صحيح ابن خزيمة ١٧٥١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ، ثنا قُرَيْشُ بْنُ أَنَسٍ، ثنا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: " كَانَ النَّاسُ عُمَّالَ أَنْفُسِهِمْ , فَكَانُوا يَرُوحُونَ إِلَى الْجُمُعَةِ كَهَيْئَتِهِمْ , فَقِيلَ لَهُمْ: لَوِ اغْتَسَلْتُمْ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1751: Muhammad bin Walid pernah menceritakan sebuah hadits kepada kami, Quraisy bin Anas menceritakan kepada kami, Hisyam bin Urwah menceritakan kepada kami, dari bapaknya dari Aisyah yang pernah berkata, "Dulu mayoritas kaum muslimin itu adalah buruh kasar. Kemudian mereka senantiasa pergi ke masjid untuk shalat jum’at dengan pakaian yang mereka kenakan sehabis bekerja. Lalu salah seorang di antara mereka berkata, 'Seandainya kalian mandi (terlebih dahulu, maka hal itu tentunya lebih baik)'."
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٢: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَهْبٍ، ثنا عَمِّي قَالَ: أَخْبَرَنِي عَمْرٌو وَهُوَ ابْنُ الْحَارِثِ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ، أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جَعْفَرٍ حَدَّثَهُ , عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ: كَانَ النَّاسُ يَنْتَابُونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ مَنَازِلِهِمْ مِنَ الْعَوَالِي , فَيَأْتُونَ فِي الْعَبَاءِ , وَيُصِيبَهُمُ الْغُبَارُ وَالْعَرَقُ , فَيَخْرُجُ مِنْهُمُ الرِّيحُ , فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْسَانٌ مِنْهُمْ وَهُوَ عِنْدِي , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَوْ أَنَّكُمْ تَطَهَّرْتُمْ لِيَوْمِكُمْ هَذَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1752: Ahmad bin Abdurrahman bin Wahab pernah menceritakan sebuah hadits kepada kami (175-A). Pamanku menceritakan kepada kami, Amr bin Harits memberitakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Abu Ja’far bahwasanya Muhammad bin Ja'far menerima hadits dari Urwah, dari Aisyah yang pernah berkata, "Dulu kaum muslimin pergi ke masjid dengan mengenakan kain yang panjang dan lebar. Terkadang, di tengah perjalanan, debu dan keringat menimpa mereka, hingga muncullah aroma yang tidak sedap dari tubuh mereka. Kemudian salah seorang di antara mereka datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam —yang secara kebetulan saat itu aku tengah berada di dekat beliau— untuk menanyakan sesuatu. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, "Alangkah baiknya jika anda mandi terlebih dahulu pada hari ini'."
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٣: حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمُرَادِيُّ، ثنا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ وَهُوَ ابْنُ بِلَالٍ , عَنْ عَمْرٍو وَهُوَ ابْنُ أَبِي عَمْرٍو مَوْلَى الْمُطَّلِبِ , عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلَيْنِ مِنْ أَهْلِ الْعِرَاقِ أَتَيَاهُ فَسَأَلَاهُ عَنِ الْغُسْلِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ: أَوَاجِبٌ هُوَ؟ فَقَالَ لَهُمَا ابْنُ عَبَّاسٍ: مَنِ اغْتَسَلَ فَهُوَ أَحْسَنُ وَأَطْهَرُ , وَسَأُخْبِرُكُمْ لِمَاذَا بَدَأَ الْغُسْلُ: كَانَ النَّاسُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْتَاجِينَ , يَلْبَسُونَ الصُّوفَ , وَيَسْقُونَ النَّخْلَ عَلَى ظُهُورِهِمْ , وَكَانَ الْمَسْجِدُ ضَيِّقًا , مُقَارِبَ السَّقْفِ , فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِي يَوْمٍ صَائِفٍ شَدِيدِ الْحَرِّ , وَمِنْبَرُهُ قَصِيرٌ , إِنَّمَا هُوَ ثَلَاثُ دَرَجَاتٍ , فَخَطَبَ النَّاسَ , فَعَرِقَ النَّاسُ بِالصُّوفِ , فَثَارَتْ أَرْوَاحُهُمْ رِيحَ الْعَرَقِ وَالصُّوفِ حَتَّى كَانَ يُؤْذِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا , حَتَّى بَلَغَتْ أَرْوَاحُهُمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ , فَقَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ , إِذَا كَانَ هَذَا الْيَوْمُ فَاغْتَسِلُوا , وَلْيَمَسَّ أَحَدُكُمْ أَطْيَبَ مَا يَجِدُ مِنْ طِيبِهِ أَوْ دُهْنِهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1753: Rabi' bin Sulaiman Al Muradi telah memberitakan sebuah hadits kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami, dari Amr bin Abu Amr, budak Muthalib, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwasanya konon ada dua orang laki-laki dari negeri Irak yang bertanya kepadanya tentang hukum mandi pada hari jum’at. Lalu Ibnu Abbas berkata kepada keduanya, "sesungguhnya orang yang mandi pada hari itu lebih baik dan suci. Akan aku ceritakan kepada kalian kapan sebenarnya mandi pada hari jum’at itu diperintahkan. Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hidup, kaum muslimin berada dalam kesederhanaan dan kebersahajaan. Mereka mengenakan kain wol yang kasar dan harus bekerja keras untuk memperoleh rezeki. Saat itu, masjid Nabi sangatlah sempit dan beratap rendah. Hingga suatu ketika, pada hari jum’at di musim panas yang amat menyengat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan khutbah jum’at dari atas mimbar pendek yang hanya mempunyai tiga tingkat kepada jama’ah kaum muslimin yang berpeluh karena mengenakan kain wol yang kasar. Tiba-tiba aroma tak sedap keluar dari tubuh mereka yang berkeringat karena mengenakan kain wol yang kasar hingga mengganggu jama’ah yang lain. Ternyata aroma tak sedap tersebut tercium oleh Rasulullah yang pada saat itu sedang berada di atas mimbar untuk berkhutbah. Akhirnya beliau pun bersabda, "Wahai kaum muslimin sekalian, apabila datang hari jum'at, maka mandilah! Sebaiknya setiap individu dari kalian memakai wangi-wangian (untuk shalat jum'at)."
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٤: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، وَسَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ قَالَا: ثنا أَبُو مُعَاوِيَةَ , قَالَ يَعْقُوبُ: ثنا الْأَعْمَشُ، وَقَالَ سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ ? عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا وَأَنْصَتَ , وَاسْتَمَعَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ , وَمَنْ مَسَّ الْحَصَا فَقَدْ لَغَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1754: Ya’kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi dan Salm bin Junadah telah menceritakan sebuah hadits kepada kami, Kemudian keduanya berkata, "Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami," Lalu Ya’kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi berkata, Al A’masy menceritakan kepada kami, Salm bin Junadah berkata, "kami menerima hadits itu dari Al A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah yang telah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, 'Barangsiapa berwudhu pada hari jum'at dengan sebaik-baiknya. Setelah itu ia pergi ke masjid untuk shalat jum'at. Kemudian di masjid tersebut ia diam dan mendengarkan khutbah dengan seksama, maka dosanya antara jum'at itu dan jum'at yang lalu serta ditambah tiga hari pasti akan diampuni. Selebihnya barangsiapa yang memegang batu kerikil, maka sesungguhnya ia telah lalai."
