صحيح ابن خزيمة

Shahih Ibnu Khuzaimah

Shahih Ibnu Khuzaimah #1631

صحيح ابن خزيمة ١٦٣١: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، ثنا يَحْيَى، نا ابْنُ عَجْلَانَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِقْسَمٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ يُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيَؤُمُّ قَوْمَهُ، فَيُصَلِّي بِهِمْ تِلْكَ الصَّلَاةَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1631: Muhammad bin Basyar memberitakan kepada kami, Yahya memberitakan kepada kami, Ibnu 'Ajlan memberitakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Muqassim, dari Jabir bin Abdullah bahwasanya ia berkata, "Mu'adz bin Jabal pernah melaksanakan shalat berjama'ah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu, ia kembali pulang ke rumah dan menjadi imam bagi keluarganya dengan shalat yang sama

Shahih Ibnu Khuzaimah #1632

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٢: نا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ، نا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ الْحَارِثِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِقْسَمٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ مُعَاذٌ يُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُصَلِّي بِأَصْحَابِهِ، فَرَجَعَ ذَاتَ يَوْمٍ فَصَلَّى بِهِمْ، وَصَلَّى خَلْفَهُ فَتًى مِنْ قَوْمِهِ، فَلَمَّا طَالَ عَلَى الْفَتَى صَلَّى وَخَرَجَ، فَأَخَذَ بِخِطَامِ بَعِيرِهِ، وَانْطَلَقُوا، فَلَمَّا صَلَّى مُعَاذٌ ذُكِرَ ذَلِكَ لَهُ، فَقَالَ: إِنَّ هَذَا لَنِفَاقٌ، لَأُخْبِرَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْبَرَهُ مُعَاذٌ بِالَّذِي صَنَعَ الْفَتَى، فَقَالَ الْفَتَى: يَا رَسُولَ اللَّهِ، يُطِيلُ الْمُكْثَ عِنْدَكَ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُطَوِّلُ عَلَيْنَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفَتَّانٌ أَنْتَ يَا مُعَاذُ؟» ، وَقَالَ لِلْفَتَى: «كَيْفَ تَصْنَعُ يَا ابْنَ أَخِي إِذَا صَلَّيْتَ؟» قَالَ: أَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، وَأَسْأَلُ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنَ النَّارِ، وَإِنِّي لَا أَدْرِي، مَا دَنْدَنَتُكَ وَدَنْدَنَةُ مُعَاذٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنِّي وَمُعَاذٌ حَوْلَ هَاتَيْنِ أَوْ نَحْوَ ذِي» قَالَ: قَالَ الْفَتَى: وَلَكِنْ سَيَعْلَمُ مُعَاذٌ إِذَا قَدِمَ الْقَوْمُ وَقَدْ خَبَرُوا أَنَّ الْعَدُوَّ قَدْ دَنَوْا قَالَ: فَقَدِمُوا قَالَ: فَاسْتُشْهِدَ الْفَتَى، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ لِمُعَاذٍ: «مَا فَعَلَ خَصْمِي وَخَصْمُكَ؟» قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، صَدَقَ اللَّهَ، وَكَذَبْتُ، اسْتُشْهِدَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1632: Yahya bin Habib Al Haritsi memberitakan kepada kami, Khalid memberitakan kepada kami —maksudnya Ibnu Al Harits— dari Muhammad bin 'Ajalan memberitakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Muqasim, dari Jabir bin Abdullah yang berkata, "Mu'adz senantiasa melaksanakan shalat isya berjama'ah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu, Mu'adz pulang dan kembali melaksanakan shalat bersama para sahabatnya. Pada suatu hari, Mu'adz pulang ke rumah dan menjadi imam shalat bagi para sahabatnya. Di antara makmum yang ikut serta dalam shalat itu adalah seorang pemuda. Ketika mengetahui lamanya shalat Mu'adz, maka pemuda itu keluar dari barisan jama'ah dan melaksanakan shalat sendiri. Usai melaksanakan shalat, maka pemuda itu segera pergi meninggalkan masjid dengan mengendarai kudanya. Sementara itu, Mu'adz dan para sahabatnya baru selesai melaksanakan shalat berjama'ah. Kemudian salah seorang diantara jama’ahnya Itu menceritakan tentang sikap pemuda terebut. Mendengar Informasi Itu, Mu’adz pun berkata, ‘Ini merupakan perbuatan orang munafik. Aku akan ceritakan peristiwa ini kepada Rasulullah.' Lalu Mu'adz segera menghadap Rasulullah dan menceritakan apa yang telah dilakukan pemuda itu dalam shalat berjama'uh bersamanya. Akan tetapi, pemuda itu malah menolak dan berkata, 'Wahai Rasulullah, memang Mu'adz itu senang dengan shalat yang lama bersama anda. Akan tetapi, di tempat kami shalatnya pun lama.’ lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Mu’adz, 'Apakah kamu Ini penebar fitnah hai Mu'adz?' selanjutnya Rasulullah bertanya kepadu pemuda itu, 'Apakah yang kamu kerjakan saat kamu shalat hai anak saudaraku?' pemuda itu menjawab, ‘Saya membaca surat Al Fatihah wahai Rasulullah, kemudian saya memohon kenikmatan surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari siksa api neraka, sementara saya sendiri tidak tahu apa yang anda dan Mu'adz baca (dalam shalat tersebut)/ lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Aku dan Mu 'adz antara dua bacaan itu.' Selanjutnya pemuda itu berkata, ‘Akan tetapi, Mu’adz akan tahu apabila kaum muslimin datang untuk memberitahukan bahwasanya musuh telah datang.” Akhirnya pemuda tersebut mati sebagai syahid di medan perang. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Mu'adz, 'Apa yang telah dilakukan musuhku dan musuhmu hai Mu'adz? Mu'adz menjawab, ‘Wahai Rasulullah, maha benar Allah dan aku telah berdusta, sesungguhnya pemuda itu benar-benar mati syahid.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #1633

