صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #1871

صحيح ابن حبان ١٨٧١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ زُهَيْرٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي عَبَّاسُ بْنُ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيُّ، قَالَ‏:‏اجْتَمَعَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ، وَأَبُو أُسَيْدٍ السَّاعِدِيُّ، وَسَهْلُ بْنُ سَعْدٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ، فَذَكَرُوا صَلاَةَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ‏:‏ أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِصَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فَكَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ، ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ، ثُمَّ رَكَعَ، فَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ كَالْقَابِضِ عَلَيْهِمَا فَوَتَرَ يَدَيْهِ فَنَحَّاهُمَا عَنْ جَنْبَيْهِ، وَلَمْ يُصَوِّبْ رَأْسَهُ وَلَمْ يُقَنِّعْهُ، ثُمَّ قَامَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ فَاسْتَوَى حَتَّى رَجَعَ كُلُّ عُضْوٍ إِلَى مَوْضِعِهِ، ثُمَّ سَجَدَ أَمْكَنَ أَنْفَهُ وَجَبْهَتَهُ، وَنَحَّى يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ، وَوَضَعَ كَفَّيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ حَتَّى رَجَعَ كُلُّ عُضْوٍ فِي مَوْضِعِهِ حَتَّى فَرَغَ، ثُمَّ جَلَسَ فَافْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَأَقْبَلَ بِصَدْرِ الْيُمْنَى عَلَى قِبْلَتِهِ، وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُمْنَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُمْنَى، وَكَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى، وَأَشَارَ بِأُصْبُعِهِ السَّبَّابَةِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1871: Ahmad bin Yahya bin Zuhair mengabarkan kami, dia berkala: Muhammad bin Basysyar menceritakan kami, dia berkata: Abu Amir Al Aqadi menceritakan kepada kami, dia berkata: Fulaih bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dia berkata: Abbas bin Sahl 227 bin Sa’d As-Sa’idi menceritakan kepadaku, dia berkata: Abu Humaid As-Sa’idi, Abu Usaid As-Sa’idi, Sahi bin Sa’d, dan Muhammad bin Maslamah berkumpul. Mereka membahas tentang shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Humaid berkata, “Aku adalah orang yang paling mengetahui shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau berdiri untuk shalat, lalu takbir dengan mengangkat kedua tangan. Ketika akan ruku beliau takbir, lalu ruku dengan meletakkan kedua tangan pada kedua lutut, seperti menggenggamnya. Beliau menekankan kedua tangan dan merenggangkannya dari kedua rusuk tanpa menundukkan kepala dan tidak pula mengangkatnya. Kemudian beliau berdiri seraya mengangkat kedua tangan dan tegak, hingga setiap tulang kembali ke tempatnya. Kemudian beliau sujud dengan menekankan hidung dan dahi seraya merenggangkan kedua tangan dari kedua rusuk. Beliau meletakkan kedua telapak tangan sejajar df«gan kedua bahu. Lalu beliau mengangkat kepala hingga setiap tulang kembali ke tempatnya sampai selesai. Kemudian beliau duduk di atas kaki kiri yang dibentangkan, lalu menghadapkan pangkal kaki kanan ke kiblat. Beliau meletakkan telapak tangan kanan di atas lutut kanan dan telapak tangan kiri di atas lutut kiri, kemudian menunjuk dengan jari telunjuk.” 228 [5:2]

Shahih Ibnu Hibban #1872

صحيح ابن حبان ١٨٧٢: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَلَيْهِ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ، قَالَ‏:‏ أَتَيْنَا رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ، فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً فَظَنَّ أَنَّا قَدِ اشْتَقْنَا أَهْلِينَا، سَأَلْنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا مِنْ أَهْلِينَا، فَأَخْبَرْنَاهُ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا، فَقَالَ‏:‏ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ، فَعَلِّمُوهُمْ، وَمُرُوهُمْ، وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ، فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ، وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1872: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Musaddad bin Musarhad menceritakan kepada kami dari Ismail bin Ulayyah, dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Malik bin Al Huwairits, dia berkata: Kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat kami masih muda, tidak beda jauh antara satu dengan yang lain. Lalu kami tinggal bersamanya selama dua puluh malam. Sampai akhirnya beliau menduga kami telah merindukan keluarga kami. Beliau menanyakan kepada kami tentang keluarga kami yang ditinggalkan. Kami pun memberitahukannya. —Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang dan lembut—. Beliau bersabda, “Kembalilah kepada keluarga kalian, lalu ajarkan kepada mereka dan perintahkanlah mereka. Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat. Bila (waktu) shalat telah tiba, hendaklah salah seorang di antara kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi imam adalah orang yang paling tua di antara kalian." 229 [5:4]

