صحيح ابن خزيمة

Shahih Ibnu Khuzaimah

Shahih Ibnu Khuzaimah #1691

صحيح ابن خزيمة ١٦٩١: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ، ثنا الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا، وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا، وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا» نا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنِي الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ، إِذَا سَجَدَ الرِّجَالُ فَاحْفَظُوا أَبْصَارَكُنَّ» ، قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ: مِمَّ ذَاكَ؟ قَالَ: مِنْ ضِيقِ الْأُزُرِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1691: Ahmad bin Abadah memberitakan kepada kami, Abdul Aziz memberitakan kepada kami, Al 'Ala bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, dari bapaknya, dari Abu Hurairah yang telah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Sebaik-baik shaf kaum pria adalah di depan dan seburuk-buruknya adalah di belakang. Sebaliknya, sebaik-baik shaf kaum wanita itu adalah di dibelakang dan seburuk-buruknya adalah di depan." Abu Musa bin Al Mutsanna memberitakan kepada kami, Adh-Dhahhak bin Mukhallad memberitakan kepada kami, Sufyan memberitakan kepada kami, Abdullah bin Abu Bakar menceritakan kepada kami, dari Said bin Musayyab, dari Abu Said Al Khudri yang telah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, 'Wahai kaum wanita, apabila kaum pria itu sedang sujud dalam shalat, maka peliharalah pandangan kalian!' aku bertanya kepada Abdullah, 'mengapa demikian?' Abdullah menjawab, 'Karena sempitnya sarung yang dikenakan'."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1692

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٢: نا أَبُو يَحْيَى مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ، أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ، بِمِثْلِهِ، وَقَالَ: «فَاحْفَظُوا أَبْصَارَكُمْ مِنْ عَوْرَاتِ الرِّجَالِ» فَذَكَرَ الْحَدِيثَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1692: Abu Yahya Muhammad bin Abdurrahim memberitakan kepada kami, Abu 'Ashim memberitakan kepada kami seperti redaksi hadits di atas. Kemudian ia berkata, "Oleh karena itu, peliharalah pandangan mata kalian dari aurat kaum pria!" Lalu ia menyebutkan hadits tersebut.

Shahih Ibnu Khuzaimah #1693

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٣: نا بِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ، ثنا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ الْمُفَضَّلِ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَهُوَ ابْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: كُنَّ النِّسَاءُ يُؤْمَرْنَ فِي الصَّلَاةِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا يَرْفَعْنَ رُءُوسَهُنَّ حَتَّى يَأْخُذَ الرِّجَالُ مَقَاعِدَهُمْ مِنْ قَبَاحَةِ الثِّيَابِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: خَبَرُ الثَّوْرِيِّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ خَرَّجْتُهُ فِي كِتَابِ الْكَبِيرِ فِي أَبْوَابِ اللِّبَاسِ فِي الصَّلَاةِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1693: Bisyar maksudnya bin Muadz, Bisyr maksudnya Ibnu Al Mufadhdhal menceritakan kepada kami, Abdurrahman yaitu Ibnu Ishaq menceritakan kepada kami, dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad yang telah berkata, "Sesungguhnya kaum wanita itu diperintahkan agar tidak mengangkat kepala mereka (dari sujud) hingga kaum pria duduk dalam posisi tegak karena sempitnya kain mereka." Abu Bakar berkata, "hadits Ats-Tsauri dari Abu Hazim yang kami riwayatkan dalam kitab Al Kabir pada pembahasan tenang pakaian dalam shalat.

Shahih Ibnu Khuzaimah #1694

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٤: نا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ، أَخْبَرَنَا نُوحٌ يَعْنِي ابْنَ قَيْسٍ الْحُدَّانِيَّ، ثنا عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَتْ تُصَلِّي خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةٌ حَسْنَاءُ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ، فَكَانَ بَعْضُ الْقَوْمِ يَتَقَدَّمُ فِي الصَّفِّ الْأَوَّلِ لِئَلَّا يَرَاهَا، وَيَسْتَأْخِرُ بَعْضُهُمْ حَتَّى يَكُونَ فِي الصَّفِّ الْمُؤَخِّرِ، فَإِذَا رَكَعَ نَظَرَ مِنْ تَحْتِ إِبْطِهِ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي شَأْنِهَا {وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَأْخِرِينَ} [الحجر: 24]

Shahih Ibnu Khuzaimah 1694: Nasr bin Ali Al Jahdhami memberitakan kepada kami, Nuh —yaitu Abu Qais Al Haddani— memberitakan kepada kami, Amr bin Malik memberitakan kepada kami, dari Abi Al Jauza'i, dari Ibnu Abbas yang telah berkata, "Pada suatu ketika ada seorang wanita cantik yang sedang melaksanakan shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ada sebagian sahabat yang maju ke shaf yang pertama dengan tujuan agar mereka tidak melihat wanita tersebut, sedangkan sebagian lainnya malah mundur ke shaf belakang. Ketika ruku, maka mereka dapat melihatnya dari bawah ketiak mereka. Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat yang berkaitan dengan hal: 'Sesungguhnya kami mengetahui orang-orang yang berada di depan di antaramu dan kami pun mengetahui orang-orang yang berada di belakang [Al Hijr [15]: 24).