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٣: قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فِي خَبَرِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِقْسَمٍ، عَنْ جَابِرٍ، كَانَ مُعَاذٌ يُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُصَلِّي بِأَصْحَابِهِ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: قَدْ أَمْلَيْتُ هَذِهِ الْمَسْأَلَةَ بِتَمَامِهَا، بَيَّنْتُ فِيهَا أَخْبَارَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلَاةِ الْخَوْفِ أَنَّهُ صَلَّى بِإِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ تَطَوُّعًا، وَصَلَّوْا خَلْفَهُ فَرِيضَةً لَهُمْ، فَكَانَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَطَوُّعًا، وَلَهُمْ فَرِيضَةً.

Shahih Ibnu Khuzaimah 1633: Abu Bakar berkata, "Sebenarnya dalam hadits Ubaidillah bin Muqasim yang menerima hadits dari Jabir disebutkan bahwasanya Mu'adz melaksanakan shalat isya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu ia pulang dan melaksanakan shalat bersama para sahabatnya." Abu Bakar berkata, "Sebenarnya aku telah mendiktekan permasalahan ini secara menyeluruh dan aku terangkan pula di dalamnya tentang beberapa hadits Nabi dalam shalat khauf bahwasanya Rasulullah melaksanakan shalat sunnah dengan salah satu dari dua kelompok, sementara mereka sendiri malah melaksanakan shalat fardhu di belakang beliau."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1634

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٤: أنا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنَا عِيسَى، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنِ الْأَسْوَدِ قَالَ: دَخَلْتُ أَنَا وَعَلْقَمَةُ عَلَى ابْنِ مَسْعُودٍ، فَقَالَ: أَصَلَّى هَؤُلَاءِ خَلْفَكُمْ؟ قُلْنَا: لَا قَالَ: فَقُومُوا فَصَلُّوا، فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ خَلْفَهُ، فَأَخَذَ بِأَيْدِينَا وَأَقَامَ أَحَدَنَا عَنْ يَمِينِهِ، وَالْآخَرَ عَنْ شِمَالِهِ، فَصَلَّى بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ، فَجَعَلَ إِذَا رَكَعَ يُشَبِّكُ أَصَابِعَهُ، وَجَعَلَهَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ، فَلَمَّا صَلَّى قَالَ: كَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ، ثُمَّ قَالَ: «إِنَّهَا سَتَكُونُ أُمَرَاءُ يُمِيتُونَ الصَّلَاةَ، يَخْنِقُونَها إِلَى شَرَقِ الْمَوْتَى، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيُصَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا، وَلْيَجْعَلْ صَلَاتَهُ مَعَهُمْ سُبْحَةً»

