صحيح ابن خزيمة ١٦٢١: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، نا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، أَخْبَرَنَا أَبُو حَازِمٍ، وَثنا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، وَثنا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، ثنا سُفْيَانُ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، وَثنا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّدَفِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، أَنَّ مَالِكًا، حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ لِيُصْلِحَ بَيْنَهُمْ، فَحَانَتِ الصَّلَاةُ، وَجَاءَ الْمُؤَذِّنُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ، فَقَالَ: أَتُصَلِّي بِالنَّاسِ فَأُقِيمَ؟ فَقَالَ: «نَعَمْ» ، فَصَلَّى أَبُو بَكْرٍ، فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ فِي الصَّلَاةِ، فَتَخَلَّصَ حَتَّى وَقَفَ فِي الصَّفِّ، فَصَفَّقَ النَّاسُ، وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ لَا يَلْتَفِتُ فِي صَلَاتِهِ، فَلَمَّا أَكْثَرَ النَّاسُ التَّصْفِيقَ الْتَفَتَ فَرَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَشَارَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِ امْكُثْ مَكَانَكَ، فَرَفَعَ أَبُو بَكْرٍ يَدَيْهِ، فَحَمِدَ اللَّهَ عَلَى مَا أَمَرَهُ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ ذَلِكِ، ثُمَّ اسْتَأْخَرَ أَبُو بَكْرٍ حَتَّى اسْتَوَى فِي الصَّفِّ، وَتَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ: «يَا أَبَا بَكْرٍ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَثْبُتَ إِذْ أَمَرْتُكَ؟» فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: مَا كَانَ لِابْنِ أَبِي قُحَافَةَ أَنْ يُصَلِّيَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا لِي رَأَيْتُكُمْ أَكْثَرْتُمُ التَّصْفِيقَ؟ مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلَاتِهِ فَلْيُسَبِّحْ؛ فَإِنَّهُ إِذَا سَبَّحَ الْتُفِتَ إِلَيْهِ، وَإِنَّمَا التَّصْفِيقُ لِلنِّسَاءِ» . هَذَا حَدِيثُ يُونُسَ بْنِ عَبْدِ الْأَعْلَى. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فِي هَذَا الْخَبَرِ دَلَالَةٌ عَلَى أَنَّ الْمُصَلِّيَ إِذَا سُبِّحَ بِهِ فَجَائِزٌ لَهُ أَنْ يَلْتَفِتَ إِلَى الْمُسَبِّحِ لِيَعْلَمَ الْمُصَلِّي الَّذِي نَابَ الْمُسَبِّحَ، فَيَفْعَلَ مَا يَجِبُ عَلَيْهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1621: Ahmad bin Abadah memberitakan kepada kami, Hamad bin Zaid memberitakan kepada kami, Abu Hazim memberitakan kepada kami, Ya'kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi memberitakan kepada kami, Abdul Aziz bin Abu Hazim memberitakan kepada kami, dari bapaknya, Abdul Jabbar bin Al' Ala memberitakan kepada kami, Sufyan memberitakan kepada kami dan berkata, "Aku pernah mendengar Abu Hazim meriwayatkan hadits dari Sahal bin Sa'ad, Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Wahab memberitakan kepada kami bahwasanya Malik telah bercerita kepadanya dari Abu Hazim bin Dinar dan dari Sahal bin Sa'ad bahwasanya pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi menemui keluarga besar Amr bin Auf untuk mendamaikan perselisihan yang terjadi di antara mereka. Tak lama kemudian datang waktu shalat, lalu sang muadzin datang menemui Abu Bakar seraya berkata, 'Wahai Abu Bakar, anda menjadi imam dan saya yang akan mengumandangkan qamat.' lalu Abu Bakar menjawab, 'Baiklah.' akhirnya Abu Bakar bersedia menjadi imam shalat bagi kaum muslimin. Tak berapa lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di masjid ketika kaum muslimin sedang melaksanakan shalat berjama'ah, lalu beliau segera menempati barisan dalam shalat jama'ah tersebut. Kemudian para jama'ah shalat lainnya bertepuk tangan. Tetapi Abu Bakar tidak memalingkan wajahnya