صحيح ابن خزيمة ١٢٥١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ، أَخْبَرَنَا أَبِي، وَشُعَيْبٌ قَالَا: أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ، عَنْ أَبِي بُسْرَةَ الْغِفَارِيِّ، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، أَنَّهُ قَالَ: «سَافَرْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ سَفَرًا، فَلَمْ أَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتْرُكُ رَكْعَتَيْنِ حِينَ تَزِيغُ الشَّمْسُ، فَلَمْ أَرَهُ يَتْرُكُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ» . ثنا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ، وَأَبُو يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ هُوَ فُلَيْحٌ، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ، غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ: فَلَمْ أَرَهُ يَتْرُكُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1251: Muhammad bin Abdullah bin Al Hakam menceritakan kepada kami. ayahku dan Syu aib mengabarkan kepada kami, keduanya berkati: Al-Laits mengabarkan kepada kami dari Yazid bin Abu Habib. dari Shafwan bin Salim. dari Abu Busrah Al Ghifari dari Al Bara' bin Azib, ia berkata, "Aku pernah bepergian bersama Rasulullah sebanyak delapan belas kali perjalanan maka tidak pernah aku melihat Rasulullah meninggalkan shalat dua rakaat ketika matahari telah condong." Maka aku tidak pernah melihat teliau meninggalkan shalat dua rakaat sebelum shalat Zhuhur. Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab mengabarkan kepada kami, Al-Laits dan Abu Yahya bin Sulaiman -yaitu Fulaih- mengabarkan kepada kami dari Shafwan bin Salim dengan sanad hadits ini dan redaksi yang sama, akan tetapi ia berkata. "Aku tidak pernah melihat beliau meninggalkan shalat dua rakaat sebelum shalat Zhuhur"
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٢: وَقَدْ رَوَى الْكُوفِيُّونَ أُعْجُوبَةً عَنِ ابْنِ عُمَرَ: إِنِّي خَائِفٌ أَنْ لَا تَجُوزَ رِوَايَتُهَا إِلَّا تَبِينُ عِلَّتُهَا، لَا أَنَّهَا أُعْجُوبَةٌ فِي الْمَتْنِ، إِلَّا أَنَّهَا أُعْجُوبَةٌ فِي الْإِسْنَادِ فِي هَذِهِ الْقِصَّةِ، رَوَوْا عَنْ نَافِعٍ، وَعَطِيَّةَ بْنِ سَعْدٍ الْعَوْفِيِّ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: «صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَضَرِ وَالسَّفَرِ، فَصَلَّيْتُ مَعَهُ فِي الْحَضَرِ الظُّهْرَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ، وَالْعَصْرَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لَيْسَ بَعْدَهَا شَيْءٌ، وَالْمَغْرِبَ ثَلَاثًا، وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ، وَالْعِشَاءَ أَرْبَعًا، وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ، وَالْغَدَاةَ رَكْعَتَيْنِ، وَقَبْلَهَا رَكْعَتَيْنِ، وَصَلَّيْتُ مَعَهُ فِي السَّفَرِ، الظُّهْرَ رَكْعَتَيْنِ، وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ، وَالْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ، وَلَيْسَ بَعْدَهَا شَيْءٌ، وَالْمَغْرِبَ ثَلَاثًا، وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ» ، وَقَالَ: «هِيَ وِتْرُ النَّهَارِ لَا يَنْقُصُ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ، وَالْعِشَاءَ رَكْعَتَيْنِ، وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ، وَالْغَدَاةَ رَكْعَتَيْنِ، وَقَبْلَهَا رَكْعَتَيْنِ» . ناه أَبُو الْخَطَّابِ، نا مَالِكُ بْنُ سُعَيْرٍ، نا ابْنُ أَبِي لَيْلَى، عَنْ نَافِعٍ، وَعَطِيَّةَ بْنِ سَعْدٍ الْعَوْفِيِّ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ. وَرَوَى هَذَا الْخَبَرَ جَمَاعَةٌ مِنَ الْكُوفِيِّينَ عَنْ عَطِيَّةَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، مِنْهُمْ أَشْعَثُ بْنُ سَوَّارٍ، وَفِرَاسٌ، وَحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ، مِنْهُمْ مَنِ اخْتَصَرَ الْحَدِيثَ، وَمِنْهُمْ مَنْ ذَكَرَهُ بِطُولِهِ. " وَهَذَا خَبَرٌ لَا يَخْفَى عَلَى عَالِمٍ بِالْحَدِيثِ أَنَّ هَذَا غَلَطٌ وَسَهْوٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَدْ كَانَ ابْنُ عُمَرَ رَحِمَهُ اللَّهُ يُنْكِرُ التَّطَوُّعَ فِي السَّفَرِ، وَيَقُولُ: لَوْ كُنْتُ مُتَطَوِّعًا مَا بَالَيْتُ أَنْ أُتِمَّ الصَّلَاةَ، وَقَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي قَبْلَهَا وَلَا بَعْدَهَا فِي السَّفَرِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1252: Ahli Kufah telah meriwayatkan sesuatu yang aneh dari Ibnu Umar yang aku khawatirkan periwayatan tersebut berlebihan maka aku hanya menjelaskan sebab keanehannya saja. Bukan keanehan pada matan-nya akan tetapi keanehan pada sanad haditsnya dalam kisah ini. Mereka telah meriwayatkan dari Nafi’ dan Athiyyah bin Sa’ad Al Aufi, dari Ibnu Umar, ia berkata, "Aku senantiasa shalat bersama Rasulullah ketika bermukim (tidak sedang bepergian) dan ketika bepergian, maka aku shalat empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, shalat Ashar empat rakaat dan tidak ada shalat apapun sesudahnya, shalat Maghrib tiga rakaat dan sesudahnya dua rakaat, shalat Isya empat rakaat dan sesudahnya dua rakaat serta shalat Subuh dua rakaat dan dua rakaat sebelumnya. Aku shalat Zhuhur bersama beliau ketika bepergian dua rakaat dan dua rakaat sesudahnya, shalat Ashar dua rakaat dan tidak ada shalat apapun setelahnya, shalat Maghrib tiga rakaat dan dua rakaat sesudahnya, kemudian beliau berkata, 'Ia adalah shalat witir siang hari, tidak dikurangi ketika sedang bermukim di suatu tempat dan ketika bepergian,’ shalat Isya dua rakaat dan dua rakaat sesudahnya serta shalat Subuh dua rakaat dan dua rakaat sebelumnya.". Abu Al Khaththab menceritakannya kepada kami, Malik bin Su’air menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Laila menceritakan kepada kami dari Nafi’ dan Athiyyah bin Sa’ad Al Aufa, dari Ibnu Umar. Hadits ini telah diriwayatkan oleh sekelompok orang dari penduduk Kufah, dari Athiyyah, dari Ibnu Umar, di antaranya: Al Asy’ats bin Suwar dan Faras serta bin Arthah. Di antara mereka ada yang meriwayatkannya secara ringkas dan ada pula yang meriwayatkannya secara lengkap. Jelasnya, hadits ini bagi kalangan yang mengerti ilmu hadits adalah kesalahan dan kekeliruan dalam pengambilan periwayatannya dari Ibnu Umar, karena Ibnu Umar tidak mengejakan shalat sunah ketika bepergian. Ia berkata, "Apabila aku shalat sunah ketika bepergian maka aku akan mengejakan shalat dengan sempurna." Ia juga berkata, "Aku melihat Rasulullah tidak mengejakan shalat sunah sebelumnya atau sesudahnya ketika bepergian."
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٣: حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ، نا يَحْيَى، نا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، حَدَّثَنِي عُثْمَانُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُرَاقَةَ قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي قَبْلَهَا وَلَا بَعْدَهَا فِي السَّفَرِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1253: Bundar menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'b menceritakan kepada kami, Utsman bin Abdullah bin Suraqah menceritakan kepadaku, ia berkata: Aku mendengar Ibnu Umar berkata, "Aku melihat Rasulullah tidak pernah shalat sunah sebelum dan sesudah shalat wajib ketika bepergian."