Shahih Ibnu Hibban #1873

صحيح ابن حبان ١٨٧٣: أَخْبَرَنَا شَبَّابُ بْنُ صَالِحٍ، بِوَاسِطٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ، عَنْ خَالِدٍ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ‏:‏ أَنَّهُ رَأَى مَالِكَ بْنَ الْحُوَيْرِثِ‏:‏ إِذَا صَلَّى كَبَّرَ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، رَفَعَ يَدَيْهِ، وَحَدَّثَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ هَكَذَا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1873: Syabab bin Shalih mengabarkan kepada kami di Wasith, dia berkata: Wahb bin Baqiyyah menceritakan kepada kami, dia berkata: Khalid mengabarkan kepada kami dari Khalid, dari Abu Qilabah, bahwa dia melihat Malik bin Al Huwairits apabila shalat membaca takbir lalu mengangkat kedua tangan. Bila dia hendak ruku, dia mengangkat kedua tangan, dan bila bangun dari ruku dia mengangkat kedua tangan. Dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal itu.” 230 [5:4]

Shahih Ibnu Hibban #1874

صحيح ابن حبان ١٨٧٤: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنِ الأَسْوَدِ، قَالَ‏:‏ دَخَلْتُ أَنَا وَعَلْقَمَةُ عَلَى ابْنِ مَسْعُودٍ، فَقَالَ لَنَا‏:‏ أَصَلَّى هَؤُلاَءِ‏؟‏ فَقُلْنَا‏:‏ لاَ، قَالَ‏:‏ فَقُومُوا فَصَلُّوا، فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ خَلْفَهُ، فَجَعَلَ أَحَدَنَا عَنْ يَمِينِهِ، وَالآخَرَ عَنْ شِمَالِهِ، فَصَلَّى بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ، فَجَعَلَ إِذَا رَكَعَ شَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ فِي الصَّلاَةِ، فَجَعَلَهَا بَيْنَ رُكْبَتَيْهِ، فَلَمَّا صَلَّى، قَالَ‏:‏ هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي، وَقَالَ‏:‏ يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّهَا سَتَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُمِيتُونَ الصَّلاَةَ يَخْنُقُونَهَا إِلَى شَرَقِ الْمَوْتَى، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ، فَلْيُصَلِّ الصَّلاَةَ لِوَقْتِهَا، وَلْيَجْعَلْ صَلاَتَهُ مَعَهُمْ سُبْحَةً‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ رَحِمَهُ اللَّهُ مِمَّنْ يُشَبِّكُ يَدَيْهِ فِي الرُّكُوعِ، وَزَعَمَ أَنَّهُ كَذَلِكَ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ، وَأَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ قَاطِبَةً مِنْ لَدُنِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى يَوْمِنَا هَذَا عَلَى أَنَّ الْفِعْلَ كَانَ فِي أَوَّلِ الإِسْلاَمِ، ثُمَّ نَسَخَهُ الأَمْرُ بِوَضْعِ الْيَدَيْنِ لِلْمُصَلِّي فِي رُكُوعِهِ، فَإِنْ جَازَ لاِبْنِ مَسْعُودٍ فِي فَضْلِهِ وَوَرَعِهِ، وَكَثْرَةِ تَعَاهُدِهِ أَحْكَامَ الدِّينِ، وَتَفَقُّدِهِ أَسْبَابَ الصَّلاَةِ خَلْفَ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ فِي الصَّفِّ الأَوَّلِ، إِذْ كَانَ مِنْ أُولِي الأَحْلاَمِ وَالنُّهَى أَنْ يَخْفَى عَلَيْهِ مِثْلُ هَذَا الشَّيْءِ الْمُسْتَفِيضِ الَّذِي هُوَ مَنْسُوخٌ بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ، أَوْ رَآهُ فَنَسِيَهُ، جَازَ أَنْ يَكُونَ رَفْعُ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ عِنْدَ الرُّكُوعِ، وَعِنْدَ رَفْعِ الرَّأْسِ مِنَ الرُّكُوعِ، مِثْلَ التَّشْبِيكِ فِي الرُّكُوعِ أَنْ يَخْفَى عَلَيْهِ ذَلِكَ، أَوْ يَنْسَاهُ بَعْدَ أَنْ رَآهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1874: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al A’masy menceritakan kepada kami dari Ibrahim, dari Al Aswad, dia berkata: Aku dan Alqamah menemui Ibnu Mas’ud, lalu dia berkata kepada kami, “Apakah mereka telah shalat?” Kami menjawab, “Belum” Dia berkata, “Berdirilah kalian dan shalatlah!” Kami pun maju untuk berdiri di belakangnya. Dia lalu memosisikan salah seorang dari kami di sebelah kanannya, sedangkan yang lain di sebelah kirinya. Dia shalat tanpa adzan dan iqamat. Bila ruku dia menjalin jari-jemarinya dan meletakkannya di antara kedua lututnya. Setelah selesai shalat dia berkata, “Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendirikan shalat. Beliau bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya akan ada di tengah-tengah kalian, pemimpin-pemimpin jahat yang mengakhirkan shalat sampai mendekati kematian. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya, hendaklah dia shalat pada waktunya dan menjadikan shalatnya bersama mereka sebagai Sunnah” 232Abu Hatim RA berkata, “Ibnu Mas’ud Rahimahullah termasuk sahabat yang menjalin kedua tangannya ketika ruku. Dia menyatakan bahwa dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya. Padahal umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sampai sekarang sepakat bahwa hal tersebut hanya dilakukan pada masa awal Islam, lalu hukumnya di-nasakh dengan meletakkan kedua tangan ketika ruku. Ibnu Mas’ud adalah seorang sahabat yang kapasitas ilmu dan wara-nya, serta kebiasaannya mempelajari hukum-hukum agama dan kebiasaannya shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, telah diakui, karena dia termasuk sahabat yang pandai. Bila orang seperti dia saja bisa tidak mengetahui masalah ini yang sudah masyhur di kalangan umat Islam, bahwa dia telah di-nasakh menurut ijma’ umat Islam, atau bisa jadi dia melihatnya lalu lupa, maka masalah mengangkat kedua tangan yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ruku dan ketika mengangkat kepala darinya, seperti menjalin kedua tangan dalam ruku, bisa saja dia tidak mengetahuinya atau lupa setelah melihatnya.” 233

Shahih Ibnu Hibban #1875

صحيح ابن حبان ١٨٧٥: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنِ الأَسْوَدِ، قَالَ‏:‏ دَخَلْتُ أَنَا وَعَلْقَمَةُ عَلَى ابْنِ مَسْعُودٍ، فَقَالَ لَنَا‏:‏ قُومُوا فَصَلُّوا، فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ خَلْفَهُ، فَأَقَامَ أَحَدَنَا عَنْ يَمِينِهِ، وَالآخَرَ عَنْ شِمَالِهِ، فَصَلَّى بِنَا بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ، فَجَعَلَ إِذَا رَكَعَ طَبَّقَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ، وَجَعَلَهَا بَيْنَ رُكْبَتَيْهِ، فَلَمَّا صَلَّى قَالَ‏:‏ هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1875: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami, Al A’masy menceritakan kepada kami dari Ibrahim, dari Al Aswad, dia berkata: Aku dan Alqamah menemui Ibnu Mas’ud. Lalu dia berkata kepadaku, “Berdirilah dan shalatlah kalian!" Kami pun maju untuk berdiri di belakangnya. Dia memosisikan salah seorang dari kami di sebelah kanannya, sedangkan yang lain di sebelah kirinya. Lalu dia shalat mengimami kami tanpa adzan dan iqamah. Bila ruku dia menjalin jari- jemarinya dan meletakkannya di antara kedua lututnya. Setelah selesai shalat dia berkata, "Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya (dalam shalat).” 234 [1:99]

