صحيح ابن خزيمة ٦٧١: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، وَعَلِيُّ بْنُ شُعَيْبٍ قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْفِرَاشِ، فَجَعَلْتُ أَطْلُبُهُ بِيَدِي، فَوَقَعَتْ يَدِي عَلَى بَاطِنِ قَدَمَيْهِ وَهُمَا مُنْتَصِبَتَانِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ» هَذَا حَدِيثُ الدَّوْرَقِيِّ وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ شُعَيْبٍ: عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، وَقَالَ: «لَا أُحْصِي مَدْحَكَ وَلَا ثَنَاءً عَلَيْكَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 671: Yakub bin Ibrahim dan Ali bin Syuaib mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abu Usamah menceritakan kepada kami, Ubaidullah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Yahya bin Hayan dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu Hurairah dari Aisyah, ia berkata, “Aku pernah kehilangan jejak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu malam dan aku masih berada di atas tempat tidur. Aku mulai mencari beliau dengan tanganku, kemudian kedua tanganku menyentuh kedua telapak kaki beliau dan keduanya berdiri tegak lalu aku mendengar beliau mengucapkan, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dengan ridha dari kemarahan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari siksa-Mu, aku berlindung dengan-Mu dan dari-Mu. Aku tidak pernah menghitung- hitung untuk memuji kepada-Mu sebagaimana engkau memuji pada diri-Mu sendiri'. 825 Inilah adalah hadits Ad-Duraqi.
صحيح ابن خزيمة ٦٧٢: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أنا ابْنُ وَهْبٍ، حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ، عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ: «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجُلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 672: Yunus bin Abdul A'la mengabarkan kepada kami, Ibnu Wahab memberitahukan kepada kami, Yahya bin Ayub menceritakan kepadaku dari Umarah bin Ghaziyah dari Suma; hamba sahaya dari Abu Bakar, dari Abu Shalih dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam sujudnya mengucapkan, ‘Ya Allah ampunilah dosaku seluruhnya, baik yang kecil maupun yang besar, baik yang awal maupun yang akhir serta dosa yang terjadi secara terang-terangan dan tersembunyi.”826
صحيح ابن خزيمة ٦٧٣: نا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، وَبَحْرُ بْنُ نَصْرٍ قَالَا: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيٍّ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ كَبَّرَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ، وَقَالَ: ثُمَّ إِذَا سَجَدَ قَالَ فِي سُجُودِهِ: «اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، وَأَنْتَ رَبِّي، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلْقَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 673: Ar-Rabi' bin Sulaiman dan Bahr bin Sashr mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Az-Zinad mengabarkan kepada kami, dari Musa bin Uqbah, dari Abdullah bin Al Fadl, dari Abdurrahamn bin Al AVaj, dari Abdullah bin Abu Rafi’, dari Ali: Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melaksanakan shalat wajib, maka beliau bertakbir. Kemudian ia menyebutkan hadits dan ia berkata, "Kemudian apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan sujud lalu beliau berkata di dalam sujudnya, "Ya Allah, kepada-Mu aku bersujud, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Engkau adalah Tuhanku Wajahku sujud kepada Dzat yang menciptakan dan memecah pendengaran serta penglihatan. Maha Berkah Allah sang Pencipta yang terbaik"827
صحيح ابن خزيمة ٦٧٤: نا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، وَسُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، وَحَدَّثَنَا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ سُحَيْمٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَشَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السِّتَارَةَ وَالنَّاسُ صُفُوفٌ خَلْفَ أَبِي بَكْرٍ، فَقَالَ: «وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 674: Ali bin Hujr mengabarkan kepada kami, Ismail bin Ja'far dan Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami, Abdul Jabbar bin Al A'la dan Sa'id bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Sufyan menceritakan kepada kami dari Sulaiman bin Suhaim dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma’bad dari ayahnya dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyingkap kain penutup sementara orang-orang sedang berbaris di belakang Abu Bakar, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Adapun sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa di dalamnya, karena saat itu —doa kalian— sangat berpotensi dikabulkan'. 828
صحيح ابن خزيمة ٦٧٥: نا يَعْقُوبُ الدَّوْرَقِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَا: نا بِشْرُ بْنُ مُفَضَّلٍ، نا غَالِبٌ الْقَطَّانُ، عَنْ بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: «كُنَّا نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شِدَّةِ الْحَرِّ، فَإِذَا أَرَادَ أَحَدُنَا أَنْ يَسْجُدَ بَسَطَ ثَوْبَهُ مِنْ شِدَّةِ الْحَرِّ، وَسَجَدَ عَلَيْهِ» وَقَالَ الصَّنْعَانِيُّ: فَإِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ أَحَدُنَا أَنْ يُمَكِّنَ وَجْهَهُ مِنَ الْأَرْضِ بَسْطَ ثَوْبَهُ فَسَجَدَ عَلَيْهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 675: Abu Thahir memberitahukan kepada kami, Abu Bakar mengabarkan kepada kami, Yakub Ad-Dauraqi dan Muhammad bin Abdul A'la mengabarkan kepada kami. Keduanya berkata: Bisyr bin Mufadhdhal mengabarkan kepada kami, Ghalib Al Qaththan mengabarkan kepada kami, dari Bakar bin Abdullah, dari Anas, ia berkata, “Kami melaksanakan shalat bersama Rasulullah di saat udara sangat panas. Apabila salah seorang dari kami ingin sujud, maka ia membentangkan bajunya karena cuaca yang sangat panas, lalu ia bersujud di atasnya.”829 As Shan'ani berkata, "Maka Apabila salah seorang dari kami tidak mampu menempelkan wajahnya di atas bumi, ia membentangkan bajunya, kemudian melakukan sujud di atasnya.”
