالَ: أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ثَلاَثَةٌ: إِمَامٌ مُقْسِطٌ مُصَ دِّقٌ مُوَفَّقٌ، وَرَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ الْقَلْبِ بِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ، وَرَجُلٌ عَفِيفٌ فَقِيرٌ مُصَّدِّقٌ وَ، قَالَ: أَصْحَابُ النَّارِ خَمْسَةٌ: رَجُلٌ جَائِرٌ لاَ يَخْفَى لَهُ طَمَعٌ وَإِنْ دَقَّ، وَرَجُلٌ لاَ يُمْسِي وَلاَ يُصْبِحُ إِلاَّ وَهُوَ يُخَادِعُكَ عَنْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ، وَالضَّعِيفُ الَّذِينَ هُمْ فِيكُمْ تَبَعٌ لاَ يَبْغُونَ أَهْلاً وَلاَ مَالاً، فقَالَ لَهُ رَجُلٌ: يَا أَبَا عَبْدِ اللهِ أَمِنَ الْمَوَالِي هُوَ، أَوْ مِنَ الْعَرَبِ؟ قَالَ: هُوَ التَّابِعَةُ يَكُونُ لِلرَّجُلِ فَيُصِيبُ مِنْ حُرْمَتِهِ سِفَاحًا غَيْرَ نِكَاحٍ وَالشِّنْظِيرُ: الْفَاحِشُ وَذَكَرَ الْبُخْلَ وَالْكَذِبَ.
Shahih Ibnu Hibban 653: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Hafsh455 bin Umar Al Haudhi menceritakan kepada kami, ia berkata, Hammam bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata, Qatadah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ala' bin Ziad menceritakan kepadaku, ia berkata, Yazid, saudara Mutharrif, menceritakan kepadaku, -ia berkata, dan dua laki-laki lain menceritakan kepadaku bahwa Mutharrif menceritakan kepada mereka-, bahwa Iyadh bin Himar menceritakan kepada mereka, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam khutbah, “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku untuk mengajarkan kepada kalian hal-hal yang kalian tidak ketahui daripada hal-hal yang telah Dia ajarkan kepadaku pada hariku ini; (Yaitu) Sesungguhnya semua yang telah Ku-berikan kepada hamba-Ku adalah halal (untuknya). 456 Sesunggunya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan muslim seluruhnya. 457 Lalu syaitan-syaitan mendatangi mereka, maka syaitan-syaitan itupun membawa mereka menjauh dari agama mereka dan mengharamkan atas mereka apa yang telah Ku-halalkan bagi mereka. Syaitan-syaitan juga menyuruh mereka agar menyekutukan dengan-Ku apa yang Aku tidak menurunkan keterangan tentang itu. Sesungguhnya Allah memandang kepada penduduk bumi, maka Dia marah terhadap mereka, baik orang Arab maupun orang asing (non Arab), kecuali beberapa orang dari ahli kitab. Lalu Dia berfirman, ‘Hai Muhammad, sesungguhnya Aku mengutusmu untuk mengujimu dan menguji manusia denganmu. Aku juga menurunkan kepadamu sebuah kitab yang tidak akan dapat terkikis oleh air. 458 Kitab itu dapat kamu baca dalam keadaan bangun dan tidur. ’ Sesungguhnya Allah yang agung dan tinggi juga memerintahkanku agar aku mengabarkan kepada kaum Quraisy459. Aku pun berkata, ‘Kalau begitu, mereka pasti akan memecahkan kepalaku lalu mereka meninggalkannya seperti adonan roti. ’ Allah menjawab, ‘Maka usirlah mereka