Shahih Ibnu Hibban #1876

صحيح ابن حبان ١٨٧٦: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، مَوْلَى ثَقِيفٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ أَبَا حُمَيْدٍ السَّاعِدِيَّ، فِي عَشْرَةٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَحَدُهُمْ أَبُو قَتَادَةَ، قَالَ أَبُو حُمَيْدٍ‏:‏ أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِصَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالُوا لَهُ‏:‏ وَلِمَ‏؟‏ فَوَاللَّهِ مَا كُنْتَ أَكْثَرَنَا لَهُ تَبَعَةً، وَلاَ أَقْدَمَنَا لَهُ صُحْبَةً، قَالَ‏:‏ بَلَى، قَالُوا‏:‏ فَاعْرِضْ، قَالَ‏:‏ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ كَبَّرَ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ، وَيَقِرَّ كُلُّ عَظْمٍ فِي مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلاً، ثُمَّ يَقْرَأُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ، وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ، وَيَرْكَعُ، وَيَضَعُ رَاحَتَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ، ثُمَّ يَعْتَدِلُ فَلاَ يُصَوِّبُ رَأْسَهُ وَلاَ يَرْفَعُهُ، ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، وَيَقُولُ‏:‏ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ مُعْتَدِلاً، ثُمَّ يَقُولُ‏:‏ اللَّهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ يَهْوِي إِلَى الأَرْضِ، وَيُجَافِي يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ، ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، فَيَثْنِي رِجْلَهُ الْيُسْرَى، فَيَقْعُدُ عَلَيْهَا وَيَفْتَحُ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ إِذَا سَجَدَ، ثُمَّ يَعُودُ فَيَسْجُدُ، وَيَرْفَعُ رَأْسَهُ وَيَقُولُ‏:‏ اللَّهُ أَكْبَرُ، وَيَثْنِي رِجْلَهُ الْيُسْرَى، فَيَقْعُدُ عَلَيْهَا حَتَّى يَعُودَ كُلُّ عَظْمٍ إِلَى مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلاً، ثُمَّ يَصْنَعُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُخْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، وَإِذَا قَامَ مِنَ الثِّنْتَيْنِ كَبَّرَ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ، كَمَا صَنَعَ عِنْدَ افْتِتَاحِ الصَّلاَةِ، ثُمَّ صَنَعَ مِثْلَ ذَلِكَ فِي بَقِيَّةِ صَلاَتِهِ، حَتَّى إِذَا كَانَتْ قَعْدَةُ السَّجْدَةِ الَّتِي فِيهَا التَّسْلِيمُ، أَخَّرَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى، وَقَعَدَ مُتَوَرِّكًا عَلَى شِقِّهِ الأَيْسَرِ قَالُوا جَمِيعًا‏:‏ هَكَذَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1876: Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim —maula Tsaqif— mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Yahya Al Azdi menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Ashim menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdul Hamid bin Ja far mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Amru bin Atha menceritakan kepadaku, dia berkata: Aku mendengar Abu Humaid As-Sa’idi bersama sepuluh orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, salah satunya adalah Abu Qatadah. Abu Humaid berkata, “Aku adalah orang yang paling mengetahui shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Mereka berkata kepadanya, “Mengapa demikian? Demi Allah, kamu bukanlah orang yang paling banyak mengikuti Sunnah di antara kami dan bukan sahabat yang paling terdahulu di antara kami.” Dia berkata, “Memang benar”. Mereka lalu berkata, “Kalau begitu perlihatkanlah kepada kami!” Dia lalu berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, beliau takbir dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, hingga setiap tulang menempati tempatnya. Lalu beliau membaca surah, kemudian takbir dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu. Lalu beliau ruku dan meletakkan kedua telapak tangan di atas kedua lutut dalam posisi lurus tanpa menundukkan (menurunkan) kepala dan tidak pula mengangkatnya. Kemudian beliau mengangkat kepala seraya mengucapkan, ‘Sami’allahu liman hamidah' dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu. Lalu beliau takbir, kemudian turun ke bawah (tanah) dengan merenggangkan kedua tangan dari kedua rusuk. Lalu beliau mengangkat kepala dan melipat (menyilangkan) kaki kiri dan duduk di atasnya dengan merenggangkan jari-jemari, kemudian beliau sujud lagi, lalu mengangkat kepala seraya mengucapkan, “Allahu akbar*' dan melipat kaki kiri, lalu duduk di atasnya hingga setiap tulang kembali ke tempatnya. Kemudian beliau melakukan seperti demikian pada rakaat yang lain. Bila bangun dari dua rakaat, beliau takbir dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, seperti yang dilakukan ketika memulai shalat. Kemudian beliau melakukan seperti demikian pada seluruh shalatnya. Pada duduk setelah sujud, yang di dalamnya diucapkan salam, beliau menyilangkan kaki kiri dan duduk dengan ber-tawarruk di atas sebelah kirinya.” Mereka semua lalu berkata, “Begitulah shalat yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” 235 [5:2]