Shahih Ibnu Khuzaimah 1634: Ali bin Khasyram memberitakan kepada kami, Isa memberitakan kepada kami, dari Al 'Amasy, dari Ibrahim, dari Al Aswad yang telah berkata, "Pada suatu hari, aku dan Alqamah datang menemui Ibnu Mas'ud. Kemudian Ibnu Mas'ud bertanya kepada kami, 'Apakah masyarakat kalian shalat di belakang kalian berdua?' kami menjawab, 'Tidak, mereka tidak shalat di belakang kami.' lalu Ibnu Mas'ud berkata, 'Sekarang bersiap-siap dan shalatlah kalian berdua!' Akhirnya kami bersiap-siap untuk shalat di belakang Ibnu Mas'ud, kemudian ia (Ibnu Mas'ud) memegang kedua tangan kami dan menempatkan salah seorang diantara kami di sebelah kanannya dan yang lain di sebelah kirinya. Ibnu Mas'ud langsung melaksanakan shalat tanpa menunggu adzan ataupun iqamat. Apabila ruku, maka ia menyatukan jari-jari tangannya dan menempatkannya di antara dua kakinya. Usai melaksanakan shalat, Ibnu Mas'ud berkata, 'Begitulah kira-kira aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat. 'Selanjutnya ia berkata, 'Suatu saat kelak akan ada para pemimpin yang berupaya mematikan cahaya shalat. Mereka akan mencekiknya hingga ke lubang orang-orang mati. Oleh karena itu, barangsiapa ada di antara yang masih mempunyai kesempatan, maka shalatlah tepat pada waktunya dan jadikanlah shalat sebagai tasbihnya!'

Shahih Ibnu Khuzaimah #1635

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، وَيَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ قَالَا: ثنا عَبْدُ الْوَهَّابِ، ح وَثنا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى الْقَزَّازُ، ثنا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَا: نا أَيُّوبُ، ح وَثنا أَبُو هَاشِمٍ زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ، نا إِسْمَاعِيلُ يَعْنِي ابْنَ عُلَيَّةَ، أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ الْبَرَاءِ قَالَ: أَخَّرَ ابْنُ زِيَادٍ الصَّلَاةَ، فَأَتَانِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الصَّامِتِ، فَأَلْقَيْتُ لَهُ كُرْسِيًّا، فَجَلَسَ عَلَيْهِ، فَذَكَرْتُ لَهُ صُنْعَ ابْنِ زِيَادٍ، فَعَضَّ عَلَى شَفَتَيْهِ، ثُمَّ ضَرَبَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِي، وَقَالَ: إِنِّي سَأَلْتُ أَبَا ذَرٍّ كَمَا سَأَلَتْنِي، فَضَرَبَ فَخِذِي كَمَا ضَرَبْتُ فَخِذَكَ، وَقَالَ: إِنِّي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلَتْنِي، فَضَرَبَ فَخِذِي، كَمَا ضَرَبْتُ فَخِذَكَ، وَقَالَ: " صَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا، فَإِنْ أَدْرَكَتْكَ مَعَهُمْ فَصَلِّ، وَلَا تَقُلْ: إِنِّي قَدْ صَلَّيْتُ فَلَا أُصَلِّي ". هَذَا حَدِيثُ بُنْدَارٍ وَقَالَ يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ: فَعَضَّ عَلَى شَفَتَيْهِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1635: Muhammad bin Basyar dan Yahya bin Hakim memberitakan kepada kami dan berkata, "Kami menerima hadits ini dari Abdul Wahhab, Ha, Imran bin Musa Al Qazaz memberitakan kepada kami, Abdul Warits memberitakan kepada kami, mereka berkata, "Ayyub memberitakan kepada kami, Ha, Abu Hasyim Ziyad bin Ayyub memberitakan kepada kami, Ismail —maksudnya Ibnu Ulyah— memberitakan kepada kami, Ayyub memberitakan kepada kami, dari Abu Aliyah Al Bara yang telah berkata, "Pernah pada suatu ketika Ibnu Ziyad menunda waktu shalatnya. Tiba-tiba, Abdullah bin Shamit datang menemuiku, maka aku sediakan sebuah kursi untuk tempat duduknya seraya menyebutkan bahwa kursi tersebut adalah buatan Ibnu Ziyad, lalu Abdullah bin Shamit menggigit kedua bibirnya dan memukulkan tangannya ke pahaku seraya berkata, 'Ketahuilah, aku pernah bertanya kepada Abu Dzar (seperti engkau bertanya kepadaku). Lalu Abu Dzar memukulkan tangannya ke pahaku sebagaimana aku memukul pahamu dan berkata, 'Aku pernah bertanya kepada Rasulullah (seperti engkau bertanya kepadaku dan Rasulullah memukulkan tangannya ke pahaku sebagaimana aku memukul pahamu seraya bersabda, 'Shalatlah tepat pada waktunya. Apabila kamu telah melaksanakan shalat berjama'ah, maka shalat sunnahlah sendirian dan janganlah berkata, 'Aku telah shalat dan tidak perlu shalat lagi'." Ini adalah hadits Bundar. Sementara itu, Yahya bin Hakim berkata, "Lalu ia menggigit kedua bibirnya."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1636

