سنن الدارقطني ٤١٥١: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ , نا زَكَرِيَّا بْنُ دَاوُدَ الْخَفَّافُ أَبُو يَحْيَى , نا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ صَالِحٍ , نا شَرِيكٌ , عَنْ سِمَاكٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا خَرَجَ الْعَبْدُ مِنْ دَارِ الشِّرْكِ قَبْلَ سَيِّدِهِ فَهُوَ حُرٌّ وَإِذَا خَرَجَ مِنْ بَعْدِهِ رُدَّ إِلَيْهِ , وَإِذَا خَرَجَتِ الْمَرْأَةُ مِنْ دَارِ الشِّرْكِ قَبْلَ زَوْجِهَا تَزَوَّجَتْ مَنْ شَاءَتْ وَإِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَعْدِهِ رُدَّتْ إِلَيْهِ»
Sunan Daruquthni 4151: Ahmad bin Muhammad bin Ziyad menceritakan kepada kami, Zakariyya bin Daud Al Khaffaf Abu Yahya menceritakan kepada kami, Abdussalam bin Shalih menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dari Simak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila seorang budak keluar dari negri syirik sebelum majikannya, maka dia merdeka, namun bila dia keluar setelahnya, maka dikembalikan kepadanya (kepada majikannya). Bila wanita keluar dari negri syirik sebelum suaminya, maka dia boleh menikah lagi semaunya, namun bila dia keluar setelahnya, maka dikembalikan kepadanya (kepada suaminya)'."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٢: حَدَّثَنَا رُزَيْقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَخْرَمِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ الْفَرَجِ الْجُشَمِيُّ , نا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ , نا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «مَنْ وَجَدَ مَالَهُ فِي الْفَيْءِ قَبْلَ أَنْ يُقْسَمَ فَهُوَ لَهُ , وَمَنْ وَجَدَهُ بَعْدَمَا قُسِمَ فَلَيْسَ لَهُ شَيْءٌ». إِسْحَاقُ هُوَ ابْنُ أَبِي فَرْوَةَ مَتْرُوكٌ
Sunan Daruquthni 4152: Zuraiq bin Abdullah Al Makhrami menceritakan kepada kami, Ahmad bin Al Faraj Al Jusyami menceritakan kepada kami, Umar bin Abdul Wahid menceritakan kepada kami, Ishaq bin Abdullah menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa mendapatkan hartanya ada di dalam fa‟i sebelum dibagikan, maka harta itu miliknya, dan barangsiapa mendapatinya setelah dibagikan, maka dia tidak lagi punya hak terhadapnya." Ishaq adalah Ibnu Abu Farwah, yang dinilai matruk.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي أَحْمَدَ الشِّيعِيُّ , نا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ , نا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ , نا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ , عَنْ قَتَادَةَ , عَنْ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ , عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ ذُؤَيْبٍ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: «مَا أَصَابَ الْمُشْرِكُونَ مِنْ أَمْوَالِ الْمُسْلِمِينَ فَظُهِرَ عَلَيْهِمْ فَرَأَى رَجُلٌ مِنَّا مَتَاعَهُ بِعَيْنِهِ فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ مِنْ غَيْرِهِ , فَإِذَا قُسِمَ ثُمَّ ظَهَرُوا عَلَيْهِ فَلَا شَيْءَ لَهُ إِنَّمَا هُوَ رَجُلٌ مِنْهُمْ». وَقَالَ أَبُو سَهْلٍ: «هُوَ أَحَقُّ بِهِ مِنْ غَيْرِهِ بِالثَّمَنِ» , هَذَا مُرْسَلٌ
