صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #1971

صحيح ابن حبان ١٩٧١: أَخْبَرَنَا ابْنُ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ‏:‏ كُنَّا جُلُوسًا فِي الْمَسْجِدِ، فَدَخَلَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ، فَصَلَّى صَلاَةً خَفَّفَهَا، فَمَرَّ بِنَا فَقِيلَ لَهُ‏:‏ يَا أَبَا الْيَقْظَانِ، خَفَّفْتَ الصَّلاَةَ، قَالَ‏:‏ أَوَ خَفِيفَةً رَأَيْتُمُوهَا‏؟‏ قُلْنَا‏:‏ نَعَمْ، قَالَ‏:‏ أَمَا إِنِّي قَدْ دَعَوْتُ فِيهَا بِدُعَاءٍ قَدْ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏.‏ ثُمَّ مَضَى، فَأَتْبَعَهُ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ، قَالَ عَطَاءٌ‏:‏ اتَّبَعَهُ أَبِي- وَلَكِنَّهُ كَرِهَ أَنْ يَقُولَ اتَّبَعْتُهُ- فَسَأَلَهُ عَنِ الدُّعَاءِ، ثُمَّ رَجَعَ فَأَخْبَرَهُمْ بِالدُّعَاءِ‏:‏اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَكَلِمَةَ الْعَدْلِ وَالْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لاَ يَبِيدُ، وَقُرَّةَ عَيْنٍ لاَ تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَأَسْأَلُكَ الشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ، فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَلاَ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1971: Ibnu Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad346 bin Abdat menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Atha bin As-Sa'ib, dari ayahnya, dia berkata: Ketika kami sedang duduk di masjid, masuklah Ammar bin Yasir. Dia kemudian mendirikan shalat dengan waktu yang singkat Dia lalu melewati kami, maka dia ditanya, “Wahai Abu Al Yaqzhan, kamu shalat dengan waktu yang singkat (sebentar)?” Dia balik bertanya, “Apakah menurut kalian shalatku sebentar?” Kami menjawab, “Ya.” Dia berkata, “Sesungguhnya dalam shalat tadi aku telah membaca doa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Setelah selesai, seorang laki-laki dari kaum tersebut mengikutinya. Atha berkata, “Ayahku lalu mengikutinya —tapi dia tidak suka mengatakan “aku mengikutinya”— dan menanyakan kepadanya tentang doa tersebut. Dia lalu kembali dan mengabarkan kepada mereka tentang doanya, “Allaahumma bi'ilmikal ghaiba wa qudratika alal khalqi, ahyinii ma alimtal hayata khairan lii, wa tawaffanii idzaa kanatil wafatu khairan lii. Allaahumma inni as'aluka khasy-yataka fil ghaibi wasy-syahaadati wa kalimatal adli wal haqqi fil ghadhabi war- ridhaa, wa as'alukal qashda fil faqri walghina, wa as'aluka na’iiman laa yabiidu wa qurrata ainin la tanqathi'u, wa as'alukar ridha ba’dal qadhaa'i wa as'aluka bardal aisyi ba’dal mauti, wa as'aluka ladzdzatan nazhari ilaa wajhika, wa as 'alukasy syauqa ilaa liqaa 'ika fi ghairi dharraa'a mudhirratin wa laa fitnatin mudhillatin, allaahumma zayyinna biziinatil imani waj’alnaa hudaatan muhtadiin’.” (Ya Allah, dengan ilmu-Mu yang gaib dan kekuasaan- Mu atas seluruh makhluk, perpanjanglah umur hidupku bila Engkau mengetahui bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik bagiku, dan matikanlah aku bila kematian itu lebih baik bagiku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar aku selalu takut kepada- Mu dalam keadaan sembunyi [sepi] atau ramai. Aku memohon kepada-Mu agar dapat berpegang dengan kalimat hak (kebenaran) ketika marah atau ridha dengan sesuatu. Aku memohon kepada-Mu agar aku bisa selalu sederhana, baik ketika miskin maupun kaya. Aku memohon kepada-Mu agar aku diberi nikmat yang tidak akan habis dan penyejuk mata yang tidak akan terputus. Aku memohon kepada- Mu agar aku dapat ridha dengan segala qadha-Mu. Aku mohon kepada-Mu [agar diberi] kehidupan yang menyenangkan setelah mati, dan Aku memohon kepada-Mu kenikmatan menatap wajah-Mu [di surga]. Aku memohon kepada-Mu [agar] rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan keimanan dan jadikanlah kami sebagai penunjuk jalan (lurus) yang memperoleh bimbingan dari-Mu)347 [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #1972