sebagaimana mereka mengusirmu. Perangi mereka maka mereka akan memerangimu juga. 460 Berinfaklah niscaya kamu akan diberi balasannya. Kirimkan sebuah pasukan maka kami akan mengirimkan beberapa kali lipat dari jumlah pasukan itu. 461 Perangilah bersama orang yang taat kepadamu orang-orang yang membangkang terhadapmu. Penghuni surga ada tiga: Pemimpin yang adil, jujur lagi bersikap baik, orang yang kasih sayang dan lembut hati terhadap setiap kerabat dan orang Islam, dan orang yang menjaga harga diri sekalipun fakir, lagi jujur. 462 Sedangkan penghuni neraka itu ada lima: orang yang khianat lagi selalu tamak sekalipun terhadap yang kecil463, orang yang tidak berada di waktu sore dan tidak berada di waktu pagi kecuali ia menipumu terkait keluarga dan hartamu, dan orang lemah, -yaitu- yang menjadi penolong kalian namun tidak menginginkan kekeluargaan dan harta.’ (Maksudnya, menolong namun bertujuan jahat)” Seorang laki-laki bertanya kepada Mutharrif bin Abdullah bin Syakhir, ‘Wahai Abu Abdullah, 464 apakah ia dari para budak atau dari orang Arab?’ Dia menjawab, ‘Dia adalah budak seseorang. Dia melakukan hubungan intim dengan isteri seseorang tanpa nikah. Dan (penghuni neraka selanjutnya adalah) syinzhir, yakni orang yang melakukan perbuatan cabul.’ Beliau juga menyebutkan bakhil dan dusta.” 465
صحيح ابن حبان ٦٥٤: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا الْمُعَلَّى بْنُ مَهْدِيٍّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو شِهَابٍ، عَنْ عَوْفٍ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ الأَثْرَمِ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ، قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فقَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَلَّ وَعَلاَ أَمَرَنِي أَنْ أُعَلِّمَكُمْ مِمَّا عَلَّمَنِي يَوْمِي هَذَا، وَإِنَّهُ، قَالَ لِي: إِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ، وَإِنَّ كُلَّ مَا أَنْحَلْتُ عِبَادِي فَهُوَ لَهُمْ حَلاَلٌ، وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ أَتَتْهُمْ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمُ الَّذِي أَحْلَلْتُ لَهُمْ، وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا، وَإِنَّ اللَّهَ أَتَى أَهْلَ الأَرْضِ قَبْلَ أَنْ يَبْعَثَنِي، فَمَقَتَهُمْ عَرَبَهُمْ وَعَجَمَهُمْ إِلاَّ بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، وَإِنَّهُ، قَالَ لِي: قَدْ أَنْزَلْتُ كِتَابًا لاَ يَغْسِلُهُ الْمَاءُ فَاقْرَأْهُ نَائِمًا وَيَقْظَانَ، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ أُخْبِرَ قُرَيْشًا وَإِنِّي قُلْتُ: أَيْ رَبِّ، إِذًا يَثْلَغُوا رَأْسِي فَيَدَعُوهُ خُبْزَةً وَإِنَّهُ، قَالَ لِي: اسْتَخْرِجْهُمْ كَمَا اسْتَخْرَجُوكَ، وَاغْزُهُمْ يَسْتَغْزُونَكَ، وَأَنْفِقْ نُنْفِقْ عَلَيْكَ، وَابْعَثْ جَيْشًا نَبْعَثْ خَمْسَةَ أَمْثَالِهِ، وَقَاتِلْ بِمَنْ أَطَاعَكَ مَنْ عَصَاكَ.