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٦: نا أَبُو هَاشِمٍ زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ، وَأَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ قَالَا: ثنا هُشَيْمٌ، أَخْبَرَنَا يَعْلَى بْنُ عَطَاءٍ، ح وَثنا بُنْدَارٌ، نا مُحَمَّدٌ، ح وَحَدَّثَنَا الصَّنْعَانِيُّ، ثنا خَالِدٌ قَالَا: ثنا شُعْبَةُ، وَثنا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ، وَشُعْبَةُ، وَشَرِيكٌ، ح وَثنا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، كُلُّهُمْ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ، عَنْ أَبِيهِ، وَقَالَ هُشَيْمٌ - وَهَذَا حَدِيثُهُ - قَالَ: ثنا جَابِرُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ الْعَامِرِيُّ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّتَهُ قَالَ: فَصَلَّيْتُ مَعَهُ صَلَاةَ الْفَجْرِ فِي مَسْجِدِ الْخَيْفِ يَعْنِي مَسْجِدَ مِنًى - فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ فِي آخِرِ الْقَوْمِ وَلَمْ يُصَلِّيَا مَعَهُ، فَقَالَ: «عَلَيَّ بِهِمَا» ، فَأُتِيَ بِهِمَا تُرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا، فَقَالَ: «مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا؟» قَالَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كُنَّا قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا قَالَ: «فَلَا تَفْعَلَا إِذَا صَلَّيْتُمَا فِي رِحَالِكُمَا ثُمَّ أَتَيْتُمَا مَسْجِدَ جَمَاعَةٍ فَصَلِّيَا مَعَهُمْ، فَإِنَّهَا لَكُمْ نَافِلَةٌ» . وَقَالَ بُنْدَارٌ: «فَأَتَيْتُمَا الْإِمَامَ وَلَمْ يُصَلِّ» ، وَفِي حَدِيثِ وَكِيعٍ: «ثُمَّ جِئْتُمْ وَالنَّاسُ فِي الصَّلَاةِ» . وَزَادَ الصَّنْعَانِيُّ: وَالنَّاسُ يَأْخُذُونَ بِيَدِهِ، وَيَمْسَحُونَ بِهَا وُجُوهَهُمْ، فَإِذَا هِيَ أَبْرَدُ مِنَ الثَّلْجِ، وَأَطْيَبُ رِيحًا مِنَ الْمِسْكِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1636: Abu Hasyim Ziyad bin Ayyub dan Ahmad bin Mani' memberitakan kepada kami dan berkata, "Husyaim memberitakan kepada kami, Ya'la bin 'Atha memberitakan kepada kami, Ha, Bundar memberitakan kepada kami, Muhammad memberitakan kepada kami, Ha, Ash-Shan'ani memberitakan kepada kami, Khalid menceritakan kepada kami, dan berkata, 'Syu'bah memberitakan kepada kami, Ahmad bin Mani' memberitakan kepada kami, Yazid bin Harun memberitakan kepada kami, Hisyam bin Hasan memberitakan kepada kami, Syu'bah dan Syarik memberitakan kepada kami, Ha, Salm bin Junadah memberitakan kepada kami, Waki' memberitakan kepada kami, dari Sufyan,semuanya dari Ya'la bin 'Atha, dari Jabir bin Yazid bin Al Aswad, dari bapaknya. Sementara itu, Husyaim pernah berkata, ini adalah haditsnya. Lalu Husyaim juga berkata, 'Jabir bin Yazid bin Al Aswad Al 'Amiri telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari bapaknya yang berkata, 'Aku pernah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam melaksanakan ibadah haji. Kemudian kami melaksanakan shalat shubuh di masjid Al Khif, yaitu nama sebuah masjid di kota Mina. Usai melaksanakan ibadah shalat shubuh, tiba-tiba beliau melihat dua orang laki-laki dari rombongan lain yang belum melaksanakan shalat shubuh. Kemudian Rasulullah berkata, 'Aku harus mengingatkan kedua orang laki-laki itu' lalu beliau temui keduanya seraya berkata, 'Mengapa kamu tidak melaksanakan shalat berjama'ah bersama kami? kedua orang laki-laki menjawab, 'Wahai Rasulullah, tadi kami telah melaksanakan shalat shubuh di perjalanan. Lalu Rasulullah kembali berkata kepada keduanya, 'Sebaiknya jangan kalian ulangi lagi tindakan kalian itu. Apabila kalian berdua telah melaksanakan shalat di perjalanan, lalu kalian berdua melihat kaum muslimin tengah melaksanakan shalat berjamaah di masjid, maka shalatlah kalian berdua bersama mereka, karena shalat kalian yang di perjalanan itu hukumnya menjadi sunnah'." Lalu Bundar berkata, "lalu kalian berdua menemui imam yang belum shalat..." Sementara dalam hadits Waki' disebutkan, "kemudian kalian tiba di masjid dan melihat kaum muslimin sedang melaksanakan shalat berjama'ah." Kemudian Ash-Shan'ani menambahkan, "selanjutnya kaum muslimin memegang tangan Rasulullah dan selanjutnya mengusap wajah mereka dengan tangan tersebut, maka ternyata tangannya itu lebih dingin daripada salju dan lebih wangi daripada minyak kasturi."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1637

