سنن الدارقطني ٤١٦١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ , أَنَّ ابْنَ شِهَابٍ حَدَّثَهُ , أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُ «أَنَّ شُهَدَاءَ أُحُدٍ لَمْ يُغَسَّلُوا وَدُفِنُوا بِدِمَائِهِمْ وَلَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِمْ»
Sunan Daruquthni 4161: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Abdulah bin Wahb menceritakan kepada kami, Usamah bin Zaid mengabarkan kepadaku, bahwa Ibnu Syihab menceritakan kepadanya, bahwa Anas bin Malik menceritakan kepadanya, bahwa para syuhada Uhud tidak dimandikan, namun dikuburkan dengan darah mereka, dan tidak dishalatkan.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٦٢: وَقَالَ اللَّيْثُ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ , عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَنَا شَهِيدٌ عَلَى هَؤُلَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» , وَأَمَرَ بِدَفْنِهِمْ بِدِمَائِهِمْ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُغَسَّلُوا.
Sunan Daruquthni 4162: Al-Laits berkata dari Az-Zuhri, dari Abdurrahman bin Ka'b bin Malik, dari Jabir bin Abdullah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, "Aku adalah saksi atas mereka pada Hari Kiamat." Beliau memerintahkan agar mereka dikuburkan dengan darah mereka. Mereka tidak dishalatkan dan tidak pula dimandikan.
سنن الدارقطني ٤١٦٣: حَدَّثَنَا النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ , نا أَبُو صَالِحٍ , وَالْحَسَنُ بْنُ مُوسَى , وَأَبُو النَّضْرِ , وَأَبُو الْوَلِيدِ , عَنِ اللَّيْثِ , بِهَذَا
Sunan Daruquthni 4163: An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur menceritakan kepada kami, Abu Shalih, Al Hasan bin Musa, Abu An-Nadhr dan Abu Al Walid menceritakan kepada kami dari Al-Laits, riwayat itu.
سنن الدارقطني ٤١٦٤: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ , عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي عُتْبَةَ , أَوْ غَيْرِهِ عَنِ الْحَكَمِ بْنِ عُتَيْبَةَ , عَنْ مُجَاهِدٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا , قَالَ: لَمَّا انْصَرَفَ الْمُشْرِكُونَ عَنْ قَتْلَى أُحُدٍ انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَى مَنْظَرًا أَسَاءَهُ رَأَى حَمْزَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَدْ شُقَّ بَطْنُهُ وَاصْطَلَمَ أَنْفُهُ وَجُدِعَتْ أُذُنَاهُ , فَقَالَ: «لَوْلَا أَنْ يَحْزَنَ النِّسَاءُ أَوْ يَكُونَ سُنَّةً بَعْدِي لَتَرَكْتُهُ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ بُطُونِ السِّبَاعِ وَالطَّيْرِ لَأُمَثِّلَنَّ مَكَانَهُ بِسَبْعِينَ رَجُلًا» , ثُمَّ دَعَا بِبُرْدَةٍ فَغَطَّى بِهَا وَجْهَهُ فَخَرَجَتْ رِجْلَاهُ فَغَطَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجْهَهُ وَجَعَلَ عَلَى رِجْلَيْهِ شَيْئًا مِنَ الْإِذْخِرِ , ثُمَّ قَدَّمَهُ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ عَشْرًا ثُمَّ جَعَلَ يُجَاءُ بِالرَّجُلِ فَيُوضَعُ وَحَمْزَةُ مَكَانَهُ حَتَّى صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعِينَ صَلَاةً وَكَانَ الْقَتْلَى سَبْعِينَ , فَلَمَّا دُفِنُوا وَفُرِغَ مِنْهُمْ نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ {ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكِ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ} [النحل: 125] إِلَى قَوْلِهِ {وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ} [النحل: 127] فَصَبَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يُمَثِّلْ بِأَحَدٍ. لَمْ يَرْوِهِ غَيْرُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَيَّاشٍ وَهُوَ مُضْطَرِبُ الْحَدِيثِ , عَنِ غَيْرِ الشَّامِيِّينَ