Shahih Ibnu Hibban 654: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, ia berkata, “Mu’alla bin Mahdi menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Syihab menceritakan kepada kami, dari Auf, dari Hakim bin Atsram, dari Hasan, dari Mutharrif bin Abdullah, dari Iyadh bin Himar, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan khutbah di hadapan kami. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah jalla Ala memerintahkanku untuk mengajarkan kepada kalian daripada apa yang telah Dia ajarkan kepadaku pada hariku ini. Sesungguhnya Dia berfirman kepadaku, " Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan muslim. Sesungguhnya semua yang telah Ku-berikan kepada hamba-hamba-Ku adalah halal bagi mereka. Sesungguhnya syaitan-syaitan mendatangi mereka lalu menjauhkan mereka dari agama mereka dan mengharamkan atas mereka apa yang telah Ku¬halalkan untuk mereka. Syaitan-syaitan itu juga memerintahkan kepada mereka agar menyekutukan dengan-Ku apa yang Aku tidak menurunkan keterangan tentang itu.' Sesungguhnya Allah mendatangi panduduk bumi sebelum Dia mengutusku. Dia murka kepada mereka, baik orang Arab maupun orang asing (non Arab), kecuali beberapa orang dari ahli kitab. Sesungguhnya Allah berfirman kepadaku, ‘Sesungguhnya Aku telah menurunkan sebuah kitab yang tidak akan terkikis oleh air. Maka bacalah kitab itu dalam keadaan tidur maupun dalam keadaan jaga. ’ Sesungguhnya Allah juga memerintahkanku untuk mengabarkan kepada orang Quraisy. Aku pun berkata, Tuhanku, kalau begitu mereka akan memecahkan kepalaku, lalu mereka membiarkannya seperti adonan roti. ’ Sesungguhnya Allah berfirman kepadaku, ‘Usir mereka sebagaimana mereka mengusirmu dan perangi mereka niscaya mereka akan memerangi kamu juga. Berinfaklah niscaya Kami akan memberi balasannya kepadamu. Kirimlah sebuah pasukan niscaya Kami akan mengirimkan lima kali lipat jumlah pasukan itu. Perangilah bersama orang yang taat kepadamu orang-orang yang membangkang terhadapmu’.” 466 [3: 68]
صحيح ابن حبان ٦٥٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْذِرِ بْنِ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ أَحْمَدَ، أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ، أَخْبَرَنَا عَوْفٌ، عَنْ أَبِي رَجَاءٍ الْعُطَارِدِيِّ، عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ الْفَزَارِيِّ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَقُولُ: هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْ رُؤْيَا؟ فَيَقُصُّ عَلَيْهِ مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُصَّ، وَإِنَّهُ قَالَ لَنَا ذَاتَ غَدَاةٍ: إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ، وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي، وَإِنَّهُمَا، قَالاَ لِي: انْطَلِقْ، وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ، وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِصَخْرَةٍ وَإِذَا هُوَ يَهْوِي بِالصَّخْرَةِ لِرَأْسِهِ، فَيَثْلَغُ بِهَا رَأْسَهُ، فَتُدَهْدِهَهُ الصَّخْرَةُ هَا هُنَا، فَيَقُومُ إِلَى الْحَجَرِ فَيَأْخُذُهُ فَمَا يَرْجِعُ إِلَيْهِ أَحْسِبُهُ، قَالَ: حَتَّى يَصِحَّ رَأْسُهُ كَمَا كَانَ، ثُمَّ يَعُودُ عَلَيْهِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ الْمَرَّةَ الْأُولَى، قَالَ: قُلْتُ: سُبْحَانَ اللهِ مَا هَذَانِ؟ قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ، قَالَ: فَانْطَلَقْتُ مَعَهُمَا فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُسْتَلْقٍ لِقَفَاهُ وَإِذَا آخَرُ عَلَيْهِ بِكَلُّوبٍ مِنْ حَدِيدٍ، فَإِذَا هُوَ يَأْتِيَ أَحَدَ شِقَّيْ وَجْهِهِ فَيُشَرْشِرُ شِدْقَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمِنْخَرَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنَهُ إِلَى قَفَاهُ، ثُمَّ يَتَحَوَّلُ إِلَى الْجَانِبِ الآخَرِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ بِالْجَانِبِ الأَوَّلِ، فَمَا يَفْرُغُ مِنْ ذَلِكَ الْجَانِبِ حَتَّى يَصِحَّ الْجَانِبُ الأَوَّلُ كَمَا كَانَ، ثُمَّ يَعُودُ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ الْمَرَّةَ الْأُولَى، قَالَ: قُلْتُ: سُبْحَانَ اللهِ، مَا هَذَانِ؟ قَالاَ: انْطَلِقِ انْطَلِقْ، فَانْطَلَقْتُ مَعَهُمَا فَأَتَيْنَا عَلَى مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ، قَالَ عَوْفٌ: أَحْسِبُ أَنَّهُ، قَالَ: فَإِذَا فِيهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ، فَاطَّلَعْنَا فَإِذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ وَإِذَا بِنَهْرٍ لَهِيبٍ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ، فَإِذَا أَتَاهُمْ ذَلِكَ اللَّهَبُ تَضَوْضَوْا، قَالَ: قُلْتُ: مَا هَؤُلاَءِ؟ قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ، قَالَ: فَانْطَلَقْنَا عَلَى نَهَرٍ حَسِبْتُ أَنَّهُ، قَالَ: أَحْمَرَ مِثْلِ الدَّمِ وَإِذَا فِي النَّهَرِ رَجُلٌ يَسْبَحُ، وَإِذَا عِنْدَ شَطِّ النَّهَرِ رَجُلٌ قَدْ جَمَعَ عِنْدَهُ حِجَارَةً كَثِيرَةً، وَإِذَا ذَلِكَ السَّابِحُ يَسْبَحُ مَا يَسْبَحُ، ثُمَّ يَأْتِي ذَلِكَ الرَّجُلَ الَّذِي جَمَعَ الْحِجَارَةَ، فَيَفْغَرُ لَهُ فَاهُ فَيُلْقِمُهُ حَجَرًا، قَالَ: قُلْتُ: مَا هَؤُلاَءِ؟ قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ، قَالَ: فَانْطَلَقْنَا، فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ كَرِيهِ الْمَرْآةِ كَأَكْرَهِ مَا أَنْتَ رَاءٍ رَجُلاً مَرْآهُ، فَإِذَا هُوَ عِنْدَ نَارٍ يَحُشُّهَا وَيَسْعَى حَوْلَهَا، قَالَ: قُلْتُ لَهُمَا: مَا هَذَا؟ قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ، فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى رَوْضَةٍ فِيهَا مِنْ كُلِّ نَوْرِ الرَّبِيعِ، وَإِذَا بَيْنَ ظَهْرَيِ الرَّوْضَةِ رَجُلٌ قَائِمٌ طَوِيلٌ لاَ أَكَادُ أَرَى رَأْسَهُ طُولاً فِي السَّمَاءِ، وأَرَى حَوْلَ الرَّجُلِ مِنْ أَكْثَرِ وِلْدَانٍ رَأَيْتُهُمْ قَطُّ وَأَحْسَنَهُ، قَالَ: قُلْتُ لَهُمَا: مَا هَؤُلاَءِ؟ قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ، فَانْطَلَقْنَا وَأَتَيْنَا دَوْحَةً عَظِيمَةً لَمْ أَرَ دَوْحَةً قَطُّ أَعْظَمَ مِنْهَا وَلاَ أَحْسَنَ، قَالاَ لِي: ارْقَ فِيهَا، قَالَ: فَارْتَقَيْنَا فِيهَا، فَانْتَهَيْنَا إِلَى مَدِينَةٍ مَبْنِيَّةٍ بِلَبِنِ ذَهَبٍ وَلَبِنِ فِضَّةٍ، فَأَتَيْنَا بَابَ الْمَدِينَةِ، فَاسْتَفْتَحْنَا، فَفُتِحَ لَنَا، فَقُلْنَا: مَا مِنْهَا رِجَالٌ، شَطْرٌ مِنْ خَلْقِهِمْ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ، وَشَطْرٌ كَأَقْبَحِ مَا أَنْتَ رَاءٍ، قَالَ: قَالاَ لَهُمُ: اذْهَبُوا فَقَعُوا فِي ذَلِكَ النَّهَرِ، فَإِذَا نَهَرٌ مُعْتَرِضٌ يَجْرِي كَأَنَّ مَاءَهُ الْمَحْضُ فِي الْبَيَاضِ، فَذَهَبُوا فَوَقَعُوا فِيهِ، ثُمَّ رَجَعُوا وَقَدْ ذَهَبَ ذَلِكَ السُّوءُ عَنْهُمْ، وَصَارُوا فِي أَحْسَنِ صُورَةٍ، قَالَ: قَالاَ: لِي هَذِهِ جَنَّةُ عَدْنٍ، وَهَذَاكَ مَنْزِلُكَ، قَالَ: فَسَمَا بَصَرِي صُعُدًا، فَإِذَا قَصْرٌ مِثْلُ الرَّبَابَةِ الْبَيْضَاءِ، قَالَ: قَالاَ لِي: هَذَاكَ مَنْزِلُكَ، قَالَ: قُلْتُ لَهُمَا: بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمَا، ذَرَانِي أَدْخُلْهُ، قَالَ: قَالاَ لِي: أَمَّا الآنَ فَلاَ، وَأَنْتَ دَاخِلُهُ، قَالَ: فَإِنِّي رَأَيْتُ مُنْذُ اللَّيْلَةِ عَجَبًا، فَمَا هَذَا الَّذِي رَأَيْتُ؟ قَالَ: قَالاَ لِي: أَمَا إِنَّا سَنُخْبِرُكَ. أَمَّا الرَّجُلُ الأَوَّلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُثْلَغُ رَأْسُهُ بِالْحَجَرِ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَأْخُذُ الْقُرْآنَ فَيَرْفُضُهُ، وَيَنَامُ عَنِ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ. وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمِنْخَرُهُ إِلَى قَفَاهُ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ فَيَكْذِبُ الْكَذْبَةَ فَتَبْلُغُ الآفَاقَ. وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ الْعُرَاةُ الَّذِينَ فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ، فَإِنَّهُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي. وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهَرِ، فَيَلْتَقِمُ الْحِجَارَةَ، فَإِنَّهُ آكِلُ الرِّبَا. وَأَمَّا الرَّجُلُ الْكَرِيهُ الْمَرْآةِ الَّذِي عِنْدَ النَّارِ يَحُشُّهَا فَإِنَّهُ مَالِكٌ خَازِنُ جَهَنَّمَ. وَأَمَّا الرَّجُلُ الطَّوِيلُ الَّذِي فِي الرَّوْضَةِ، فَإِنَّهُ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ. وَأَمَّا الْوِلْدَانُ الَّذِينَ حَوْلَهُ، فَكُلُّ مَوْلُودٍ وُلِدَ عَلَى الْفِطْرَةِ. قَالَ: فقَالَ بَعْضُ الْمُسْلِمِينَ: يَا رَسُولَ اللهِ وَأَوْلاَدُ الْمُشْرِكِينَ؟ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَأَوْلاَدُ الْمُشْرِكِينَ. وَأَمَّا الْقَوْمُ الَّذِينَ شَطْرٌ مِنْهُمْ حَسَنٌ، وَشَطْرٌ مِنْهُمْ قَبِيحٌ، فَهُمْ قَوْمٌ خَلَطُوا عَمَلاً صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا، فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُمْ.
Shahih Ibnu Hibban 655: Muhammad bin Mundzir bin Sa’id mengabarkan kepada kami, Isa bin Ahmad menceritakan kepada kami, Nadhr bin Syumail mengabarkan kepada kami, Auf mengabarkan kepada kami, dari Abu Raja' Al Utharidi, dari Samurah bin Jundub Al Fazari, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apakah ada orang yang telah bermimpi?” Maka berceritalah orang yang dikehendaki Allah bercerita tentang mimpinya. Dan sesungguhnya ia pada suatu pagi berkata kepada kami, 'Sesungguhnya tadi malam telah datang kepadaku dua utusan. Keduanya memintaku agar pergi bersama mereka. Kedua utusan itu berkata, ‘Ayo berangkat. ’ Lalu aku berangkat bersama mereka hingga kami bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang berbaring. Tak lama kemudian ada seorang laki-laki yang berdiri di hadapan laki-laki berbaring itu dengan membawa sebuah batu besar. Lalu ia memukulkan batu besar itu ke kepala laki-laki yang sedang berbaring tersebut, hingga kepalanya pecah, sementara batu besar itu terguling ke samping. Lalu laki-laki itu mendekati batu itu dan mengambilnya. Sebelum laki-laki itu kembali ke tempatnya, -aku kira beliau bersabda-, kepala laki-laki yang berbaring yang tadinya pecah kembali seperti semula. Laki-laki yang membawa batu besar itu kembali mendekati laki-laki yang berbaring dan melakukan seperti apa yang dilakukannya pertama kali. Akupun berkata, ‘Maha suci Allah, siapakah orang ini?' Kedua utusan itu hanya berkata kepadaku, ‘Ayo berangkat, ayo berangkat.' Maka akupun berangkat bersama kedua utusan itu. Lalu kami mendatangi seorang laki-laki yang sedang terlentang dan di dekatnya ada seorang laki-laki yang memegang sebilah senjata dari besi yang bagian ujungnya bengkok (seperti arit). Lalu laki-laki yang memegang senjata itu mendekati salah satu sisi wajah laki-laki yang terlentang, lalu ia merobek dari sudut mulut sampai tengkuknya, dari hidung sampai tengkuknya, juga dari matanya sampai tengkuknya. Kemudian laki-laki yang memegang senjata itu berpindah ke sisi wajahnya yang lain dan melakukan seperti apa yang dilakukannya pada sisi wajah pertama. Belum lagi selesai sisi wajah kedua