صحيح ابن خزيمة ١٥٧١: نا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ عَطَاءِ بْنِ مَقْدَمٍ، ثنا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ أَبِي الْقَاسِمِ السَّدُوسِيُّ، ثنا التَّيْمِيُّ، عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادٍ قَالَ: بَيْنَمَا أَنَا بِالْمَدِينَةِ فِي الْمَسْجِدِ فِي الصَّفِّ الْمُقَدَّمِ قَائِمٌ أُصَلِّي، فَجَبَذَنِي رَجُلٌ مِنْ خَلْفِي جَبْذَةً، فَنَحَّانِي وَقَامَ مَقَامِي قَالَ: فَوَاللَّهِ مَا عَقَلْتُ صَلَاتِي، فَلَمَّا انْصَرَفَ فَإِذَا هُوَ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ، فَقَالَ: يَا فَتَى، لَا يَسُؤْكَ اللَّهُ، إِنَّ هَذَا عَهْدٌ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا أَنْ نَلِيَهُ، ثُمَّ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَقَالَ: «هَلَكَ أَهْلُ الْعُقْدَةِ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ» - ثَلَاثًا - ثُمَّ قَالَ: «وَاللَّهِ مَا عَلَيْهِمْ آسَى، وَلَكِنْ آسَى عَلَى مَنْ أَضَلُّوا» قَالَ: قُلْتُ: مَنْ تَعْنِي بِهَذَا؟ قَالَ: «الْأُمَرَاءُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1571: Muhammad bin Umar bin Ali bin 'Atha bin Muqaddam memberitakan kepada kami, Yusuf bin Ya'kub bin Abu Qasim As-Sadusi memberitakan kepada kami, At-Taimi memberitakan kepada kami, dari Abu Miljaz, dari Qais bin Ubad bahwasanya ia berkata, "Ketika aku sedang melaksanakan shalat di masjid kota Madinah pada barisan pertama, tiba-tiba seseorang yang berada di belakangku menarik tubuhku ke belakang. Setelah itu, ia menyikirkanku dan menempati tempatku yang semula. Demi Allah, (pada saat itu) aku sendiri belum mengerti tentang shalatku. Ketika orang itu berpaling, ternyata ia adalah Ubay bin Ka'ab. Kemudian orang itu (Ubay bin Ka'ab), berkata, 'Hai anakku, janganlah kamu salah pengertian. Sesungguhnya ini adalah perintah dari Rasulullah agar kami dekat dengannya'. Selanjutnya, Ubay bin Ka'ab kembali menghadap kiblat seraya berkata, 'Demi Allah, celakalah Ahlu Al Uqdah (tiga kali). Allah pasti tidak menolong mereka dan Dia hanya akan menolong orang-orang yang telah mereka sesatkan.' aku bertanya kepadanya, 'Siapakah yang kamu maksudkan itu?' Ubay bin Ka'ab menjawab, 'Mereka itu adalah para pemimpin'."
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٢: نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ بِشْرِ بْنِ مَنْصُورٍ السُّلَمِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَزِيعٍ قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى قَالَ مُحَمَّدٌ: ثنا عُبَيْدُ اللَّهِ قَالَ إِسْمَاعِيلُ: عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: «انْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصْلِحُ بَيْنَ بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ، فَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ، فَجَاءَ الْمُؤَذِّنُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ، فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَقَدَّمَ النَّاسَ وَأَنْ يَؤُمَّهُمْ، فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَقَ الصُّفُوفَ حَتَّى قَامَ فِي الصَّفِّ الْمُقَدَّمِ» ثُمَّ ذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ وَهَذَا اللَّفْظُ الَّذِي ذَكَرَهُ لَفْظُ حَدِيثِ إِسْمَاعِيلَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1572: Ismail bin Basyar bin Manshur As-Salmi dan Muhammad bin Abdullah bin Bazi' memberitakan kepada kami dan berkata, Abdul 'Ala memberitakan kepada kami, Muhammad berkata, Ubaidillah memberitakan kepada kami, Ismail berkata, dari Ubaidillah, dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad bahwasanya ia berkata, "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi untuk mendamaikan pertikaian yang terjadi antara keluarga Amr bin Auf, tak lama kemudian, waktu Shalat tiba, lalu seorang muadzin pergi menemui Abu Bakar untuk mengimami kaum muslimin. Akhirnya Abu Bakar bersedia menjadi imam. Setelah itu, Rasulullah datang dan langsung membelah barisan shalat hingga beliau berada di barisan yang pertama." Selanjutnya Sahal bin Sa'ad menyebutkan haditsnya secara terperinci. Ini adalah redaksi hadits sebagaimana yang disebutkan lafaz hadits Ismail.
