صحيح ابن حبان ١٠٣١: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ هِلاَلِ بْنِ يَسَافٍ، عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ الأَشْجَعِيِّ، قَالَ: سَأَلْتُ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةَ عَمَّا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو، قَالَتْ: كَانَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ.
Shahih Ibnu Hibban 1031: Imran bin Musa bin Mujasyi’ mengabarkan kepada kami, ia berkata: Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, ia berkata: Jarir menceritakan kepada kami, dari Manshur, dari Hilal bin Yisaf, dari Farwah bin Naufal Al Asyja’i, ia berkata: Aku bertanya kepada Ummul Mukminin Aisyah tentang doanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia menjawab: Beliau selalu berdoa, “Allahumma innii a’uudzu bika min syarri maa amiltu, wa min syarri maa lam a ’lam (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan sesuatu yang aku telah lakukan, dan dari sesuatu yang tidak aku lakukan.”37 [5:12]
صحيح ابن حبان ١٠٣٢: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بُجَيْرٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ حُصَيْنٍ، عَنْ هِلاَلِ بْنِ يَسَافٍ، عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ الأَشْجَعِيِّ، قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ، قُلْتُ: حَدِّثِينِي بِشَيْءٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِ، قَالَتْ: كَانَ يَقُولُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ.
Shahih Ibnu Hibban 1032: Umar bin Muhammad bin Bujair Al Hamdani mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Abdul A’la menceritakan kepada kami, ia berkata: Mu’tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari Hushain, dari Hilal bin Yisaf, dari Farwah bin Naufal Al Asyja’i, ia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah: Ceritakanlah kepadaku tentang sesuatu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dengannya. Ia berkata: Beliau selalu berdoa: “Allahumma inni a’uudzu bika min syarri ma amiltu, wa min syarri maa lam a ‘mal (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan sesuatu yang aku telah lakukan, dan dari sesuatu yang tidak aku lakukan)”38 [5:12]
صحيح ابن حبان ١٠٣٣: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَمْدَانَ بْنِ مُوسَى التُّسْتَرِيُّ بِعَبَّادَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ سَعِيدٍ الأَشَجُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنِ ابْنِ عَجْلاَنَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوءِ فِي دَارِ الْمُقَامَةِ، فَإِنَّ جَارَ الْبَادِي يَتَحَوَّلُ.
Shahih Ibnu Hibban 1033: Ahmad bin Hamdan bin Musa At-Tustari di Abbadan mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abdullah bin Sa’id Al Asyajji menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Khalid Al Ahmar menceritakan kepada kami, dari Ibnu ‘Ajian, dari Sa’id bin Abu Sa’id, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa: “Allahumma innii a’uudzu bika min jaaris-suu’i fii daaril muqaamati, fainna jaaral baadi yatahawwalu (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jahat yang bertempat tinggal tetap, sesungguhnya tetangga (andaikan ia) termasuk dari orang yang selalu berpindah-pindah, maka ia (pun) akan segera pindah (dari sisinya). ” 39 [5:12]
صحيح ابن حبان ١٠٣٤: أَخْبَرَنَا ابْنُ الْجُنَيْدِ إِمْلاَءً بِبُسْتَ، قَالَ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ بُرَيْدِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الْجَنَّةَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، قَالَتِ الْجَنَّةُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَمَنِ اسْتَجَارَ مِنَ النَّارِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، قَالَتِ النَّارُ: اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنَ النَّارِ.
Shahih Ibnu Hibban 1034: Ibnu Al Junaid mengabarkan kepada kami di Busta dengan cara mendikte, ia berkata: Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Al Ahwash menceritakan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Buraid bin Abu Maryam, dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang memohon kepada Allah SWT masuk ke dalam surga sebanyak tiga kali, maka surga akan berkata : “Ya Allah masukkanlah ia ke dalam surga.” Dan barangsiapa yang memohon perlindungan dari neraka sebanyak tiga kali melainkan surga akan berkata, “Ya Allah lindungilah ia dari neraka. ” 40 [1:2]
صحيح ابن حبان ١٠٣٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ سَعِيدٍ السَّعْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عِيسَى، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ ثَعْلَبٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنْ قَالَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ أَوْ لَيْلَتِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ.