Shahih Ibnu Hibban #1877

صحيح ابن حبان ١٨٧٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، وَعُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بُجَيْرٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الثَّقَفِيُّ، قَالُوا‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عُبَيْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ أَنَّهُ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلاَةِ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، وَإِذَا قَامَ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ رَفَعَ يَدَيْهِ فِي ذَلِكَ كُلِّهِ حَذْوَ الْمَنْكِبَيْنِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1877: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah, Umar bin Muhammad bin Bujair, dan Muhammad bin Ishaq Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami, mereka berkata: Muhammad bin Abdul A'la Ash-Shan'ani menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu’tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Ubaidillah bin Umar menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Salim, dari Ibnu Umar, dari ‘Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau mengangkat kedua tangan bila memulai shalat, ketika hendak ruku, ketika mengangkat kepala dari ruku, dan ketika bangun dari dua rakaat. Pada semua posisi tersebut beliau mengangkat kedua sejajar dengan kedua bahu. 236 [5:4]

Shahih Ibnu Hibban #1878

صحيح ابن حبان ١٨٧٨: أَخْبَرَنَا أَبُو عَرُوبَةَ الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَوْدُودٍ بِحَرَّانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَمْرٍو الْبَجَلِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنِ الْمُسَيِّبِ بْنِ رَافِعٍ، عَنْ تَمِيمِ بْنِ طَرَفَةَ، عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ، قَالَ‏:‏ دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِذَا النَّاسُ رَافِعُو أَيْدِيهِمْ فِي الصَّلاَةِ، فَقَالَ‏:‏ مَا لِي أَرَاكُمْ رَافِعِي أَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ‏؟‏ اسْكُنُوا فِي الصَّلاَةِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1878: Abu Arubah Al Husain bin Muhammad bin Maudud mengabarkan kepada kami di Harran, dia berkata: Abdurrahman bin Amru Al Bajali menceritakan kepada kami, dia berkata: Zuhair bin Muawiyah menceritakan kepada kami, dia berkata: Al A’masy menceritakan kepada kami dari Al Musayyab bin Rafi, dari Tamim bin Tharafah, dari Jabir bin Samurah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemui kami ketika orang-orang sedang mengangkat237 kedua tangan dalam shalat. Beliau lalu bersabda, “Mengapa kulihat kalian mengangkat kedua tangan seperti ekor kuda liar?! Tenanglah dalam shalat kalian!” 238 [1:24]

Shahih Ibnu Hibban #1879

صحيح ابن حبان ١٨٧٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ يُوسُفَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ الْعَسْكَرِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ الْمُسَيِّبَ بْنَ رَافِعٍ، عَنْ تَمِيمِ بْنِ طَرَفَةَ، عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَأَبْصَرَ قَوْمًا قَدْ رَفَعُوا أَيْدِيهِمْ، فَقَالَ‏:‏ قَدْ رَفَعُوهَا كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ، اسْكُنُوا فِي الصَّلاَةِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1879: Muhammad bin Umar bin Yusuf mengabarkan kepada kami, dia berkata: Bisyr bin Khalid Al Askari menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami dari Syu’bah, dari Sulaiman, dia berkata: Aku mendengar Al Musayyab bin Rafi (menceritakan) dari Tamim bin Tharafah, dari Jabir bin Samurah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau masuk masjid dan melihat orang-orang sedang mengangkat kedua tangan mereka. Beliau pun bersabda, “Mereka mengangkatnya seperti ekor kuda liar. Tenanglah dalam shalat kalian!” 239 [1:24]

Shahih Ibnu Hibban #1880

صحيح ابن حبان ١٨٨٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ سَعِيدٍ السَّعْدِيُّ، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، عَنْ مِسْعَرٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ الْقِبْطِيَّةِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ، قَالَ‏:‏ كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قُلْنَا بِأَيْدِينَا‏:‏ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَمِينًا وَشِمَالاً، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَا لِي أَرَى أَيْدِيَكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ، إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1880: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah dan Muhammad bin Ishaq bin Sa’id As-Sa’di mengabarkan kepada kami, keduanya berkata: Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, dia berkata Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami dari Mis’ar, dari Ubaidillah bin Al Qibthiyyah, dari Jabir bin Samurah, dia berkata: Bila kami shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kami mengucapkan (dengan menunjuk) dengan tangan kami, “Assalamu ’alaikum” sebelah kanan dan sebelah kiri. Beliau lalu bersabda, “ Mengapa kulihat tangan kalian seperti ekor kuda liar?! Sesungguhnya salah seorang dari kalian cukup meletakkan kedua tangan di atas paha, lalu salam (dengan menengok) ke sebelah kanan dan kiri.”240 [1:24]