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٤: وَحَدَّثَنَاهُ بُنْدَارٌ، نا عُثْمَانُ يَعْنِي ابْنَ عُمَرَ، نا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُرَاقَةَ، أَنَّهُ رَأَى حَفْصَ بْنَ عَاصِمٍ يُسَبِّحُ فِي السَّفَرِ وَمَعَهُمْ فِي ذَلِكَ السَّفَرِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، فَقِيلَ: إِنَّ خَالَكَ يَنْهَى عَنْ هَذَا، فَسَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ عَنْ ذَلِكَ، فَقَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَصْنَعُ ذَلِكَ، لَا يُصَلِّي قَبْلَ الصَّلَاةِ وَلَا بَعْدَهَا» ، قُلْتُ: أُصَلِّي بِاللَّيْلِ؟ فَقَالَ: «صَلِّ بِاللَّيْلِ مَا بَدَا لَكَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1254: Bundar menceritakan kepada kami, Utsman -yaitu Ibnu Umar- menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'b menceritakan kepada kami dari Utsman bin Abdullah bin Suraqah bahwa ia pernah melihat Hafash bin Ashim shalat ketika bepergian saat Abdullah bin Umar sedang bersama mereka. Kemudian ada yang berkata kepadanya, "Sesungguhnya pamanmu melarang perbuatan ini." Maka aku pun menanyakan hal itu kepada Ibnu Umar, lalu ia menjawab, "Aku melihat Rasulullah tidak melakukan hal itu, beliau tidak shalat sebelum dan sesudahnya." Aku lalu bertanya, "Sedangkan aku shalat malam?" Ia menjawab, "Shalat malamlah sesukamu."
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٥: حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ، نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، نا عِيسَى بْنُ حَفْصٍ، ح نا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ عِيسَى بْنِ حَفْصٍ يَعْنِي ابْنَ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ بُنْدَارٌ: قَالَ نا أَبِي: وَقَالَ يَحْيَى: حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ: كُنْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ فِي سَفَرٍ فَصَلَّى الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى طِنْفِسَةٍ لَهُ، فَرَأَى قَوْمًا يُسَبِّحُونَ - يَعْنِي يُصَلُّونَ - قَالَ: «مَا يَصْنَعُ هَؤُلَاءِ؟» قَالَ: قُلْتُ: يُسَبِّحُونَ قَالَ: «لَوْ كُنْتُ مُصَلِّيًا قَبْلَهَا أَوْ بَعْدَهَا لَأَتْمَمْتُهَا، صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى قُبِضَ، فَكَانَ لَا يَزِيدُ عَلَى رَكْعَتَيْنِ، وَأَبَا بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ كَذَلِكَ» . هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ يَحْيَى بْنِ حَكِيمٍ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: " فَابْنُ عُمَرَ رَحِمَهُ اللَّهُ يُنْكَرُ التَّطَوُّعَ فِي السَّفَرِ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ، وَيَقُولُ: لَوْ كُنْتُ مُسَبِّحًا لَأَتْمَمْتُ الصَّلَاةَ، فَكَيْفَ يَرَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَطَوَّعُ بِرَكْعَتَيْنِ فِي السَّفَرِ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ مِنْ صَلَاةِ الظُّهْرِ، ثُمَّ يُنْكِرُ عَلَى مَنْ يَفْعَلُ مَا فَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَسَالِمٌ وَحَفْصُ بْنُ عَاصِمٍ أَعْلَمُ بِابْنِ عُمَرَ وَأَحْفَظُ لِحَدِيثِهِ مِنْ عَطِيَّةَ بْنِ سَعْدٍ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1255: Bundar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami. Isa bin Hafash menceritakan kepada kami. (Ha') Yahya bin Hakim menceritakan kepada kami. Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami dari Isa bin Hafash -yaitu Ibnu Ashim bin Umar bin Al Khaththab- Bundar berkata : ayahku memberitahukan kepadaku, sedangkan Yahya mengatakan ayahku menceritakan kepadaku, ia berkata, "Aku pernah bepergian bersama Ibnu Umar maka ia kemudian shalat Zhuhur dan Ashar dua rakaat, lalu ia kembali ke tikar miliknya dan melihat orang-orang bertasbih -yaitu shalat- lantas ia bertanya, 'Apa yang sedang mereka lakukan?’ Perawi berkata: Aku menjawab, 'Mereka sedang shalat. Ia berkata, 'Jika aku shalat sebelum dan sesudahnya niscaya aku akan menyempurnakannya, karena aku telah menemani Rasulullah sampai beliau meninggal dunia dan beliau tidak pernah menambah lebih dari dua rakat, begitu juga Abu Bakar, Umar dan Utsman’." Ini adalah lafazh hadits Yahya bin Hakim. Abu Bakar berkata, "Ibnu Umar mengingkari shalat sunah setelah shalat wajib ketika bepergian, ia berkata, 'Jika aku mengerjakannya niscaya aku akan melakukan shalat dengan sempurna.' Bagaimana mungkin ia melihat Nabi mengerjakan shalat dua rakaat setelah shalat wajib dari shalat Zhuhur ketika bepergian kemudian mengingkari perbuatan orang yang berbuat seperti apa yang diperbuat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Salim, Hafash, dan Ashim lebih mengetahui tentang keadaan Ibnu Umar serta lebih hafal haditsnya daripada Athiyyah bin Sa’ad'."