صحيح ابن حبان ١٩٧٢: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ، وَأَبُو سَلَمَةَ، أَنَّهُمَا سَمِعَا أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ‏:‏ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ حِينَ يَفْرُغُ مِنْ صَلاَةِ الْفَجْرِ مِنَ الْقِرَاءَةِ وَيُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ رَأْسَهُ‏:‏ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ‏:‏ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ، وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ، وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ، اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ، وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ كَسِنِي يُوسُفَ، اللَّهُمَّ الْعَنْ لِحْيَانَ، وَرِعْلاً، وَذَكْوَانَ، وَعُصَيَّةً عَصَتِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ثُمَّ بَلَغَنَا أَنَّهُ تَرَكَ ذَلِكَ لَمَّا نَزَلَتْ‏:‏ ‏{‏لَيْسَ لَكَ مِنَ الأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ‏}‏‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1972: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Yunus mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab, dia berkata: Sa’id bin Al Musayyab dan Abu Salamah mengabarkan kepadaku, bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah berdoa pada shalat Subuh setelah selesai membaca (Al Faatihah), lalu takbir untuk ruku dan mengangkat kepala (seraya mengucapkan), “Sami'allaahu liman hamidah”. Beliau berdoa dalam posisi berdiri, “Ya Allah, selamatkanlah Al Walid bin Al Walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abi Rabi'ah, dan orang-orang beriman yang lemah. Ya Allah, perberatlah siksaan-Mu terhadap Mudhar, dan timpahkanlah kekeringan pada mereka seperti kekeringan yang pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf AS. Ya Allah, laknatlah Lihyan, Ri’l, Dzakwan, dan Ushayyah, yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.Kemudian kami mendapat khabar bahwa beliau meninggalkannya setelah turun ayat, “itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengadzabnya, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang zhalim.”(QS. Aali ‘Imraan [3]: 128) 348 [5:10]

Shahih Ibnu Hibban #1973

صحيح ابن حبان ١٩٧٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ مُكْرَمٍ الْبَزَّارُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، وَيَحْيَى الْقَطَّانُ، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ، عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ‏:‏ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا بَعْدَ الرُّكُوعِ يَدْعُو عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ، رِعْلٍ، وَذَكْوَانَ، وَقَالَ‏:‏ عُصَيَّةٌ عَصَتِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ‏.‏أَبُو مِجْلَزٍ اسْمُهُ لاَحِقُ بْنُ حُمَيْدٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1973: Muhammad bin Al Husain bin Mukram Al Bazzar mengabarkan kepada kami, dia berkata: Amr bin Ali meneceritakan kepada kami, dia berkata Yazid bin Zurai dan Yahya Al Qaththan menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Suaiman At-Taimi menceritakan kepada kami dari Abu Mijlaz, dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah pernah melakukan qunut selama satu bulan setelah ruku untuk mendoakan kebinasaan bagi sebagian bangsa Arab, Ri’l, dan Dzakwan. Beliau bersabda, “Ushayyah telah mendurhakai Allah dan Rasul-Nya.” 349 Abu Mijlaz namanya adalah Lahiq bin Humaid. [4:1]

