صحيح ابن خزيمة

Shahih Ibnu Khuzaimah

Shahih Ibnu Khuzaimah #571

صحيح ابن خزيمة ٥٧١: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَهُوَ ابْنُ الْعَلَاءِ الزُّبَيْدِيُّ، حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَالِمٍ، عَنِ الزُّبَيْدِيِّ قَالَ: أَخْبَرَنِي الزُّهْرِيُّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، وَسَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ مِنْ قِرَاءَةِ أُمِّ الْقُرْآنِ رَفَعَ صَوْتَهُ قَالَ: «آمِينَ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 571: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim mengabarkan kepada kami —Ia adalah Ibnul A''la Az-Zabaidi— Amr bin Al Harits dari Abdullah bin Salim dari Az-Zubaidi, ia berkata, Az-Zuhri mengabarkan kepadaku dari Abu Salmah dan Said dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila selesai membaca Ummul Qur’an (Al Fatihah), beliau meninggikan suaranya dengan membaca ''amin''.”715

Shahih Ibnu Khuzaimah #572

صحيح ابن خزيمة ٥٧٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا أَبُو سَعِيدٍ الْجُعْفِيُّ، حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي أُسَامَةُ، وَهُوَ ابْنُ زَيْدٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ كَانَ إِذَا كَانَ مَعَ الْإِمَامِ يَقْرَأُ بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَأَمَّنَ النَّاسُ أَمَنَّ ابْنُ عُمَرَ، وَرَأَى تِلْكَ السُّنَّةَ "

Shahih Ibnu Khuzaimah 572: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Abu Sa''id Al Ja’fi mengabarkan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepadaku, Usamah mengabarkan kepadaku —Ia adalah Ibnu Zaid— dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Apabila Ibnu Umar bersama dengan imam shalat, lalu imam membaca ummul Qur''an kemudian orang-orang mengucapkan bacaan amin, maka Ibnu Umar juga membaca amin dan ia memandang bahwa hal tersebut adalah sunnah. 716

Shahih Ibnu Khuzaimah #573

صحيح ابن خزيمة ٥٧٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ الْأَزْرَقُ بِخَبَرٍ غَرِيبٍ غَرِيبٍ إِنْ كَانَ حَفِظَ اتِّصَالَ الْإِسْنَادِ، حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ بِلَالٍ أَنَّهُ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «لَا تَسْبِقْنِي بِآمِينَ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: هَكَذَا أَمْلَى عَلَيْنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ هَذَا الْحَدِيثَ مِنْ أَصْلِهِ. . . الثَّوْرِيُّ، عَنْ عَاصِمٍ فَقَالَ: عَنْ بِلَالٍ، وَالرُّوَاةُ إِنَّمَا يَقُولُونَ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ: أَنَّ بِلَالًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 573: Muhammad bin Hasan Al Azraq menceritakan kepada kami hadits yang sangat gharib, walaupun ia menghafal sanad yang muttasil. Ibnu Mahdi menceritakan kepada kami dari Sufyan dari Ashim dari Abu Utsman dari Bilal: Sesungguhnya ia pernah berkata kepada Nabi, "Janganlah engkau mendahuluiku dalam membaca bacaan amin.” 717 Abu Bakar berkata, “Demikianlah Muhammad bin Hasan mengimlakkan hadits ini dalam naskah aslinya, 718 yaitu Ats-Tsaun dari Ashim, ia berkata dari Bilal. Para perawi hadits sesungguhnya mengatakan tentang sanad ini dari Abu Utsman bahwa Bilal berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Shahih Ibnu Khuzaimah #574