Sunan Daruquthni 4153: Muhammad bin Manshur bin Abu Ahmad Asy-Syi'i menceritakan kepada kami, Nashr bin Ali menceritakan kepada kami, Khalid bin Al Harits menceritakan kepada kami, Sa'id bin Abu Arubah menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Raja" bin Haiwah, dari Qabishah bin Dzua'ib, dari Umar bin Khaththab RA, dia berkata, "Apa yang diperoleh oleh kaum musyrikin dari harta kaum muslimin lalu mereka dikalahkan, kemudian seseorang di antara kita melihat barangnya sendiri (yang telah mereka rampas), maka ia lebih berhak terhadapnya daripada orang lain. Namun bila telah dibagikan lalu mereka menunjukkannya maka dia tidak lagi berhak terhadapnya, karena dia termasuk salah seorang dari mereka." Abu Sahl berkata, "Dia lebih berhak terhadapnya daripada yang lainnya dengan (menyerahkan) harganya." Ini mursal.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٤: نا أَبُو عُبَيْدٍ الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيٍّ الْكَلْوَذَانِيُّ , نا أَبُو السَّكَنِ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ السَّكَنِ الْبَصْرِيُّ , نا رِشْدِينُ , عَنْ يُونُسَ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ سَالِمٍ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَمَا أَحْرَزَهُ الْعَدُوُّ وَوَجَدَهُ صَاحِبُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْسَمَ فَهُوَ لَهُ». رِشْدِينُ ضَعِيفٌ
Sunan Daruquthni 4154: Abu Ubaid Al Qasim bin Ismail menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ali Al Kalwadzani menceritakan kepada kami, Abu As-Sakan Muhammad bin Yahya bin AsSakan Al Bashri menceritakan kepada kami, Risydin menceritakan kepada kami dari Yunus, dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apa yang dirampas oleh musuh dan ditemukan oleh pemiliknya sebelum dibagikan, maka dia lebih berhak terhadapnya'." Risydin adalah perawi dha'if.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٥: نا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُبَشِّرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , أنا الْحَسَنُ بْنُ عُمَارَةَ , عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ , عَنْ طَاوُسٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «فِيمَا أَحْرَزَ الْعَدُوُّ فَاسْتَنْقَذَهُ الْمُسْلِمُونَ مِنْهُمْ , أَوْ أَخَذَهُ صَاحِبُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْسَمَ فَهُوَ أَحَقُّ فَإِنْ وَجَدَهُ وَقَدْ قُسِمَ فَإِنْ شَاءَ أَخَذَهُ بِالثَّمَنِ» , الْحَسَنُ بْنُ عُمَارَةَ مَتْرُوكٌ
Sunan Daruquthni 4155: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Umarah mengabarkan kepada kami dari Abdul Malik, dari Thawus, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apa yang dirampas oleh musuh lalu didapatkan oleh kaum muslimin dari mereka, atau diambil oleh pemiliknya sebelum dibagikan, maka dia lebih berhak terhadapnya. Namun bila dia menemukannya setelah dibagikan, bila mau, maka dia boleh mengambilnya dengan (membayar) harganya." Al Hasan bin Umarah adalah perawi matruk.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٦: نا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْعَلَاءِ الْجَوْزَجَانِيُّ , نا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ , نا ابْنُ جُرَيْجٍ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: «عُرِضْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ وَأَنَا ابْنُ أَرْبَعَ عَشْرَةَ فَلَمْ يُجِزْنِي وَلَمْ يَرَنِي بَلَغْتُ , ثُمَّ عُرِضَتْ عَلَيْهِ يَوْمَ الْخَنْدَقِ وَأَنَا ابْنُ خَمْسَ عَشْرَةَ فَأَجَازَنِي». فَأَخْبَرْتُ بِهَذَا الْخَبَرَ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَكَتَبَ إِلَى عُمَّالِهِ أَنْ لَا تَفْرِضُوا إِلَّا لِمَنْ بَلَغَ خَمْسَ عَشْرَةَ , وَكَانَ عُمَرُ لَا يَفْرِضُ لِأَحَدٍ إِلَّا مِائَةَ دِرْهَمٍ حَتَّى يَبْلُغَ خَمْسَ عَشْرَةَ. تَابَعَهُ عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ وَهُوَ صَحِيحٌ