Shahih Ibnu Hibban 1035: Muhammad bin Ishaq bin Sa’id As-Sa’di mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, ia berkata: Isa mengabarkan kepada kami, dari Al Walid bin Tsa’labah, dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang mengucap: Allahumma Anta Rabbii Laailaaha ilia anta, khalaqtanii wa anaa ‘abduka, ‘ala ‘ahdika wa wa’dika maastatha’tu, a’uudzu bika min maa shana’tu, wa abuu’u laka bidzunuubii, faghfir lii, innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa Anta (Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada tuhan melainkan Engkau, Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, aku melaksanakan sumpah dan janjiku Jcepada-Mu semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang aku telah perbuat, dan aku kembali kepada-Mu dengan dosa-dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat memberi ampunan dosa kecuali Engkau), kemudian hari itu atau malam itu ia mati, maka ia masuk surga.”41 [1:2]
صحيح ابن حبان ١٠٣٦: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَجُلاً لُدِغَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَمَا إِنَّكَ لَوْ كُنْتَ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، مَا ضَرَّكَ.قَالَ: فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ إِذَا لُدِغَ إِنْسَانٌ مِنَّا أَمَرَهُ أَنْ يَقُولَهَا.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا ضَرَّكَ أَرَادَ بِهِ أَنَّكَ لَوْ قُلْتَ مَا قُلْنَا، لَمْ يَضُرَّكَ أَلَمُ اللَّدْغِ، لاَ أَنَّ الْكَلاَمَ الَّذِي، قَالَ يَدْفَعُ قَضَاءَ اللهِ عَلَيْهِ.
Shahih Ibnu Hibban 1036: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, ia berkata : Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, ia berkata : Abdul Wahab Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, ia berkata : ‘Ubaidullah bin Umar menceritakan kepada kami, dari Suhail bin Abu Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa seseorang telah disengat kalajengking. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya kamu, seandainya pada waktu sore membaca : A’uudzu bikalimaatillaahit-taammati min syarri maa khalaqa,maka kalajengking itu tidak akan menyakitimu.” Abu Shalih berkata, “Setiap kali ada seseorang yang tersengat kalajengking, maka Abu Hurairah selalu mengutarakan hadits ini” 42 [1:2] Abu Hatim berkata, “Sabda Nabi SAW: Maa dharraka: maksudnya, bahwa seandainya kamu membaca doa yang aku ajari ini niscaya kamu tidak akan merasakan sakitnya sengatan kalajengking. Hadis ini tidak dimaksudkan bahwa dengan doa itu, ketentuan Allah SWT terhadapnya menjadi tertolak.”
صحيح ابن حبان ١٠٣٧: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ، وَأَبُو خَيْثَمَةَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ، حَدَّثَنِي حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ، أَنَّ أَبَا كَبْشَةَ السَّلُولِيَّ حَدَّثَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ ثَوْبَانَ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ، وَلاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: هَذِهِ اللَّفْظَةُ مِمَّا ذَكَرْنَا فِي كُتُبِنَا، أَنَّ الْعَرَبَ تُطْلِقُ الاِسْمَ بِالْكُلِّيَّةِ عَلَى جُزْءٍ مِنْ أَجْزَاءِ شَيْءٍ يُطْلَقُ اسْمُ ذَلِكَ الشَّيْءِ عَلَى جُزْءٍ مِنْ أَجْزَائِهِ. فَقَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ، أَطْلَقَ اسْمَ الإِيمَانِ عَلَى الْمُحَافِظِ عَلَى الْوُضُوءِ، وَالْوُضُوءُ مِنْ أَجْزَاءِ الإِيمَانِ، كَذَلِكَ اسْمُ الإِيمَانِ عَلَى الْمُفْرِدِ الْعَمَلَ بِهِ، لأَنَّهُ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ الإِيمَانِ عَلَى حَسَبِ مَا ذَكَرْنَاهُ.وَخَبَرُ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ ثَوْبَانَ خَبَرٌ مُنْقَطِعٌ، فَلِذَلِكَ تَنَكَّبْنَاهُ.
