صحيح ابن حبان ٤٤١: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ أَبِي مُزَرِّدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَمِّي سَعِيدَ بْنَ يَسَارٍ أَبَا الْحُبَابِ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الرَّحِمَ، حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْ خَلْقِهِ، قَامَتِ الرَّحِمُ، فَقَالَتْ: هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِينَ مِنَ الْقَطِيعَةِ؟ قَالَ: نَعَمْ أَلاَ تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ، وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟ قَالَتْ: بَلَى، قَالَ: فَهُوَ لَكِ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَاقْرَؤُوا إِنْ شِئْتُمْ: {فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ، وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ، أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ}.
Shahih Ibnu Hibban 441: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata, Hibban bin Musa menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Mu’awiyah bin Abu Muzarrid mengabarkan kepada kami, ia berkata, aku mendengar pamanku, Sa’id bin Yasar, ayahnya Al Hubab bercerita dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT menciptakan rahim (kasih sayang). Setelah selesai menciptakannya, rahim bangkit dan berkata: “Apakah ini tempatnya orang-orang yang berlindung dari perbuatan memutus silaturrahim?" Allah “Iya. Apakah engkau ridha untuk Aku sambungkan kepada orang yang menyambungkanmu dan Aku memutuskan kepada orang yang memutuskanmu?" Rahim menjawab, “Iya". Allah SWT berfirman: “Maka itu adalah untukmu (hakmu)" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Dan kalian bacalah jika menghendaki ayat: “Mereka Itulah orang- orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. ”, 195 (Qs. Muhammad [47]: 23) [1:2]
صحيح ابن حبان ٤٤٢: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ الْعَبْدِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ الْقُرَظِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الرَّحِمُ شِجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ، مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ، تَقُولُ: يَا رَبِّ، إِنِّي قُطِعْتُ، إِنِّي أُسِيءَ إِلَيَّ، فَيُجِيبُهَا رَبُّهَا: أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ، وَأَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ.
Shahih Ibnu Hibban 442: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Katsir Al Abdi menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu'bah mengabarkan kepada kami, dari Muhammad bin Abdul Jabbar, dari Muhammad bin Ka’ab Al Qurazhiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Rahim terbelit di dahan yang rindang dari Rahman, ia bergantung di Arsy, dan berkata: "Wahai Tuhan, sesungguhnya aku telah diputus, dan diperlakukan buruk. Tuhannya menjawab: Tidakkah engkau ridha Aku memutuskan orang yang memutuskanmu dan menyambungkan orang yang menyambungmu.” 196 [1:2]
صحيح ابن حبان ٤٤٣: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حِبَّانُ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ رَدَّادٍ اللَّيْثِيِّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا الرَّحْمَنُ خَلَقْتُ الرَّحِمَ، وَشَقَقْتُ لَهَا اسْمًا مِنِ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا، وَصَلْتُهُ وَمَنْ قَطَعَهَا، بَتَتُّهُ.
Shahih Ibnu Hibban 443: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata, Hibban menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ma’mar mengabarkan kepada kami, dari Az- Zuhri, dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dari Raddad Al Laitsi, dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Allah Tabaaraka wa Ta’alaa berfirman: “Aku adalah Ar-Rahman. Aku ciptakan rahim dan Aku membentuknya dari nama-Ku. (Rahman). Barangsiapa yang menyambungnya, maka Aku akan menyambungkannya. Dan barangsiapa yang memutusnya, maka Aku akan memutuskan (rahmat-Ku) kepadanya 197 [1:2].
صحيح ابن حبان ٤٤٤: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ، قَالَ: سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ الْقُرَظِيَّ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ الرَّحِمَ شِجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ تَقُولُ: أَيْ رَبِّ، إِنِّي ظُلِمْتُ، إِنِّي أُسِيءَ إِلَيَّ، إِنِّي قُطِعْتُ، قَالَ: فَيُجِيبُهَا رَبُّهَا: أَلاَ تَرْضَيْنَ أَنْ أَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ، وَأَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ.
Shahih Ibnu Hibban 444: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdusshamad mengabarkan kepada kami, ia berkata, Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Abdul Jabbar, ia berkata, Aku mendengar Muhammad bin Ka’ab Al Qurazhi, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya rahim terbelit di dahan yang rindang dari Rahman. Apabila datang hari kiamat, ia akan berkata, “Wahai Tuhan, sesungguhnya aku telah dizhalimi, sesungguhnya aku telah diperlakukan buruk, sesungguhnya aku telah diputus. Maka Tuhannya menjawab: “Tidakkah engkau ridha Aku memutuskan orang yang memutuskanmu dan menyambungkan orang menyambungmu” 198 [1:2]
صحيح ابن حبان ٤٤٥: أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُبَارَكِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ فِطْرٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ عَمْرٍو، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ، وَلَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا انْقَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا.
