صحيح ابن خزيمة ٥٨١: وَالدَّلِيلُ عَلَى صِحَّةِ مَا تَأَوَّلْتُ أَنَّ هَارُونَ بْنَ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدَةُ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ خَالِدٍ يَعْنِي الْحَذَّاءَ، عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جُرَيْر، عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ قَالَ: صَلَّيْتُ خَلْفَ عَلِيٍّ فَكَانَ يُكَبِّرُ إِذَا سَجَدَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ "، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ لِي عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ: صَلَّى بِنَا هَذَا مِثْلَ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَفِي هَذَا الْخَبَرِ مَا دَلَّ عَلَى أَنَّ اللَّفْظَةَ الَّتِي ذَكَرَهَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ فِي هَذَا الْخَبَرِ، وَإِذَا نَهَضَ مِنَ الرُّكُوعِ كَبَّرَ، إِنَّمَا أَرَادَ وَإِذَا نَهَضَ مِنَ الرُّكُوعِ فَأَرَادَ السُّجُودَ كَبَّرَ، عَلَى مَا ذَكَرَ الزُّهْرِيُّ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ، ثُمَّ يَقُولُ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ، ثُمَّ يَقُولُ - وَهُوَ قَائِمٌ -: رَبَّنَا ولَكَ الْحَمْدُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا، وَكَذَلِكَ خَبَرُ أَبِي عَامِرٍ عَنْ فُلَيْحٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ذَكَرَ التَّكْبِيرَ حِينَ قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، أَيْ أَنَّهُ يُكَبِّرُ عِنْدَ رَفْعِ الرَّأْسِ مِنَ الرُّكُوعِ، ذَكَرَ تَكْبِيرَ أُخْرَى عِنْدَ الْإِهْوَاءِ إِلَى السُّجُودِ فَلَمَّا ذَكَرَ التَّكْبِيرَةَ عِنْدَ رَفَعِ الرَّأْسِ مِنَ السُّجُودِ بَعْدَ التَّكْبِيرَةِ حِينَ قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ بَانَ وَثَبَتَ أَنَّهُ إِنَّمَا أَرَادَ التَّكْبِيرَ حِينَ قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ إِذَا أَرَادَ الْإِهْوَاءَ إِلَى السُّجُودِ، وَكَذَلِكَ فِي خَبَرِ أَبِي سَلَمَةَ مِنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: وَحِينَ يَرْكَعُ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ بَعْدَمَا يَرْفَعُ مِنَ الرُّكُوعِ، فَفِي هَذَا مَا بَانَ أَنَّهُ كَانَ يُكَبِّرُ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، وَأَرَادَ السُّجُودَ لَا أَنَّهُ كَانَ يُكَبِّرُ عِنْدَ رَفْعِ الرَّأْسِ مِنَ الرُّكُوعِ، وَلَوْ أَبَحْنَا لِلْمُصَلِّي أَنْ يُكَبِّرَ فِي كُلِّ خَفْضٍ وَرَفْعٍ وكَانَ عَلَيْهِ أَنْ يُكَبِّرَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، ثُمَّ يُكَبِّرُ عِنْدَ الْإِهْوَاءِ إِلَى السُّجُودِ لَكَانَ عَدَدُ التَّكْبِيرِ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ سِتَّةً وَعِشْرِينَ تَكْبِيرَةً لَا اثْنَتَيْنِ وَعِشْرِينَ تَكْبِيرَةً، وَفِي خَبَرِ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ مَا بَانَ وَثَبَتَ أَنَّ عَدَدَ التَّكْبِيرِ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ اثْنَتَانِ وَعِشْرُونَ تَكْبِيرَةً لَا أَكْثَرَ مِنْهَا
