صحيح ابن خزيمة ٦٨١: نا أَحْمَدُ بْنُ الْأَزْهَرِ، وَكَتَبْتُهُ مِنْ أَصْلِهِ، أنا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ، نا أَبِي، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ: حَدَّثَنِي عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلَاتِهِ إِذَا سَجَدَ الْعَبَّاسُ بْنُ سَهْلِ بْنِ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سَاعِدٍ قَالَ: جَلَسْتُ بِسُوقِ الْمَدِينَةِ فِي الضُّحَى مَعَ أَبِي أُسَيْدٍ مَالِكِ بْنِ رَبِيعَةَ وَمَعَ أَبِي حُمَيْدٍ صَاحِبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُمَا مِنْ رَهْطِهِ مِنْ بَنِي سَاعِدَةَ، وَمَعَ أَبِي قَتَادَةَ الْحَارِثِ بْنِ رِبْعِيٍّ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ - وَأَنَا أَسْمَعُ -: أَنَا أَعْلَمُ بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْكُمَا، كُلٌّ يَقُولُهَا لِصَاحِبِهِ، فَقَالُوا لِأَحَدِهِمْ: فَقُمْ فَصَلِّ بِنَا حَتَّى نَنْظُرَ أَتُصِيبُ صَلَاةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْ لَا؟ فَقَامَ أَحَدُهُمَا فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ، ثُمَّ كَبَّرَ، ثُمَّ قَرَأَ بَعْضَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ رَكَعَ، فَأَثْبَتَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ حَتَّى اطْمَأَنَّ كُلُّ عَظْمٍ مِنْهُ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَاعْتَدَلَ حَتَّى رَجَعَ كُلُّ عَظْمٍ مِنْهُ، ثُمَّ قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، ثُمَّ وَقَعَ سَاجِدًا عَلَى جَبِينِهِ وَرَاحَتَيْهِ وَرُكْبَتَيْهِ وَصُدُورِ قَدَمَيْهِ رَاجِلًا بِيَدَيْهِ حَتَّى رَأَيْتُ بَيَاضَ إِبْطَيْهِ مَا تَحْتَ مَنْكِبَيْهِ، ثُمَّ ثَبَتَ حَتَّى اطْمَأَنَّ كُلُّ عَظْمٍ مِنْهُ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَاعْتَدَلَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَصُدُورِ قَدَمَيْهِ حَتَّى رَجَعَ كُلُّ عَظْمٍ مِنْهُ إِلَى مَوْضِعِهِ، ثُمَّ عَادَ لِمِثْلِ ذَلِكَ قَالَ: ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ أُخْرَى مَثَلَهَا قَالَ: ثُمَّ سَلَّمَ فَأَقْبَلَ عَلَى صَاحِبَيْهِ، فَقَالَ لَهُمَا: كَيْفَ رَأَيْتُمَا؟ فَقَالَا لَهُ: أَصَبْتَ صَلَاةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، هَكَذَا كَانَ يُصَلِّي "
Shahih Ibnu Khuzaimah 681: Ahmad bin Al Azhar mengabarkan kepada kami, aku menuliskannya dari naskah aslinya, Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'd memberitahukan kepada kami, ayahku mengabarkan kepada kami, dari Ibnu lshaq, ia berkata, seseorang menceritakan kepadaku835 dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hal shalat ketika sujud. Al Abbas bin Sahi bin Sa'd Sa'id berkata, “Adalah aku saat itu sedang duduk-duduk di pasar kota Madinah, di waktu shalat dhuha, bersama Abu Asid Malik bin Rabiah dan Abu Hamid; sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, keduanya berasal dari kabilah Bani Saidah, serta bersama Qatadah Al Harits bin Rabi'i. Sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain dan aku mendengar ungkapan, Diantara kalian, aku lebih mengetahui tata cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Masing-masing mengemukakan kepada temannya. Mereka berkata kepada salah seorang dari mereka juga, maka bangunlah kemudian shalatlah bersama kami hingga kami menyaksikan apakah sama dengan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau tidak?. Salah seorang dari keduanya berdiri lalu menghadap kiblat kemudian membaca takbir lalu membaca sebagian ayat Al Qur'an, kemudian ruku dengan menempelkan kedua tangannya pada kedua lututnya hingga setiap persendian tenang, kemudian ia mengangkat kepalanya lalu I’tidal hingga setiap persendian kembali pada posisinya, kemudian ia mengucapkan kalimat, 'Samiallaahu liman hamidah' lalu turun dalam keadaan sujud di atas dahi, kedua telapak tangan (84-alif), kedua lutut dan bagian luar kedua kakinya