صحيح ابن خزيمة ٦٧٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّنْعَانِيُّ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي حَبِيبَةَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتِ بْنِ صَامِتٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي مَسْجِدِ بَنِي عَبْدِ الْأَشْهَلِ، وَعَلَيْهِ كِسَاءٌ مُلْتَفٌّ بِهِ، يَضَعُ يَدَيْهِ، يَقِيهِ الْكِسَاءُ بَرَدَ الْحَصَا "
Shahih Ibnu Khuzaimah 676: Muhammad bin Ishaq Ash-Shan'ani mengabarkan kepada kami, Said bin Abu Maryam menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Ismail bin Abu Hubaibah menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Tsabit bin Shamit menceritakan kepadaku dari ayahnya dari kakeknya: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersujud di dalam masjid Bani Abdul Asyhal dan beliau memiliki pakaian tebal, lalu beliau meletakkan kedua tangannya di atasnya di mana pakaian tersebut dapat menjaganya dari pasir gurun yang dingin.830
صحيح ابن خزيمة ٦٧٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ الصَّبَّاحٍ الْمِسْمَعِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ الْمَدَنِيُّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا حُمَيْدٍ السَّاعِدِيَّ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَنَا أَعْلَمُكُمُ بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: مَا كُنْتَ أَقْدَمَنَا لَهُ صُحْبَةً، وَلَا أَطْوَلَنَا لَهُ تَبَاعَةً قَالَ: بَلَى قَالُوا: فَاعْرِضْ قَالَ: " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ مَنْكِبَيْهِ، ثُمَّ كَبَّرَ وَاعْتَدَلَ قَائِمًا، حَتَّى يَقَرَّ كُلُّ عَظْمٍ فِي مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلًا، ثُمَّ يَقْرَأُ ثُمَّ يَرْفَعُ يَدَيْهِ، وَيُكَبِّرُ وَيَرْكَعُ فَيَضَعُ رَاحَتَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ، وَلَا يَصُبُّ رَأْسَهُ، وَلَا يُقْنِعُهُ، ثُمَّ يَقُولُ: «سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ» ، وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ مُعْتَدِلًا، حَتَّى يَقَرَّ كُلُّ عَظْمٍ فِي مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلًا، ثُمَّ يُكَبِّرُ وَيَسْجُدُ فَيُجَافِي جَنْبَيْهِ، ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، فَيَثْنِي رِجْلَهُ الْيُسْرَى، فَيَقْعُدُ عَلَيْهَا، وَيَفْتَحُ أَصَابِعَ رِجْلِهِ الْيُمْنَى، ثُمَّ يَقُومُ فَيَصْنَعُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُخْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَقُومُ مِنَ السَّجْدَتَيْنِ فَيَصْنَعُ مِثْلَ مَا صَنَعَ حِينَ افْتَتَحَ الصَّلَاةَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 677: Abul Hasan Ali bin Al Muslim bin Muhammad As-Silmi mengabarkan kepada kami, Abu Muhammad Abdul Aziz bin Ahmad Al Kinani mengabarkan kepada kami, Al Ustadz Al Imam Abu Utsman Ismail bin Abdurrahman Ash-Shabuni mengabarkan kepada kami dengan membaca kepadanya, ia berkata, Abu Thahir mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Al Fadl bin Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami, Abdul Malik bin Ash-Shabbah Al Misma'i menceritakan kepada kami, Abdul Humaid bin Ja'far Al Madani menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Amr bin Atha', ia berkata, Aku mendengar Abu Hamid As Saidi di antara sepuluh sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (83-ba') berkata, “Aku adalah orang yang paling tahu mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Mereka berkata, “Engkau tidak lebih dahulu bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak lebih lama mengikutinya.” Ia berkata, “Ya.” Mereka berkata, “Kemukakanlah.” Ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri untuk melakukan shalat, mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua pundak beliau, kemudian mengucapkan takbir dan melakukan rtidal dengan posisi berdiri tegak, sehingga setiap persendian menempati posisinya dengan rtidal, lalu beliau membaca ayat-ayat Al Qur'an kemudian mengangkat kedua tangan beliau, membaca takbir dan melakukan ruku, lalu meletakkan kedua telapak tangan berada di atas kedua lutut beliau dan tidak menundukkan kepala serta mengangkatnya, lalu beliau mengucapkan, 'Sami’allaahu liman hamidah” dan beliau mengangkat kedua tangan berada sejajar dengan kedua pundak beliau dengan posisi rtidal hingga setiap persendian menempati posisinya dengan Itidal, lalu beliau mengucapkan takbir dan bersujud kemudian merenggangkan kedua tangannya dari kedua sisinya (pinggang), kemudian beliau mengangkat kepalanya lalu melipat dan menyilangkan —agar bisa diduduki— kaki kirinya, kemudian beliau duduk di atasnya dan membuka jari-jari kaki kanannya, kemudian beliau berdiri, lalu di dalam rakaat yang lainnya beliau melakukan hal seperti itu, setelah itu beliau bangun dari dua sujud dan melakukan gerakan seperti yang beliau lakukan saat memulai shalat.”831