Shahih Ibnu Hibban 445: An-Nadhru bin Muhammad bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Usman Al ‘Ijli menceritakan kepada kami, ia berkata: Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami, dari Fithr, dari Mujahid, ia berkata, aku mendengar Abdullah bin Amru berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Rahim (Kasih Sayang) itu digantungkan di ‘Arsy. Dan orang yang menyambung tali silaturrahim itu bukan orang yang membalas (jasa kerabatnya), akan tetapi orang yang menyambung tali silaturrahim adalah orang yang apabila hubungan kekerabatannya terputus, maka ia menyambungnya. "199 [1:2]
صحيح ابن حبان ٤٤٦: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ بَشَّارٍ الرَّمَادِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَيُّوبَ بْنِ بَشِيرٍ، عَنْ سَعِيدٍ الأَعْشَى، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ، أَوْ ثَلاَثُ أَخَوَاتٍ، أَوِ ابْنَتَانِ، أَوْ أُخْتَانِ، فَأَحْسَنَ صُحْبَتَهُنَّ، وَاتَّقَى اللَّهَ فِيهِنَّ، دَخَلَ الْجَنَّةَ.
Shahih Ibnu Hibban 446: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ibrahim bin Basyar Ar-Ramadi menceritakan kepada kami, ia berkata, Sufyan menceritakan kepada kami, ia berkata, Suhail bin Abu Shalih menceritakan kepada kami, dari Ayub bin Basyir, dari Sa’id 200 Al A’sya, dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mempunyai tiga anak perempuan, atau tiga saudara perempuan, atau dua anak perempuan, atau dua saudara perempuan, kemudian ia memperbaiki pergaulan dengannya, dan ia memenuhi hak-hak mereka, maka ia akan masuk surga. ” 201 [1:2]
صحيح ابن حبان ٤٤٧: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْمُقَدَّمِيُّ، وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَسَنِ الْعَلاَّفُ، قَالاَ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ عَالَ ابْنَتَيْنِ أَوْ أُخْتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا، أَوْ أُخْتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا، حَتَّى يَبِنَّ، أَوْ يَمُوتَ عَنْهُنَّ، كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَأَشَارَ بِأُصْبَعِهِ الْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِيهَا.وَالْحَدِيثُ عَلَى لَفْظِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَسَنِ الْعَلاَّفِ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ أَرَادَ بِهِ فِي الدُّخُولِ وَالسَّبْقِ، لاَ أَنَّ مَرْتَبَةَ مَنْ عَالَ ابْنَتَيْنِ أَوْ أُخْتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ كَمَرْتَبَةِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سَوَاءٌ.
Shahih Ibnu Hibban 447: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata, Al Muqaddami dan Ibrahim bin Al Hasan Al Allaf menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Hamad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Tsabit, dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menanggung (nafkah) dua orang anak perempuan, atau tiga orang anak perempuan, atau dua orang saudara perempuan, atau tiga orang saudara perempuan, hingga mereka dewasa atau ia meninggal lebih dulu dari mereka, maka aku bersamanya di surga seperti ini —Beliau mengisyaratkan dengan jari tengah dan telunjuknya.— 202 Hadits ini menurut lafazh Ibrahim bin Al Hasan Al Allaf. Abu Hatim berkata: Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, “Maka aku bersamanya di surga seperti ini.” Maksudnya adalah dalam memasuki surga. Bukan berarti tingkatan orang yang menanggung dua orang perempuan atau dua orang saudara perempuan di surga nanti menyamai tingkatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. [1:2]
صحيح ابن حبان ٤٤٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْجُنَيْدِ بِبُسْتَ، حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ مُضَرَ، عَنِ ابْنِ الْهَادِ، أَنَّ زِيَادَ بْنَ أَبِي زِيَادٍ مَوْلَى ابْنِ عَيَّاشٍ، حَدَّثَهُ عَنْ عِرَاكِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: جَاءَتْنِي مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا، فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ، فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً، وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا، فَاسْتَطْعَمَتَاهَا ابْنَتَاهَا، فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِي كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِي حَنَانُهَا، فَذَكَرْتُ الَّذِي صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فقَالَ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا الْجَنَّةَ، وَأَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ.