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٣: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي الدَّرَاوَرْدِيَّ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّمَا الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ، فَإِذَا صَلَّى فَكَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا، وَلَا تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ، فَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُولُوا: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا، وَلَا تَبْتَدِرُوا قَبْلَهُ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1573: Ahmad bin Abdah memberitakan kepada kami, Abdul Aziz (Ad-Darwardi) memberitakan kepada kami, dari Suhail, dari bapaknya, dari Abu Hurairah bahwasanya ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Sesungguhnya imam shalat itu harus diikuti. Apabila ia bertakbir, maka ikutlah kalian bertakbir bersamanya. Apabila ia ruku' maka ruku'lah kalian bersamanya dan janganlah berbeda dengannya. Apabila imam mengucapkan, 'sami'allahu liman hamidah, maka ucapkanlah, 'rabbana wa lakal hamd'. Apabila imam sujud, maka sujudlah kalian bersama dan jangan mendahuluinya!',"
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٤: نا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنِي عِيسَى، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا يَقُولُ: " لَا تُبَادِرُوا الْإِمَامَ، إِذَا كَبَّرَ الْإِمَامُ فَكَبِّرُوا، وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا، وَإِذَا قَالَ: {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولُوا: آمِينَ، وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُولُوا: اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، وَلَا تُبَادِرُوا الْإِمَامَ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1574: Ali bin Khasyram memberitakan kepada kami, Isa memberitakan kepadaku, dari Al 'Amasy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah bahwasanya ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengajarkan kami, 'Janganlah kalian mendahului imam! Apabila imam bertakbir, maka bertakbirlah kalian bersamanya! Apabila imam ruku, maka ruku 'lah kalian bersamanya. Apabila imam membaca, 'ghairil maghdubi 'alaihim wala dhalliin, maka ucapkanlah, 'amin', Apabila imam membaca, 'sami 'allahu liman hamidahu ', maka ucapkanlah, 'rabbana wa lakal hamd! Janganlah kalian mendahului ruku dan sujudnya imam'."
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنِي الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " فَإِذَا قَالَ الْإِمَامُ: اللَّهُ أَكْبَرُ، فَقُولُوا: اللَّهُ أَكْبَرُ، فَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُولُوا: رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1575: Muhammad bin Al Mutsanna memberitakan kepada kami, Ad-Dhahhak bin Makhlad memberitakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepadaku, Abdullah bin Abu Bakar memberitakan kepada kami, dari Said bin Al Musayyib, dari Said Al Khudri bahwasanya ia berkata, "Rasulullah telah bersabda, 'Apabila imam berkata, Allahu akbar', maka ucapkanlah, 'Allahu akbar'. Apabila imam berkata, 'sami'allahu liman hamidah', maka ucapkanlah, 'rabbana wa lakal hamd'."
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَزِيعٍ، نا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ، ثنا سَعِيدٌ، ثنا قَتَادَةُ، عَنِ الْحَسَنِ، أَنَّ سَمُرَةَ بْنَ جُنْدُبٍ، وَعِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ تَذَاكَرَا، فَحَدَّثَ سَمُرَةُ، أَنَّهُ حِفْظَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَكْتَتَيْنِ: «سَكْتَةً إِذَا كَبَّرَ، وَسَكْتَةً إِذَا فَرَغَ مِنْ قِرَاءَتِهِ عِنْدَ رُكُوعِهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1576: Muhammad bin Abdullah bin Buzai' memberitakan kepada kami, Yazid (anak Buzai') memberitakan kepada kami, Said menceritakan kepada kami, Qatadah memberitakan kepada kami, dari Al Hasan, bahwasanya pada suatu ketika Samrah bin Jundub dan Imran bin Husain sedang bertukar pikiran. Samrah mengatakan bahwasanya ia telah menghapal sebuah hadits dari Rasulullah tentang dua saktah(diam)nya imam, diam ketika takbir dan diam ketika selesai membaca doa saat ruku'.
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٧: نا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثنا ابْنُ فُضَيْلٍ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَبَّرَ فِي الصَّلَاةِ سَكَتَ بَيْنَ التَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةِ، فَقُلْتُ لَهُ: بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي، أَرَأَيْتَ سُكَاتَكَ بَيْنَ التَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةِ، أَخْبِرْنِي مَا هُوَ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطِيئَتِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ أَنْقِنِي مِنْ خَطَايَايَ كَالثَّوْبِ الْأَبْيَضِ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1577: Harun bin Ishak memberitakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan sebuah hadits kepada kami, dari Imarah bin Qa'qa', dari Abu Zar'ah, dari Abu Hurairah bawasanya ia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir dalam shalat, maka beliau diam antara takbir dan qira'ah, lalu aku bertanya kepada Rasulullah, 'Demi bapak dan ibuku, apa yang anda maksud dengan diam di antara takbir dan qira'ah hai Rasulullah?' Rasulullah menjawab, 'Sebenarnya aku sedang membaca, 'ya Allah ya Tuhanku, jauhkanlah antaraku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah ya Tuhanku, bersihkanlah aku dari kesalahanku seperti baju putih yang bersih dari kotoran. Ya Allah ya Tuhanku, basuhlah diriku dari kesalahan dengan salju dan air yang dingin'."