Shahih Ibnu Khuzaimah 581: Dalil keabsahan takwilku bahwa Harun bin Ishaq Al Hamdani menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdah menceritakan kepada kami, dari Said bin Khalid —yaitu Al Hadzdza'— dari Ghailan bin Jarir dari Matharrif bin Abdullah bin Asy-Syakhar, ia berkata, “Aku pemah melakukan shalat dibelakang Ali, ia bertakbir apabila ingin melakukan sujud dan saat mengangkat kepala dari sujud, ketika ia pergi, Imran bin Hushein berkata kepadaku, 'Ali bin Thalib telah melaksanakan shalat seperti shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.“728 Abu Bakar berkata, “Dalam hadits ini terdapat petunjuk bahwa redaksi dalam hadits ini yang disebutkan oleh Hamad bin Zaid dari Ghailan bin Jarir, “Dan, apabila bangun dari ruku’ ia mengucapkan takbir” sesungguhnya yang dimaksud adalah apabila seseorang bangun dari ruku dan hendak sujud, maka ia mengucapkan takbir. Hal ini berdasarkan apa yang disebutkan Az-Zuhri dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam, lalu ia mengucapkan, 'Samiallaahu liman hamidah’ saat menegakan tulang rusuknya dari ruku, kemudian ia mengucapkan, 'Rabbanaa walakal hamdu’ saat berdiri, lalu mengucapkan takbir saat turun untuk melakukan sujud. Demikian pula hadits [Abu Amir] dari Fulaih dari Sa'id Al Harits (75-alif) dari Abu Said Al Khudri, “Mengucapkan takbir ketika seseorang mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidah' maksudnya seseorang mengucapkan takbir saat hendak mengangkat kepala dari ruku. Mengucapkan takbir juga saat turun untuk melakukan sujud. Ketika mengucapkan takbir saat mengangkat kepala dari sujud, yaitu setelah takbir ketika ia mengucapkan, 'Samiallaahu liman hamidah'. Maka menjadi jelas dan tetap, sesungguhnya yang diinginkan dari takbir adalah ketika seseorang mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidah', yaitu apabila ia hendak turun untuk melakukan sujud. Demikian pula dalam hadits Abu Salamah, dari Abu Hurairah, ia berkata, 'Dan, saat seseorang ruku lalu ingin melakukan sujud, maka ia dianggap bangun dari ruku'. Di sini jelas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan takbir ketika mengangkat kepalanya dari ruku untuk melakukan sujud, dan bukan mengucapkan takbir saat mengangkat kepala dari ruku’, walaupun yang demikian itu kami perbolehkan bagi orang yang melaksanakan shalat agar mengucapkan takbir saat turun dan bangun —dari satu gerakan ke gerakan lain dalam shalat—,Merupakan keharusan baginya juga mengucapkan takbir apabila ia mengangkat kepalanya dari ruku, kemudian mengucapkan takbir ketika turun untuk sujud. Dengan demikian jumlah takbir dalam empat rakaat shalat menjadi 26 kali takbir, bukan 22 kali takbir. Sementara di dalam hadits Ikrimah dari Ibnu Abbas terdapat sesuatu yang jelas dan telah ditetapkan bahwa jumlah takbir dalam empat rakaat adalah 22 kali takbir, tidak lebih dari jumlah itu.
