صحيح ابن خزيمة ١٦٨١: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، أَنَّ دَرَّاجًا أَبَا السَّمْحِ حَدَّثَهُ عَنِ السَّائِبِ مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1681: Yunus bin Abdul A'la memberitakan kepada kami, Ibnu Wahab memberitakan kepada kami, Amr bin Harits memberitakan kepada kami bahwa Darraj Abu Sama menceritakan hadits itu dari Saib, budak Ummu Salamah, dari Ummu Salamah istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan dari Nabi Muhammad bahwasanya beliau telah bersabda, "sebaik-baik tempat shalatnya kaum wanita adalah di dalam rumahnya."
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٢: نا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ، ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، عَنْ يَزِيدَ، أَخْبَرَنَا الْعَوَّامُ بْنُ حَوْشَبٍ، حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ أَبِي ثَابِتٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَمْنَعُوا نِسَاءَكُمُ الْمَسَاجِدَ، وَبُيُوتُهُنَّ خَيْرٌ لَهُنَّ» ، فَقَالَ ابْنٌ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ: بَلَى وَاللَّهِ، لَنَمْنَعُهُنَّ، فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: تَسْمَعُنِي أُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَتَقُولُ مَا تَقُولُ؟ جَمِيعَهُمَا لَفْظًا وَاحِدًا. وَثنا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، نا إِسْحَاقُ بْنُ يُوسُفَ الْأَزْرَقُ، ثنا الْعَوَّامُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ بِنَحْوِهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1682: Hasan bin Muhammad Az-Za'farani memberitakan kepada kami, Yazid bin Harun memberitakan kepada kami, Ha, Muhammad bin Rafi' memberitakan kepada kami dari Yazid, Awwam bin Hausyab menceritakan kepada kami, Habib bin Abu Tsabit memberitakan kepada kami, dari Ibnu Umar yang telah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, 'Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian untuk pergi ke masjid. Namun demikian, rumah mereka itu sebenarnya lebih baik untuk tempat shalat mereka'." Anak laki-laki Abdullah bin Umar pernah berkata, "Demi Allah, janganlah dicegah mereka (untuk pergi ke masjid)" Kemudian Ibnu Umar pun berkata, "sebaiknya, kamu dengarkan terlebih dulu aku meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu, maka ungkapkanlah apa yang menjadi pendapatmu." Kedua-duanya adalah satu ungkapan. Hasan bin Muhammad menceritakan kepada kami, Ishak bin Yusuf Al Azraq memberitakan kepada kami, Awwam menceritakan kepada kami dengan sanad yang sama."
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٣: نا أَبُو مُوسَى، نا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ، ثنا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ مُوَرِّقٍ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ مِنْ وَجْهِ رَبِّهَا وَهِيَ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1683: Abu Musa memberitakan kepada kami, Amr bin Ashim memberitakan kepada kami, Hammam memberitakan kepada kami, dari Qatadah, dari Muwarriq, dari Abi Al Ahwash,dari Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah bersabda, "Sesungguhnya wanita itu aurat. Apabila ia keluar dari rumah, maka setan pasti akan menyertainya. Sedangkan tempat yang terdekat bagi wanita dengan Tuhannya adalah di dalam rumah."
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٤: نا أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ، ثنا الْمُعْتَمِرُ قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا لَا تَكُونُ إِلَى وَجْهِ اللَّهِ أَقْرَبَ مِنْهَا فِي قَعْرِ بَيْتِهَا» ، أَوْ كَمَا قَالَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1684: Ahmad bin Miqdam memberitakan kepada kami, Al Mu'tamir menceritakan kepada kami dan berkata, "aku pernah mendengar bapakku menceritakan sebuah hadits kepadaku yang diperolehnya dari Qatadah, dari Abi Al Ahwash, dari Abdullah bin Mas'ud dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah bersabda, "Sesungguhnya wanita itu adalah aurat. Apabila ia keluar dari rumah, maka setan pasti akan menyertainya. Dan wanita itu akan dapat dekat dengan Tuhannya manakala ia berada di dalam rumahnya."
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ يَعْنِي الدِّمَشْقِيَّ، ثنا سَعْدُ بْنُ بَشِيرٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ مُوَرِّقٍ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بِمِثْلِهِ. وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَإِنَّمَا قُلْتُ: وَلَا، هَلْ سَمِعَ قَتَادَةُ هَذَا الْخَبَرَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ لِرِوَايَةِ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ هَذَا الْخَبَرَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ؛ لِأَنَّهُ أَسْقَطَ مُوَرِّقًا مِنَ الْإِسْنَادِ، وَهَمَّامٌ وَسَعِيدُ بْنُ بَشِيرٍ أَدْخَلَا فِي الْإِسْنَادِ مُوَرِّقًا، وَإِنَّمَا شَكَكْتُ أَيْضًا فِي صِحَّتِهِ لِأَنِّي لَا أَقِفُ عَلَى سَمَاعِ قَتَادَةَ هَذَا الْخَبَرَ مِنْ مُوَرِّقٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1685: Muhammad bin Yahya memberitakan kepada kami, Muhammad bin Utsman —maksudnya Ad-Dimasqi— memberitakan kepada kami, Sa'ad bin Basyir menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Muwarriq, dari Abi Al Ahwash, dari Abdullah yang menyatakan bahwasannya Rasulullah pernah bersabda seperti bunyi hadits di atas. Abu Bakar berkata, "menurut pendapatku adalah apakah Qatadah mendengar hadits ini dari Abi Al Ahwash atau tidak, sebagaimana hadits riwayat Sulaiman At-Taimi yang menerangkan bahwa hadits ini dari Qatadah melalui jalur Abi Al Ahwash. Hal itu disebabkan karena ia meniadakan Muwarriq dari sanadnya. Sementara Hammam dan Said bin Basyir memasukkan Muwarriq ke dalam sanadnya. Hanya saja aku meragukan keshahihannya, karena aku tidak mengetahui apakah Qatadah mendengar hadits ini dari Muwarriq atau tidak.