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ هِشَامٍ، وَيَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، وَهَذَا، حَدِيثُ يَحْيَى قَالَا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، نا شُعْبَةُ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ الْبَرَاءِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «كَيْفَ أَنْتَ إِذَا بَقِيَتَ فِي قَوْمٍ يُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ وَقْتِهَا؟» فَقَالَ لَهُ: " صَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا، فَإِذَا أَدْرَكْتَهُمْ لَمْ يُصَلُّوا فَصَلِّ مَعَهُمْ، وَلَا تَقُلْ: إِنِّي قَدْ صَلَّيْتُ، فَلَا أُصَلِّي "، لَمْ يَقُلْ بُنْدَارٌ: «صَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا»

Shahih Ibnu Khuzaimah 1637: Muhammad bin Hisyam dan Yahya bin Hakim memberitakan kepada kami, —dan ini adalah hadits Yahya bin Hakim—. Kemudian Muhammad bin Hisyam d$ui Yahya bin Hakim berkata, "Muhammad bin Ja'far telah memberitakan sebuah hadits kepada kami, Syu'bah memberitakan kepada kami, dari Ayyub, dari Abu Aliyah Al Bara, dari Abdullah bin Shamit, dari Abu Dzar dari Nabi Muhammad bahwasanya beliau telah bersabda, "Bagaimana tindakanmu jika kamu berada di suatu masyarakat yang sering menunda shalat tepat pada waktunya? Maka ketahuilah, tetaplah kamu shalat tepat pada waktunya. Dan apabila kamu melihat mereka belum melaksanakan shalat, maka shalatlah bersama mereka dan jangan kamu ucapkan, 'Sebenarnya aku tadi telah melaksanakan shalat sendirian, maka sekarang aku tidak ikut shalat berjama'ah'." Kemudian Bundar tidak berkata, "laksanakanlah shalat tepat pada waktunya!"