صحيح ابن خزيمة ٥٨٢: قَالَ: حَدَّثَنَا بِخَبَرٍ عِكْرِمَةُ نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى، نا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ سَعِيدٍ، وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنَا عِيسَى يَعْنِي ابْنَ يُونُسَ كِلَاهُمَا عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ: قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ: صَلَّيْتُ الظُّهْرَ بِالْبَطْحَاءِ خَلْفَ شَيْخٍ أَحْمَقَ، فَكَبَّرَ اثْنَتَيْنِ وَعِشْرِينَ تَكْبِيرَةً، إِذَا سَجَدَ، وَإِذَا رَكَعَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ تِلْكَ سُنَّةُ أَبِي الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ أَبِي مُوسَى. وَقَالَ ابْنُ خَشْرَمٍ: تِلْكَ سُنَّةُ أَبِي الْقَاسِمِ، أَوْ صَلَاةُ أَبِي الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - شَكَّ سَعِيدٌ. وَقَالَ نَصْرٌ: تِلْكَ صَلَاةُ أَبِي الْقَاسِمِ - وَلَمْ يَشُكَّ نا بُنْدَارٌ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 582: Berkata : Nashr bin Ali Al Jahdami menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdul Ala menceritakan kepada kami, Said menceritakan kepada kami, Ha’, Abu Musa menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Adi menceritakan kepada kami, Said dan Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, Isa mengabarkan kepada kami —ia adalah Ibnu Yunus— keduanya dari Said, dari Qatadah dari Ikrimah, ia berkata, “Aku pernah mengatakan kepada Ibnu Abbas, 'Aku melaksanakan shalat Zhuhur di kawasan Al Bathha'; berada di belakang seorang yang sudah tua dan dungu, di mana ia melakukan takbir 22 kali, yaitu apabila ia sujud, saat ruku dan saat ia mengangkat kepalanya. Kemudian Ibnu Abbas berkata, Itulah sunnah Abui Qasim SAW'"730 Ini adalah redaksi hadits Abu Musa. Ibnu Khasram berkata, “Itulah sunnah Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam atau shalat Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam.” Said ragu. Nashr berkata, “Itulah shalat Abul Qasim dan hal itu tidak meragukan lagi.” Bundar mengabarkan kepada kami, Muadz bin Hisyam menceritakan kepada kami, Ayahku menceritakan kepadaku, dari Qatadah dengan sanad sejenis.
صحيح ابن خزيمة ٥٨٣: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ الْعَطَّارُ، نا سُفْيَانُ قَالَ: سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ يَقُولُ: سَمِعْتُ سَالِمًا يُخْبِرُ عَنْ أَبِيهِ، ح وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ، وَعَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ، وَعُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْيَحْمَدِيُّ، وَالْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَيُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّدَفِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، وَعَلِيُّ بْنُ الْأَزْهَرِ، وَغَيْرِهِمْ قَالُوا: نا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ حَتَّى يُحَاذِي مَنْكِبَيْهِ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ، وَبَعْدَمَا يَرْفَعُ مِنَ الرُّكُوعِ، وَلَا يَرْفَعُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ " هَذَا لَفْظُ ابْنِ رَافِعٍ. سَمِعْتُ الْمَخْزُومِيَّ يَقُولُ: أَيُّ إِسْنَادٍ أَصَحُّ مِنْ هَذَا قَالَ: سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ يَحْيَى يَحْكِي عَنْ عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ سُفْيَانُ: هَذَا الْإِسْنَادُ مِثْلُ هَذِهِ الْأُسْطُوَانَةِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 583: Abdul Jabar bin Ala' Al Athar mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata, Aku mendengar Az-Zuhri berkata, Aku mendengar Salim mengabarkan hadits dari ayahnya, Ha', Ali bin Hujr As-Sa'di, Ali bin Khasyram, Said bin Abdurrahman Al Makhzumi, Atabah bin Abdullah Al Yahmadi, Al Hasan bin Muhammad, Yunus bin Abdul Ala Ash-Shadafi, Muhammad bin Rafi' dan Ali bin Al Azhar serta ulama hadits lainnya menceritakan kepada kami, mereka berkata, Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua, tangannya apabila memulai shalat sejajar dengan kedua pundaknya. Lalu apabila beliau hendak melakukan ruku dan setelah bangun dari ruku, dan Nabi tidak mengangkat kedua tangannya di antara dua sujud.”731 Ini adalah redaksi Ibnu Rafi'. Aku mendengar Al Makhzumi berkata, “Sanad mana yang lebih shahih dari ini.” ia berkata, “Aku mendengar Muhammad bin Yahya menceritakan hadits dari Ali bin Abdullah, ia berkata, 'Sufyan berkata ini [sanad seperti] tiang732 penyangga ini'.”