Sunan Daruquthni 4164: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Al Hakam bin Musa menceritakan kepada kami, Ismail bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Abdul Malik bin Abu Utbah atau yang lainnya, dari Al Hakam bin Utaibah, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Ketika orang-orang musyrik telah meninggalkan para korban Uhud, Rasulullah SAW pun beranjak. Beliau kemudian melihat pemandangan buruk. Beliau melihat Hamzah RA dalam keadaan perutnya robek, hidungnya terpotong dan kedua telinganya juga terpotong, maka beliau berkata, "Seandainya tidak akan menyedihkan kaum wanita, atau tidak akan menjadi kebiasaan setelahku, tentu aku akan membiarkannya sampai Allah mengirimkannya dari perut-perut binatang buas dan burung. Sungguh aku akan membalas dengan merusak tujuh puluh orang (dari mereka).' Kemudian beliau meminta diambilkan pakaian, lalu beliau menggunakannya untuk menutup wajahnya (yakni bagian atas tubuh Hamzah), namun kedua kakinya (tidak tertutup), lalu Rasulullah SAW menutup bagian wajahnya (bagian atas tubuhnya), sementara bagian kakinya ditutup dengan idzkhir. Kemudian beliau memajukannya, lalu bertakbir padanya sepuluh kali. Setelah itu didatangkan mayat lainnya dan diletakkan, sedangkan Hamzah tetap di tempatnya, sehingga beliau menyalatkannya sebanyak tujuh puluh kali shalat, karena jumlah yang gugur adalah tujuh puluh orang. Setelah mereka dikuburkan dan beliau selesai mengurusi jenazah mereka, turunlah ayat ini, 'Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik... bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah'. (Qs. An-Nahl [16]: 125-127) Maka Rasulullah SAW pun bersabar dan tidak merusak jasad seorang pun." Tidak ada yang meriwayatkannya selain Ismail bin Ayyasy, dia adalah perawi yang haditsnya muththarib bila meriwayatkan dari selain orang-orang Syam.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٦٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ خَارِجَةَ بْنِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: «كُلُّ قَوْمٍ يَتَوَارَثُونَ إِلَّا مَنْ عُمِّي مَوْتُ بَعْضِهِمْ قَبْلَ بَعْضٍ فِي هَدْمٍ أَوْ حَرْقٍ أَوْ قِتَالٍ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ وُجُوهِ الْمُتَؤَالِفِ فَإِنَّ بَعْضَهُمْ لَا يَرِثُ بَعْضًا , وَلَكِنْ يُورَثُ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ يَرِثُهُ أَوْلَى النَّاسِ بِهِ مِنَ الْأَحْيَاءِ كَأَنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَنْ عُمِّي مَوْتُهُ مَعَهُ قَرَابَةٌ»
Sunan Daruquthni 4165: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bakkar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Az-Zinad menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit, dari ayahnya, "Setiap kaum saling mewarisi, kecuali yang tidak diketahui kematian sebagian mereka sebelum sebagian lainnya dalam peristiwa gempa bumi, kebakaran, peperangan atau lainnya dan beberapa peristiwa yang terjadi bersamaan, maka sebagian mereka tidak mewarisi sebagian lainnya. Akan tetapi setiap orang dari mereka mewariskan, yang mewarisinya adalah orang hidup yang paling berhak terhadapnya, walaupun seolah-olah tidak ada hubungan kekerabatan antara dia dengan orang yang tidak diketahui kematiannya itu."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٦٦: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَزَّازُ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , نا إِسْمَاعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ , عَنِ ابْنِ عَوْنٍ , عَنْ عِيسَى بْنِ الْحَارِثِ , قَالَ: كَانَتْ أُمُّ وَلَدٍ لِأَخِي شُرَيْحِ بْنِ الْحَارِثِ وَلَدَتْ لَهُ جَارِيَةً فَزُوِّجَتْ فَوَلَدَتْ غُلَامًا ثُمَّ تُوُفِّيَتْ أُمُّ الْوَلَدِ , قَالَ: فَاخْتَصَمَ فِي مِيرَاثَهَا شُرَيْحُ بْنُ الْحَارِثِ وَابْنُ ابْنَتِهَا إِلَى شُرَيْحٍ , فَجَعَلَ شُرَيْحُ بْنُ الْحَارِثِ يَقُولُ لِشُرَيْحٍ: إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ مِيرَاثٌ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِنَّمَا هُوَ ابْنُ ابْنَتِهَا , قَالَ: فَقَضَى شُرَيْحٌ بِمِيرَاثِهَا لِابْنِ ابْنَتِهَا , وَقَالَ {وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ} [الأحزاب: 