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ، ثنا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ مُوَرِّقٍ الْعِجْلِيِّ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «صَلَاةُ الْمَرْأَةِ فِي بَيْتِهَا أَعْظَمُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي حُجْرَتِهَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1686: Muhammad bin Basyar memberitakan kepada kami, Amr bin Ashim menceritakan kepada ku, Hammam memberitakan kepada kami, dari Qatadah, dari Muwarriq Al Ijli, dari Abi Al Ahwash, dari Abdullah yang telah mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah bersabda, "Shalatnya wanita di dalam rumah itu lebih besar pahalanya daripada shalatnya di dalam kamar. "
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٧: نا عِيسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْغَافِقِيُّ، ثنا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُوَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ، عَنْ عَمَّتِهِ، امْرَأَةِ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ أَنَّهَا جَاءَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِنِّي أُحِبُّ الصَّلَاةَ مَعَكَ، فَقَالَ: «قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلَاةَ مَعِي، وَصَلَاتُكِ فِي بَيْتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكِ فِي حُجْرَتِكِ، وَصَلَاتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكِ فِي دَارِكِ، وَصَلَاتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ، وَصَلَاتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِي» ، فَأَمَرَتْ، فَبُنِيَ لَهَا مَسْجِدٌ فِي أَقْصَى شَيْءٍ مِنْ بَيْتِهَا وَأَظْلَمِهِ، فَكَانَتْ تُصَلِّي فِيهِ حَتَّى لَقِيَتِ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1687: Isa bin Ibrahim Al Ghafiqi memberitakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, dari Daud bin Qais, dari Abdullah bin Suwaid Al Anshari, dari bibinya, yaitu istri Abu Hamid As-Saidi, yang menyatakan bahwasanya suatu ketika ia pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, "wahai Rasulullah, sebenarnya aku sangat ingin ikut shalat berjama'ah bersama anda." Mendengar perkataannya itu, Rasulullah pun berkata, "wahai ibu, aku telah mengetahui bahwasanya anda ingin ikut shalat berjama'ah bersamaku. Akan tetapi ketauhilah bahwasanya shalat anda di kamar itu lebih baik daripada shalat di dalam rumah. Kemudian, shalat anda di dalam rumah itu lebih baik daripada shalat anda di tempat kediaman anda. Selanjutnya shalat di tempat kediaman anda itu lebih baik daripada shalat di masjid kaum anda. Sementara shalat di masjid kaum anda itu lebih baik daripada shalat di masjidku." Akhirnya istri Abu Hamid As-Saidi itu meminta dibuatkan sebuah masjid (tempat shalat) di sudut rumahnya. Selanjutnya, ia pun senantiasa melaksanakan shalat di tempat shalat tersebut sampai meninggal dunia.
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٨: نا أَبُو مُوسَى، ثنا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ، ثنا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ مُوَرِّقٍ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «صَلَاةُ الْمَرْأَةِ فِي مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي بَيْتِهَا، وَصَلَاتُهَا فِي بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي حُجْرَتِهَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1688: Abu Musa memberitakan kepada kami, Amr bin Ashim menceritakan kepada kami, Hammam menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Muwarriq, dari Abi Al Ahwash, dari Abdullah yang mendengar langsung hadits itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang pernah bersabda, "Shalatnya wanita di dalam kamar tidurnya itu lebih baik daripada shalat di rumahnya. Sedangkan shalat di dalam rumahnya itu lebih baik daripada shalat dikamarnya."
صحيح ابن خزيمة ١٦٨٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى، نا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ الْهَجَرِيِّ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ أَحَبَّ صَلَاةٍ تُصَلِّيهَا الْمَرْأَةُ إِلَى اللَّهِ فِي أَشَدِّ مَكَانٍ فِي بَيْتِهَا ظُلْمَةً»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1689: Muhammad bin Yahya memberitakan kepada kami, Muhammad bin Isa memberitakan kepada kami, Abu Mu'awiyah memberitakan kepada kami, dari Ibrahim Al Hijri, dari Abi Al Ahwash dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah bersabda, "Sesungguhnya shalat yang paling disukai Allah dari seorang wanita adalah shalat di tempat yang paling gelap dalam rumahnya."
صحيح ابن خزيمة ١٦٩٠: وَرَوَى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ، وَفِي الْقَلْبِ مِنْهُ رَحِمَهُ اللَّهُ قَالَ: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍوِ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ أَحَبَّ صَلَاةٍ تُصَلِّيهَا الْمَرْأَةُ إِلَى اللَّهِ أَنْ تُصَلِّيَ فِي أَشَدِّ مَكَانٍ مِنْ بَيْتِهَا ظُلْمَةً» . حَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1690: Abdullah bin Ja'far rahimahulluh telah meriwayatkan bahwasanya ia pernah berkata, "Muhammad bin Amr telah memberitakan sebuah hadits kepada kami, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah bahwasanya ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Sesungguhnya shalat yang paling disukai Allah dari seorang wanita adalah shalat di tempat yang paling gelap dalam rumahnya'." Kami menerima hadits ini dari Ali bin Hajr, dari Abdullah bin Ja'far.