صحيح ابن خزيمة ٥٨٤: نا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمُرَادِيُّ، وَبَحْرُ بْنُ نَصْرٍ الْخَوْلَانِيُّ قَالَا: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَا: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْهَاشِمِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ الْهَاشِمِيِّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجُ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ، وَيَصْنَعُ مِثْلَ ذَلِكَ إِذَا قَضَى قِرَاءَتَهُ وَأَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ، وَيَصْنَعُهُ إِذَا رَفَعَ مِنَ الرُّكُوعِ، وَلَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ صَلَاتِهِ وَهُوَ قَاعِدٌ، وَإِذَا قَامَ مِنَ السَّجْدَتَيْنِ رَفَعَ يَدَيْهِ كَذَلِكَ وَكَبَّرَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 584: Ar Rabi bin Sulaiman Al Muradi, Bahr bin Nashr Al Khulani mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Sulaiman bin Daud Al Hasyimi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Az-Zinad mengabarkan kepada kami, dari Musa bin Uqbah, dari Abdullah bin Al Fadl Al Hasyimi, Abdurrahman Al A'raj mengabarkan kepada kami, dari ubaidillah bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib, “Dari Nabi SAW; sesungguhnya beliau apabila melaksanakan shalat wajib, beliau membaca takbir dan mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya. Dan Rasulullah melakukan hal seperti itu apabila menyelesaikan bacaan suratnya dan ingin melakukan ruku. Dan, Nabi melakukan hal yang sama apabila bangun dari ruku, Nabi tidak mengangkat kedua tangannya sama sekali dari shalatnya (75-ba’) saat beliau dalam posisi duduk. Dan, apabila bangun dari dua sujud, maka beliau mengangkat kedua tangannya juga dan mengucapkan takbir.”733
صحيح ابن خزيمة ٥٨٥: نا أَبُو بِشْرٍ الْوَاسِطِيُّ، أنا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ خَالِدٍ، وَهُوَ الْحَذَّاءُ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، أَنَّهُ رَأَى مَالِكَ بْنَ الْحُوَيْرِثِ «إِذَا صَلَّى كَبَّرَ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ رَفَعَ يَدَيْهِ، وَحَدَّثَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي هَكَذَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 585: Abu Bisyr Al Wasithi mengabarkan kepada kami, Khalid —yaitu Ibnu Abdillah— memberitahukan kepada kami dari Khalid —ia adalah Al Hadza'— mengabarkan kepada kami dari Abu Qilabah, “Sesungguhnya Abu Qilabah melihat Malik bin Al Huwairits apabila melakukan shalat, ia mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangannya. Dan, apabila hendak ruku, ia mengangkat kedua tangannya. Dan, apabila mengangkat kepalanya dari ruku', ia mengangkat kedua tangannya. Dan, ia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat seperti itu.”734
صحيح ابن خزيمة ٥٨٦: نا بُنْدَارٌ، وَيَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ، وَهُوَ الثَّقَفِيُّ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ الْحُوَيْرِثِ قَالَ: أَتَيْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ، فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا، فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدِ اشْتَهَيْنَا أَهْلِينَا وَاشْتَقْنَا سَأَلَنَا عَمَّا تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ، فَقَالُ: «ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ» ، وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا وَأَشْيَاءَ لَا أَحْفَظُهَا، «وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ» هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ بُنْدَارٍ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فَقَدْ أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَالِكَ بْنَ الْحُوَيْرِثِ وَالشَّبَبَةَ الَّذِينَ كَانُوا مَعَهُ أَنْ يُصَلُّوا كَمَا رَأَوَا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي، وَقَدْ أَعْلَمَ مَالِكُ بْنُ الْحُوَيْرِثِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا كَبَّرَ فِي الصَّلَاةِ، وَإِذَا رَكَعَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، فَفِي هَذَا مَا دَلَّ عَلَى أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَمَرَ بِرَفْعِ الْيَدَيْنِ إِذَا أَرَادَ الْمُصَلِّي الرُّكُوعَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، وَكُلُّ لَفْظَةٍ رُوِيَتْ فِي هَذَا الْبَابِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا رَكَعَ فَهُوَ مِنَ الْجِنْسِ الَّذِي أُعْلِمْتُ أَنَّ الْعَرَبَ قَدْ تُوقِعُ اسْمَ الْفَاعِلَ عَلَى مَنْ أَرَادَ الْفِعْلَ قَبْلَ أَنْ يَفْعَلَهُ كَقَوْلِ اللَّهِ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ} [المائدة: 6] الْآيَةَ، فَإِنَّمَا أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِغَسْلِ أَعْضَاءِ الْوُضُوءِ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ الْمَرْءُ إِلَى الصَّلَاةِ لَا بَعْدَ الْقِيَامِ إِلَيْهَا، فَمَعْنَى قَوْلِهِ: {إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ} [المائدة: 6] أَيْ إِذَا أَرَدْتُمُ الْقِيَامَ إِلَيْهَا، فَكَذَلِكَ مَعْنَى قَوْلِهِ: يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا رَكَعَ، أَيْ إِذَا أَرَادَ الرُّكُوعَ كَخَبَرِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، وَابْنِ عُمَرَ اللَّذَيْنِ ذَكَرَاهُ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ، خَرَّجْنَا هَذِهِ الْأَخْبَارَ بِتَمَامِهَا فِي كِتَابِ «الْكَبِيرِ» ، وَكَذَلِكَ قَوْلُهُ: {فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ} [النور: 61] إِنَّمَا أَمَرَ بِالسَّلَامِ إِذَا أَرَادَ الدُّخُولَ لَا بَعْدَ دُخُولِ الْبَيْتِ، هَذِهِ لَفْظَةٌ إِذَا جُمِّعَتْ مِنَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ طَالَ الْكِتَابُ بِتَقَصِّيهَا
Shahih Ibnu Khuzaimah 586: Bundar dan Yahya bin Hakim mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abdul Wahab —adalah Ats-Tsaqafi— menceritakan kepada kami. Ayyub menceritakan kepada kami dari Abu Qilabah, Malik bin Al Huwairits menceritakan kepada kami, ia berkata, “Kami pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, di mana saat itu kami adalah pemuda-pemuda sebaya. Kami menginap di kediaman beliau selama dua puluh malam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sosok yang pengasih dan penyayang serta lembut. Ketika kami beranggapan bahwa kami telah dirindukan oleh keluarga kami dan telah dinantikan, maka kami meminta nasehat; Apa yang kami tinggalkan untuk generasi setelah kita lalu beliau memberitahu, beliau bersabda, 'Kembalilah kalian kepada keluarga kalian, tinggallah bersama mereka ajarilah dan perintahlah mereka, —Rasulullah menyebutkan beberapa hal yang aku hafal dan beberapa hal yang tidak aku hafal, kemudian shalatlah sebagaimana kalian melihatku melaksanakan shalat. Apabila tiba waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan dan orang yang paling tua menjadi imam'.735 Ini adalah redaksi dari Bundar. Abu Bakar berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan Malik bin Al Huwairits dan para pemuda yang bersamanya untuk melaksanakan shalat sebagaimana mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat.” [Dan], Malik bin Al Huwairits telah mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya apabila beliau mengucapkan takbir dalam shalat. Apabila ruku dan saat beliau mengangkat kepalanya dari ruku. Di sini terdapat keterangan yang menunjukkan bahwa Nabi memerintahkan untuk mengangkat kedua tangan apabila orang yang shalat hendak ruku dan apabila ia mengangkat kepalanya dari ruku. Seluruh redaksi hadits yang diriwayatkan dalam bab ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya saat ruku termasuk jenis gerakan yang aku ketahui, di mana orang-orang Arab terkadang meletakkan istilah subjek (fa'il) bagi orang yang akan melakukan suatu pekeijaan sebelum ia melakukannya. Seperti firman Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman apabila kalian telah selesai mendirikan shalat, maka basuhlah wajah-wajah kalian.” Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan untuk membasuh anggota wudhu apabila seseorang ingin melaksanakan shalat, bukan setelah ia melakukannya. Maka arti, “Apabila kalian telah mendirikan shalat" adalah apabila kalian hendak mendirikan shalat. Demikian pula maksud dari kalimat, “Beliau mengangkat tangannya apabila ruku” adalah apabila hendak ruku’. Hal ini Seperti hadits Ali bin Abu Thalib dan Ibnu Umar yang telah disebutkan keduanya, yang berbunyi, "Dan, apabila hendak ruku." Kami meriwayatkan hadits-hadits ini secara sempurna dalam kitab Al Kabir, Demikian pula sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Apabila kalian telah memasuki rumah, maka ucapkanlah salam atas diri kalian.” Sesungguhnya Nabi memerintahkan mengucapkan salam apabila seseorang ingin masuk rumah, bukan setelah masuk rumah. Redaksi ini apabila dikumpulkan dari Al Qur'an dan hadits, niscaya buku ini menjadi panjang karena pembahasannya.