ini, sisi wajah pertama sudah kembali seperti semula. Kemudian laki-laki yang memegang senjata itu melakukan seperti apa yang dilakukannya pertama kali. Aku pun berkata, ‘Maha suci Allah, siapakah orang ini? ?: Kedua utusan itu hanya berkata, ‘Ayo berangkat, ayo berangkat.Maka akupun berangkat bersama kedua utusan itu. Lalu kami mendatangi tempat seperti tungku api‘.”467 Auf berkata, “Aku mengira beliau bersabda, ‘Tiba-tiba di dalamnya terdengar suara gaduh. Kami pun menengok, dan ternyata di dalamnya ada beberapa laki-laki dan perempuan yang telanjang, lalu tiba-tiba muncul api bak sungai yang berkobar dari bawah mereka. Apabila kobaran api itu mengenai mereka, merekapun berteriak-teriak.” Akupun berkata, ‘Siapakah mereka ini? ' Kedua utusan itu hanya berkata kepadaku, ‘Ayo berangkat, ayo berangkat. ’ Maka kami pun berangkat menuju sebuah sungai -aku mengira beliau bersabda, - Airnya- merah seperti darah-. Tiba-tiba di sungai itu ada seorang laki-laki yang sedang berenang. Sementara di tepi sungai ada seorang laki-laki lain yang telah mengumpulkan begitu banyak batu. Apabila laki-laki yang berenang itu berenang sejauh yang ia bisa, ia pun kemudian mendatangi laki-laki yang mengumpulkan batu, lalu ia membuka mulutnya dan laki-laki yang mengumpulkan batu itu memasukkan batu ke dalam mulut tersebut. Aku pun berkata, ‘Siapa mereka ini? “ Kedua utusan itu hanya berkata, ‘Ayo berangkat, ayo berangkat. ’ Maka kami pun berangkat. Lalu kami mendatangi seorang laki-laki yang buruk rupa, lebih buruk dari orang yang buruk rupa yang pernah kamu lihat. Dia berada di sisi api yang berusaha dia nyalakan sambil terus berjalan di sekelilingnya. Aku pun bertanya kepada kedua utusan itu, ‘Siapakah orang ini? ’ Keduanya hanya berkata, ‘Ayo berangkat, ayo berangkat.' Maka kami pun berangkat. Lalu kami mendatangi sebuah kebun yang di dalamnya terdapat semua jenis bunga musim semi. Di tengah-tengah kebun itu ada seorang laki-laki yang sangat tinggi sedang berdiri. Begitu tingginya, sampai-sampai aku hampir tidak bisa melihat kepalanya karena tubuhnya menjulang ke langit. Aku juga melihat di sekitar laki-laki itu ada begitu banyak anak-anak yang rupawan yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Aku pun berkata kepada kedua utusan itu, ‘Siapa mereka itu?' Kedua utusan itu hanya berkata, Ayo berangkat, ayo berangkat. ’ Maka kami pun berangkat dan mendatangi sebuah pohon besar. Tidak pernah kulihat pohon sebesar dan sebagus itu sebelumnya. Kedua utusan itu berkata kepadaku, ‘Panjatlah pohon besar itu.’ Kami memanjatnya, hingga kami sampai di sebuah kota yang bangunan- bangunannya terbuat dari bata emas dan bata perak. Kami mendekati pintu gerbang kota, lalu kami meminta dibukakan. Pintu pun dibukakan untuk kami. Maka kami berkata, ‘Tidak ada dari penduduk kota itu kecuali sebagian tubuh mereka begitu menawan, semenawan yang pernah kamu lihat, namun sebagian lainnya begitu buruk, seburuk yang pernah kamu lihat.” Kedua utusan itu berkata kepada mereka, Pergilah kalian, lalu ceburkanlah diri kalian ke dalam sungai itu.’ Tiba-tiba sungai yang dimaksudkan muncul dan mengalir. Seakan-akan airnya adalah susu murni karena warna airnya begitu putih. Mereka pun segera pergi dan menceburkan diri ke dalam sungai tersebut. Kemudian mereka kembali dan penampilan buruk mereka hilang dari tubuh mereka. Keadaan mereka menjadi sangat menawan. Lalu kedua utusan itu berkata kepadaku, ‘Inilah surga ‘Adn dan di sinilah tempat tinggalmu. ' Lalu kutengadahkan pandanganku ke atas. Ternyata ada sebuah istana seperti awan putih. Kedua utusan itu berkata lagi, ‘Inilah tempat tinggalmu. ’ Aku berkata kepada kedua utusan itu, ‘Semoga Allah memberkati kalian. Biarkan aku memasukinya, Kedua utusan itu berkata kepadaku, “Sekarang, tidak boleh, namun kamu pasti akan memasukinya ‘. ” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi, “Sejak -awal— malam itu, aku melihat beberapa keanehan. Apa arti yang kulihat itu? Kedua utusan itu berkata kepadaku, 'Sesungguhnya kami akan memberitahukannya kepadamu. Laki-laki pertama yang kamu datangi, yang kepalanya dipecahkan dengan batu adalah orang yang mengambil Al Qur'an lalu menolaknya (maksudnya, telah hafal lalu sengaja melupakannya) dan orang yang tidur dari shalat wajib (Sengaja tidak mengerjakannya). Laki-laki yang kamu datangi, yang sudut mulutnya dirobek sampai ke tengkuknya, matanya sampai ke tengkuknya dan hidungnya sampai tengkuknya adalah orang yang keluar dari rumahnya lalu ia berbohong dengan suatu kebohongan, maka kebohongannya sampai ke seluruh penjuru dunia. Laki-laki dan perempuan yang telanjang yang berada di dalam tempat seperti tungku api adalah para pezina laki-laki dan perempuan. Laki-laki yang berenang di sungai, lalu menelan batu adalah orang yang memakan riba. Laki-laki berpenampilan buruk yang berada di sisi api yang berusaha ia nyalakan adalah Malik, penjaga Jahanam. Laki-laki tinggi yang berada di tengah-tengah kebun adalah Ibrahim AS. Sedangkan anak-anak yang berada di sekitarnya adalah anak-anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Sebagian kaum muslimin bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan anak-anak kaum musyrik?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Juga anak-anak kaum musyrik. ” Kaum yang setengah tubuhnya menawan dan setengahnya jelek adalah kaum yang mencampur amal saleh dengan amal buruk, lalu Allah mengampuni mereka ” 468 [3:3]
صحيح ابن حبان ٦٥٦: أَخْبَرَنَا حَامِدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ شُعَيْبٍ الْبَلْخِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ الْمَقَابِرِيُّ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، أَخْبَرَنِي الْعَلاَءُ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللهِ مِنَ الْعُقُوبَةِ، مَا طَمِعَ بِجَنَّتِهِ أَحَدٌ، وَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللهِ مِنَ الرَّحْمَةِ، مَا قَنَطَ مِنْ جَنَّتِهِ أَحَدٌ.
Shahih Ibnu Hibban 656: Hamid bin Muhammad bin Syu’aib Al Balkhi mengabarkan kepada kami, Yahya bin Ayyub Al Maqabiri menceritakan kepada kami, Isma’il bin Ja’far menceritakan kepada kami, Ala' mengabarkan kepadaku, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya orang mukmin tahu apa yang ada di sisi Allah daripada siksaan, niscaya tidak ada seorangpun yang menginginkan surga-Nya (karena ia hanya berkonsentrasi menjauhi siksaan tersebut), dan seandainya orang kafir tahu apa yang ada di sisi Allah daripada rahmat, niscaya tidak ada seorangpun yang putus asa dari surga-Nya.”469 [3: 9]
صحيح ابن حبان ٦٥٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ مَوْلَى ثَقِيفٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ أَبَانَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ، عَنْ فُضَيْلِ بْنِ عِيَاضٍ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْ يُؤَاخِذُنِي اللَّهُ، وَابْنَ مَرْيَمَ، بِمَا جَنَتْ هَاتَانِ يَعْنِي الإِبْهَامَ وَالَّتِي تَلِيهَا، لَعَذَّبَنَا ثُمَّ لَمْ يَظْلِمْنَا شَيْئًا.