dengan merenggangkan kedua tangan sampai aku melihat warna putih dari kedua ketiaknya yang berada di bawah bahunya lalu terdiam hingga setiap persendian tenang, kemudian ia mengangkat kepalanya dan pada posisi tegak lurus di atas kedua mata kaki dan bagian luar kedua telapak kakinya hingga setiap persendian kembali pada posisinya, lalu kembali kepada gerakan seperti itu, ia berkata, Lalu ia berdiri ruku' dengan gerakan yang sama.” Ia lalu berkata, “Kemudian ia mengucapkan salam lalu menghadap kepada kedua temannya dan berkata, 'Bagaimana engkau berdua melihatnya?' Keduanya berkata kepadanya, 'Apa Yang Engkau lalukan persis sama dengan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat.'"
صحيح ابن خزيمة ٦٨٢: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ قَالَ: قَالَ لَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ: إِنِّي لَا آلُو أَنْ أُصَلِّيَ بِكُمْ كَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِنَا قَالَ ثَابِتٌ: فَكَانَ أَنَسٌ يَصْنَعُ شَيْئًا لَا أَرَاكُمْ تَصْنَعُونَهُ، كَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودِ قَعَدَ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ: قَدْ نَسِيَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 682: Ahmad bin Abdah mengabarkan kepada kami, Hamad bin Zaid mengabarkan kepada kami, Tsabit Al Bunani mengabarkan kepada kami, ia berkata, Anas bin Malik berkata kepada kami, “Sesungguhnya aku tidak sembrono melaksanakan shalat bersama kalian sebagaimana aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat bersama kami.” Tsabit berkata, “Anas melakukan sesuatu, di mana aku tidak pemah melihat kalian melakukannya, 'Apabila Anas mengangkat kepalanya dari sujud, maka ia duduk di antara dua sujud hingga seseorang berkata, 'Bahwa Anas telah lupa’.” 837
صحيح ابن خزيمة ٦٨٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، نا أَبُو أَحْمَدَ يَعْنِي الزُّبَيْرِيَّ، نا مِسْعَرٌ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: «كَانَ سُجُودُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرُكُوعُهُ وَقُعُودُهُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنَ السَّوَاءِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 683: Muhammad bin Basysyar mengabarkan kepada kami, Abu Ahmad —yaitu Az-Zubair— mengabarkan kepada kami, Mus’ir mengabarkan kepada kami dari Al Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Al Bara' bin Azib, ia berkata, “Sujud, ruku dan duduk di antara dua sujud Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hampir sama waktunya.” 838
صحيح ابن خزيمة ٦٨٤: نا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ، نا الْعَلَاءُ بْنُ الْمُسَيِّبِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ طَلْحَةَ بْنَ يَزِيدَ، عَنْ حُذَيْفَةَ، وَالْأَعْمَشِ، عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ، عَنِ الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ الْأَحْنَفِ، عَنْ صِلَةَ بْنِ زُفَرَ، عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: " قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ اللَّيْلِ يُصَلِّي، فَجِئْتُ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ، فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ، فَقُلْتُ يُرِيدُ الْمِائَةَ، فَجَاوَزَهَا، فَقُلْتُ: يُرِيدُ الْمِائَتَيْنِ، فَجَاوَزَهَا، فَقُلْتُ: يُخْتِمُ، فَخَتَمَ ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ، فَقَرَأَهَا، ثُمَّ قَرَأَ آلَ عِمْرَانَ، ثُمَّ رَكَعَ قَرِيبًا مِمَّا قَرَأَ، ثُمَّ رَفَعَ فَقَالَ: «سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ» ، قَرِيبًا مِمَّا رَكَعَ، ثُمَّ سَجَدَ نَحْوًا مِمَّا رَفَعَ، ثُمَّ رَفَعَ فَقَالَ: «رَبِّ اغْفِرْ لِي» نَحْوًا مِمَّا سَجَدَ، ثُمَّ سَجَدَ نَحْوًا مِمَّا رَفَعَ، ثُمَّ قَامَ فِي الثَّانِيَةِ " قَالَ الْأَعْمَشُ: فَكَانَ لَا يَمُرُّ بِآيَةِ تَخْوِيفٍ إِلَّا