Shahih Ibnu Hibban 448: Muhammad bin Abdullah bin Al Junaid di Busta mengabarkan kepada kami, Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami, Bakar bin Mudhar menceritakan kepada kami, dari Ibnu Al Had, bahwa Ziyad bin Abu Ziyad maula Ibnu ‘Iyasy menceritakannya dari ‘Irak bin Malik, ia berkata, Aku mendengarnya bercerita pada Umar bin Abdul Aziz, dari Aisyah RA, ia berkata, Seorang perempuan miskin yang membawa dua anak perempuan datang menemuiku (untuk meminta sedekah). Lalu aku memberikan makan berapa tiga buah kurma. Sang ibu kemudian memberikan kepada masing-masing anaknya satu buah kurma. Sisa satu kurma dimakan oleh sang ibu. Namun ketika sang ibu memasukkan kurma pada mulutnya untuk ia makan, tiba-tiba kedua anaknya meminta kurma yang hendak ia makan itu. Maka sang ibu menggigit kurmanya dan dibelah menjadi dua bagian lalu di berikan kepada anaknya. Aku (Aisyah) tercengang melihat belas kasih sang ibu terhadap anaknya itu. Lalu kuceritakan apa yang telah diperbuat oleh sang ibu tadi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkannya masuk ke dalam surga, dan membebaskannya dari api neraka." 203 [1:9]
صحيح ابن حبان ٤٤٩: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ إِسْحَاقَ الأَصْبَهَانِيُّ بِالْكَرْخِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ يَزِيدَ الْقَطَّانُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ شَيْبَانَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ وَاسِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الصَّامِتِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، بِخِصَالٍ مِنَ الْخَيْرِ: أَوْصَانِي: بِأَنْ لاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي، وَأَوْصَانِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ، وَأَوْصَانِي أَنْ أَصِلَ رَحِمِي وَإِنْ أَدْبَرَتْ، وَأَوْصَانِي أَنْ لاَ أَخَافَ فِي اللهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ، وَأَوْصَانِي أَنْ أَقُولَ الْحَقَّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا، وَأَوْصَانِي أَنْ أُكْثِرَ مِنْ قَوْلِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ، فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ.
Shahih Ibnu Hibban 449: Al Hasan bin Ishaq Al Ashbahani di Karkh mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ismail bin Yazid Al Qathan menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Daud menceritakan kepada kami, dari Al Aswad bin Syaiban, dari Muhammad bin Wasi dari Abdullah bin Ash Shamit, dari Abu Dzar, ia berkata, Kekasihku Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatiku dengan perkara-perkara kebaikan, “Beliau mewasiatiku agar (dalam urusan duniawi) jangan memandang kepada orang yang berada di atasku, dan hendaknya memandang kepada orang yang berada di bawahku. Beliau mewasiatiku agar mencintai orang miskin dan mendekati mereka. Beliau mewasiatiku agar menyambung tali silaturrahim jika (silaturrahim itu) telah terputus. Beliau mewasiatiku agar melaksanakan kebenaran di mana saja kami berada tanpa takut cercaan orang. Beliau mewasiatiku agar mengatakan kebenaran sekalipun itu pahit. Dan beliau mewasiatiku agar memperbanyak mengucapkan Laa haula wa laa quwwata illa billaahi. Karena sesungguhnya kalimat itu adalah harta simpanan dari harta-harta simpanan surga.” 204 [1:2]
صحيح ابن حبان ٤٥٠: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ الْعَلاَءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: أَتَى رَجُلٌ، فقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي، وَيُسِيئُونَ إِلَيَّ وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ، وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ، وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ، فقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَئِنْ كَانَ كَمَا تَقُولُ، فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ، وَلاَ يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظُهَيْرٌ، مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ.الْمَلُّ: رَمَادٌ يَكُونُ فِيهِ الشَّطْبَةُ.
Shahih Ibnu Hibban 450: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata, Al Qa’nabi menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al 'Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata, seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Sesungguhnya aku mempunyai kerabat yang selalu aku sambung tali silaturrahimnya, namun mereka memutuskannya” Mereka juga memperlakukan buruk terhadapku, namun aku tetap berbuat baik terhadap mereka Dan mereka juga selalu kasar terhadapku, namun dm tetap bedaku santun terhadap mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika memang kejadiannya seperti yang kamu katakan, maka kamu seakan-akan memberi mereka abu yang panas. Dan pertolongan Allah SWT terus menerus akan bersamamu selama kamu masih tetap melakukannya. ” 205 [1:2]