Shahih Ibnu Khuzaimah #1695

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٥: نا أَبُو مُوسَى، نا نُوحُ بْنُ قَيْسٍ الْحُدَّانِيُّ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِهَذَا الْمَعْنَى، ناه الْفَضْلُ بْنُ يَعْقُوبَ، نا نُوحٌ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ، بِنَحْوِهِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1695: Abu Musa memberitakan kepada kami, Nuh bin Qais Al Haddani memberitakan kepada kami dengan redaksi yang sama. Fadhil bin Ya'kub memberitakan kepada kami, Nuh memberitakan kepada kami, dari Amr bin Malik yang sama redaksinya.

Shahih Ibnu Khuzaimah #1696

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٦: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، نا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ يَزِيدَ، ح وَثنا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، نا سُفْيَانُ كِلَاهُمَا، عَنْ يَحْيَى، ح وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ قَالَ: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ قَالَتْ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تَقُولُ: لَوْ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَحْدَثَ النِّسَاءُ بَعْدَهُ لَمَنَعَهُنَّ الْمَسَاجِدَ كَمَا مُنِعَتْ نِسَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ، فَقُلْتُ: مَا هَذِهِ؟ أَوَ مُنِعَتْ نِسَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. هَذَا حَدِيثُ عَبْدِ الْجَبَّارِ. وَقَالَ أَحْمَدُ فِي حَدِيثِهِ: قُلْتُ لِعَمْرَةَ: وَمُنِعَ نِسَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ؟

Shahih Ibnu Khuzaimah 1696: Ahmad bin Abadah memberitakan kepada kami, Hamad -yaitu Ibnu Yazid- memberitakan kepada kami, Ha, Abdul Jabbar bin Al 'Ala menceritakan kepada kami, Sufyan mcncerilakan kepada kami, keduanva menerima hadits lersebul dari Yahya, Ha, Ali bin Khasyram memberitakan kepada kami, Ibnu Uyainah memberitakan kepada kami,dati berkata: Yahya bin Said memberitakan kepada kami, dari Amrah bahwasanya ia berkata, 'Aku pernah mendengar Aisyah berkata, 'Seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat apa yang terjadi pada kaum wanita sepeninggalan beliau, maka sebelumnya beliau pasti telah melarang kaum wanita untuk pergi ke masjid sebagaimana kaum wanita bani Isra'il.' aku bertanya kepada Aisyah, 'Apakah benar kaum wanita bani Isra'il telah dilarang (untuk pergi ke tempat ibadah mereka)?' Aisyah pun menjawab, 'Ya, mereka dahulu telah dilarang untuk pergi ke tempat ibadah mereka'." Ini adalah hadits Abdul Jabbar. Imam Ahmad pernah berkata dalam haditsnya, "Aku pernah berkata kepada Amrah, 'wanita kaum bani Isra'il telah dilarang (untuk pergi ke tempat ibadah mereka)."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1697

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ، ثنا الْمُسْتَمِرُّ بْنُ الرَّيَّانِ الْإِيَادِيُّ، ثنا أَبُو نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ الدُّنْيَا فَقَالَ: «إِنَّ الدُّنْيَا خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، فَاتَّقُوهَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ» ، ثُمَّ ذَكَرَ نِسْوَةً ثَلَاثًا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ: امْرَأَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ تُعْرَفَانِ، وَامْرَأَةً قَصِيرَةً لَا تُعْرَفُ، فَاتَّخَذَتْ رِجْلَيْنِ مِنْ خَشَبٍ، وَصَاغَتْ خَاتَمًا، فَحَشَتْهُ مِنْ أَطْيَبِ الطِّيبِ الْمِسْكِ، وَجَعَلَتْ لَهُ غُلْفًا، فَإِذَا مَرَّتِ الْمَسْجِدَ أَوْ بِالْمَلَأِ قَالَتْ بِهِ فَفَتَحَتْهُ، فَفَاحَ رِيحُهُ قَالَ الْمُسْتَمِرُّ بِخِنْصَرِهِ الْيُسْرَى، فَأَشْخَصَهَا دُونَ أَصَابِعِهِ الثَّلَاثِ شَيْئًا، وَقَبَضَ الثَّلَاثَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1697: Muhammad bin Yahya memberitakan kepada kami, Abdul Shamad bin Abdul Warits memberitakan kepada kami, Musta'mir bin Rayyan Al Ayadi memberitakan kepada kami, Abu Nadhrah memberitakan kepada kami, dari Abu Said Al Khudri bahwasanya suatu hari Rasulullah menerangkan tentang dunia dengan sabdanya, "Sesungguhnya dunia itu hijau dan indah. Oleh karena itu, jauhilah ia dan jauhilah kaum wanita!" Kemudian Rasulullah pun menyebutkan tiga orang perempuan dari bani Isra il, dua orang wanita yang bertubuh tinggi yang dikenal dan seorang wanita yang bertubuh pendek yang tidak dikenal. Kemudian wanita yang bertubuh pendek ini membuat dua kaki dari bambu dan mengenakan cincin yang dibaluri dengan minyak wangi yang harum semerbak. Apabila ia melewati masjid atau orang lain, maka aromanya pasti akan tersebar ke mana-mana. Mustamir berkata dengan menggunakan jari telunjuk kirinya seraya membukanya dan menggenggam tiga jari lainnya,