6] , فَرَكِبَ مَيْسَرَةُ بْنُ يَزِيدَ إِلَى ابْنِ الزُّبَيْرِ فَأَخْبَرَهُ بِالَّذِي كَانَ مِنْ شُرَيْحٍ , فَكَتَبَ ابْنُ الزُّبَيْرِ إِلَى شُرَيْحٍ: إِنَّ مَيْسَرَةَ بْنَ يَزِيدَ ذَكَرَ لِي كَذَا وَكَذَا وَإِنَّكَ قُلْتَ عِنْدَ ذَلِكَ {وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ} [الأحزاب: 6] , وَإِنَّمَا كَانَتْ تِلْكَ الْآيَةُ فِي شَأْنِ الْعَصَبَةِ كَانَ الرَّجُلُ يُعَاقِدُ الرَّجُلَ , فَيَقُولُ: تَرِثُنِي وَأَرِثُكَ فَلَمَّا نَزَلَتْ تُرِكَ ذَاكَ , فَجَاءَ مَيْسَرَةُ بْنُ يَزِيدَ بِالْكِتَابِ إِلَى شُرَيْحٍ , فَلَمَّا قَرَأَهُ أَبَى أَنْ يَرُدَّ قَضَاءَهُ , وَقَالَ: «فَإِنَّهُ إِنَّمَا أَعْتَقَهَا خَبَيَاتِ بَطْنِهَا»
Sunan Daruquthni 4166: Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Ismail bin Ulayyah menceritakan kepada kami dari Ibnu Aim, dari Isa bin Al Harits, dia berkata: Ummu walad milik sudaraku, Syuraih bin Al Haris, melahirkan anak perempuan darinya. Lalu anak perempuan itu dinikahkan dan melahirkan anak laki-laki, lalu ummu walad itu meninggal. Ia lanjut berkata: Kemudian Syuraih bin Al Harits dan anak laki-laki dari putrinya itu berselisih tentang warisannya dan mengadukannya kepada Syuraih. Maka Syuraih bin Al Haris berkata kepada Syuraih, bahwa ia tidak mempunyai warisan menurut Kitabullah, karena ia adalah anak laki-laki dari anak perempuannya. Namun Syuraih menetapkan warisannya untuk anak laki-laki dari anak perempuannya, dan dia berkata, "Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. " (Qs. Al Anfaal [8]: 75) Lalu Maisarah bin Yazid berangkat menemui Ibnu Az-Zubair, dan memberitahukan kepadanya tentang ketetapan Syuraih. Maka Ibnu Az-Zubair menulis surat kepada Syuraih (yang isinya), "Sesungguhnya Maisarah bin Yazid telah menyebutkan demikian dan demikian kepadaku, dan saat itu engkau berkata, ' Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam Kitab Allah', padahal ayat ini mengenai ashabah. Yaitu seseorang yang menuntut tebusan pembunuhan, lalu dia berkata, 'Engkau mewarisiku dan aku mewarisimu.' Setelah turunnya ayat ini, maka hal itu ditinggalkan." Kemudian Maisarah bin Yazid datang dengan membawakan surat itu kepada Syuraih. Setelah membacanya, ia enggan menarik kembali keputusannya, dan ia berkata, "Sebenarnya dia dimerdekakan oleh yang terlahir dari perutnya'."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٦٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ حَمْدَوَيْهِ الْمَرْوَزِيُّ , نا مَحْمُودُ بْنُ آدَمَ , نا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ , عَنْ مُطَرِّفٍ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , قَالَ: قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «لَا يَرِثُ الْقَاتِلُ خَطَأً وَلَا عَمْدًا» وَاللَّهُ أَعْلَمُ
Sunan Daruquthni 4167: Muhammad bin Hamdawaih Al Marwazi menceritakan kepada kami, Mahmud bin Adam menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Mutharrif, dari Asy-Sya'bi, dia berkata, "Umar RA berkata, 'Orang yang membunuh tidak mewarisi (orang yang dibunuhnya), baik tidak disengaja maupun disengaja'." Wallahu a 'lam.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٦٨: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ صَخْرٍ , نا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ , نا هَمَّامٌ , نا عَبَّاسٌ الْجُرَيْرِيُّ , نا عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «أَيُّمَا عَبْدٍ كَاتَبَ عَلَى مِائَةِ أُوقِيَّةٍ فَأَدَّاهَا إِلَّا عَشَرَةَ أَوَاقٍ فَهُوَ عَبْدٌ , وَأَيُّمَا عَبْدٍ كَاتَبَ عَلَى مِائَةِ دِينَارٍ فَأَدَّاهَا إِلَّا عَشَرَةَ دَنَانِيرَ فَهُوَ عَبْدٌ». وَقَالَ الْمُقْرِئُ , وَعَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ , عَنْ هَمَّامٍ , عَنْ عَبَّاسٍ الْجُرَيْرِيِّ
