سنن الدارقطني ٤٠٣١: ثنا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ , نا ابْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ , عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدَ , عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , «أَنَّهُ كَانَ لَا يُوَرِّثُ مَيِّتًا مِنْ مَيِّتٍ , وَيُوَرِّثُ الْأَحْيَاءَ مِنَ الْأَمْوَاتِ»
Sunan Daruquthni 4031: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Bahr bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Sufyan Ats-Tsauri mengabarkan kepadaku dari Daud bin Abu Hind, dari Umar bin Abdul Aziz, bahwa dia menetapkan, bahwa orang meninggal tidak mewarisi orang meninggal, dan orang-orang yang masih hidup mewarisi orang-orang yang meninggal.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٣٢: وَأَخْبَرَنِي سُفْيَانُ الثَّوْرِي , عَنُ أَبِي الزِّنَادِ , قَالَ: «قُسِمَتْ مَوَارِيثُ أَصْحَابِ الْحَرَّةِ فَوَرِثَ الْأَحْيَاءُ مِنَ الْأَمْوَاتِ , وَلَمْ يَرِثِ الْأَمْوَاتُ مِنَ الْأَمْوَاتِ»
Sunan Daruquthni 4032: Dan Sufyan Ats-Tsauri mengabarkan kepadaku dari Abu Az-Zinad, dia berkata, "Harta warisan orang-orang yang terbunuh di Harrah dibagikan. Lalu orang-orang yang masih hidup mendapat warisan dari orang-orang yang meninggal, sedangkan yang meninggal tidak mewarisi dari yang meninggal."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٣٣: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ , نا بَحْرُ , نا ابْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ , «أَنَّ أُمَّ كُلْثُومٍ وَابْنَهَا زَيْدَ بْنَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ هَلَكَا فِي سَاعَةٍ وَاحِدَةٍ لَمْ يُدْرَ أَيُّهُمَا هَلَكَ قَبْلُ فَلَمْ يَتَوَارَثَا».
Sunan Daruquthni 4033: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Bahr menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Abdullah bin Umar bin Hafsh mengabarkan kepadaku, bahwa Ummu Kultsum dan anaknya, Zaid bin Umar bin Khaththab, keduanya meninggal bersamaan, tidak diketahui (dengan pasti) mana yang lebih dulu meninggal, maka keduanya tidak saling mewarisi.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٣٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدِ الْمُقْرِئُ , نا يَعْقُوبُ الدَّوْرَقِيُّ , نا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ , نا زَكَرِيَّا بْنُ إِسْحَاقَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ , عَنْ أَبِي الْمِنْهَالِ , عَنْ إِيَاسِ بْنِ عَبْدٍ وَلَهُ صُحْبَةٌ «أَنَّ قَوْمًا وَقَعَ عَلَيْهِمْ بَيْتٌ فَوَرِثَ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ»
Sunan Daruquthni 4034: Abdullah bin Muhammad bin Sa'id Al Muqri menceritakan kepada kami, Ya'qub Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami, Zakariyya bin Ishaq menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Abu Al Minhal, dari Iyas bin Abd, dan ia pernah berjumpa dengan Nabi SAW bahwa ada suatu kaum tertimpa rumah (lalu meninggal), kemudian sebagian mereka mewarisi sebagian lainnya.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٣٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ حَمْدَوَيْهِ , نا مَحْمُودُ بْنُ آدَمَ , نا سُفْيَانُ , عَنْ عَمْرٍو , عَنْ أَبِي الْمِنْهَالِ , عَنْ إِيَاسِ بْنِ عَبْدٍ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ بَيْتٍ سَقَطَ عَلَى نَاسٍ فَمَاتُوا , فَقَالَ: «يُوَرَّثُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ»
Sunan Daruquthni 4035: Muhammad bin Hamdawaih menceritakan kepada kami, Mahmud bin Adam menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Amr, dari Abu Al Minhal, dari Iyas bin Abd, bahwa ia ditanya tentang rumah yang (rubuh) menimpa banyak orang lalu mereka meninggal, dia menjawab, "Sebagian mereka mewarisi sebagian lainnya."