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٦: وَقَدْ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا أَبُو الْيَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ: «أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ لَا يُسَبِّحُ فِي السَّفَرِ سَجْدَةً قَبْلَ صَلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ وَلَا بَعْدَهَا حَتَّى يَقُومَ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ، وَكَانَ لَا يَتْرُكُ الْقِيَامَ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1256: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami. Abu Al Yaman menceritakan kepada kami, Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Salim bin Abdullah mengabarkan kepadaku babwa Abdullah bin Umar tidak pernah sekali pun shalat satu rakaat sebelum atau sesudah shalat wajib sampai ia bangun di tengah malam. Sesungguhnya ia tidak pernah meninggalkan shalat di pertengahan malam.
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٧: وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا أَبُو الْيَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، أَخْبَرَنِي عَاصِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ حَفْصَ بْنَ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ عَنْ تَرْكِهِ السُّبْحَةَ فِي السَّفَرِ، فَقَالَ لَهُ عَبْدُ اللَّهِ: «لَوْ سَبَّحْتُ مَا بَالَيْتُ أَنْ أُتِمَّ الصَّلَاةَ» قَالَ الزُّهْرِيُّ: فَقُلْتُ لِسَالِمٍ: هَلْ سَأَلْتَ أَنْتَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ عَمَّا سَأَلَهُ عَنْهُ حَفْصُ بْنُ عَاصِمٍ؟ قَالَ سَالِمٌ: لَا، إِنَّا كُنَّا نَهَابُهُ عَنْ بَعْضِ الْمَسْأَلَةِ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «فَخَبَرُ سَالِمٍ وَحَفْصٍ يَدُلَّانِ عَلَى أَنَّ خَبَرَ عَطِيَّةَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ وَهْمٌ. وَابْنُ أَبِي لَيْلَى وَاهِمٌ فِي جَمْعِهِ بَيْنَ نَافِعٍ وَعَطِيَّةَ فِي خَبَرِ ابْنِ عُمَرَ فِي التَّطَوُّعِ فِي السَّفَرِ، إِلَّا أَنَّ هَذَا مِنَ الْجِنْسِ الَّذِي نَقُولُ إِنَّهُ لَا يَجُوزُ أَنْ يُحْتَجَّ بِالْإِنْكَارِ عَلَى الْإِثْبَاتِ. وَابْنُ عُمَرَ رَحِمَهُ اللَّهُ، وَإِنْ لَمْ يَرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَطَوِّعًا فِي السَّفَرِ، فَقَدْ رَآهُ غَيْرُهُ يُصَلِّي مُتَطَوِّعًا فِي السَّفَرِ، وَالْحُكْمُ لِمَنْ يُخْبِرُ بِرُؤْيَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا لِمَنْ لَمْ يَرَهُ، هَذِهِ مَسْأَلَةٌ قَدْ بَيَّنْتُهَا فِي غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كُتُبِنَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1257: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami. Abu Al Yaman menceritakan kepada kami, Syu'aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, Ashim bin Abdullah mengabarkan kepadaku bahwa Hafash bin Ashim Ibnu Umar bin Al Khaththab mengabarkan kepadanya bahwa ia telah bertanya kepada Abdullah bin Umar dirinya yang meninggalkan shalat sunah ketika bepergian, maka Abdullah berkata kepadanya, "Jika aku mengerjakan shalat sunah niscaya aku akan melakukannya dengan sempurna." Az-Zuhri berkata. "Aku pernah bertanya kepada Salim. .Apakah kamu pernah bertanya kepada Ibnu Umar tentang apa yang ditanyakannya kepada Hafash bin Ashim? Salim menjawab. .Tidak, karena kami sangat sungkan terhadapnya dalam sebagian permasalahan'." Abu Bakar berkata, "Maka dari itu. kedua hadits yang diriwayatkan dari Hafash bisa dijadikan sebagai dalil bahwa hadits riwayat Athiyyah, dari Ibnu Umar masih diragukan dan Ibnu Abu Laila merasa ragu ketika menggabungkan antara Nafi' dan Athiyyah pada hadits riwayat Ibnu Umar tentang shalat sunah, namun hal ini adalah bagian (dari) permasalahan yang kami katakan bahwa tidak diperbolehkan berdalil dengan hadits munkar atas hadits shahih. Selain itu. meskipun Ibnu Umar tidak pernah melihat Nabi mengerjakan shalat sunah ketika bepergian namun yang lainnya telah melihat beliau mengerjakan shalat sunah ketika bepergian. Oleh karena itu, yang dijadikan sebagai argumentasi adalah sahabat yang mengabarkan telah melihat Nabi melakukannya bukan yang tidak melihat beliau. Permasalahan seperti ini telah dijelaskan dalam pembahasan lain dari kitab kami.