ke belakang dalam shalat. Akan tetapi ketika makin banyak jama'ah yang bertepuk tangan, maka akhirnya Abu Bakar pun menoleh ke belakang. Ternyata ia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang ikut shalat berjama'ah di belakangnya. Namun demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat kepadanya untuk tetap di tempatnya menjadi imam shalat. Akhirnya Abu Bakar mengangkat kedua tangannya seraya memuji kepada Allah atas sikap dan perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap dirinya dalam shalat berjama'ah tersebut. Tak lama kemudian, Abu Bakar mundur ke belakang untuk bergabung bersama kaum muslimin dalam barisan shalat. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maju untuk menjadi imam dalam shalat tersebut. Usai melaksanakan shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Bakar, 'Hai Abu Bakar, mengapa kamu tidak tetap berada di tempatmu (sebagai imam) manakala aku perintahkan?' mendengar pertanyaan itu, Abu Bakar segera menjawab dengan penuh kerendahan hati, 'Hai Rasulullah, tidak pantas bagi anak Abu Quhafa ini untuk shalat di depan (menjadi imam) utusan Allah.' selanjutnya Rasulullah pun bertanya kepada jama'ah shalat, 'Wahai kaum muslimin sekalian, mengapa kalian saling bertepuk tangan dalam shalat? Barangsiapa merasa terganggu (dengan perbuatan imam) dalam shalatnya, maka ia dapat bertasbih (mengucapkan subhanallahu). Karena apabila ia bertasbih, maka imam akan menoleh kepadanya. Ketahuilah, sesungguhnya tepuk tangan itu hanya untuk kaum perempuan." Ini adalah hadits Yunus bin Abdul A'la Abu Bakar berkata, "Hadits ini menunjukkan bahwasanya apabila makmum bertasbih dalam shalat berjama'ah, maka dibolehkan bagi imam untuk menoleh kepadanya untuk mengetahui permasalahannya hingga ia melakukan apa yang harus dilakukan."
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٢: نا الْقَاسِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبَّادِ بْنِ عَبَّادٍ الْمُهَلَّبِيُّ، وَأَبُو طَالِبٍ زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ الطَّائِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى الْأَزْدِيُّ قَالُوا: ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ، نا سَلَمَةُ بْنُ نُبَيْطٍ، عَنْ نُعَيْمِ بْنِ أَبِي هِنْدَ، عَنْ نُبَيْطِ بْنِ شَرِيطٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ: مَرِضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأُغْمِيَ عَلَيْهِ، ثُمَّ أَفَاقَ فَقَالَ: «أَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ؟» قُلْنَا: نَعَمْ قَالَ: «مُرُوا بِلَالًا فَلْيُؤَذِّنْ، وَمُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ» ، ثُمَّ أُغْمِيَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَفَاقَ فَقَالَ: " أَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ؟ قُلْنَا: نَعَمْ قَالَ: مُرُوا بِلَالًا فَلْيُؤَذِّنْ، وَمُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ "، ثُمَّ أُغْمِيَ عَلَيْهِ، ثُمَّ أَفَاقَ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: إِنَّ أَبِي رَجُلٌ أَسِيفٌ، فَلَوْ أَمَرْتَ غَيْرَهُ، ثُمَّ أَفَاقَ فَقَالَ: «أَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ» ؟ قُلْنَا: نَعَمْ، فَقَالَ: «مُرُوا بِلَالًا فَلْيُؤَذِّنْ، وَمُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ» قَالَتْ عَائِشَةُ: إِنَّ أَبِي رَجُلٌ أَسِيفٌ، فَلَوْ أَمَرْتَ غَيْرَهُ، فَقَالَ: «إِنَّكُنَّ صَوَاحِبَاتُ يُوسُفَ، مُرُوا بِلَالًا فَلْيُؤَذِّنْ، وَمُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ» ، ثُمَّ أُغْمِيَ عَلَيْهِ، فَأَمَرُوا بِلَالًا فَأَذَّنَ، وَأَقَامَ، وَأَمَرُوا أَبَا بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ، ثُمَّ أَفَاقَ فَقَالَ: «أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ؟» قُلْتُ: نَعَمْ قَالَ: «جِيئُونِي بِإِنْسَانٍ أَعْتَمِدُ عَلَيْهِ» ، فَجَاءُوا بِبَرِيرَةَ، وَرَجُلٍ آخَرَ، فَاعْتَمَدَ عَلَيْهِمَا، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ، فَأُجْلِسَ إِلَى جَنْبِ أَبِي بَكْرٍ، فَذَهَبَ أَبُو بَكْرٍ يَتَنَحَّى، فَأَمْسَكَهُ حَتَّى فَرَغَ مِنَ الصَّلَاةِ. هَذَا حَدِيثُ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1622: Qasim bin Muhammad bin Abbad bin Abbad Al Mahlabi dan Abu Thalib Zaid bin Ahzam Ath-Thai serta Muhammad bin Yahya Al Azdi memberitakan kepada kami dan berkata, "Abdullah bin Daud menceritakan kepada kami, Salama bin Nubaith menceritakan kepada kami, dari Nu'aim bin Abu Hind memberitakan kepada kami, dari Nubaith bin Syarith, dari Salim bin Ubaid, dia berkata, 'Ketika menderita sakit keras, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering mengalami pingsan dan setelah itu siuman kembali. Kemudian beliau bertanya, 'Apakah waktu shalat telah tiha?' kami menjawab, 'ya, waktu shalat telah tiba hai Rasulullah.' Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Suruhlah Bilal untuk mengumandangkan adzan dan Abu Bakar untuk menjadi imam!' usai mengucapkan perintah itu, Rasulullah pun jatuh pingsan. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam siuman kembali dan bertanya, 'Apakah waktu shalat telah tiba?' kami menjawab, 'ya, waktu shalat telah tiba hai Rasulullah.' lalu beliau berkata, 'Suruhlah Bilal untuk mengumandangkan adzan dan Abu Bakar untuk menjadi imam!' usai mengucapkan kata-kata itu, Rasulullah pun langsung jatuh pingsan. Tak berapa lama kemudian beliau siuman kembali. Kemudian Aisyah, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, berkata, "Wahai Rasulullah, ayahku itu adalah orang yang mudah sedih. Alangkah baiknya, jika anda memerintahkan orang selain dirinya." Lalu Rasulullah jatuh pingsan dan selanjutnya berkata, 'apakah waktu shalat telah tiba?' kami menjawab, 'ya, waktu shalat telah tiba hai Rasulullah.' kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Suruhlah Bilal untuk mengumandangkan adzan dan Abu Bakar untuk menjadi imam!' lalu Aisyah berkata kepada Rasulullah, 'Hai Rasulullah, ayahku adalah orang yang mudah sedih. Alangkah baiknya jika anda memerintahkan orang selain dirinya.' mendengar perkataan Aisyah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam langsung menjawab, 'Kalian, hai kaum perempuan, adalah para pendamping Nabi yusuf! Suruhlah Bilal untuk mengumandangkan adzan dan Abu Bakar untuk menjadi imam!' setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam langsung jatuh pingsan. Kemudian para sahabat segera memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan dan iqamat. Setelah itu, mereka pun meminta Abu Bakar untuk menjadi imam shalat. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah siuman dan kembali bertanya, 'Apakah telah dikumandangkan iqamat untuk shalat?' aku menjawab, 'ya, iqamat untuk shalat telah dikumandangkan.' lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Tolong, suruhlah kemari seseorang untuk menopang tubuhku!' kemudian para sahabat memanggil Barirah dan seorang laki-laki lainnya untuk menopang tubuh Rasulullah ke tempat shalat. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diletakkan di samping Abu Bakar yang sedang berdiri menjadi imam shalat. Ketika merasakan kehadiran Rasulullah di sampingnya, Abu Bakar bergegas untuk mundur ke belakang. Akan tetapi, ternyata, Rasulullah malah menahan dirinya agar tetap di tempat hingga shalat selesai." Ini adalah hadits Qasim bin Muhammad.