سنن الدارقطني ٤٠٣٦: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ , عَنْ جَابِرٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «لَا يَرِثُ الْمُسْلِمُ النَّصْرَانِيَّ إِلَّا أَنْ يَكُونَ عَبْدَهُ أَوْ أَمَتَهُ»
Sunan Daruquthni 4036: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Abdullah bin Wahb menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr mengabarkan kepadaku dari Ibnu Juraij, dari Abu Az-Zubair, dari Jabir, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang Islam tidak mewarisi orang nashrani, kecuali (bila nashrani itu sebagai) budak laki-lakinya atau budak perempuannya."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٣٧: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرٍ , وَأَبُو الْأَزْهَرِ , قَالَا: نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , أنا ابْنُ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ , عَنْ جَابِرٍ , قَالَ: «لَا يَرِثُ الْيَهُودِيُّ وَلَا النَّصْرَانِيُّ الْمُسْلِمَ , وَلَا يَرِثُهُمْ إِلَّا أَنْ يَكُونَ عَبْدَ الرَّجُلِ أَوْ أَمَتِهِ». مَوْقُوفٌ وَهُوَ الْمَحْفُوظُ
Sunan Daruquthni 4037: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Bisyr dan Abu Al Azhar menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Abu Az-Zubair mengabarkan kepadaku dari Jabir, dia berkata, "Orang yahudi dan orang Nashrani tidak mewarisi orang Islam, dan orang Islam juga tidak mewarisi mereka, kecuali bila (sebagai) budak laki-lakinya atau budak perempuannya." Hadits ini mauquf, namun terpelihara.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٣٨: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ مِهْرَانَ السَّوَّاقُ , نا أَبُو النَّصْرِ الْفَقِيهُ إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَيْمُونٍ , نا أَبُو غَسَّانَ , نا شَرِيكٌ , عَنْ أَشْعَثَ , عَنِ الْحَسَنِ , عَنْ جَابِرٍ , رَفَعَهُ قَالَ: «لَا نَرِثُ أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا يَرِثُونَا إِلَّا أَنْ يَرِثَ الرَّجُلُ عَبْدَهُ أَوْ أَمَتَهُ , وَتَحِلُّ لَنَا نِسَاؤُهُمْ وَلَا تَحِلُّ لَهُمْ نِسَاؤُنَا»
Sunan Daruquthni 4038: Ali bin Muhammad bin Yahya bin Mihran As-Sawwaq menceritakan kepada kami, Abu An-Nashr Al Faqih Ismail bin Abdullah bin Maimun menceritakan kepada kami, Abu Ghassan menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dari Asy'ats, dari Al Hasan, dari Jabir, secara marfu', dia berkata, "Kita tidak mewarisi ahli kitab dan mereka juga tidak mewarisi, kecuali seseorang (yakni seorang muslim) mewarisi budak laki-lakinya atau budak perempuannya. Dihalalkan bagi kita kaum wanita mereka namun tidak dihalalkan kaum wanita kita bagi mereka."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٣٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَتْحِ الْقَلَانِسِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ , نا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَتَوَارَثُ أَهْلُ مِلَّتَيْنِ شَتَّى مُخْتَلِفَتَيْنِ» , قَالَ: «وَالْمَرْأَةُ تَرِثُ مِنْ عَقْلِ زَوْجِهَا وَمَالِهِ , وَهُوَ يَرِثُ مِنْ عَقْلِهَا وَمَالِهَا إِلَّا أَنْ يَقْتُلَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ , فَإِنْ هُوَ قَتَلَهُ عَمْدًا لَمْ تَرِثْ مِنْ مَالِهِ وَلَا مِنْ دِيَتِهِ شَيْئًا , فَإِنْ قَتَلَ خَطَأً وَرِثَ مِنْ مَالِهِ وَلَمْ تَرِثْ مِنْ دِيَتِهِ شَيْئًا»
Sunan Daruquthni 4039: Muhammad bin Al Fath Al Qalanisi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ubaid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Umar menceritakan kepada kami, AdhDhahhak bin Utsman menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Pemeluk dua agama yang berbeda tidak saling mewarisi.' Beliau juga bersabda, 'Istri mewarisi diyat suaminya dan hartanya, dan suami juga mewarisi diyat istrinya dan hartanya, kecuali bila salah satunya membunuh yang lainnya. Bila salah satunya membunuh yang lain dengan sengaja maka ia tidak mewarisi sedikit pun dari diyatnya dan tidak pula dari hartanya. Dan bila dia membunuh dengan tidak sengaja maka dia mewarisi dari hartanya namun tidak mewarisi sedikit pun dari diyatnya'."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٤٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَتْحِ الْقَلَانِسِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ , نا مَخْرَمَةُ بْنُ بُكَيْرٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Sunan Daruquthni 4040: Muhammad bin Al Fath Al Qalanisi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ubaid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Umar menceritakan kepada kami, Makhramah bin Bukair menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi SAW dengan redaksi yang serupa.