Sunan Daruquthni 4156: Ahmad bin Ali bin Al Ala' Al Juzajani menceritakan kepada kami, Ali bin Muslim menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bakr menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij menceritakan kepada kami dari Ubaidullah, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dia berkata, "Aku pernah mengajukan diri kepada Rasulullah SAW ketika perang Uhud. Saat itu aku berusia empat belas tahun, namun beliau tidak membolehkanku, dan beliau menganggapku belum baligh. Kemudian ketika perang Khandaq aku mengajukan diri kepada beliau, saat itu usiaku lima belas tahun, maka beliau membolehkanku. Lalu aku sampaikan khabar ini kepada Umar bin Abdul Aziz, maka dia pun menulis surat kepada para bawahannya: Hendaknya kalian tidak memberlakukan (pungutan) kecuali bagi yang telah berusia lima belas tahun. Umar sendiri tidak mewajibkan kepada seseorang kecuali seratus dirham hingga mencapai lima belas." Abdurrazzaq menguatkan riwayatnya dari Ibnu Juraij, dan itu yang shahih.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٧: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمَحَامِلِيُّ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَبِيبٍ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ , حَدَّثَنِي أَبِي , عَنْ مُفَضَّلِ بْنِ مُحَمَّدٍ الضَّبِّيِّ مِنْ أَهْلِ الْكُوفَةِ , عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَعْلَى بْنِ مُرَّةَ الثَّقَفِيِّ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: سَمِعْتُ يَعْلَى بْنَ مُرَّةَ , يَقُولُ: سَافَرْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَ مَرَّةٍ فَمَا رَأَيْتُهُ " يَمُرُّ بِجِيفَةِ إِنْسَانٍ فَيُجَاوِزُهَا حَتَّى يَأْمُرَ بِدَفْنِهَا , لَا يَسْأَلُ: أَمُسْلِمٌ هُوَ أَوْ كَافِرٌ؟ "
Sunan Daruquthni 4157: Al Husain bin Ismail Al Mahamili menceritakan kepada kami, Abdullah bin Syabib menceritakan kepada kami, Ismail bin Abu Uwais menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku dari Mufadhdhal bin Muhammad Adh-Dhabbi seorang warga Kufah, dari Umar bin Abdullah bin Ya'la bin Murrah Ats-Tsaqafi, dari ayahnya, dia berkata, "Aku mendengar Ya'la bin Murrah berkata, 'Aku pernah bepergian bersama Rasulullah SAW tidak hanya sekali. Tidaklah aku melihat beliau melewati mayat manusia kecuali beliau memerintahkan untuk menguburkannya tanpa menanyakan apakah (mayat itu) muslim ataukah kafir'."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٨: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَبِيبٍ , حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ , حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عِمْرَانَ , حَدَّثَنِي أَفْلَحُ بْنُ سَعِيدٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِحَمْزَةَ يَوْمَ أُحُدٍ فَهُيِّئَ لِلْقِبْلَةِ ثُمَّ كَبَّرَ عَلَيْهِ سَبْعًا ثُمَّ جَمَعَ إِلَيْهِ الشُّهَدَاءَ حَتَّى صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعِينَ صَلَاةً , قَالَ: قَالَ وَقَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ رَأَى حَمْزَةَ وَقَدْ مُثِّلَ بِهِ , قَالَ: «لَئِنْ ظَفَرْتُ بِقُرَيْشٍ لَأُمَثِّلَنَّ بِثَلَاثِينَ مِنْهُمْ» فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى {وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ} [النحل: 126] الْآيَةَ. عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عِمْرَانَ ضَعِيفٌ