Shahih Ibnu Hibban #1974

صحيح ابن حبان ١٩٧٤: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا كَامِلُ بْنُ طَلْحَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ، عَنْ أَبِي الْعَلاَءِ، عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي صَلاَتِهِ‏:‏ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الأَمْرِ، وَعَزِيمَةَ الرُّشْدِ، وَشُكْرَ نِعْمَتِكَ، وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا، وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1974: Abu Ya'la mengabarkan kepada kami, dia berkata: Kamil bin Thalhah menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Sa'id Al Jurairi, dari Abu Al Ala, dari Syaddad bin Aus, bahwa Rasulullah berdoa dalam shalatnya, “Allaahumma innii as'alukat tsabata fil amri wa azimatar rusydi wa syukra ni'matika wa husna ibadatika, wa as’aluka qalban saliiman, wa as'aluka min khairi ma ta'lam, wa a’udzu bika min syarri ma ta'lam, wa astaghfiruka li ma ta'lam." (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar diberi ketetapan hati dalam menjalankan perintah [ajaran agama] dan keteguhan hati dalam melaksanakan petunjuk, mensyukuri nikmat-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu. Aku memohon kepada kepada-Mu [agar diberi] hati yang lapang. Aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang Engkau ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang Engkau ketahui. Aku memohon ampunan kepada-Mu atas dosa-dosa yang Engkau ketahui). 350 [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #1975

صحيح ابن حبان ١٩٧٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْمَرْوَزِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ صُهَيْبٍ، قَالَ‏:‏ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَمَسَ شَيْئًا لاَ نَفْهَمُهُ، فَقَالَ‏:‏ أَفَطِنْتُمْ لِي‏؟‏ قُلْنَا‏:‏ نَعَمْ، قَالَ‏:‏ إِنِّي ذَكَرْتُ نَبِيًّا مِنَ الأَنْبِيَاءِ أُعْطِيَ جُنُودًا مِنْ قَوْمِهِ فَقَالَ‏:‏ مَنْ يَقُومُ لِهَؤُلاَءِ‏؟‏ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ‏:‏ أَنِ اخْتَرْ لِقَوْمِكَ إِحْدَى ثَلاَثٍ‏:‏ إِمَّا أَنْ أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ، أَوِ الْجُوعَ، أَوِ الْمَوْتَ، فَاسْتَشَارَ قَوْمَهُ فِي ذَلِكَ، فَقَالُوا‏:‏ أَنْتَ نَبِيُّ اللهِ نَكِلُ ذَلِكَ إِلَيْكَ خِرْ لَنَا، فَقَامَ إِلَى صَلاَتِهِ- وَكَانُوا إِذَا فَزِعُوا فَزِعُوا إِلَى الصَّلاَةِ- فَصَلَّى مَا شَاءَ اللَّهُ، فَقَالَ‏:‏ أَيْ رَبِّ أَمَّا عَدُوُّهُمْ مِنْ غَيْرِهِمْ وَالْجُوعُ فَلاَ، وَلَكِنِ الْمَوْتُ، فَسُلِّطَ عَلَيْهِمُ الْمَوْتَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، فَمَاتَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا، فَهَمْسِي الَّذِي تَرَوْنَ أَنْ أَقُولَ‏:‏ اللَّهُمَّ بِكَ أُقَاتِلُ، وَبِكَ أُصَاوِلُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ مَاتَ صُهَيْبٌ سَنَةَ ثَمَانٍ وَثَلاَثِينَ فِي رَجَبٍ فِي خِلاَفَةِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَوُلِدَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي لَيْلَى لِسَنَتَيْنِ مَضَتَا مِنْ خِلاَفَةِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1975: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim Al Marwazi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Al Mughirah menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Shuhaib, dia beikata: Rasulullah membisikkan sesuatu yang tidak kami pahami. Beliau lalu bertanya, “Apakah kalian memahamiku?” Kami menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku teringat dengan seorang nabi yang diberi bala tentara dari kaumnya. Nabi tersebut lalu bertanya (dengan keangkuhannya karena merasa jumlah umatnya telah sangat banyak-ed) kepada Allah, 'Siapakah yang mampu mengalahkan mereka?' Allah kemudian memberikan -wahyu kepadanya (guna menegurnya atas keangkuhannya-ed), 'Pilihlah tiga hal untuk umatmu; mereka dikuasai musuh, diberi kelaparan, atau ditimpa kematian'. Dia lalu meminta pendapat kaumnya dalam masalah ini. Mereka berkata, 'Engkau adalah nabi Allah, kami serahkan sepenuhnya kepadamu, berilah pilihan untuk kami'. Dia lalu menunaikan shalat —mereka biasa menunaikan shalat bila sedang takut atau gelisah—. Setelah itu dia berkata, 'Wahai Tuhan, janganlah mereka dikuasai musuh atau ditimpa kelaparan, tapi kematian saja yang ditimpakan pada mereka'. Allah pun menimpakan kematian kepada mereka selama tiga hari, sehingga terjadilah kematian massal sebanyak 70.000 jiwa. Adapun bisikan yang kalian lihat aku mengucapkannya adalah, 'Ya Allah, karena-Mu aku berperang dan karena-Mu aku menyerang, tidak ada daya serta kekuatan kecuali dengan (pertolongan)Allah'"352 [3:5] Abu Hatim berkata, “Shuhaib wafat pada bulan Rajab tahun 38 H., pada masa pemerintahan Ali RA. Sedangkan Abdurrahman bin Abi Laila lahir pada masa pemerintahan Umar RA, yaitu dua tahun setelah masa pemerintahannya berjalan."