صحيح ابن خزيمة ٦٧٨: نا أَبُو كُرَيْبٍ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ قَالَا: أنا أَبُو خَالِدٍ، حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ، ح وَحَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، كُلُّهُمْ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ: سَمِعْتُ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ يَقُولُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: «إِنَّ مِنَ السُّنَّةِ فِي الصَّلَاةِ أَنْ تُضْجِعَ رِجْلَكَ الْيُسْرَى وَتَنْصِبَ الْيُمْنَى إِذَا جَلَسْتَ فِي الصَّلَاةِ» هَذَا حَدِيثُ ابْنِ فُضَيْلٍ، وَقَالَ الْآخَرُونَ: عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 678: Abu Kuraib dan Abdullah bin Said Al Asyaj mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abu Khalid memberitahukan kepada kami, Harun bin Ishaq menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Sufyan, semuanya berasal dari Yahya bin Said, ia berkata, Aku mendengar Al Qasim bin Muhammad berkata, ia berkata, Abdullah bin Abdullah bin Umar menceritakan kepada kami, dari ayahnya; Abdullah bin Umar, ia berkata, “Termasuk perbuatan sunnah dalam shalat adalah engkau membaringkan kaki kirimu —menyilangkan di bawah kaki kanan— dan menegakkan kaki kananmu apabila engkau duduk di dalam shalat.”832 Ini adalah hadits Ibnu Fudhail. Ulama lainnya berkata dari Qasim bin Muhammad, dari Abdullah bin Abdullah bin Umar, dari ayahnya.
صحيح ابن خزيمة ٦٧٩: نا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ، نا سُفْيَانُ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: " مِنْ سُنَّةِ الصَّلَاةِ أَنْ تُضْجِعَ رِجْلَكَ الْيُسْرَى، وَتَنْصِبَ الْيُمْنَى قَالَ: وَكَانَ النَّبِيُّ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلَاةِ أَضْجَعَ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: هَذِهِ الزِّيَادَةُ الَّتِي فِي خَبَرِ ابْنِ عُيَيْنَةَ لَا أَحْسَبُهَا مَحْفُوظَةً - أَعْنِي قَوْلَهُ: وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلَاةِ أَضْجَعَ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى
Shahih Ibnu Khuzaimah 679: Said bin Abdurrahman Al Makhzumi mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Said, dari Al Qasim bin Muhammad, dari Abdullah bin Abdullah bin Umar, dari ayahnya, ia berkata, 'Termasuk perbuatan sunnah dalam shalat adalah engkau membaringkan kaki kirimu —dan menyilangkan di bawah kaki kanan— dan menegakkan kaki kananmu.” Ia berkata, “Nabi apabila duduk dalam shalat, maka beliau membaringkan kaki kiri dan menegakkan kaki kanan.”833 Abu Bakar berkata, “Redaksi tambahan yang ada di dalam hadits Ibnu Uyainah aku perkirakan tidak teijaga, maksudnya adalah redaksi; Dan, Nabi apabila duduk di dalan shalat, beliau membaringkan kaki kiri dan menegakkan kaki kanan’.”
صحيح ابن خزيمة ٦٨٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ طَاوُسًا يَقُولُ: قُلْنَا لِابْنِ عَبَّاسٍ فِي " الْإِقْعَاءِ عَلَى الْقَدَمَيْنِ، فَقَالَ: هِيَ السُّنَّةُ، فَقُلْنَا: إِنَّا لَنَرَاهُ جَفَاءً بِالرِّجْلِ، فَقَالَ: بَلْ هِيَ سُنَّةُ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 680: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Abdur-Razaq mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Abu Az-Zubair mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar Thawus berkata, “Kami pernah bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai al iq'a' di atas telapak kaki?” Ibnu Abbas menjawab, “Itu adalah sunnah. " Kami katakan, “Sesungguhnya kami melihat gerakan kaki tersebut menjadi tidak berguna.” Ibnu Abbas berkata, “Bahkan ia merupakan sunnah nabimu.” 834