اسْتَعَاذَ أَوِ اسْتَجَارَ، وَلَا آيَةِ رَحْمَةٍ إِلَّا سَأَلَ، وَلَا آيَةِ - يَعْنِي - تَنْزِيهٍ إِلَّا سَبَّحَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 684: Salm bin Junadah mengabarkan kepada kami, Hafsh bin Ghiyats mengabarkan kepada kami, Al A'la bin Al Musayyib mengabarkan kepada kami dari Amr bin Murrah dari Thalhah dari Yazid dari Hudaifah dan Al A'masy dari Sa'ad bin Ubaidah dari Al Mustaurad bin Al Ahnaf dari Shilah bin Ja'far dari Hudaifah, ia berkata, "Adalah Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam terbangun di waktu malam lalu melaksanakan shalat, kemudian aku datang dan berdiri di sisi beliau. Rasulullah memulai shalat dengan membaca surat Al Baqarah. Aku berkata (di dalam hati), 'Barangkali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan membaca seratus ayat' tetapi ternyata lebih, kemudian aku berkata (di dalam hati), 'Barangkali Rasulullah akan membaca dua ratus ayat' tetapi ternyata lebih. Aku berkata (di dalam hati), 'Barangkali Beliau akan menuntaskannya', tetapi ternyata beliau memang menuntaskannya, tetapi menyambungnya kembali dengan membaca surat An-Nisaa' (sampai tuntas) kemudian membaca surat Aali Imraan (sampai tuntas) kemudian melakukan ruku yang lama waktunya hampir sama dengan lamanya bacaan surat yang beliau baca, setelah membaca kemudian beliau bangun lalu mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidah rabbana walakal hamdu' dan berdiri, yang lama waktunya hampir sama dengan lamanya beliau melakukan ruku, kemudian beliau melakukan sujud yang lama waktunya sama dengan lamanya beliau berdiri, setelah bangun dari ruku, kemudian beliau bangun dari sujud lalu beliau berkata, 'Rabbighfirli' yang lama waktunya sama dengan lamanya waktu sujud, kemudian beliau sujud, yang lama waktunya sama dengan saat duduk setelah bangun dari sujud, lalu berdiri melaksanakan rakaat kedua.” Al A'masy berkata, “Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah membaca ayat-ayat yang menakut-nakuti kecuali beliau meminta perlindungan dan tidak membaca ayat-ayat yang memiliki arti kasih sayang kecuali beliau meminta kasih sayang serta beliau tidak membaca ayat-ayat tanzih kecuali beliau membaca tasbih. 839
صحيح ابن خزيمة ٦٨٥: نا بُنْدَارٌ، نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، نا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ، نا مُحَمَّدُ بْنُ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ: سَمِعْتُهُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَحَدُهُمْ أَبُو قَتَادَةَ قَالَ: " كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ اعْتَدَلَ قَائِمًا، فَذَكَرَ بَعْضَ الْحَدِيثِ، وَقَالَ: ثُمَّ هَوَى إِلَى الْأَرْضِ سَاجِدًا، ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» ، ثُمَّ جَافَى عَضُدَيْهِ عَنْ إِبْطَيْهِ، وَفَتَحَ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ، ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى، وَقَعَدَ عَلَيْهَا، وَاعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ مِنْهُ إِلَى مَوْضِعِهِ، ثُمَّ هَوَى سَاجِدًا، وَقَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» ، ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ وَقَعَدَ فَاعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ إِلَى مَوْضِعِهِ، ثُمَّ نَهَضَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 685: Bundar mengabarkan kepada kami Yahya bin Said mengabarkan kepada kami, Abdul Humaid bin Ja’far mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Atha' mengabarkan kepada kami, dari Abu Humaid As-Sa'idi, ia berkata, “Aku mendengar dari sepuluh orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, salah satunya adalah Abu Qatadah, ia berkata, 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melaksanakan shalat, beliau berdiri