Shahih Ibnu Hibban #1976

صحيح ابن حبان ١٩٧٦: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ أَبِي الْخَيْرِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلاَتِي، قَالَ‏:‏ قُلِ‏:‏ اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي، مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1976: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Al Walid Ath-Thayalisi menceritakan kepada kami, dia berkata: Laits bin Sa’d menceritakan kepada kami dari Yazid bin Abi Habib, dari Abu Al Khair, dari Abdullah bin Amr, dari Abu Bakar Ash- Shiddiq RA, bahwa dia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Ajarkanlah aku doa yang bisa kubaca dalam shalatku." Nabi bersabda, “Bacalah, ‘Allahumma inni zhalumtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfiratan min indika, warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim’” (Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diriku, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah dosa-dosaku dan berilah rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). 353 [1:104]

Shahih Ibnu Hibban #1977

صحيح ابن حبان ١٩٧٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَمِّهِ الْمَاجِشُونِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيٍّ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِ، قَالَ‏:‏ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا سَجَدَ قَالَ‏:‏ اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ فَأَحْسَنَ صُوَرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1977: Abdullah bin Muhammad mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Hasyim bin Al Qasim mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdul Aziz bin Abdullah bin Abi Salamah menceritakan kepada kami dari pamannya, 354 Al Majisyun, dari Al A’raj, dari Ubaidillah355 bin Abi Rafi, dari Ali RA, dia berkata, “Rasulullah saat sujud membaca, 'Allahumma laka sajdtu wa bika aamantu wa laka aslamtu. Sajada wajhiya lilladzii khalaqahu wa shawwaraku fa ahsana shuwarahu wa syaqqa sam'ahu wa basharahu, fa tabaarakallaahu ahsanul khaaliqiin’.” (Ya Allah, untuk-Mu-lah aku sujud, kepada-Mu-lah aku beriman, dan kepada-Mu-lah aku menyerahkan diri. Wajahku sujud kepada Tuhan yang menciptakannya, yang membentuk rupanya dengan baik, serta yang memberikan pendengaran dan penglihatan. Maha Suci Allah, sebaik-baik pencipta). 356 [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #1978

صحيح ابن حبان ١٩٧٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْذِرِ بْنِ سَعِيدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ ابْنِ جَرِيحٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْفَضْلِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، قَالَ‏:‏ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ فِي الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ، قَالَ‏:‏ اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، أَنْتَ رَبِّي، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1978: Muhammad bin Al Mundzir bin Sa'id mengabarkan kepada kami, dia berkata: Yusuf bin Sa'id bin Musallam357 menceritakan kepada kami, dia berkata: Hajjaj bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dia berkata: Musa bin Uqbah mengabarkan kepadaku dari Abdullah bin Al Fadhl, dari Abdurrahman Al A’raj, dari Ubaidillah bin Abi Rafi, dari Ali bin Abi Thalib, dia berkata, “Nabi apabila sujud dalam shalat fardhu membaca, 'Allaahumma laka sajadtu wa bika aamantu wa laka aslamtu, anta rabbi, sejada wajhiya lilladzi khalaqahu wa syaqqa sam'ahu wa basharahu, Tabaarakallaahu ahsanul khaaliqiin'." (Ya Allah, untuk-Mu-lah aku sujud, kepada-Mu-lah aku beriman, dan kepadaMu-lah aku menyerahkan diri. Engkau adalah Tuhanku. Wajahku sujud kepada Tuhan yang menciptakannya serta yang memberikan pendengaran dan penglihatan. Maha Suci Allah, sebaik- baik pencipta). 358 [5:12]