Shahih Ibnu Khuzaimah #1698

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٨: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، ثنا الْأَعْمَشُ، عَنْ عُمَارَةَ وَهُوَ ابْنُ عُمَيْرٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، كَانَ إِذَا رَأَى النِّسَاءَ قَالَ: أَخِّرُوهُنَّ حَيْثُ جَعَلَهُنَّ اللَّهُ، وَقَالَ: إِنَّهُنَّ مَعَ بَنِي إِسْرَائِيلَ يَصْفُفْنَ مَعَ الرِّجَالِ، كَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْبَسُ الْقَالِبَ فَتَطَالُ لِخَلِيلِهَا، فَسُلِّطَتْ عَلَيْهِنَّ الْحَيْضَةُ، وَحُرِّمَتْ عَلَيْهِنَّ الْمَسَاجِدُ. وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ إِذَا رَآهُنَّ قَالَ: أَخِّرُوهُنَّ حَيْثُ جَعَلَهُنَّ اللَّهُ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: الْخَبَرُ مَوْقُوفٌ غَيْرُ مُسْنَدٍ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1698: Abdul Jabbar bin Al 'Ala memberitakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Al 'Amasy memberitakan kepada kami, dari Imarah —yaitu Ibnu Amir— dari Abdurrahman bin Yazid bahwasannya apabila Abdullah bin Mas'ud melihat kaum wanita berada di shaf shalat, maka ia pasti akan berkata, "Tempatkanlah kaum wanita itu di belakang sebagaimana yang telah Allah perintah! Sesungguhnya pada zaman bani Isra' il mereka itu satu barisan (shaf) bersama kaum pria. Ada seorang wanita di antara mereka yang mengenakan perhiasan. Lalu mereka mendapatkan haidh. Oleh karena itu, mereka dilarang ke masjid." Apabila Abdullah melihat kaum wanita di masjid, maka ia akan berkata, "Tempatkanlah mereka di belakang seperti yang telah diperintahkan Allah." Abu Bakar berkata, "hadits ini adalah mauquf tidak bersanad."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1699

صحيح ابن خزيمة ١٦٩٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، ثنا سَالِمُ بْنُ نُوحٍ، أَخْبَرَنَا الْجُرَيْرِيُّ، عَنْ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا اجْتَمَعَ ثَلَاثَةٌ أَمَّهُمْ أَحَدُهُمْ، وَأَحَقُّهُمْ بِالْإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ» . قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فِي هَذَا الْخَبَرِ وَخَبَرِ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، وَخَبَرِ أَوْسِ بْنِ ضَمْعَجٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، دَلَالَةٌ عَلَى أَنَّ الْعَبِيدَ إِذَا كَانُوا أَقْرَأَ مِنَ الْأَحْرَارِ كَانُوا أَحَقَّ بِالْإِمَامَةِ، إِذِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَسْتَثْنِ فِي الْخَبَرِ حُرًّا دُونَ مَمْلُوكٍ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1699: Muhammad bin Basyar memberitakan kepada kami, Salim bin Nuh memberitakan kepada kami, Al Jurairi memberitakan kepada kami, dari Abu Nadhrah, dari Abu Said Al Khudri dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya dia telah bersabda, "Apabila ada tiga orang yang berkumpul, maka salah seorang di antara mereka sebaiknya menjadi imam. Kemudian orang yang lebih layak menjadi imam di antara mereka adalah orang yang paling baik bacaan Al Qur'annya." Abu Bakar berkata, "Dalam hadits ini dan hadits Qatadah dari Abu Nadhrah dari Abu Said dan hadits Aus bin Dham’aj dari Abu Mas’ud ada dalil yang menyatakan bahwasanya apabila bacaan Al Qur'an para budak dan hamba sahaya itu lebih baik dari orang-orang yang merdeka, maka para budak tersebut lebih layak menjadi imam daripada orang merdeka, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membedakan antara budak dan orang merdeka dalam haditsnya."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1700

صحيح ابن خزيمة ١٧٠٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، نا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ، نا شُعْبَةُ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا إِسْحَاقَ يُحَدِّثُ عَنْ حَارِثَةَ بْنِ وَهْبٍ الْخُزَاعِيِّ قَالَ: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِنًى أَكْثَرَ مَا كُنَّا وَآمَنَهُ رَكْعَتَيْنِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1700: Muhammad bin Basyar memberitakan kepada kami, Muhammad —yaitu Ibnu Ja'far-memberitakan kepada kami, Syu’bah memberitakan kepada kami dan berkata, "Aku pernah mendengar Abu Ishak menerima sebuah hadits dari Haritsah bin Wahb Al Khuza’i bahwasanya ia berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengimami kami dalam shalat di mina dan jumlah rakaatnya lebih dari dua rakaat'."