سنن الدارقطني ٣٨٧١: نا أَبُو بَكْرٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ السَّرَخْسِيُّ , نا عَلِيُّ بْنُ عَاصِمٍ , نا خَالِدٌ , وَهِشَامٌ , عَنْ مُحَمَّدٍ , عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ , قَالَ: قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ: رَجُلٌ طَلَّقَ حَائِضًا؟ , قَالَ: " أَتَعْرِفُ ابْنَ عُمَرَ؟ , فَإِنَّهُ طَلَّقَ حَائِضًا , فَسَأَلَ عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ: «قُلْ لَهُ فَلْيُرَاجِعْهَا فَإِذَا حَاضَتْ ثُمَّ طَهُرَتْ فَإِنْ شَاءَ طَلَّقَ وَإِنْ شَاءَ أَمْسَكَ» , قُلْتُ: اعْتَدَدْتَ بِتِلْكَ التَّطْلِيقَةِ؟ , قَالَ: نَعَمْ
Sunan Daruquthni 3871: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ali As-Sarkhasi menceritakan kepada kami, Ali bin Ashim menceritakan kepada kami, Khalid dan Hisyam menceritakan kepada kami dari Muhammad, dari Khalid Al Hadzdza', dia menuturkan, "Aku pernah bertanya kepada Ibnu Umar tentang seorang laki-laki yang menalak (istrinya) yang sedang haid. Ia berkata, 'Apa engkau tahu Ibnu Umar? Dia telah menalak istrinya yang sedang haid, lalu Umar menanyakan kepada Nabi SAW (tentang hal itu), maka beliau bersabda, 'Katakan kepadanya (yakni Ibnu Umar) agar merujuknya. Bila dia (istrinya) haid lagi kemudian suci, (setelah itu) bila mau silakan menalak(nya), dan bila mau (silakan) menahannya.' Aku bertanya lagi, 'Apa engkau menghitung talak tersebut?' Ia menjawab, 'Ya'."
سنن الدارقطني ٣٨٧٢: نا أَبُو عُبَيْدٍ الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ زَنْجُوَيْهِ , نا نُعَيْمُ بْنُ حَمَّادٍ , عَنِ ابْنِ الْمُبَارَكِ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ رَاشِدٍ , نا سَلَمَةُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ أَبِيهِ , أَنَّهُ ذَكَرَ عِنْدَهُ أَنَّ الطَّلَاقَ الثَّلَاثَ بِمَرَّةٍ مَكْرُوهً , فَقَالَ: «طَلَّقَ حَفْصُ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْمُغِيرَةِ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ بِكَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ ثَلَاثًا , فَلَمْ يَبْلُغْنَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَابَ ذَلِكَ عَلَيْهِ , وَطَلَّقَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ امْرَأَتَهُ ثَلَاثًا فَلَمْ يَعِبْ ذَلِكَ عَلَيْهِ أَحَدٌ»
Sunan Daruquthni 3872: Abu Ubaid Al Qasim bin Ismail menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdul Malik bin Zanjawaih menceritakan kepada kami, Nu'aim bin Hammad menceritakan kepada kami dari Ibnu Al Mubarak, dari Muhammad bin Rasyid, Salamah bin Abu Salamah menceritakan kepada kami dari ayahnya, bahwa disebutkan kepadanya, bahwa talak tiga sekaligus adalah makmh, lalu ia berkata, "Hafsh bin Amr bin Al Mughirah menalak tiga istrinya, Fathimah binti Qais, dengan satu kalimat, lalu tidak ada khabar yang sampai kepada kami dari Nabi SAW (yang menyebutkan) bahwa beliau mencela perbuatannya itu. Abdurrahman bin Auf juga menalak tiga istrinya, dan tidak seorang pun yang mencela hal tersebut."
