صحيح ابن حبان ١٨٩١: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، عَنْ مُلاَزِمِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بَدْرٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ شَيْبَانَ الْحَنَفِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، وَكَانَ أَحَدَ الْوَفْدِ السِّتَّةِ، قَالَ: قَدِمْنَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَصَلَّيْنَا مَعَهُ، فَلَمَحَ بِمُؤَخَّرِ عَيْنَيْهِ رَجُلاً لاَ يُقِرُّ صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ، فَقَالَ: إِنَّهُ لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يُقِمْ صُلْبَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1891: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, dia berkata: Musaddad bin Musarhad menceritakan kepada kami dari Mulazim bin Amru, dari Abdullah bin Badr, dari Abdurrahman bin Ali bin Syaiban Al Hanafi, dari ayahnya, salah seorang duta dari yang enam orang, dia berkata: Kami datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu shalat bersamanya. Beliau memberi isyarat dengan ujung matanya kepada seorang laki-laki yang tidak meluruskan punggungnya dalam ruku dan sujud. Beliau bersabda, “Tidak shalatnya orang yang tidak meluruskan punggungnya.”257 [2:86]
صحيح ابن حبان ١٨٩٢: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، وَأَبُو مُعَاوِيَةَ، قَالاَ: حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تُجْزِئُ صَلاَةٌ لاَ يُقِيمُ الرَّجُلُ فِيهَا صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ.
Shahih Ibnu Hibban 1892: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, Waki dan Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Al A’masy menceritakan kepada kami dari Umarah bin Umair, dari Abu Ma’mar, dari Abu Mas’ud, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Tidak sah shalatnya orang yang tidak meluruskan tulang belakangnya (punggungnya) saat ruku dan sujud.”258 [5:10]
صحيح ابن حبان ١٨٩٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ يُوسُفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ شُعْبَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ سُلَيْمَانَ، قَالَ: سَمِعْتُ عُمَارَةَ بْنَ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تُجْزِئُ صَلاَةٌ لأَحَدٍ لاَ يُقِيمُ صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ.
Shahih Ibnu Hibban 1893: Muhammad bin Umar bin Yusuf mengabarkan kepada kami, dia berkata: Bisyr bin Khalid menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami dari Syu’bah, dia berkata: Aku mendengar Sulaiman berkata: Aku mendengar Umarah bin Umair (menceritakan) dari Abu Ma’mar, dari Abu Mas’ud, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Tidak sah shalatnya orang yang tidak meluruskan tulang belakangnya dalam ruku dan sujud.” 259[2:92]
صحيح ابن حبان ١٨٩٤: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ، قَالَ: رَأَى حُذَيْفَةُ رَجُلاً عِنْدَ أَبْوَابِ كِنْدَةَ يَنْقُرُ، فَقَالَ: مُذْ كَمْ صَلَّيْتَ هَذِهِ الصَّلاَةَ؟ قَالَ: مُنْذُ أَرْبَعِينَ سَنَةً؟ قَالَ: لَوْ مُتَّ، مُتَّ عَلَى غَيْرِ الْفِطْرَةِ الَّتِي فُطِرَ عَلَيْهَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِنَّ الرَّجُلَ لَيُخَفِّفُ وَيُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ.
Shahih Ibnu Hibban 1894: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Amru bin Ali menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Mahdi menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Zaid bin Wahb, dia berkata: Hudzaifah melihat seorang laki-laki di pintu-pintu Kindah sedang sujud dengan sangat cepat, maka dia bertanya, “Sudah berapa lama kamu shalat seperti ini?” Laki-laki itu menjawab, “Empat puluh tahun.” Dia berkata, “Seandainya kamu mati, maka kamu akan mati260 tidak sesuai fitrah yang telah Muhammad contohkan menurut fitrah tersebut. Sesungguhnya orang yang shalat harus meringankan dan menyempurnakan ruku serta sujudnya.” 261 [2:92]
صحيح ابن حبان ١٨٩٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ حُنَيْنٍ، أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ، يَقُولُ: نَهَانِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ رَاكِعًا وَسَاجِدًا.
Shahih Ibnu Hibban 1895: Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Yunus mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dia berkata: Ibrahim bin Abdullah bin Hunain menceritakan kepadaku, ayahnya menceritakan kepadanya, bahwa dia mendengar Ali bin Abi Thalib RA berkata, “Rasulullah melarangku membaca (Al Qur‘an) ketika ruku dan sujud.” 262 [2:19]
صحيح ابن حبان ١٨٩٦: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، مَوْلَى ثَقِيفٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ سُحَيْمٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَعْبَدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَشَفَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السِّتَارَةَ، وَالنَّاسُ صُفُوفٌ خَلْفَ أَبِي بَكْرٍ، فَقَالَ: أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ مِنْ مُبَشِّرَاتِ النُّبُوَّةِ إِلاَّ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ، يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ رَاكِعًا وَسَاجِدًا، أَمَّا الرُّكُوعُ، فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ، وَأَمَّا السُّجُودُ، فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابُ لَكُمْ.