tegak... lalu ia menyebutkan sebagian hadits, dan ia berkata, 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam turun ke tanah melakukan sujud, lalu mengucapkan 'Allahu Akbar', kemudian beliau merenggangkan kedua lengannya dengan menjauhi kedua ketiaknya dan membuka jari-jari kedua kakinya lalu melipat dan menyilangkan kaki kiri beliau, kemudian duduk di atasnya dengan I'tidal hingga setiap persendian kembali pada posisinya, kemudian beliau turun untuk melakukan sujud dan mengucapkan, 'Allahu Akbar' lalu melipat dan menyilangkan kakinya setelah itu duduk dengan I'tidal hingga setiap persendian kembali pada Posisinya kemudian bangun. 840
صحيح ابن خزيمة ٦٨٦: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ، أَنَّهُ «رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي، فَإِذَا كَانَ فِي وِتْرٍ مِنْ صَلَاتِهِ لَمْ يَنْهَضْ حَتَّى يَسْتَوِي جَالِسًا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 686: Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Husyaim menceritakan kepada kami dari Khalid Al Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Malik bin Al Huwairits: Sesungguhnya ia pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di dalam shalat witir, maka beliau tidak akan bangun hingga duduk sempurna. 841
صحيح ابن خزيمة ٦٨٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، وَأَبُو مُوسَى قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ، حَدَّثَنَا خَالِدٌ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ: كَانَ مَالِكُ بْنُ الْحُوَيْرِثِ مَا بَيْنَنَا، فَيَقُولُ: أَلَا أُحَدِّثُكُمْ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَصَلَّى فِي غَيْرِ وَقْتِ صَلَاةٍ، فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ اسْتَوَى قَاعِدًا، ثُمَّ قَامَ وَاعْتَمَدَ عَلَى الْأَرْضِ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: خَبَرُ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ خَرَّجْتُهُ فِي كِتَابِ الْكَبِيرِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 687: Muhammad bin Basysyar dan Abu Musa mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abdul Wahab menceritakan kepada kami, Khalid menceritakan kepada kami dari Abu Qilabah, ia berkata, “(84 -ba')Malik bin Al Huwairats pernah berada di antara kita, ia berkata, “Maukah kalian aku ceritakan mengenai shalat Rasulullah SAW; maka ia melaksanakan shalat bukan pada waktunya. Apabila beliau mengangkat kepalanya dari sujud kedua di rakaat pertama, maka beliau duduk dengan sempurna kemudian beliau berdiri dan menumpukan tangannya pada tanah.” 842 Abu Bakar berkata, “Hadits Ayub dari Abu Qilabah, aku meriwayatkan dalam Al Kabir
صحيح ابن خزيمة ٦٨٨: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَهْبٍ، ثنا عَمِّي، أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ، عَنِ ابْنِ أَبِي هِلَالٍ، عَنْ نُعَيْمٍ الْمُجْمِرِ قَالَ: صَلَّيْتُ وَرَاءَ أَبِي هُرَيْرَةَ، فَقَالَ: " {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] ، ثُمَّ قَرَأَ بِأُمِّ الْقُرْآنِ، حَتَّى بَلَغَ {وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] ، فَقَالَ: آمِينَ، فَقَالَ النَّاسُ: آمِينَ، فَلَمَّا رَكَعَ قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ، فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، ثُمَّ قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ سَجَدَ، فَلَمَّا رَفَعَ قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ، فَلَمَّا سَجَدَ قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ اسْتَقْبِلَ قَائِمًا مَعَ التَّكْبِيرِ، فَلَمَّا قَامَ مِنَ الثِّنْتَيْنِ قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ، فَلَمَّا سَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَشْبَهُكُمْ صَلَاةً بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 688: Ahmad bin Abdurrahman bin Wahab menceritakan kepada kami, pamanku