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٣: قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فِي خَبَرِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ وَخُرُوجِهِ إِلَى بَنِي عَمْرٍو لِيُصْلِحَ بَيْنَهُمْ قَالَ لِبِلَالٍ: «إِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ وَلَمْ آتِ فَمُرْ أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ» .
Shahih Ibnu Khuzaimah 1623: Abu Bakar telah berkomentar tentang hadits Sahal bin Sa'ad dan tentang perginya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke keluarga Amr untuk mendamaikan perselisihan yang teijadi di antara mereka. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Bilal, 'Hai Bilal, apabila waktu shalat telah tiba dan aku belum datang, maka suruhlah Abu Bakar menggantikan menjadi imam shalat bagi kaum muslimin'."
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٤: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنْ سَعِيدٍ وَهُوَ الْمَقْبُرِيُّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ لَنَا حَصِيرٌ نَبْسُطُهُ بِالنَّهَارِ، وَيَتَحَجَّرُهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِاللَّيْلِ، فَيُصَلِّي فِيهِ، فَتَتَبَّعَ لَهُ نَاسٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يُصَلُّونَ بِصَلَاتِهِ، فَعَلِمَ بِهِمْ، فَقَالَ: «اكْلَفُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ؛ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا» ، وَكَانَ أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَيْهِ مَا دِيمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ، وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَثْبَتَهَا. هَذَا حَدِيثُ عَبْدِ الْجَبَّارِ، وَقَالَ سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ: فَسَمِعَ بِهِ نَاسٌ، فَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ، وَزَادَ: وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ: «إِنِّي خَشِيتُ أَنْ أُؤْمَرَ فِيكُمْ بِأَمْرٍ لَا تُطِيقُونَهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1624: Abdul Jabbar bin Al 'Ala dan Said bin Abdurrahman memberitakan kepada kami,dan berkata, "Sufyan telah memberitakan kepada kami dari Ibnu 'Ajlan, dari Said, yaitu Al Maqburi, dari Abu Salama, dari Aisyah yang berkata, 'dahulu kami mempunyai sehelai tikar yang kami bentangkan di siang hari. Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempergunakannya untuk alas tidur di malam hari dan sekaligus untuk tempat shalat. Kemudian perlahan-lahan para sahabat mengikuti shalat beliau tersebut. Ternyata Rasulullah mengetahui apa yang dilakukan oleh para sahabat. Akhirnya beliau bersabda, 'Lakukanlah ibadah sesuai dengan apa yang sanggup kalian lakukan. Sesungguhnya Allah tidak akan pernah jemu hingga kalian menjadi jemu. Ketahuilah, pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah yang konsisten meskipun sedikit.' Apabila shalat, maka Rasulullah pun memantapkannya." Ini adalah hadits Abdul Jabbar. Sementara Said bin Abdurrahman berkata, "Para sahabat telah mendengar suara Rasulullah dan mereka ikut shalat bersamanya." Kemudian Said bin Abdurrahman menambahkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda 'Sesungguhnya aku khawatir untuk memerintahkan kepada kalian suatu pekerjaan yang kalian tidak sanggup melakukannya.'."