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٧٣: نا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , نا الْحَسَنُ بْنُ سَلَّامٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ , نا شَيْبَانُ , عَنْ فِرَاسٍ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , قَالَ: طَلَّقَ ابْنُ عُمَرَ امْرَأَتَهُ وَاحِدَةً وَهِيَ حَائِضٌ فَانْطَلَقَ عُمَرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ , فَأَمَرَهُ «أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يَسْتَقْبِلَ الطَّلَاقَ فِي عِدَّتِهَا وَتُحْتَسَبُ بِهَذِهِ التَّطْلِيقَةِ الَّتِي طَلَّقَ أَوَّلَ مَرَّةٍ»
Sunan Daruquthni 3873: Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sallam menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sabaq menceritakan kepada kami, Syaiban menceritakan kepada kami dari Firas, dari Asy-Sya'bi, dia berkata, "Ibnu Umar menalak istrinya satu kali ketika sedang haid, lalu Umar menemui Rasulullah SAW dan mengabarkan hal itu kepada beliau, maka beliau pun menyuruhnya merujuk istrinya, lalu talak itu berlaku pada iddah-nya. dan talak yang telah dijatuhkan pertama kali itu tetap dihitung."
سنن الدارقطني ٣٨٧٤: نا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ , نا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ , نا حَبَّانُ , نا ابْنُ الْمُبَارَكِ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ , فَأَتَى عُمَرُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ: إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ , قَالَ: «فَمُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا فَإِذَا طَهُرَتْ ثُمَّ حَاضَتْ ثُمَّ طَهُرَتْ فَإِنْ شَاءَ فَلْيُمْسِكْهَا وَإِنْ أَرَادَ أَنْ يُطَلِّقَهَا فَلَا يَغْشَاهَا , فَإِنَّهَا الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ تَعَالَى بِهَا»
Sunan Daruquthni 3874: Da'laj bin Ahmad menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, Habban menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Umar menceritakan kepada kami dari Nafi', dari'Ibnu Umar, bahwa ia pernah menalak istrinya yang sedang haid, lalu Umar mendatangi Rasulullah SAW, dan berkata, 'Sesungguhnya Abdullah telah menalak istrinya yang sedang haid.' Beliau pun bersabda, 'Suruhlah agar dia merujuknya. Bila telah suci lalu haid lagi kemudian suci lagi, (setelah itu) bila mau dia (boleh) menahannya, dan bila ingin menalaknya maka dia jangan mencampurinya, karena sesungguhnya itulah iddah yang telah diperintahkan Allah Ta'ala (sebagai waktu untuk menalak istri)'.
سنن الدارقطني ٣٨٧٥: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُوسُفُ بْنُ سَعِيدٍ , وَأَبُو حُمَيْدٍ , قَالَا: نا حَجَّاجٌ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ , أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَاصِمِ بْنِ ثَابِتٍ , أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ أُخْتَ الضَّحَّاكِ بْنِ قَيْسٍ أَخْبَرَتْهُ , «أَنَّهَا كَانَتْ عِنْدَ رَجُلٍ مِنْ بَنِي مَخْزُومٍ» , فَأَخْبَرْتُهُ «أَنَّهُ طَلَّقَهَا ثَلَاثًا وَخَرَجَ إِلَى بَعْضِ الْمَغَازِي»
Sunan Daruquthni 3875: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yusuf bin Sa'id dan Abu Humaid menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Hajjaj menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, Atha‘" mengabarkan kepadaku, Abdurrahman bin Ashim bin Tsabit mengabarkan kepadaku, bahwa Fathimah binti Qais, saudarinya Adh-Dhahhak bin Qais, memberitahukan kepadanya, bahwa ia pernah diperistri oleh seorang laki-laki dari bani Makhzum, lalu dia memberitahu bahwa laki-laki itu telah menalak tiga dirinya dan dia berangkat menuju suatu peperangan.
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٧٦: ثنا أَبُو أَحْمَدَ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْجُرْجَانِيُّ , نا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ السَّخْتِيَانِيُّ , نا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ رَاشِدٍ , عَنْ سَلَمَةَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنْ أَبِيهِ , أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ «طَلَّقَ امْرَأَتَهُ تُمَاضِرَ بِنْتَ الْأَصْبَغِ الْكَلْبِيَّةَ وَهِيَ أُمُّ أَبِي سَلَمَةَ ثَلَاثَ تَطْلِيقَاتٍ فِي كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ فَلَمْ يَبْلُغْنَا أَنَّ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِهِ عَابَ ذَلِكَ»
Sunan Daruquthni 3876: Abu Ahmad Muhammad bin Ibrahim Al Jurjani menceritakan kepada kami, Imran bin Musa bin Mujasyi' As-Sakhtiyani menceritakan kepada kami, Syaiban bin Farrukh menceritakan kepada kami, Muhammad bin Rasyid menceritakan kepada kami dari Salamah bin Abu Salamah bin Abdurrahman, dari ayahnya, bahwa Abdurrahman bin Auf menalak istrinya, Tumadhur binti Al Ashba' Al Kalbiyyah —yaitu ibunya Abu Salamah,— dengan talak tiga dalam satu kalimat. Lalu tidak ada khabar yang sampai kepada kami yang menyebutkan bahwa salah seorang sahabatnya mencela hal tersebut.