menceritakan kepadaku, Haiwah mengabarkan kepadaku, Khalid bin Yazid menceritakan kepadaku dari Ibnu Abu Hilal dari Nu'aim Al Mujmar, ia berkata, “Aku panah melaksanakan shalat dibelakang Abu Hurairah, ia membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim' kemudian ia membaca umul Qur'an (Al Fatihah) sampai pada ayat waladhdhaalliin. Ia kemudian membaca, ‘ Amin’. Orang-orang pun mengucapkan, ‘Amin’. Ketika melakukan ruku, maka ia mengucapkan, 'Allahu Akbar’ ketika ia mengangkat kepalanya, ia mengucapkan, 'Samiallaahu liman hamidah'. Kemudian ia mengucapkan, 'Allaahu akbar', lalu melakukan sujud, ketika bangun, ia mengucapkan 'Allaahu akbar'. Ketika sujud, ia mengucapkan 'Allaahu akbar', kemudian ia menghadap ke arah qiblat sambil berdiri di disertai dengan takbir, ketika ia bangun dari rakaat kedua, ia mengucapkan, 'Allaahu akbar', saat mengucapkan salam, ia berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, sesungguhnya shalatku paling mirip dengan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 843
صحيح ابن خزيمة ٦٨٩: نا بُنْدَارٌ، وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، وَهَذَا، حَدِيثُ بُنْدَارٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ، أنا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمَدَنِيُّ، حَدَّثَنِي عَبَّاسُ بْنُ سَهْلٍ السَّاعِدِيُّ قَالَ: اجْتَمَعَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ، وَأَبُو أُسَيْدٍ السَّاعِدِيُّ، وَسَهْلُ بْنُ سَعْدٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ، فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ: أَنَا أَعْلَمُكُمُ بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ، وَقَالَ: «جَلَسَ فَافْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى، وَأَقْبَلَ بِصَدْرِ الْيُمْنَى عَلَى قِبْلَتِهِ، وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُمْنَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُمْنَى وَكَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى، وَأَشَارَ بِأُصْبُعِهِ السَّبَّابَةِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 689: Bundar dan Muhammad bin Rafi' mengabarkan kepada kami —ini adalah hadits Bundar— Abu Amir menceritakan kepada kami, Fulaih bin Sulaiman Al Madani memberitahukan kepada kami, Abbas bin Sahi As-Sa'idi menceritakan kepadaku, ia berkata, “Abu Humaid As-Sa'idi, Abu Asid As-Sa’idi, Sahi bin Sa'd dan Muhammad bin Maslamah telah berkumpul. Abu Hamid berkata, 'Diantara kalian, aku adalah orang yang paling tahu mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menyebutkan hadits panjang lebar dan berkata, ’Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk lalu membaringkan dan menyilangkan kaki kirinya di bawah kaki kanan dan menghadapkan —jemari— telapak kaki kanan ke arah kiblat, meletakkan telapak tangan kanan pada lutut kaki kanan dan meletakkan tangan kiri pada lutut kaki kiri serta memberikan isyarat dengan jari telunjuk'.” 844
صحيح ابن خزيمة ٦٩٠: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، نا ابْنُ إِدْرِيسَ، نا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ: أَتَيْتُ الْمَدِينَةَ، فَقُلْتُ: لَأَنْظُرَنَّ إِلَى صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ، وَقَالَ: «وَثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى»
Shahih Ibnu Khuzaimah 690: Abdullah bin Said Al Asyaj mengabarkan kepada kami, Ibnu Idris mengabarkan kepada kami, Ashim bin Kulaib mengabarkan kepada kami, dari ayahnya, dari Wail bin Hajar, ia berkata, “Aku pernah datang di kota Madinah, lalu aku berkata (di dalam hati), 'Aku pasti melihat cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menyebutkan hadits dan berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melipat dan menyilangkan kaki kirinya —agar bisa diduduki— dan menegakkan kaki kanan. 845