صحيح ابن خزيمة ٥٧٤: نا أَبُو بِشْرٍ الْوَاسِطِيُّ، نا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ سُهَيْلٍ وَهُوَ ابْنُ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: دَخَلَ يَهُودِيٌّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: السَّأمُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَعَلَيْكَ» ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ فَهَمَمْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ فَعَلِمْتُ كَرَاهِيَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِذَلِكَ فَسَكَتُّ، ثُمَّ دَخَلَ آخَرُ، فَقَالَ: السَّأمُ عَلَيْكَ، فَقَالَ: «عَلَيْكَ» ، فَهَمَمْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ فَعَلِمْتُ كَرَاهِيَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِذَلِكَ، ثُمَّ دَخَلَ الثَّالِثُ، فَقَالَ: السَّأمُ عَلَيْكَ، فَلَمْ أَصْبِرْ حَتَّى قُلْتُ: وَعَلَيْكَ السَّأمُ وَغَضَبُ اللَّهِ وَلَعْنَتُهُ إِخْوَانَ الْقِرَدَةِ وَالْخَنَازِيرِ، أَتُحَيُّونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَا لَمْ يُحَيِّهِ اللَّهُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفُحْشَ وَلَا التَّفَحُّشَ قَالُوا قَوْلًا فَرَدَدْنَا عَلَيْهِمْ، إِنَّ الْيَهُودَ قَوْمٌ حُسَّدٌ، وَهُمْ لَا يَحْسُدُونَا عَلَى شَيْءٍ كَمَا يَحْسُدُونَا عَلَى السَّلَامِ، وَعَلَى آمِينَ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: خَبَرُ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ عَائِشَةَ فِي هَذِهِ الْقِصَّةِ قَدْ خَرَّجْتُهُ فِي كِتَابِ «الْكَبِيرِ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 574: Abu Basyar Al Wasithi mengabarkan kepada kami, Khalid - -yaitu Ibnu Abdillah— mengabarkan kepada kami dari Suhail —ia adalah Ibnu Abu Shalih— dari ayahnya, dari Aisyah, la berkata, “Seorang Yahudi masuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ia berkata, ''As-sa''amu alaik (Racun atas engkau wahai Muhammad).'' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ''Juga atas kamu''." Aisyah berkata, “Aku ingin berbicara sekali. Aku tahu kebencian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap hal tersebut tetapi aku diam saja. Lalu Yahudi lainnya datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, ''As-saamu alaik.'' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ''Juga atas kamu.'' Aku ingin sekali berbicara. Aku tahu kebencian Nabi terhadap hal tersebut. Lalu orang Yahudi datang kembali menemui Nabi kemudian ia berkata, ''As-sa''amu alaik (Racun atas kamu).'' Aku sudah tidak sabar lagi, hingga aku mengatakan kepada mereka, ''As-sa''amu alaik, kemarahan dan laknat Allah wahai saudara kera dan babi. Bukankah kalian mengucapkan salam kepada Nabi dengan ucapan yang tidak pernah disebutkan Allah SWT.'' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ''Allah tidak menyukai perbuatan kotor dan perkataan kotor. Mereka mengatakan suatu ucapan, kemudian cukup kita membalas hal serupa kepada mereka. Sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah suatu kaum yang memiliki sikap iri hati. Mereka tidak memiliki sikap iri hati yang besar kepada kita atas sesuatu seperti mereka bersikap iri hati pada masalah salam dan bacaan amin''720. Abu Bakar berkata, “Hadits Ibnu Abu Mulaikah dari Aisyah dalam kisah ini, aku telah meriwayatkan dalam kitab Al Kabir.

Shahih Ibnu Khuzaimah #575

صحيح ابن خزيمة ٥٧٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، وَعَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ وَهُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ، أنا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا قَالَ الْإِمَامُ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولُوا: آمِينَ؛ فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَقُولُ: آمِينَ، وَالْإِمَامُ يَقُولُ: آمِينَ، فَمَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ " هَذَا حَدِيثُ الصَّنْعَانِيِّ

Shahih Ibnu Khuzaimah 575: Muhammad bin Abdul A’la Ash-Shan’ani dan Amr bin Ali, keduanya mengatakan, Yazid —Ia adalah ibnu Zurai''— menceritakan kepada kami, Ma’mar memberitahukan kepada kami, dari Az-Zuhri dari Sa''id bin Al Musayyib dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Apabila seorang imam mengucapkan ''Ghairil Maghdhuubi Alaihim waladhaaliin’, maka ucapkanlah ''amin''. Sesungguhnya malaikat mengucapkan bacaan amin juga saat imam mengucapkan amin. Barang siapa yang bacaan aminnya bersamaan dengan bacaan amin para malaikat, maka Allah SWT akan mengampuni dosa yang akan datang.”721 Ini adalah hadits Shan’ani.