Sunan Daruquthni 4168: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sa'id bin Shakhr menceritakan kepada kami, Abdushshamad bin Abdul Warits menceritakan kepada kami, Hammam menceritakan kepada kami. Abbas Al Jurairi menceritakan kepada kami, Amr bin Syu'aib menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hamba sahaya mana pun yang mengadakan perjanjian merdeka dengan seratus uqiyah lalu dia telah memenuhinya kecuali sepuluh uqiyah, maka dia tetap sebagai hamba sahaya, dan hamba sahaya mana pun yang mengadakan perjanjian merdeka dengan seratus dinar lalu dia telah memenuhinya kecuali sepuluh dinar, maka dia tetap sebagai hamba sahaya." Al Muqri dan Amr bin Ashim berkata "Diriwayatkan dari Hammam dari Abbas Al Jurairi.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٦٩: نا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَحْيَى الْعَطَّارُ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ أَبِي مَذْعُورٍ , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , نا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا أَصَابَ الْمُكَاتَبُ حَدًّا أَوْ مِيرَاثًا وَرِثَ بِحِسَابِ مَا عُتِقَ مِنْهُ , وَأُقِيمَ عَلَيْهِ الْحَدُّ بِحِسَابِ مَا عُتِقَ مِنْهُ»
Sunan Daruquthni 4169: Yahya bin Abdullah bin Yahya Al Aththar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr bin Abu Madz'ur menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Bila seorang budak mukatab melakukan suatu pelanggaran atau menerima warisan, maka pewarisannya dihitung berdasarkan kadar yang telah merdeka darinya, dan pemberlakuan hukuman padanya disesuaikan dengan kadar yang telah merdeka darinya."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٧٠: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَبُو الزِّنْبَاعِ رَوْحُ بْنُ الْفَرَجِ , نا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ اللَّيْثِيُّ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ , أَنَّهُ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: اشْتَرَتْنِي امْرَأَةٌ مِنْ بَنِي لَيْثٍ بِسُوقِ ذِي الْمَجَازِ بِسَبْعِمِائَةِ دِرْهَمٍ , ثُمَّ قَدِمْتُ فَكَاتَبَتْنِي عَلَى أَرْبَعِينَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَأَدَّيْتُ إِلَيْهَا عَامَّةَ الْمَالِ ثُمَّ حَمَلْتُ مَا بَقِيَ إِلَيْهَا , فَقُلْتُ: هَذَا مَالُكِ فَاقْبِضِيهِ , قَالَتْ: لَا وَاللَّهِ حَتَّى أَجِدَهُ مِنْكَ شَهْرًا بِشَهْرٍ وَسَنَةً بِسَنَةٍ , فَخَرَجْتُ بِهِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ , فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ: «ارْفَعْهُ إِلَى بَيْتِ الْمَالِ» ثُمَّ بَعَثَ إِلَيْهَا , فَقَالَ: «هَذَا مَالُكِ فِي بَيْتِ الْمَالِ وَقَدْ عُتِقَ أَبُو سَعِيدٍ , فَإِنْ شِئْتِ فَخِذِي شَهْرًا بِشَهْرٍ أَوْ سَنَةً بِسَنَةٍ» , قَالَ: فَأَرْسَلَتْ فَأَخَذَتْهُ
Sunan Daruquthni 4170: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abu Az-Zinba' Rauh bin Al Farah menceritakan kepada kami, Yahya bin Bukair menceritakan kepada kami, Abdullah bin Abdul Aziz Al-Laitsi menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi, bahwa dia menceritakan kepadanya, dari ayahnya, dia berkata, "Seorang wanita dari bani Laits membeliku di pasar Dzul Majaz dengan harga tujuh ratus dirham. Kemudian aku datang, lalu dia membuat perjanjian kemerdekaanku dengan empat puluh ribu dirham. Aku kemudian membayar sebagian besar dari nilai tersebut kepadanya lalu sisanya aku bawa kepadanya sambil berkata, 'Ini hartamu, terimalah.' Dia berkata, 'Tidak, demi Allah, sampai aku mengambilnya darimu bulan demi bulan dan tahun demi tahun.' Aku lantas keluar membawa harta itu kepada Umar bin Khaththab RA, lalu aku ceritakan hal itu kepadanya, maka Umar pun berkata, 'Bawakan ke baitul mal.' Kemudian Umar mengirim utusan kepada wanita tersebut, lalu dia berkata, 'Ini hartamu di baitul mal. Kini Abu Sa'id telah merdeka. Bila engkau ingin, silakan ambil bulan demi bulan atau tahun demi tahun.' Maka wanita itu pun mengirim utusan dan mengambil harta tersebut.
Grade