صحيح ابن خزيمة ٦٦١: نا عُبَيْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْخُزَاعِيُّ، أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ، عَنْ مِسْعَرٍ، عَنِ الْحَكَمِ بْنِ عُتَيْبَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: «كَانَ قِيَامُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَرُكُوعُهُ، وَسُجُودُهُ، وَجُلُوسُهُ، لَا يُدْرَى أَيَّهُ أَفْضَلُ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: يُرِيدُ أَفْضَلَ: أَطْوَلُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 661: Ubaidullah bin Abdullah Al Khuza’i, Yahya bin Adam mengabarkan kepada kami, dari Mus'ir, dari Al Hakam bin Uyainah, dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Al Bara' bin Azib, ia berkata, “Posisi berdiri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ruku, sujud dan duduk beliau tidak diketahui mana yang lebih utama.”813 Abu Bakar berkata, “Yang dimaksud dengan yang lebih utama adalah yang lebih lama."
صحيح ابن خزيمة ٦٦٢: نا بُنْدَارٌ، نا يَحْيَى، وَأَبُو عَاصِمٍ قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ تَمِيمِ بْنِ مَحْمُودٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِبْلٍ، ح وَحَدَّثَنا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جَعْفَرٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ: «نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَقْرَةِ الْغُرَابِ» قَالَ سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ: فِي الْفَرَائِضِ، وَقَالَا جَمِيعًا: وَافْتِرَاشِ السَّبُعِ، وَأَنْ يُوَطِّنَ الرَّجُلُ الْمَكَانَ كَمَا يُوَطِّنَهُ الْبَعِيرُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 662: Bundar mengabarkan kepada kami, Yahya dan Abu Ashim mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abdul Hamid bin Ja'far menceritakan kepada kami, Ayahku menceritakan kepadaku, dari Tamim bin Muhammad dari Abdur-Rahman bin Syibl, Ha', Salm bin Junadah menceritakan kepada kami, Waqi' menceritakan kepada kami dari Abdul Hamid bin Ja'far dengan sanad ini, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang melakukan gerakan shalat yang cepat saat sujud seperti burung mematuk”, Salam bin Junadah berkata, “Di dalam shalat wajib.” Keduanya berkata, “Serta dilarang pula menghamparkan lengan seperti binatang buas, serta hendaklah menempatkan posisi kaki sebagaimana unta menempatkannya. 814
صحيح ابن خزيمة ٦٦٣: نا أَبُو يَحْيَى مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ الْبَزَّازُ، نا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى أَبُو صَالِحٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ صَلَاتَهُ» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ يَسْرِقُ صَلَاتَهُ؟ قَالَ: «لَا يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلَا سُجُودَهَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 663: Abu Yahya Muhammad bin Abdur- Rahman Al Bazzaz mengabarkan kepada kami, Al Hakam bin Musa Abu Shalih mengabarkan kepada kami (82-ba’), Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dari Al Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Qatadah dari ayahnya, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pencurian yang paling buruk adalah orang yang mencuri shalatnya”. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Bagaimana seseorang dikatakan mencuri shalatnya?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan . sujudnya.’ 815
صحيح ابن خزيمة ٦٦٤: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَصْرَ فَبَصُرَ بِرَجُلٍ يُصَلِّي، فَقَالَ: «يَا فُلَانُ اتَّقِ اللَّهَ، أَحْسِنْ صَلَاتَكَ، أَتَرَوْنَ أَنِّي لَا أَرَاكُمْ، إِنِّي لَأَرَى مِنْ خَلْفِي كَمَا أَرَى مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، أَحْسِنُوا صَلَاتَكُمْ وَأَتِمُّوا رُكُوعَكُمْ وَسُجُودَكُمْ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 664: Muhammad bin Al Ala' bin Kuraib mengabarkan kepada kami, Abu Khalid menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishaq, dari Sa id bin Abu Sa’id, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat Ashar bersama kami, lalu setelah itu beliau melihat seorang laki-laki melaksanakan shalat kemudian beliau bersabda, ‘Wahai Fulan bertakwalah kepada Allah, perbaikilah . Apakah kalian mengira bahwa aku tidak dapat melihat kalian, sesungguhnya aku pasti mengetahui orang yang berada di belakangku sebagaimana aku melihat orang yang berada dihadapanku, perbaikilah shalat kalian dan sempurnakanlah ruku dan sujud kalian'816