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي صَفْوَانَ الثَّقَفِيُّ، نا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ هَاشِمٍ، نا عُثْمَانُ بْنُ سَعْدٍ الْكَاتِبُ، - وَكَانَ لَهُ مَرُوءَةٌ وَعَقْلٌ -، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: «كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَنْزِلُ مَنْزِلًا إِلَّا وَدَّعَهُ بِرَكْعَتَيْنِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1258: Muhammad bin Abu Shafwan Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, Abdussallam bin Hasyim menceritakan kepada kami, Utsman bin Sa’ad Al Katib -Bersamanya Marwah dan Aql- menceritakan kepada kami dari Anas bin Malik, ia berkata, "Setiap kali Nabi singgah di sebuah tempat persinggahan melainkan beliau meninggalkannya setelah melaksanakan shalat dua rakaat."
صحيح ابن خزيمة ١٢٥٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِسْكِينٍ الْيَمَانِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانٍ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ وَهُوَ ابْنُ بِلَالٍ، عَنْ شُرَحْبِيلَ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَاخَ رَاحِلَتَهُ، ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى عَشْرَ رَكَعَاتٍ، وَأَوْتَرَ بِوَاحِدَةٍ، صَلَّى رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ أَوْتَرَ بِوَاحِدَةٍ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ، ثُمَّ صَلَّى بِنَا الصُّبْحَ» . قَالَ أَبُو بَكْرٍ: هَذَا الْخَبَرُ يُصَرِّحُ بِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ فِي السَّفَرِ، وَالْأَخْبَارُ الَّتِي رَوَيْنَاهَا فِي كِتَابِ «الْكَبِيرُ» فِي نَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى طَلَعَتِ الشَّمْسُ، وَأَنَّهُ صَلَّى رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ، ثُمَّ صَلَّى الصُّبْحَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1259: Muhammad bin Miskin Al Yamani menceritakan kepada kami, Yahya bin Hassan menceritakan kepada kami, Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- menceritakan kepada kami dari Syurahbil bin Sa’ad, ia berkata: Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Aku melihat Rasulullah menderumkan unta tunggangannya, kemudian beliau turun lalu shalat sepuluh rakaat dan witir dengan satu rakaat. Beliau mengerjakan shalat dua rakaat dua rakaat, kemudian witir satu rakaat, lalu shalat dua rakaat sunah fajar, kemudian shalat Subuh mengimami kami." Abu Bakar berkata, "Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi shalat dua rakaat sunah fajar ketika bepergian dan juga hadits-hadits yang telah kami riwayatkan di dalam kitab Al Kabir tentang kisah tertidurnya Nabi dari shalat Subuh sampai terbit matahari menyatakan bahwa beliau shalat dua rakaat sunah fajar kemudian shalat Subuh."
صحيح ابن خزيمة ١٢٦٠: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، نا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَبِّحُ عَلَى الرَّاحِلَةِ قِبَلَ أَيِّ وَجْهٍ تَوَجَّهَ، وَيُوتِرُ عَلَيْهَا، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يُصَلِّي عَلَيْهَا الْمَكْتُوبَةَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1260: Yunus bin Abdul A’la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Yunus mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdullah bin Umar, dari ayahnya, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah pernah shalat di atas binatang tunggangannya menghadap ke arah binatang tunggangan tersebut dan beliau juga shalat witir, akan tetapi beliau tidak mengejakan shalat wajib di atasnya."