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٥: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ الْعِجْلِيُّ، ثنا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ، ثنا شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ تَوَضَّأَ فَبِهَا وَنِعْمَتْ , وَمَنِ اغْتَسَلَ فَذَاكَ أَفْضَلُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1755: Ahmad bin Miqdam Al Ajal telah menceritakan sebuah hadits kepada kami, Yazid —yaitu Ibnu Zura'i— menceritakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Hasan, dari Samrah bin Jundub dari Nabi Muhammad yang telah bersabda, "Barangsiapa berwudhu pada hari jum’at, maka itu adalah baik. Dan barangsiapa yang mandi pada hari itu, maka hal tersebut lebih baik"
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ كُرَيْبٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ الضُّرَيْسِ، وَعَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْخُزَاعِيُّ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ , وَابْنُ الضُّرَيْسِ: حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ، وَقَالَ عَبْدَةُ: أَنْبَأَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ، عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيِّ، عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ , قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ: " مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ , وَغَدَا وَابْتَكَرَ , فَدَنَا وَأَنْصَتَ , وَلَمْ يَلْغُ , كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ كَأَجْرِ سَنَةٍ: صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا ". لَمْ يَقُلْ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ: وَذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ. وَقَالَ: «مَنْ غَسَلَ» بِالتَّخْفِيفِ. وَقَالَ ابْنُ الضُّرَيْسِ: «كُتِبَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ» . قَالَ أَبُو بَكْرٍ: مَنْ قَالَ فِي الْخَبَرِ: «مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ» , فَمَعْنَاهُ: جَامَعَ فَأَوْجَبَ الْغُسْلَ عَلَى زَوْجَتِهِ أَوْ أَمَتِهِ وَاغْتَسَلَ , وَمَنْ قَالَ: «غَسَلَ وَاغْتَسَلَ» , أَرَادَ: غَسَلَ رَأْسَهُ , وَاغْتَسَلَ , فَغَسَلَ سَائِرَ الْجَسَدِ. كَخَبَرِ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1756: Muhammad bin Al ’Ala bin Kuraib, Muhammad bin Yahya bin Dharis, dan Abadah bin Abdullah Al Khuza’i telah menceritakan sebuah hadits kepada kami, Muhammad bin Al 'Ala dan Ibnu Dharis telah berkata, "Husain menceritakan kepada kami, kemudian Abadah bin Abdullah berkata, "Husain bin Ali menceritakan kepada kami, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Abu Al Asy’ats Ash-Shan’ani, dari Aus bin Aus bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda sambil menyebut hari jum’at, "Barangsiapa mandi di hari jum’at lalu pergi berangkat ke masjid dengan segera. Di sana ia dekat dengan mimbar dan mendengarkan khutbah serta tidak lalai, maka setiap langkahnya itu akan memperoleh ganjaran satu tahun puasa dan shalat." Sementara itu, Muhammad bin Al 'Ala tidak menyatakan "sambil menyebut hari jum’at’. Namun demikian, ia mengatakan, "barangsiapa yang mandi". Ibnu Dharis berkata, "Akan dituliskan untuknya setiap satu langkah" Abu Bakar berkata, "Barangsiapa mengatakan dalam hadits itu, 'man gassala wa igtasala", maksudnya adalah ia melakukan hubungan suami-istri hingga wajib mandi. Sedangkan yang lain berpendapat, "gassala wa igtasala", maksudnya adalah mengguyur kepalanya dan membasuh seluruh tubuhnya, sebagaimana hadits Thawus dari Ibnu Abbas.
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ الْمُخَرِّمِيُّ، نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، ثنا أَبِي، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شِهَابٍ الزُّهْرِيُّ، عَنْ طَاوُسٍ الْيَمَانِيِّ قَالَ: قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ: زَعَمُوا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اغْتَسِلُوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ , وَاغْسِلُوا رُءُوسَكُمْ وَإِنْ لَمْ تَكُونُوا جُنُبًا , وَمَسُّوا مِنَ الطِّيبِ» ? قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: أَمَّا الطِّيبُ فَلَا أَدْرِي , وَأَمَّا الْغُسْلُ , فَنَعَمْ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1757: Muhammad bin Abdullah bin Mubarak Al Makhrami memberitakan kepada kami, Ya’kub bin Ibrahim memberitakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishak, Muhammad bin Muslim bin Abdullah bin Syihab Az-Zuhri memberitakan kepada kami, dari Thawus Al Yamani yang telah berkata, "Aku pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, "Hai Ibnu Abbas, mayoritas kaum muslimin mengira bahwasanya Rasulullah telah bersabda, 'Mandilah pada hari jum’at! Basuhlah kepalamu dan apabila kamu tidak junub, maka pakailah wewangian!’" Ibnu Abbas pun menjawab, "kalau mengenai pemakaian minyak wangi, maka aku tidak tahu. Sedangkan mandi di hari jum’at, maka hal itu memang diperintahkan."