صحيح ابن خزيمة ٦٦٥: نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا شَيْبَةُ بْنُ الْأَحْنَفِ الْأَوْزَاعِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو سَلَامٍ الْأَسْوَدُ، نا أَبُو صَالِحٍ الْأَشْعَرِيُّ، عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَصْحَابِهِ، ثُمَّ جَلَسَ فِي طَائِفَةٍ مِنْهُمْ، فَدَخَلَ رَجُلٌ، فَقَامَ يُصَلِّي، فَجَعَلَ يَرْكَعُ وَيَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتَرَوْنَ هَذَا، مَنْ مَاتَ عَلَى هَذَا مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ، يَنْقُرُ صَلَاتَهُ كَمَا يَنْقُرُ الْغُرَابُ الدَّمَ، إِنَّمَا مَثَلُ الَّذِي يَرْكَعُ وَيَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ كَالْجَائِعِ لَا يَأْكُلُ إِلَّا التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَيْنِ، فَمَاذَا تُغْنِيَانِ عَنْهُ، فَأَسْبِغُوا الْوُضُوءَ، وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ، أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ» قَالَ أَبُو صَالِحٍ: فَقُلْتُ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْأَشْعَرِيِّ: مَنْ حَدَّثَكَ بِهَذَا الْحَدِيثِ؟ فَقَالَ: أُمَرَاءُ الْأَجْنَادِ: عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ، وَخَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ، وَيَزِيدُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ، وَشُرَحْبِيلُ بْنُ حَسَنَةَ، كُلُّ هَؤُلَاءِ سَمِعُوهُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 665: Ismail bin Ishaq mengabarkan kepada kami, Shafwan bin Shalih menceritakan kepada kami, Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, Syaibah bin Al Ahnaf Al Auza'i menceritakan kepada kami, Abu Salam Al Aswad menceritakan kepada kami, Abu Shalih Al Asyari mengabarkan kepada kami dari Abu Abdullah Al Asy’ari, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat bersama dengan para sahabatnya kemudian beliau singgah pada suatu kelompok masyarakat, lalu seorang laki-laki masuk ke dalam masjid kemudian berdiri melaksanakan shalat. Orang tersebut ruku817 dan melakukan gerakan shalat dengan cepat saat sujud seperti mematuk. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apakah kalian mengetahui hal ini. Barang siapa yang meninggal dunia dengan posisi sujud seperti ini, maka ia meninggal dunia bukan atas agama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Orang ini telah melakukan shalat dengan cepat (mematuk) dalam shalatnya sebagaimana seekor gagak mematuk darah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang melakukan ruku818 dan melakukan gerakan dengan cepat (mematuk) dalam sujudnya seperti orang yang lapar yang tidak memakan apa-apa kecuali satu atau dua butir kurma saja. Apakah kedua butir kurma tersebut cukup? Oleh karena itu sempurnakanlah wudhu kalian! Celakalah bagi tumit-tumit; yaitu ancaman api neraka. Oleh karena itu sempurnakanlah ruku dan sujud kalian'.” Abu Shaleh berkata, “Aku pernah berkata kepada Abdullah Al Asy’ari, ‘Siapakah yang menceritakan hadits ini kepadamu?’ la berkata, ’Pemimpin-pemimpin perang; Amr bin Ash, Khalid bin Al Walid, Yazid bin Abu Sufyan dan Syabil bin Hasanah. Mereka semua mendengarnya dari nabi Muhammad SAW’.“ 819
صحيح ابن خزيمة ٦٦٦: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، نا ابْنُ إِدْرِيسَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ، ح وَحَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، ح وَحَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ جَمِيعًا عَنِ الْأَعْمَشِ، ح وَحَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيِّ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الْأَعْمَشِ، ح، وحَدَّثَنَا الدَّوْرَقِيُّ، نا أَبُو مُعَاوِيَةَ، أنا الْأَعْمَشُ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تُجْزِئُ صَلَاةٌ لَا يُقِيمُ الرَّجُلُ فِيهَا صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 666: Abdullah bin Said Al Asyaj mengabarkan kepada kami, Ibnu Idris dan Muhammad bin Fudhail mengabarkan kepada kami, Ha’, Salm bin Junadah menceritakan kepada kami, Waqi' menceritakan kepada kami, Ha’, Harun bin Ishaq menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, dari Al A’masy, Ha’, Said bin Abdurrahman Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Al A’masy, Ha', Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, Al A'masy memberitahukan kepada kami, dari Umarah bin Umair dari Abu Ma'mar, dari Abu Mas'ud, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak sah shalat seseorang yang tidak meluruskan tulang rusuknya saat ruku dan sujud.”