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، نا الْمُعْتَمِرُ قَالَ: سَمِعْتُ حُمَيْدًا، ثنا أَنَسٌ، ح وَثنا الصَّنْعَانِيُّ، أَيْضًا، ثنا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ الْمُفَضَّلِ ثنا حُمَيْدٌ قَالَ: قَالَ أَنَسٌ ح وَحَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى، نا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ، نا حُمَيْدٌ، عَنْ أَنَسٍ، وَهَذَا حَدِيثُ بِشْرِ بْنِ الْمُفَضَّلِ قَالَ: صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ حُجَرِهِ، فَجَاءَ نَاسٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يُصَلُّونَ بِصَلَاتِهِ، فَلَمَّا أَحَسَّ بِمَكَانِهِمْ تَجَوَّزَ فِي صَلَاتِهِ، ثُمَّ دَخَلَ الْبَيْتَ فَصَلَّى مَا شَاءَ اللَّهُ، ثُمَّ خَرَجَ، فَعَلَ ذَلِكَ مِرَارًا، فَلَمَّا أَصْبَحُوا قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، صَلَّيْنَا بِصَلَاتِكَ اللَّيْلَةَ وَنَحْنُ نُحِبُّ أَنْ نَبْسُطَ قَالَ: «عَمْدًا فَعَلْتُ ذَلِكَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1625: Muhammad bin Abdul A'la Ash-Shan'ani memberitakan kepada kami, Al Mu'tamir memberitakan kepada kami dan berkata, "Aku pernah mendengar Hamid berkata, Anas memberitakan kepada kami, Ha, Ash-Shan'ani memberitakan kepada kami, Basyar, yaitu Ibnu Al Mufadhal, Hamid memberitakan kepada kami dan berkata, "Anas berkata, Ha, 'Abu Musa telah menceritakan sebuah hadits kepada kami, Khalid bin Al Harits menceritakan kepada kami, Hamid menceritakan kepada kami, dari Anas —dan ini adalah hadits Basyar bin Al Mufadhal— yang berkata, "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat di salah satu ruangnya. Tak lama kemudian, para sahabat datang untuk ikut shalat bersama beliau. Ketika merasakan kehadiran mereka, maka Rasulullah mulai mengeijakan hal-hal yang diwajibkan saja dalam shalatnya dan setelah itu beliau masuk ke dalam kamar rumahnya. Kemudian, di dalam kamarnya itu, Rasulullah melaksanakan shalat sekehendak hatinya. Setelah itu, Rasulullah keluar dari kamar rumahnya dan kembali mengerjakan shalat. Keesokan harinya, para sahabat berkata, 'Hai Rasulullah, tadi malam kami ikut shalat bersama anda dan kami senang membentangkan (tikar bersama anda).' Rasulullah menjawab, "Sengaja aku melakukan hal itu."
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٦: نا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، نا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ، نا يُونُسُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، وَعُدِّلَتِ الصُّفُوفُ قِيَامًا، فَخَرَجَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا قَامَ فِي مُصَلَّاهُ ذَكَرَ أَنَّهُ جُنُبٌ، فَأَوْمَأَ إِلَيْنَا وَقَالَ: «مَكَانَكُمْ» ، ثُمَّ دَخَلَ فَاغْتَسَلَ فَخَرَجَ فَصَلَّى بِنَا. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فِي خَبَرِ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ زِيَادٍ الْأَعْلَمِ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَتَحَ الصَّلَاةَ، ثُمَّ أَوْمَأَ إِلَيْهِمْ أَنْ مَكَانَكُمْ، ثُمَّ دَخَلَ، ثُمَّ خَرَجَ وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ، فَصَلَّى بِهِمْ.
Shahih Ibnu Khuzaimah 1626: Amr bin Ali memberitakan kepada kami, Utsman bin Umar memberitakan kepada kami, Yunus memberitakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abu Salama, dari Abu Hurairah yang berkata, "Pada suatu ketika, iqamat telah dikumandangkan, barisan shalat telah diluruskan, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah berada di masjid. Ketika akan memulai shalat, tiba-tiba beliau ingat bahwasanya beliau sedang dalam keadaan junub (berhadats besar). Kemudian beliau memberi isyarat kepada kami untuk tetap berada di tempat kami. Usai menunaikan mandi hadats besar, Rasulullah keluar dari kamarnya dan shalat bersama kami." Abu Bakar berkata: "Dalam hadits Hamad bin Salama, dari Ziyad Al 'Alam, dari Hasan, dan dari Abu Bakrah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memulai shalat. Tiba-tiba beliau memberi isyarat kepada para sahabat lainnya untuk tetap berada di tempat shalatnya. Lalu beliau masuk ke dalam rumah (untuk membersihkan diri dari hadats besar). Tak lama kemudian beliau keluar dari kamar, sementara dari rambutnya menetes air bekas mandi. Selanjutnya Rasulullah menjadi imam shalat bagi para sahabat."