Sunan Daruquthni 4158: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Abdullah bin Syabib menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Al Mundzir menceritakan kepadaku, Abdul Aziz bin Imran menceritakan kepadaku, Aflah bin Sa'id menceritakan kepadaku dari Muhammad bin Ka'b, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW memerintahkan (untuk menguruskan jenazah) Hamzah ketika perang Uhud, lalu disiapkan menghadap kiblat, kemudian beliau bertakbir tujuh kali padanya, setelah itu para syuhada dikumpulkan padanya, sehingga beliau menyalatkannya tujuh puluh kali shalat." Dia juga berkata, "Ketika Rasulullah SAW melihat jasad Hamzah telah dirusak, beliau berkata, 'Bila aku mengalahkan Quraisy, pasti aku merusak tiga puluh orang dari mereka.' Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat: 'Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu'." (Qs. An-Nahl [16]: 126). Abdul Aziz bin Imran dha‘if.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ , نا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ , أنا أُسَامَةُ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِحَمْزَةَ يَوْمَ أُحُدٍ وَقَدْ جُدِعَ وَمُثِّلَ بِهِ , فَقَالَ: «لَوْلَا أَنْ تَجِدَ صَفِيَّةُ لَتَرَكْتُهُ حَتَّى يَحْشُرَهُ اللَّهُ مِنْ بُطُونِ الطَّيْرِ وَالسِّبَاعِ» , فَكَفَّنَهُ بِنَمِرَةٍ إِذَا خُمِّرَ رَأْسُهُ بَدَتْ رِجْلَاهُ وَإِذَا خُمِّرَتْ رِجْلَاهُ بَدَا رَأْسُهُ , فَخَمَّرَ رَأْسَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنَ الشُّهَدَاءِ غَيْرِهِ , وَقَالَ: «أَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ». لَمْ يَقُلْ هَذَا اللَّفْظَ غَيْرُ عُثْمَانَ بْنِ عُمَرَ: «وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنَ الشُّهَدَاءِ غَيْرِهِ» وَلَيْسَتْ بِمَحْفُوظَةٍ
Sunan Daruquthni 4159: Abdul Malik bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Utsman bin Umar menceritakan kepada kami, Usamah mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW melewati (jenazah) Hamzah ketika perang Uhud, ketika jasadnya telah dicabik-cabik dan dirusak, maka beliau berkata, "Seandainya ia tidak ditemukan oleh Shafiyyah, tentu aku telah meninggalkannya sehingga Allah mengumpulkannya dari perut-perut burung dan binatang buas." Beliau lalu mengafaninya dengan sehelai kain, yang bila ditutup bagian kepalanya kedua kakinya nampak, dan bila ditutup bagian kakinya maka kepalanya terlihat. Maka beliau pun menutup bagian kepalanya (bagian atas tubuhnya). Dan beliau tidak menyalatkan seorang syahid pun selainnya (yakni selain Hamzah), dan beliau bersabda, 'Aku adalah saksi atas kalian hari ini" Tidak ada yang menyebutkan lafazh ini selain Utsman bin Umar, "Dan beliau tidak menyalatkan seorang syahid pun selainnya", redaksi ini tidak terpelihara.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٦٠: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ , نا عُمَرُ بْنُ شَبَّةَ , نا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ , أنا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ بِإِسْنَادِهِ مِثْلَهُ , وَزَادَ: وَجَعَلَ عَلَى رِجْلَيْهِ الْإِذْخِرَ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنَ الشُّهَدَاءِ غَيْرِهِ , وَقَالَ: «أَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ» , وَكَانَ يَدْفِنُ الِاثْنَيْنِ وَالثَّلَاثَةَ فِي قَبْرٍ وَاحِدٍ
Sunan Daruquthni 4160: Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami, Umar bin Syabbah menceritakan kepada kami, Utsman bin Umar menceritakan kepada kami, Usamah bin Zaid mengabarkan kepada kami, dengan isnadnya, seperti itu, dan dia menambahkan: "dan meletakkan idzkhir pada kedua kakinya. Beliau tidak menyalatkan seorang syahid pun selainnya, dan beliau bersabda, 'Aku adalah saksi atas kalian hari ini.' Saat itu, dua dan tiga orang beliau kuburkan dalam satu kuburan."