Shahih Ibnu Hibban 1896: Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim —maula Tsaqif— mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Sulaiman bin Suhaim, dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma’bad, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah membuka tabir ketika orang-orang sedang berbaris di belakang Abu Bakar. Beliau lalu bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada yang tersisa dari berita gembira kenabian kecuali mimpi baik yang dialami seorang muslim atau yang diperlihatkan kepadanya.” Beliau lalu bersabda, “Ketahuilah, aku dilarang membaca (Al Qur’an) ketika sedang ruku dan sujud. Adapun ketika ruku, agungkanlah Tuhan di dalamnya, dan ketika sujud, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena besar harapan doa kalian akan dikabulkan”263 [2:75]
صحيح ابن حبان ١٨٩٧: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ، وَأَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ، عَنِ الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ أَحْنَفَ، عَنْ صِلَةَ بْنَ زُفَرَ، عَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا رَكَعَ جَعَلَ يَقُولُ: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ، ثُمَّ سَجَدَ فَقَالَ: سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى.
Shahih Ibnu Hibban 1897: Al Husain bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Bakar bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Numair dan Abu Muawiyah menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Sa’d bin Ubaidah, dari Al Mustaurid bin Ahnaf, dari Shilah bin Zufar, dari Hudzaifah, dia berkata: Aku shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika ruku, beliau mengucapkan, “Subhaana rabbiyal azhiim.” (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung). Beliau lalu sujud dengan mengucapkan, “Subhana rabbiyal a'laa." (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi). 264 [5:12]
صحيح ابن حبان ١٨٩٨: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ أَيُّوبَ الْغَافِقِيُّ، عَنْ عَمِّهِ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ: {فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ}، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اجْعَلُوهَا فِي رُكُوعِكُمْ، فَلَمَّا نَزَلَ {سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى}، قَالَ: اجْعَلُوهَا فِي سُجُودِكُمْ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: عَمُّ مُوسَى بْنِ أَيُّوبَ اسْمُهُ: إِيَاسُ بْنُ عَامِرٍ مِنْ ثِقَاتِ الْمِصْرِيِّينَ.
Shahih Ibnu Hibban 1898: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Hibban bin Musa menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdullah menceritakan kepada kami, dia berkata: Musa bin Ayyub Al Ghafiqi mengabarkan kepada kami dari pamannya, dari Uqbah bin Amir, dia berkata, “Ketika turun ayat, ‘Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar’ [Rasulullah bersabda, ‘Bacalah dia dalam ruku kalian’. Lalu ketika turun ayat, ‘Sucikunlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi’ (Al A’laa)], beliau bersabda, ‘Bacalah dia dalam sujud kalian’.”265 [1:104]
صحيح ابن حبان ١٨٩٩: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ الشِّخِّيرِ، أَنَّ عَائِشَةَ، أَنْبَأَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ، وَفِي سُجُودِهِ: سُبُّوحٌ، قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ.
Shahih Ibnu Hibban 1899: Imran bin Musa bin Mujasyi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Utsman bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Bisyr menceritakan kepada kami, dia berkata: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhkhir, bahwa Aisyah memberitahukan kepadanya, “Rasulullah membaca dalam ruku dan sujudnya, ‘Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh” (Engkau Tuhan Yang Maha Suci [dari kekurangan dan hal yang tidak layak bagi kebesaran-Mu], Tuhan para malaikat dan Jibril). 266 [5:12]
صحيح ابن حبان ١٩٠٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ سُحَيْمٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَعْبَدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَشَفَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السِّتَارَةَ، وَالنَّاسُ صُفُوفٌ خَلْفَ أَبِي بَكْرٍ، فَقَالَ: أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ مِنْ مُبَشِّرَاتِ النُّبُوَّةِ إِلاَّ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ رَاكِعًا، أَوْ سَاجِدًا، أَمَّا الرُّكُوعُ، فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ، وَأَمَّا السُّجُودُ، فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ.
Shahih Ibnu Hibban 1900: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Sulaiman bin Suhaim, dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma’bad, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka tabir ketika orang-orang sedang berbaris di belakang Abu Bakar, lalu bersabda, “Wahai kalian semua, sesungguhnya tidak ada yang tersisa dari berita gembira kenabian kecuali mimpi baik yang dialami seorang muslim atau yang diperlihatkan kepadanya.” Beliau lalu bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya aku dilarang membaca (Al Qur'an) ketika sedang ruku' dan sujud. Adapun ketika ruku', agungkanlah Tuhan di dalamnya. Sedangkan ketika sujud, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa kalian akan dikabulkan.” 267 [1:104]