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٧: نا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ، نا يَحْيَى بْنُ عَبَّادٍ، ح وَثنا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَيْضًا، ثنا عَفَّانُ، ح وَثنا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالُوا: ثنا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، زَادَ الدَّوْرَقِيُّ: فَلَمَّا سَلَّمَ، أَوْ قَالَ: فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ قَالَ: «إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ، وَإِنِّي كُنْتُ جُنُبًا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1627: Hasan bin Muhammad Az-Za'farani memberitakan kepada kami, Yahya bin Ibad memberitakan kepada kami, Ha, Al Hasan bin Muhammad menceritakan kepada kami, Affan menceritakan kepada kami, Ha, Ya'kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, mereka berkata, "Hamad bin Salama menceritakan kepada kami," Lalu Ad-Dauraqi menambahkan, "Usai melaksanakan shalat berjama'ah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ketahuilah, sesungguhnya aku juga manusia. Tadi aku sedang herhadats besar'."
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٨: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، وَيُوسُفُ بْنُ مُوسَى، وَجَمَاعَةٌ قَالُوا: ثنا جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَبَّرَ فِي الصَّلَاةِ سَكَتَ هُنَيْهَةً، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ بِأَبِي وَأُمِّي، مَا تَقُولُ فِي سُكُوتِكَ بَيْنَ التَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةِ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ ".
Shahih Ibnu Khuzaimah 1628: Ya'kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi memberitakan kepada kami, Yusuf bin Musa memberitakan kepada kami, dan beberapa orang sahabat yang berkata, dari Abu Hurairah dia berkata "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bertakbir dalam shalat, maka beliau pasti akan diam beberapa saat. Aku bertanya, 'Hai Rasulullah, sebenarnya apa yang anda ucapkan dalam diam antara takbir dan bacaan Al Fatihah?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Dalam diam itu aku membaca. 'Ya Allah ya Tuhanku, jauhkanlah antaraku dan dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah ya Tuhanku, bersihkanlah diriku dari dosa-dosa sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah ya Tuhanku, cucilah diriku dari segala kesalahan dan dosa dengan salju, air. dan embun!'
صحيح ابن خزيمة ١٦٢٩: قَالَ أَبُو بَكْرٍ: خَبَرُ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ فِي افْتِتَاحِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ مِنْ هَذَا الْبَابِ. وَهَذَا بَابٌ طَوِيلٌ، قَدْ خَرَّجْتُهُ فِي كِتَابِ الْكَبِيرِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1629: Abu Bakar telah berkata, "Ini adalah hadits Ali bin Abu Thalib yang menerangkan tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang memulai shalat dari bab ini. Ini adalah bab panjang yang telah aku riwayatkan dalam kitab Al Kabir."
صحيح ابن خزيمة ١٦٣٠: نا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، نا عَبْدَةُ يَعْنِي ابْنَ سُلَيْمَانَ الْكِلَابِيَّ، عَنْ سَعِيدٍ، ح وَثنا بُنْدَارٌ، نا عَبْدُ الْأَعْلَى قَالَ: أَنْبَأَنَا سَعِيدٌ، نا سُلَيْمَانُ النَّاجِي، عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ وَقَدْ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَيُّكُمْ يَتَّجِرُ عَلَى هَذَا؟» قَالَ: فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ، فَصَلَّى مَعَهُ. هَذَا حَدِيثُ هَارُونَ بْنِ إِسْحَاقَ، غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ: عَنْ سُلَيْمَانَ النَّاجِي
Shahih Ibnu Khuzaimah 1630: Harun bin Ishak Al Hamdani memberitakan kepada kami, Abadah —maksudnya Ibnu Sulaiman Al Kila'i memberitakan kepada kami, dari Said, Ha, Bundar memberitakan kepada kami, Abdul A'la memberitakan kepada kami dan berkata: Said memberitakan kepada kami, Sulaiman An-Naji memberitakan kepada kami, dari Abu Mutawakkil, dari Abu Said Al Khudri bahwasanya ia berkata, "Pada suatu hari, ada seorang laki-laki yang baru datang ke masjid, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melaksanakan shalat. Kemudian Rasulullah berseru, 'Siapakah di antara kalian yang ingin berdagang dengannya?' tak lama kemudian salah seorang dari para sahabat bangkit dan shalat bersama laki-laki tersebut." Ini adalah hadits Harun bin Ishak, hanya saja ia berkata, "Dari Sulaiman An-Naji."