Shahih Ibnu Khuzaimah #1638

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٨: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ هِشَامٍ قَالَا: ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، ثنا عَاصِمٌ، وَقَالَ مُحَمَّدٌ: عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَعَلَّكُمْ سَتُدْرِكُونَ أَقْوَامًا يُصَلُّونَ الصَّلَاةَ لِغَيْرِ وَقْتِهَا، فَإِنْ أَدْرَكْتُمُوهُمْ فَصَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ لَلْوَقْتِ الَّذِي تَعْرِفُونَ، ثُمَّ صَلُّوا مَعَهُمْ، وَاجْعَلُوهَا سُبْحَةً»

Shahih Ibnu Khuzaimah 1638: Ya'kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi dan Muhammad bin Hisyam memberitakan kepada kami,mereka berdua berkata, "Abu Bakar bin 'Iyas memberitakan kepada kami, 'Ashim memberitakan kepada kami, dan Muhammad berkata: 'Aku mendengar hadits tersebut dari 'Ashim, dari Zirr bin Hubaisy, dari Abdullah bin Mas'ud yang telah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, 'Suatu saat kalian mungkin akan bertemu dengan masyarakat muslim yang melaksanakan shalat bukan pada waktunya. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka shalatlah tepat pada waktunya di rumah kalian. Setelah itu, shalatlah berjama'ah bersama mereka dan jadikanlah shalat tersebut sebagai shalat tasbih (bagi kalian)."

Shahih Ibnu Khuzaimah #1639

صحيح ابن خزيمة ١٦٣٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ كُرَيْبٍ، نا أَبُو خَالِدٍ، أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ الْمُكْتِبُ، ح وَثنا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، نا عِيسَى، عَنْ حُسَيْنٍ، ح وَثنا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَسْرُوقِيُّ، ثنا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ حُسَيْنٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ مَوْلَى مَيْمُونَةَ قَالَ: أَتَيْتُ عَلَى ابْنَ عُمَرَ وَهُوَ قَاعِدٌ عَلَى الْبَلَاطِ وَالنَّاسُ فِي الصَّلَاةِ، فَقُلْتُ: أَلَا تُصَلِّي؟ قَالَ: قَدْ صَلَّيْتُ، قُلْتُ: أَلَا تُصَلِّي مَعَهُمْ؟ قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا تُصَلُّوا صَلَاةً فِي يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ» . هَذَا حَدِيثُ عِيسَى

Shahih Ibnu Khuzaimah 1639: Muhammad bin Al 'Ala bin Kuraib memberitakan kepada kami, Abu Khalid memberitakan kepada kami, Al Husain Al Maktab memberitakan kepada kami, Ha, Ali bin Khasyram memberitakan kepada kami, Isa memberitakan kepada kami,dari Husain, Ha, Musa bin Abdurrahman Al Masruqi memberitakan kepada kami, Abu Usamah memberitakan kepada kami, dari Husain, dari Amr bin Syu'aib, dari Sulaiman bin Yasar, budak maimunah, yang telah berkata, "Pada suatu ketika aku pernah menemui Ibnu Umar yang sedang duduk di atas lantai, sementara para sahabat lainnya sedang melaksanakan shalat beijama'ah. Lalu aku bertanya kepadanya, 'Wahai sahabatku, mengapa kamu tidak ikut shalat berjama'ah?' lalu Ibnu Umar menjawab, 'Aku tadi telah melaksanakan shalat.' aku kembali bertanya kepadanya, 'Mengapa kamu tidak ikut shalat berjama'ah saja dengan mereka?' Ibnu Umar menjawab, 'Hai sahabatku, ketahuilah bahwasanya Rasulullah pernah bersabda, 'Janganlah kalian melaksanakan shalat dua kali dalam satu hari'." Ini merupakan hadits Isa.