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٨: نا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ، حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطِيلُ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ مِنَ الْفَجْرِ وَالظُّهْرِ، فَكُنَّا نَرَى أَنَّهُ يَفْعَلُ ذَلِكَ لِيَتَأَدَّى النَّاسُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1578: Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala memberitakan kepada kami, Abu Khalid memberitakan kepada kami, Sufyan memberitakan kepada kami dari Ma'mar, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abdullah bin Abi Qatadah, dari bapaknya yang berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu memanjangkan ruku pertama dalam shalat shubuh dan dhuhur. Menurut kami, beliau melakukan hal itu agar kaum muslimin dapat menyusul dan mengikuti shalat jama'ah."
صحيح ابن خزيمة ١٥٧٩: نا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ الْيَشْكُرِيُّ، نا إِسْمَاعِيلُ يَعْنِي ابْنَ عُلَيَّةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، ح وَثنا الْفَضْلُ بْنُ يَعْقُوبَ الْجَزَرِيُّ، ثنا عَبْدُ الْأَعْلَى، نا مُحَمَّدٌ، ح وَثنا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ، نا أَبِي، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، وَثنا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، وَيَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ قَالَا: ثنا يَزِيدُ وَهُوَ ابْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ وَهُوَ ابْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي مَكْحُولٌ، عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ الْأَنْصَارِيِّ، وَكَانَ يَسْكُنُ إِيلِيَاءَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ، فَثَقُلَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ: «إِنِّي لَأَرَاكُمْ تَقْرَؤونَ وَرَاءَ إِمَامِكُمْ؟» قَالَ: قُلْنَا: أَجَلْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذًّا قَالَ: «فَلَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِأُمِّ الْكِتَابِ؛ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا» هَذَا حَدِيثُ ابْنِ عُلَيَّةَ، وَعَبْدِ الْأَعْلَى
Shahih Ibnu Khuzaimah 1579: Mu'mal bin Hisyam Al Yasykuri memberitakan kepada kami, Ismail (Ibnu 'Ulayah) memberitakan kepada kami, dari Muhammad bin ishak, Ha, Al Fadhl bin Ya'kub Al Jazri menceritakan kepada kami, Abdul A'la menceritakan kepada kami, Muhammad memberitakan kepada kami, Ha, Said bin Yahya bin Said Al Umawi menceritakan kepada kami, bapakku memberitakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishak, Muhammad bin Rafi' memberitakan kepada kami, Ya'kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi memberitakan kepada kami dan keduanya telah berkata: Yazid (Ibnu Harun) menceritakan kepada kami, Muhammad (Ibnu Ishak) memberitakan kepada kami, Makhul menceritakan kepada kami, dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari yang berdomisili di 'Iliya (Yarusalem) dari Ubadah bin Shamit dan berkata, "Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami dalam shalat shubuh, ternyata bacaan beliau dalam shalat itu sangat berat untuk dapat kami dengar, usai melaksanakan shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada kami, 'Apakah kalian membaca ayat Al Qur'an di belakang imam kalian?' maka kami pun menjawab, 'ya, benar wahai Rasulullah kami membacanya.' kemudian beliau bersabda, 'Janganlah kalian membaca ayat lain selain ummul kitab (Al Fatihah), karena sesungguhnya tidak sah shalat seseorang tanpa membaca Al Fatihah'."
صحيح ابن خزيمة ١٥٨٠: نا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا يَقُولُ: " إِذَا كَبَّرَ الْإِمَامُ فَكَبِّرُوا، وَإِذَا قَرَأَ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولُوا آمِينَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1580: Ali bin Khasyram memberitakan kepada kami, Isa bin Yunus memberitakan kepada kami, dari Al 'Amasy, dari Abi Shalih, dari Abu Hurairah yang telah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengajarkan kami, 'Apabila imam bertakbir, maka ikutlah kalian bertakbir bersamanya. Dan apabila imam membaca ghairil maghdlubi 'alaihim wa lad dhalliin, maka ucapkanlah, 'amin'."