سنن الدارقطني ٣٨٧٧: قَالَ: وَنا سَلَمَةُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ أَبِيهِ , «أَنَّ حَفْصَ بْنَ الْمُغِيرَةِ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ تَطْلِيقَاتٍ فِي كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ , فَأَبَانَهَا مِنْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَبْلُغْنَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَابَ ذَلِكَ عَلَيْهِ».
Sunan Daruquthni 3877: Dia berkata: Dan Salamah bin Abu Salamah menceritakan kepada kami dari ayahnya, bahwa Hafsh bin Al Mughirah menalak istrinya, Fathimah binti Qais, pada masa Rasulullah SAW, dengan tiga talak dalam satu kalimat. Lalu Nabi SAW menyatakan itu sebagai talak bain (tidak dapat dirujuk kecuali dengan akad dan mahar baru), dan tidak ada khabar yang sampai kepada kami yang menyebutkan bahwa Nabi SAW mencela hal tersebut.
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٧٨: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرِ بْنِ مَطَرٍ , نا شَيْبَانُ , نا مُحَمَّدُ بْنُ رَاشِدٍ , بِإِسْنَادِهِ مِثْلَهُ فِي الْقَضِيَّتَيْنِ جَمِيعًا
Sunan Daruquthni 3878: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bisyr bin Mathar menceritakan kepada kami, Syaiban menceritakan kepada kami, Muhammad bin Rasyid menceritakan kepada kami, dengan isnadnya, seperti yang dikemukakan pada kedua kisah tadi.
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٧٩: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَبُو الْأَزْهَرِ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , أنا ابْنُ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي عِكْرِمَةُ بْنُ خَالِدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّ رَجُلًا طَلَّقَ امْرَأَتَهُ أَلْفًا , فَقَالَ: «يَكْفِيكَ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثٌ وَتَدَعُ تَسْعَمِائَةً وَسَبْعًا وَتِسْعِينَ»
Sunan Daruquthni 3879: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abu Al Azhar menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Ikrimah bin Khalid mengabarkan kepadaku dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa seorang laki-laki pernah menalak istrinya dengan seribu talak, maka ia berkata, "Cukup bagimu tiga saja dari itu dan tinggalkan yang sembilan ratus sembilan puluh tujuh (yang tersisa)."
سنن الدارقطني ٣٨٨٠: نا أَبُو بَكْرٍ , نا أَبُو حُمَيْدٍ الْمِصِّيصِيُّ , نا حَجَّاجٌ , نا شُعْبَةُ , أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ , قَالَ: سَمِعْتُ مَاهَانَ يَسْأَلُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ ثَلَاثًا , فَقَالَ سَعِيدٌ: سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ مِائَةً , فَقَالَ: «ثَلَاثٌ تُحَرِّمُ عَلَيْكَ امْرَأَتَكَ وَسَائِرُهُنَّ وِزْرٌ , اتَّخَذْتَ آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا»
Sunan Daruquthni 3880: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Abu Humaid Al Mishshishi menceritakan kepada kami, Hajjaj menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, Amr bin Murrah mengabarkan kepadaku, dia berkata: Aku mendengar Mahan menanyakan kepada Sa'id bin Jubair tentang seorang laki-laki yang menalak istrinya dengan tiga talak. Sa'id pun berkata, Ibnu Abbas pernah ditanya tentang seorang lakilaki yang menalak istrinya dengan seratus talak, maka ia berkata, "Tiga (talak) telah mengharamkan istrimu bagimu, sedangkan keseluruhannya adalah dosa. Engkau telah menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokkan."
Grade