صحيح ابن خزيمة ٦٦٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، وَأَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ قَالَا: حَدَّثَنَا مُلَازِمُ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنِي جَدِّي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَدْرٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَلِيٍّ، عَنْ أَبِيهِ عَلِيِّ بْنِ شَيْبَانَ وَكَانَ أَحَدَ الْوَفْدِ قَالَ: " صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَحَ بِمُؤَخِّرِ عَيْنِهِ إِلَى رَجُلٍ لَا يُقِيمُ صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ، فَلَمَّا قَضَى نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ قَالَ: «يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ إِنَّهُ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَا يُقِيمُ صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ» هَذَا حَدِيثُ أَحْمَدَ بْنِ الْمِقْدَامِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 667: Muhammad bin Al Mutsanna dan Ahmad bin Al Miqdam mengabarkan kepada kami, keduanya berkata Mulazim bin Amr menceritakan kepada kami, kakekku; Abdullah bin Badar, menceritakan kepadaku, dari Abdurrahman bin Ali, dari ayahnya Ali bin Syaiban —ia adalah salah satu delegasi— ia berkata, “Aku pernah melaksanakan shalat dibelakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau mengerdipkan ujung matanya kepada seseorang yang tidak meluruskan tulang rusuknya saat ruku dan sujud. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selesai melaksanakan shalat, beliau bersabda, 'Wahai segenap umat Islam, sesungguhnya tidak sah shalat seseorang yang tidak meluruskan tulang rusuknya saat ruku dan sujud'. ” Ini adalah hadits Ahmad bin Al Miqdam. 821
صحيح ابن خزيمة ٦٦٨: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ، وَسَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ قَالُوا: حَدَّثَنَا حَفْصٌ وَهُوَ ابْنُ غِيَاثٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ صِلَةَ، عَنْ حُذَيْفَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ: «سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ» ثَلَاثًا، وَفِي سُجُودِهِ: «سُبْحَانَ رَبِّي الْأَعْلَى» ثَلَاثًا
Shahih Ibnu Khuzaimah 668: Ya'kub bin Ibrahim, Muhammad bin Aban dan Salam bin Junadah yang mengabarkan kepada kami, mereka berkata, Hafsh menceritakan kepada kami —ia adalah Ibnu Ghiyats— Ibnu Abu Laila menceritakan kepada kami, dari Asy-Sya’bi dari Shilah dari Hudzaifah: Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam ruku' mengucapkan, “Subhaana rabbiyal adziimi" tiga kali dan di dalam sujudnya, “Subhaana rabiyal 'alaa” tiga kali. 822
صحيح ابن خزيمة ٦٦٩: نا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ، وَسَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ، عَنِ الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ الْأَحْنَفِ، عَنْ صِلَةَ بْنِ زُفَرَ، عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ، وَقَالَ: ثُمَّ سَجَدَ، فَقَالَ فِي سُجُودِهِ: «سُبْحَانَ رَبِّي الْأَعْلَى» قَالَ سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 669: Muammal bin Hisyam dan Salm bin Junadah mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, Al A'masy menceritakan kepada kami, dari Sa'ad bin Al Ubaidah dari Al Mustaurad bin Al Ahnaf dari Shilah bin Ja'far dari Hudzaifah, ia berkata, “Aku pernah melaksanakan shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Lalu ia menyebutkan hadits, dan ia berkata. “Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud, lalu dalam sujud beliau mengucapkan, 'Subhatmu rabiyal ’alaa’” 823 Salam bin Janadah berkata dari Al A’rnasy.
صحيح ابن خزيمة ٦٧٠: نا أَبُو مُوسَى، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ، نا مُوسَى بْنُ أَيُّوبَ قَالَ: سَمِعْتُ عَمِّي إِيَاسَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ: سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ: " لَمَّا نَزَلَتْ {سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى} [الأعلى: 1] قَالَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اجْعَلُوهَا فِي سُجُودِكُمْ» ناه مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى، عَنِ ابْنِ الْمُبَارَكِ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَيُّوبَ، عَنْ عَمِّهِ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ بِمِثْلِهِ، وَلَمْ يَقُلْ: «لَنَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 670: Abu Musa mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Zaid mengabarkan kepada kami, Musa bin Ayub mengabarkan kepada kami, la berkata, aku mendengar pamanku; Iyas bin Amir, berkata, aku mendengar Uqbah (83-alif) bin Amir berkata, "Ketika turun ayat, 'Sucikanlah nama Tuhanmu Tang Maha Tinggi' (Qs. Al A’laa [87]: 1) Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami, 'Jadikanlah ia dalam sujud kalian'.” 824 Muhammad bin Isa mengabarkan kepada kami, dari Ibnu Mubarak, dari Musa bin Ayub, dari pamannya; Uqbah bin Amir, dengan hadits sejenis dan ia tidak mengatakan kepada kami.