صحيح ابن خزيمة ٥٨٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ، نا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَطَاءٍ، وَهُوَ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ نَسَبُهُ إِلَى جَدِّهِ، عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ اعْتَدَلَ قَائِمًا، فَذَكَرَ بَعْضَ الْحَدِيثِ، وَقَالَ: ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» ، وَرَكَعَ، ثُمَّ اعْتَدَلَ وَلَمْ يَصُبَّ رَأْسَهُ وَلَمْ يُقْنِعْ، وَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: «سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ» ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ، وَاعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ فِي مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلًا، ثُمَّ هَوَى إِلَى الْأَرْضِ سَاجِدًا، ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» ، ثُمَّ تَجَافَى عَضُدَيْهِ عَنْ إِبْطَيْهِ، وَفَتَحَ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ، ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ عَلَيْهَا، ثُمَّ اعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ في مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلًا، ثُمَّ هَوَى سَاجِدًا، ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» ، ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ وَقَعَدَ، وَاعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ فِي مَوْضِعِهِ، ثُمَّ نَهَضَ، ثُمَّ صَنَعَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ ذَلِكَ، حَتَّى إِذَا قَامَ مِنَ السَّجْدَتَيْنِ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهمَا مَنْكِبَيْهِ كَمَا صَنَعَ حِينَ افْتَتَحَ الصَّلَاةَ، ثُمَّ صَنَعَ كَذَلِكَ حَتَّى إِذَا كَانَتِ الرَّكْعَةُ الَّتِي تَنْقَضِي فِيهَا الصَّلَاةُ أَخَّرَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وقَعَدَ عَلَى شِقِّهِ مُتَوَرِّكًا، ثُمَّ سَلَّمَ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: مُحَمَّدُ بْنُ عَطَاءٍ هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ نا بِهِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ، أنا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، وَهَكَذَا قَالَ: عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَطَاءٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 587: Muhammad bin Basyar mengabarkan kepada kami, Yahya bin Said Al Qaththan menceritakan kepada kami, Abdul Hamid bin Atha' menceritakan kepadaku, —ia adalah Muhammad bin Amr bin Atha' Nasabnya sampai kepada kakeknya— dari Abu Humaid As-Sa’idi, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mendirikan shalat, beliau melakukan I'tidal dengan posisi berdiri." As-Sa'idi menyebutkan bagian hadits. Dan, ia berkata, “Kemudian Rasulullah mengucapkan 'Allahu akbar', ruku lalu i'tidal. Beliau menegakkan kepalanya dan tidak ditundukkan, serta meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya kemudian beliau mengucapkan samiallahu liman hamidah, lalu mengangkat kedua tangannya ber-i'tidal sampai setiap persendian kembali pada posisinya dalam keadaan i'tidal. Kemudian turun ke tanah dalam keadaan sujud, lalu mengucapkan Allahu akbar, kemudian merenggangkan kedua lengannya dari kedua ketiaknya, melebarkan jari-jari kedua kaki, membengkokkan kaki kirinya lalu mendudukinya kemudian i'tidal, sampai masing-masing persendian (tulang) kembali pada posisinya dalam keadaan i'tidal, lalu turun dalam keadaan sujud. Kemudian mengucapkan, Allahu akbar lalu membengkokkan kakinya dan mendudukinya serta melakukan i'tidal sampai masing-masing persendian kembali pada posisinya lalu bangun kemudian melakukan hal seperti itu pada rakaat kedua sehingga apabila ia bangun dari kedua sujud, maka ia membaca takbir dan mengangkat kedua tangannya sampai berada sejajar dengan kedua pundaknya sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya saat beliau memulai shalat. Beliau melakukan hal seperti itu sehingga apabila tiba pada rakaat di mana shalat akan selesai, beliau membelakangkan kaki kirinya dan menduduki sebagiannya dalam keadaan duduk tawaruk lalu mengucapkan salam. ” 737 Abu Bakar berkata, “Muhammad bin Atha’ adalah Muhammad bin Amr bin Atha' Abdurrahman bin Basyar bin Al Hakam mengabarkan dengan hadits, Yahya bin Said menceritakan kepada kami. Demikianlah ia mengatakan dari Muhammad bin Atha’.