Shahih Ibnu Khuzaimah #1640

صحيح ابن خزيمة ١٦٤٠: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَهْبٍ، ثنا عَمِّي، أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي عَبَّادُ بْنُ زِيَادٍ، أَنَّ عُرْوَةَ بْنَ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، سَمِعَ أَبَاهُ يَقُولُ: عَدَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَعَهُ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ قَبْلَ الْفَجْرِ، فَعَدَلْتُ مَعَهُ، فَأَنَاخَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَبَرَّزُ، فَسَكَبْتُ عَلَى يَدَيْهِ مِنَ الْإِدَاوَةِ، فَغَسَلَ كَفَّهُ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ، ثُمَّ حَسَرَ عَنْ ذِرَاعَيْهِ، فَضَاقَ كُمَّا جُبَّتِهِ، فَأَدْخَلَ يَدَهُ فَأَخْرَجَهُمَا مِنْ تَحْتِ الْجُبَّةِ، فَغَسَلَهُمَا إِلَى الْمِرْفَقِ، فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ، ثُمَّ تَوَضَّأَ عَلَى خُفَّيْهِ، ثُمَّ رَكِبَ، فَأَقْبَلْنَا نَسِيرُ حَتَّى نَجِدَ النَّاسَ فِي الصَّلَاةِ قَدْ قَدَّمُوا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ، فَرَكَعَ بِهِمْ رَكْعَةً مِنْ صَلَاةِ الْفَجْرِ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَفَّ مَعَ الْمُسْلِمِينَ فَصَلَّى وَرَاءَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ الرَّكْعَةَ الثَّانِيَةَ، ثُمَّ سَلَّمَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُتِمُّ صَلَاتَهُ، فَفَزِعَ الْمُسْلِمُونَ، وَأَكْثَرُوا التَّسْبِيحَ، لِأَنَّهُمْ سَبَقُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالصَّلَاةِ، فَلَمَّا سَلَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُمْ: «أَحْسَنْتُمْ، أَوْ أَصَبْتُمْ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 1640: Ahmad bin Abdurrahman bin Wahab memberitakan kepada kami, pamanku memberitakan kepada kami, Yunus memberitakan kepada kami, dari Az-Zuhri bahwasanya dia berkata, "Ibad bin Ziyad memberitakan kepadaku bahwasannya Urwah bin Al Mughirah bin Syu'bah telah memberitakan bahwasanya ia telah mendengar bapaknya itu berkata, "Dalam perang tabuk, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku mengendarai unta. Kemudian beliau menderumkan untanya agar dapat buang air besar. Lalu aku menuangkan air kepada kedua tangan beliau. Setelah itu, Rasulullah mencuci tangannya dan membasuh mukanya. Kemudian beliau singsingkan kedua lengannya hingga kedua tangan baju jubahnya menjadi sempit. Lalu beliau masukkan tangannya dan mengeluarkannya kembali dari bawah jubahnya. Setelah itu beliau basuh sampai ke pergelangan tangan serta menyapu kepalanya. Beliau juga membasuh kedua setiwelnya dan selanjutnya beliau mengendarai unta. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan hingga kami bertemu dengan rombongan kaum muslimin yang sedang melaksanakan shalat. Kebetulan yang menjadi imam dalam shalat tersebut adalah Abdurrahman bin Auf. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ikut ke dalam barisan shalat bersama kaum muslimin lainnya. Kemudian Rasulullah menjadi makmum kepada Abdurrahman bin Auf pada rakaat yang kedua. Tak lama kemudian Abdurrahman bin Auf mengakhiri shalat shubuh beijama'ah itu dengan mengucapkan salam. Lalu Rasulullah bangun dari duduknya untuk menyempurnakan shalatnya. Mengetahui hal itu, maka kaum muslimin lainnya pun merasa terkejut sambil memperbanyak membaca tasbih karena mereka telah mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Usai menyempurnakan shalatnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka, 'Kalian telah melakukan sesuatu yang benar'."