Shahih Ibnu Hibban #1979

صحيح ابن حبان ١٩٧٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلاَنِيِّ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ‏:‏ قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ‏:‏ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ ثُمَّ قَالَ‏:‏ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللهِ- ثَلاَثًا- ثُمَّ بَسَطَ يَدَهُ كَأَنَّهُ يَتَنَاوَلُ شَيْئًا، فَلَمَّا فَرَغَ مِنَ الصَّلاَةِ قَالَ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ قَدْ سَمِعْنَاكَ تَقُولُ فِي صَلاَتِكَ شَيْئًا لَمْ نَسْمَعْكَ تَقُولُ مِثْلَ ذَلِكَ، وَرَأَيْنَاكَ بَسَطْتَ يَدَكَ، قَالَ‏:‏ إِنَّ عَدُوَّ اللهِ إِبْلِيسَ جَاءَ بِشِهَابٍ مِنْ نَارٍ لِيَجْعَلَهُ فِي وَجْهِي، فَقُلْتُ‏:‏ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ، فَلَمْ يَسْتَأْخِرْ، ثُمَّ قُلْتُ ذَلِكَ، فَلَمْ يَسْتَأْخِرْ، ثُمَّ قُلْتُ، فَلَمْ يَسْتَأْخِرْ، فَأَرَدْتُ أَنْ أَخْنُقَهُ، فَلَوْلاَ دَعْوَةُ أَخِي سُلَيْمَانَ لَأَصْبَحَ مُوثَقًا يَلْعَبُ بِهِ صِبْيَانُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1979: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Muawiyah bin Shalih menceritakan kepadaku dari Rabi'ah bin Yazid, dari Abu Idris Al Khaulani, dari Abu Ad-Darda, dia berkata, “Rasulullah berdiri dalam shalat. Lalu aku mendengar beliau mengucapkan, 'Aku berlindung kepada Allah darimu’,” Beliau lalu mengucapkan, “Aku mengutukmu dengan kutukan Allah” —sebanyak tiga kali—. Kemudian beliau membentangkan tangannya seakan-akan meraih sesuatu. Setelah shalat selesai, dia berkata, “Wahai Rasulullah, ketika dalam shalat tadi kami mendengar engkau mengucapkan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya, dan kami melihat engkau membentangkan tangan." Nabi lalu bersabda, “Sesungguhnya musuh Allah adalah iblis, dia datang dengan membawa obor api untuk didekatkan ke wajahku, maka aku berdoa, Aku berlindung kepada Allah darimu'. Akan tetapi rupanya dia tidak kapok, maka kuucapkan lagi doa tersebut. Namun dia tetap tidak kapok, maka kuucapkan lagi doa tersebut. Dia tetap saja tidak kapok maka aku hendak mencekiknya. Kalau saja bukan karena doa saudaraku, Sulaiman AS, pastilah pada pagi harinya dia akan diikat dan dijadikan mainan anak-anak Madinah.” 359 [3:65]

Shahih Ibnu Hibban #1980

صحيح ابن حبان ١٩٨٠: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ زُهَيْرٍ الْحَافِظُ، بِتُسْتَرَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْحَارِثِيُّ أَبُو الرَّبِيعِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ سُفْيَانَ، وَشُعْبَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ‏:‏ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَنَتَ فِي الْفَجْرِ وَالْمَغْرِبِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1980: Ahmad bin Yahya bin Zuhair AI Hafizh mengabarkan kepada kami di Tustar, dia berkata: Ubaidillah bin Muhammad Al Haritsi Abu Ar-Rabi menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami dari Sufyan dan Syuhah, dari Amr bin Murrah, dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Al Barra bin Azib, bahwa Nabi melakukan qunut pada shalat fajar dan Maghrib. 360 [5:16]