صحيح ابن خزيمة ٥٨٨: نا بُنْدَارٌ، وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَأَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ قَالُوا: حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا حُمَيْدٍ السَّاعِدِيَّ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ أَحَدُهُمْ أَبُو قَتَادَةَ قَالَ: " إِنِّي لَأَعْلَمُكُمْ بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرُوا الْحَدِيثَ بِطُولِهِ، وَقَالُوا فِي آخِرِ الْحَدِيثِ: صَدَقْتَ، هَكَذَا كَانَ يُصَلِّي النَّبِيُّ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 588: Bundar, Muhammad bin Yahya dan Ahmad bin Said Ad-Darimi mengabarkan kepada kami, Abdul Hamid bin Ja’far menceritakan kepada kami, Muhammad Amr bin Atha’ menceritakan kepadaku, aku mendengar Abu Humaid As-Sa'idi dari sepuluh orang sahabat Rasulullah, salah satunya adalah Abu Qatadah, ia berkata, “Sesungguhnya diantara kalian, aku adalah orang yang paling mengetahui tata cara shalat Rasulullah... kemudian mereka menyebutkan hadits secara panjang lebar, lalu mereka berkata di akhir hadits, 'Engkau benar, demikianlah nabi melaksanakan shalat'.” 738
صحيح ابن خزيمة ٥٨٩: نا بُنْدَارٌ، نا أَبُو دَاوُدَ، نا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ، حَدَّثَنِي الْعَبَّاسُ بْنُ سَهْلٍ السَّاعِدِيُّ قَالَ: اجْتَمَعَ نَاسٌ مِنَ الْأَنْصَارِ فِيهِمْ سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ السَّاعِدِيُّ، وَأَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ، وَأَبُو أُسَيْدٍ السَّاعِدِيُّ فَذَكَرُوا صَلَاةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ: دَعُونِي أُحَدِّثُكُمْ وَأَنَا أَعْلَمُكُمْ بِهَذَا قَالُوا: فَحَدِّثْ، قَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ دَخَلَ الصَّلَاةَ وَكَبَّرَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ، ثُمَّ رَكَعَ فَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ كَالْقَابِضِ عَلَيْهَا فَلَمْ يَصُبَّ رَأْسَهُ وَلَمْ يُقْنِعْهُ، وَنَحَّى يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَاسْتَوَى قَائِمًا، حَتَّى عَادَ كُلُّ عَظْمٍ مِنْهُ إِلَى مَوْضِعِهِ» ، ثُمَّ ذَكَرَ بُنْدَارٌ بَقِيَّةَ الْحَدِيثِ، وَقَالَ فِي آخِرِهِ: فَقَالَ الْقَوْمُ كُلُّهُمْ: هَكَذَا كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ يَحْيَى يَقُولُ: مَنْ سَمِعَ هَذَا الْحَدِيثَ، ثُمَّ لَمْ يَرْفَعْ يَدَيْهِ - يَعْنِي إِذَا رَكَعَ - وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فَصَلَاتُهُ نَاقِصَةٌ
Shahih Ibnu Khuzaimah 589: Bundar mengabarkan kepada kami, Abu Daud mengabarkan kepada kami, Fulaih bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, Al Abbas bin Sahi As-Saidi mengatakan kepadaku, ia berkata, “Orang-orang dari Anshar berkumpul, di antara mereka terdapat Sahi bin As-Sa idi, Abu Hamid As-Saidi dan Abu Asid As-Saidi, mereka membicarakan masalah pelaksanaan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Hamid berkata, 'Biarkanlah aku menceritakan kepada kalian, dan diantara kalian, aku adalah orang yang paling tahu. Mereka berkata, 'Silahkan! Ceritakan’. Ia berkata, ’Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu, kemudian melakukan shalat dan mengucapkan takbir, lalu beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan pundaknya. Kemudian beliau ruku, lalu meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya, seperti orang yang menggenggam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menurunkan kepalanya dan tidak menundukkannya serta menaruh kedua