Shahih Ibnu Hibban 657: Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim, maula Tsaqif, mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Umar bin Aban menceritakan kepada kami, Husain bin Ali Al Ju’fi menceritakan kepada kami, dari Fudhail bin Iyadh, dari Hisyam, dari Muhammad, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya Allah menyiksaku dan putera Maryam akibat apa yang dilakukan oleh dua ini -yakni ibu jari dan jari berikutnya – niscaya Dia dapat menyiksa kami, kemudian Dia tidak akan menzhalim kami sedikitpun.” 470 [3: 10]
صحيح ابن حبان ٦٥٨: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، أَنَّهُ سَمِعَ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، تَقُولُ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا كَانَ يَوْمُ رِيحٍ، أَوْ غَيْمٍ، عُرِفَ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ وَأَقْبَلَ وَأَدْبَرَ، فَإِذَا مَطَرَتْ، سُرَّ بِهِ وَذَهَبَ ذَلِكَ عَنْهُ، فَسُئِلَ، فقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَكُونَ عَذَابًا سُلِّطَ عَلَى أُمَّتِي.
Shahih Ibnu Hibban 658: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Al Qa’nabi menceritakan kepada kami, ia berkata, Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami, dari Ja’far bin Muhammad, dari Atha' bin Abu Rabah, bahwa ia mendengar Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, berkata, “Apabila angin bertiup atau (angkasa) berawan, terlihatlah di raut wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kegelisahan dan beliau mondar-mandir. Apabila hujan turun, beliau pun bahagia dan hilanglah kegelisahan dari raut wajah beliau. Beliau pernah ditanya —tentang hal ini—, beliau lalu menjawab, ‘Sesungguhnya aku takut itu adalah adzab yang diturunkan kepada umatku'”471 [3:65]
صحيح ابن حبان ٦٥٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ بْنِ إِسْحَاقَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَسْرُوقِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ، عَنْ فُضَيْلِ بْنِ عِيَاضٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْ أَنَّ اللَّهَ يُؤَاخِذُنِي وَعِيسَى بِذُنُوبِنَا، لَعَذَّبَنَا وَلاَ يَظْلِمُنَا شَيْئًا، قَالَ: وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالَّتِي تَلِيهَا.
Shahih Ibnu Hibban 659: Muhammad bin Al Musayyab bin Ishaq mengabarkan kepada kami, ia berkata, Musa bin Abdur-rahman Al Masruqi menceritakan kepada kami, ia berkata, Husain bin Ali Al Ju’fi menceritakan kepada kami, dari Fudhail bin Iyadh, dari Hisyam bin Hassan, dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya Allah hendak menyiksaku dan Isa akibat dosa-dosa kami niscaya Dia dapat menyiksa kami dan tidaklah Dia menzhalim kami sedikitpun.” Lalu beliau mengisyarat kepada jari telunjuk dan jari-jari berikutnya. 472 [3:66]
صحيح ابن حبان ٦٦٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يُنْجِيهِ عَمَلُهُ، وَلَكِنْ سَدِّدُوا وَقَارِبُوا، قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ أَنَا، إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِي بِمَغْفِرَةٍ وَفَضْلٍ.
Shahih Ibnu Hibban 660: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdur-razzaq menceritakan kepada kami, ia berkata, Ma’mar mengabarkan kepada kami, dari Hammam bin Munabbih, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorangpun dari kalian yang diselamatkan oleh amalnya. Akan tetapi bersikap benarlah dan dekatkanlah diri”. Para sahabat bertanya, ‘Tidak juga engkau, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, “Tidak juga aku, kecuali Dia meliputiku dengan ampunan dan karunia'.”473 [3:66]