Shahih Ibnu Khuzaimah #576

صحيح ابن خزيمة ٥٧٦: نا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، أنا رَوْحُ أَخْبَرَنَا بْنُ جُرَيْجٍ، ح وَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا رَوْحٌ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، ح وَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ أَيْضًا الزَّعْفَرَانِيُّ، نا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ: قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ، عَنْ عَمِّهِ وَاسِعِ بْنِ حَيَّانَ، أَنَّهُ سَأَلَ ابْنَ عُمَرَ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا وَضَعَ، اللَّهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا رَفَعَ» هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ الْحَسَنِ بْنِ مُحَمَّدٍ، وَقَالَ ابْنُ مَنِيعٍ: عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» كُلَّمَا رَفَعَ وَوَضَعَ، وَزَادَ ثُمَّ يَقُولُ: «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ عَنْ يَمِينِهِ» ، «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ» عَنْ يَسَارِهِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: اخْتَلَفَ أَصْحَابُ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى فِي هَذَا الْإِسْنَادِ، فَقَالَ: إِنَّهُ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ، خَرَّجْتُهُ فِي كِتَابِ «الْكَبِيرِ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 576: Ahmad bin Mani’ mengabarkan kepada kami, Rauh bin Juraij memberitahukan kepada kami, Ha’, Al Hasan bin Muhammad menceritakan kepada kami, Rauh menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Ha’, Hasan menceritakan kepada kami, juga Az-Za’farani, Hajjaj bin Muhammad menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Juraij berkata, Amr bin Yahya mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Yahya bin Hayan dari pamannya; Wasi’ bin Hayan: Bahwa Wasi'' pernah bertanya kepada Ibnu Umar mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Umar berkata, "Setiap turun (dari posisi berdiri) membaca Allahu Akbar dan setiap bangun membaca Allahu Akbar. ” 722 Ini adalah redaksi Al Hasan bin Muhammad. Ibnu Mani’ berkata, “Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ''Membaca Allahu Akbar setiap bangun dan turun.” Ia menambahkan, kemudian berkata, “Beliau mengucapkan kalimat, ''Assalamualaikum warahmatullah'' menoleh ke arah kanan dan mengucapkan, ''Assalamualaikum warahmatullah'' menoleh ke arah kiri.” Abu Bakar berkata, Para pengikut Amr bin Yahya berselisih pendapat dalam hal sanad ini dan ia berkata, “Sesungguhnya ia bertanya kepada Abdullah bin Zaid bin Ashim, aku meriwayatkannya di dalam kitab Al Kabir.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #577

صحيح ابن خزيمة ٥٧٧: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ: رَأَيْتُ رَجُلًا عِنْدَ الْمَقَامِ يُكَبِّرُ فِي كُلِّ رَفَعٍ وَوَضْعٍ، فَأَتَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، فَقُلْتُ: " إِنِّي رَأَيْتُ رَجُلًا يُصَلِّي َيُكَبِّرُ فِي كُلِّ رَفْعٍ وَوَضْعٍ، فَقَالَ: أَوَلَيْسَ تِلْكَ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لَا أُمَّ لَكَ؟ "

Shahih Ibnu Khuzaimah 577: Ya’kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi mengabarkan kepada kami, Husyaim menceritakan kepada kami, dari Abu Bisyr dari Ikrimah, ia berkata, “Aku melihat seorang laki-laki di maqam Ibrahim sedang membaca takbir setiap kali bangun dan turun dari gerakan (shalat), kemudian aku mendatangi Ibnu Abbas lalu aku katakan, ''Sesungguhnya aku melihat seorang laki-laki sedang melaksanakan shalat, di mana ia membaca takbir setiap kali bangun dan turun, lalu Ibnu Abbas berkata, ''Bukankah itu ibadah shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sudah tidak diragukan lagi bagimu?''.” 723

Shahih Ibnu Khuzaimah #578

صحيح ابن خزيمة ٥٧٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أنا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ، ثُمَّ يَقُولُ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ، يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ فِي الصَّلَاةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنَ الْمَثْنَى بَعْدَ الْجُلُوسِ "، ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ: إِنِّي لَأَشْبَهُكُمْ صَلَاةً بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 578: Muhammad bin Rafi’ mengabarkan kepada kami, Abdur Razzaq mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij memberitahukan kepada kami, Ibnu Syihab mengabarkan kepadaku, dari Abu Bakar bin Abdurrahman, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melaksanakan shalat, beliau mengucapkan takbir saat berdiri untuk memulai shalat, kemudian mengucapkan takbir saat ruku’, lalu mengucapkan, ''Samiallaahu liman hamidah'' saat beliau mengangkat tulang rusuknya dari ruku’, kemudian beliau pada posisi berdiri mengucapkan, ''Rabbanaa walakal hamd’ [lalu ber-takbir] saat turun untuk sujud, kemudian mengucapkan takbir saat beliau mengangkat kepalanya, lalu mengucapkan takbir saat sujud kembali, kemudian mengucapkan takbir saat mengangkat kepalanya kembali, lalu beliau melakukan hal seperti itu di dalam gerakan shalat secara keseluruhan sampai beliau menyelesaikannya serta mengucapkan takbir saat bangun dari rakaat kedua setelah duduk tahiyat awal.” Kemudian Abu Hurairah berkata, “Sesungguhnya diantara kalian, aku adalah orang yang paling mirip gerakan shalatnya dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” 724

Shahih Ibnu Khuzaimah #579

صحيح ابن خزيمة ٥٧٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: كَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ " يُصَلِّي بِنَا فَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ، وَحِينَ يَرْكَعُ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ، وَبَعْدَ مَا يَرْفَعُ مِنَ الرُّكُوعِ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ بَعْدَ مَا يَرْفَعُ مِنَ السُّجُودِ، وَإِذَا جَلَسَ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ كَبَّرَ، وَيُكَبِّرُ مِثْلَ ذَلِكَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُخْرَيَيْنِ، فَإِذَا سَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَقْرَبُكُمْ شَبَهًا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَعْنِي صَلَاتَهُ - مَا زَالَتْ هَذِهِ صَلَاتُهُ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا "

Shahih Ibnu Khuzaimah 579: Muhammad bin Rafi’ mengabarkan kepada kami, Abdur-Razzaq mengabarkan kepada kami, Ma’mar mengabarkan kepada kami, dari Az Zuhri, dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia berkata, “Abu Hurairah pernah melaksanakan shalat bersama kami, lalu ia membaca takbir, saat berdiri dan ketika ruku’, dan saat ia ingin melakukan sujud serta setelah bangun dari ruku’, juga ketika ingin sujud kembali setelah bangun dari sujud, dan ketika duduk (Tahiyat awal) serta apabila hendak bangun dari dua rakaat, maka ia mengucapkan takbir. Kemudian ia membaca takbir seperti itu pada dua rakaat terakhir. Apabila salam, maka ia mengucapkan, ''Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya di antara kalian, aku adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah —maksudnya dalam tata cara shalatnya—. Masih seperti itu shalat beliau hingga meninggal dunia.” 725

Shahih Ibnu Khuzaimah #580

صحيح ابن خزيمة ٥٨٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ، نا أَبُو عَامِرٍ، أنا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ: اشْتَكَى أَبُو هُرَيْرَةَ، أَوْ غَابَ فَصَلَّى بِنَا أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ فَجَهَرَ بِالتَّكْبِيرِ حِينَ افْتَتَحَ، وَحِينَ رَكَعَ، وَحِينَ قَالَ: " سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، وَحِينَ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودِ، وَحِينَ سَجَدَ، وَحِينَ رَفَعَ، وَحِينَ قَامَ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ حَتَّى قَضَى صَلَاتَهُ عَلَى ذَلِكَ، فَقِيلَ لَهُ: إِنَّ النَّاسَ قَدِ اخْتَلَفُوا فِي صَلَاتِكَ، فَخَرَجَ فَقَامَ عَلَى الْمِنْبَرِ، فَقَالَ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّي وَاللَّهِ مَا أُبَالِي اخْتَلَفَتْ صَلَاتُكُمْ أَوْ لَمْ تَخْتَلِفْ، هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: قَوْلُهُ: وَحِينَ قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، إِنَّمَا أَرَادَ حِينَ قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَأَرَادَ الْإِهْوَاءَ لِلسُّجُودِ كَبَّرَ، لَا أَنَّهُ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ كَبَّرَ، وَكَذَلِكَ أَرَادَ فِي خَبَرِ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ حِينَ ذَكَرَ صَلَاتَهُ خَلْفَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، فَقَالَ: وَإِذَا نَهَضَ مِنَ الرُّكُوعِ كَبَّرَ إِنَّمَا أَرَادَ نَهَضَ مِنَ الرُّكُوعِ فَأَرَادَ الْإِهْوَاءَ إِلَى السُّجُودِ كَبَّرَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 580: Muhammad bin Ma’mar mengabarkan kepada kami, Abu Amir mengabarkan kepada kami, Fulaih bin Sulaiman memberitahukan kepada kami, dari Said bin Al Harits, ia berkata, “Abu Hurairah pernah sedang sakit atau tidak ada (di tempat shalat) lalu Abu Said Al Khudri melaksanakan shalat bersama kami, ia mengeraskan bacaan takbir saat memulai shalat, ketika ruku dan saat ia mengucapkan, ''Samiallaahu liman hamidah’ saat mengangkat kepalanya dari sujud, saat sujud, saat bangun dari sujud, saat berdiri dari dua rakaat hingga ia menyelesaikan shalatnya. Kemudian ditanyakan kepadanya, ''Sesungguhnya orang-orang berselisih pendapat mengenai shalatmu?'' kemudian ia keluar dan berdiri di atas mimbar, lalu ia berkata, ''Wahai segenap manusia sesungguhnya demi Allah, aku tidak peduli apakah tata cara shalatku berbeda dengan shalat kalian atau tidak. Demikianlah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat''.” 726 Abu Bakar berkata, “Kalimat yang diucapkan, ''Samiallaahu liman hamidah'' maksudnya adalah saat seseorang mengucapkan, ''Samiallahu liman hamidah. Di sini yang dimaksud adalah saat hendak turun untuk sujud, maka seseorang harus mengucapkan takbir, bukan saat seseorang mengangkat kepala dari ruku lalu mengucapkan takbir. 727 Demikian pula apa yang dimaksud di dalam hadits Imran bin Hushain, saat ia menyebutkan tata cara shalatnya di belakang Ali bin Abu Thalib, di mana ia berkata, Dan, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun dari ruku’, beliau mengucapkan takbir.'' Sesungguhnya yang dimaksud bangun dari ruku adalah, saat turun untuk sujud, seseorang mengucapkan takbir.”