tangannya menjauhi kedua sisi lambungnya, kemudian beliau mengangkat kepalanya lalu berdiri tegak lurus sampai masing-masing persendian kembali kepada posisinya. Lalu Bundar menyebutkan sisa kalimat hadits. Dan, pada akhir ucapannya ia berkata, semua kaum berkata, Demikianlah shalat Rasulullah SAW’.”739 Aku mendengar Muhammad bin Yahya berkata, “Barang siapa yang mendengar hadits ini kemudian ia tidak mengangkat kedua tangannya; saat ruku’, dan saat seseorang mengangkat kepalanya dari ruku’, maka sesungguhnya shalatnya dianggap kurang.”
صحيح ابن خزيمة ٥٩٠: نا بُنْدَارٌ، وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، وَيَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرٍ، وَهَذَا حَدِيثُ بُنْدَارٍ نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى، ثُمَّ سَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ فَرَدَّ عَلَيْهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ» ، حَتَّى فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مِرَارٍ، فَقَالَ الرَّجُلُ: وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أَعْلَمُ غَيْرَ هَذَا قَالَ: فَقَالَ: «إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ جَالِسًا، وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا» قَالَ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ: عَنْ سَعِيدٍ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَخْبَارُ عَلِيِّ بْنِ يَحْيَى بْنِ خَلَّادٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ خَرَّجْتُهُ فِي كِتَابِ «الْكَبِيرِ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: لَمْ يَقُلْ أَحَدٌ مِمَّا رَوَى هَذَا الْخَبَرَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِيهِ غَيْرُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، إِنَّمَا قَالُوا: عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 590: Bundar, Ahmad bin Abdah, Yahya bin Hakim dan Abdurrahman bin Basyar mengabarkan kepada kami —ini adalah hadits Bundar— Yahya bin Said mengabarkan kepada kami, Ubaidullah bin Umar mengabarkan kepada kami, Said bin Abu Said Al Maqburi menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki masjid, lalu seorang laki- laki juga memasukinya, kemudian ia melaksanakan shalat, setelah itu ia mengucapkan salam kepada Nabi, beliau lalu membalasnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Kembalilah kemudian shalatlah, maka sesungguhnya engkau belum melakukan shalat' hingga ia melakukan hal tersebut tiga kali. Laki-laki tersebut berkata, 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran aku tidak mengetahui selain ini'. Ia berkata, 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apabila engkau melaksanakan shalat, maka ucapkanlah takbir kemudian bacalah ayat-ayat Al Qur'an yang mudah bagimu lalu rukulah hingga engkau thuma’ninah di dalamnya, kemudian bangunlah hingga engkau i’tidal dalam posisi berdiri, lalu sujudlah hingga engkau thuma ‘ninah dalam posisi sujud, kemudian bangunlah sampai engkau i‘tidal dalam posisi duduk, lalu lakukanlah hal tersebut dalam shalatmu secara keseluruhan'. ” 740 Ahmad bin Abdah berkata dari Said. Abu Bakar berkata, “Hadits-hadits Ali bin Yahya bin Khalad dari ayahnya dari Rifa’ah bin Rafi’, aku meriwayatkannya dalam kitab Al Kabir.” Abu Bakar berkata, ‘Tidak ada seorangpun yang meriwayatkan hadits ini dari Ubaidullah bin Umar dari Said dari ayahnya yang mengatakan selain Yahya bin Sa'id. Mereka hanya berkata, 'Dari Said dari Abu Hurairah'.”