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، ثنا هَارُونُ بْنُ مُسْلِمٍ صَاحِبُ الْحِنَّاءِ أَبُو الْحَسَنِ , ثنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: دَخَلَ عَلَيَّ أَبُو قَتَادَةَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَأَنَا أَغْتَسِلُ , قَالَ: غُسْلُكَ هَذَا مِنْ جَنَابَةٍ؟ قُلْتُ: نَعَمْ , قَالَ: فَأَعِدْ غُسْلًا آخَرَ , إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ لَمْ يَزَلْ طَاهِرًا إِلَى الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ , لَمْ يَرْوِهِ غَيْرُ هَارُونَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1758: Muhammad bin Abdul A’la Ash-Shan’ani memberitakan kepada kami, Harun bin Muslim Shahibul Hana Abu Hasan memberitakan kepada kami, Abau bin Yazid memberitakan kepada kami, dari Yahya bin Abu Katsir, dari Abdullah bin Abu Qatadah yang pernah berkata, "Pada suatu hari jum’at, Abu Qatadah datang menemuiku yang saat itu sedang mandi. Kemudian Abu Qatadah bertanya kepadaku, 'Hai Abdullah, apakah kamu mandi karena sedang junub?’ aku menjawab, 'ya.’ lalu Abu Qatadah berkata lagi, 'Kalau begitu, mandi sekali lagi! Karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Barangsiapa mandi di hari jum ’at, maka ia akan tetap suci hingga hari jum ’at berikutnya’." Abu Bakar berkata, "ini merupakan hadits gharib (asing) yang tidak ada seorang pun meriwayatkannya selain Harun."
صحيح ابن خزيمة ١٧٥٩: نا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ، ثنا رَوْحٌ، ثنا شُعْبَةُ قَالَ: سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ دِينَارٍ يُحَدِّثُ , عَنْ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ: «حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ كُلَّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ , وَأَنْ يَمَسَّ طِيبًا إِنْ وَجَدَهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1759: Yahya bin Habib Al Haritsi memberitakan kepada kami, Ruh memberitakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami dan berkata, "Aku telah mendengar Amr bin Dinar menceritakan sebuah hadits yang diterimanya dari Thawus, dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad bahwasanya beliau telah bersabda, "Kewajiban atas setiap muslim adalah mandi setiap sepekan sekali dan memakai minyak wangi, jika ia memiliki."
صحيح ابن خزيمة ١٧٦٠: ثنا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، وَأَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، وَأَبِي سَعِيدٍ قَالَا: سَمِعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاسْتَنَّ وَمَسَّ مِنَ الطِّيبِ إِنْ كَانَ عِنْدَهُ , وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ , ثُمَّ جَاءَ إِلَى الْمَسْجِدِ , وَلَمْ يَتَخَطَّ رِقَابَ النَّاسِ , ثُمَّ رَكَعَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْكَعَ , ثُمَّ أَنْصَتَ إِذَا خَرَجَ إِمَامُهُ حَتَّى يُصَلِّيَ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الَّتِي كَانَتْ قَبْلَهَا» . يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ: وَثَلَاثَةُ أَيَّامٍ زِيَادَةً , إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
Shahih Ibnu Khuzaimah 1760: Ya’kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi memberitakan kepada kami, Ismail bin Ibrahim memberitakan kepada kami dari Muhammad bin Ishak, Muhammad bin Ibrahim menceritakan kepadaku, dari Abu Salama bin Abdurrahman dan Abu Umamah bin Sahal, dari Abu Hurairah dan Abu Said, keduanya berkata, "Kami pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Barangsiapa mandi pada hari jum’at, lalu ia bersiwak, memakai minyak wangi, dan memakai pakaian yang sebaik-baiknya. Kemudian ia pergi ke masjid dengan tidak melangkahi leher orang lain. Setelah itu, ia melaksanakan shalat sunnah. Selanjutnya ia diam hingga imam datang untuk memimpin shalat, maka perbuatannya itu akan menghapuskan dosa antara hari jum’at itu dan hari jum’at sebelumnya' " Abu Hurairah berkata, "dan tambahan tiga hari. Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dengan sepuluh kali kelipatannya."