Shahih Ibnu Hibban 1037: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, Suraij bin Yunus dan Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, Ibnu Tsauban menceritakan kepada kami, Hassan bin ‘Athiyah menceritakan kepadaku, bahwa Abu Kabasyah As-Saluli bercerita, bahwa ia mendengar Tsauban berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bertindak tepatlah, mendekatkan dirilah (kepada Allah), dan beramallah, bahwasanya sebaik-baik amal kailan adalah shalat, dan tidak ada yang dapat menjaga wudhu kecuali orang mu 'min.” 1 [1:2] Abu Hatim berkata, “Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Tidak ada yang dapat menjaga wudhu kecuali orang mu'min; Beliau mengucapkan nama iman atas orang yang menjaga wudhu, padahal wudhu itu adalah bagian dari keimanan. Begitu juga nama iman atas satuan-satuan amalan lainnya. Adapun hadits Salim bin Abu Al Ju’di dari Tsauban adalah hadits munqathi’ (terputus sanadnya) 2, karena itulah kami kemudian menjauhinya.
صحيح ابن حبان ١٠٣٨: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ بِالْبَصْرَةِ حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ، عَنْ مَالِكٍ، عَنِ الْعَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ إِسْبَاغُ الْوُضُوءُ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: مَعْنَاهُ الرِّبَاطُ مِنَ الذُّنُوبِ، لأَنَّ الْوُضُوءَ يُكَفِّرُ الذُّنُوبَ.
Shahih Ibnu Hibban 1038: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi di Bashrah mengabarkan kepada kami, Al Qa’nabi menceritakan kepada kami, dari Malik, dari Al Ala bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kalian aku beritahu tentang suatu perbuatan yang dapat melebur dosa-dosa dan dapat mengangkat derajat?” (yaitu) menyempurnakan wudhu waktu badan kedinginan, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menantikan waktu shalat berikutnya sesudah menyelesaikan shalat yang pertama. Itulah ikatan (diri), itulah ikatan (diri), itulah ikatan (diri)."3 [1:2] Abu Hatim berkata : Maknanya adalah mengikat diri dari tidak berbuat dosa, karena wudhu itu dapat menghapuskan dosa-dosa.
صحيح ابن حبان ١٠٣٩: أَخْبَرَنَا أَبُو عَرُوبَةَ بِحَرَّانَ، حَدَّثَنَا هَوْبَرُ بْنُ مُعَاذٍ الْكَلْبِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحِيمِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ، عَنْ شُرَحْبِيلِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيُكَفَّرُ بِهِ الذُّنُوبَ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكْرُوهَاتِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، فَذَلِكَ الرِّبَاطُ.
Shahih Ibnu Hibban 1039: Abu Arubah di Harran mengabarkan kepada kami, Haubar bin Mu’adz Al Kalbi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Salamah4 menceritakan kepada kami, dari Abu Abdurrahim, dari Zaid bin Abu Unaisah, dari Syurahbil bin Sa’ad, dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kalian kutunjukkan tentang suatu perbuatan yang dapat melebur kesalahan- kesalahan dan dapat menghapuskan dosa-dosa?” Mereka menjawab, “Mau wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Beliau bersabda, “(yaitu) menyempurnakan wudhu waktu badan kedinginan, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menantikan waktu shalat berikutnya sesudah menyelesaikan shalat yang pertama. Itulah ikatan (diri).”5 [1:2]
صحيح ابن حبان ١٠٤٠: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ الطَّائِيُّ بِمَنْبَجٍ، أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ أَوِ الْمُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ، خَرَجَتْ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ، وَمَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ، أَوْ نَحْوَ هَذَا، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَتْ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ، أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ، حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ.
Shahih Ibnu Hibban 1040: Umar bin Sa’id bin Sinan Ath-Tha'i mengabarkan kepada kami di Manbaj, Ahmad bin Abu Bakar mengabarkan kepada kami, dari Malik, dari Suhail bin Abu Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seorang hamba yang muslim- atau mukmin- berwudhu lalu ia membasuh wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya semua dosa akibat perbuatan maksiat yang dilakukan oleh mata bersamaan dengan basuhan air itu dan bersamaan dengan tetesan terakhir dari air basuhan itu, atau yang seperti ini. Kemudian apabila ia membasuh kedua tangannya, maka akan keluar dari tangannya semua dosa yang dilakukan oleh kedua tangan bersamaan dengan basuhan air itu dan bersamaan dengan tetesan terakhir dari air basuhan itu, sehingga (dengan demikian) ia menjadi orang yang suci dari dosa.”6 [1:2]