سنن الدارقطني

Sunan Daruquthni

Sunan Daruquthni #3861

سنن الدارقطني ٣٨٦١: وَقُرِئَ عَلَى أَبِي الْقَاسِمِ بْنِ مَنِيعٍ وَأَنَا أَسْمَعُ , حَدَّثَكُمْ سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى الْأُمَوِيُّ , نا ابْنُ إِدْرِيسَ , عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ , عَنِ ابْنِ سِيرِينَ , عَنْ يُونُسَ أَبِي غَلَّابٍ , قَالَ: قِيلَ لِابْنِ عُمَرَ: أَكُنْتَ اعْتَدَدْتَ بِتِلْكَ التَّطْلِيقَةِ؟ , فَقَالَ: «وَمَالِي لَا أَعْتَدُّ بِهَا وَإِنْ كُنْتُ عَجَزْتُ وَاسْتَحْمَقْتُ»

Sunan Daruquthni 3861: Dibacakan kepada Abu Al Qasim bin Mani' dan aku mendengarkan, Sa'id bin Yahya Al Amawi menceritakan kepada kalian, Ibnu Idris menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Hassan, dari Ibnu Sirin, dari Yunus Abu Ghallab, dia berkata, "Dikatakan kepada Ibnu Umar, 'Apakah engkau menghitung talak tersebut?' Ia menjawab, 'Mengapa pula aku tidak menghitungnya? Kecuali bila aku tidak mampu dan dungu'."

Grade

Sunan Daruquthni #3862

سنن الدارقطني ٣٨٦٢: نا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ صَاعِدٍ , نا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ الْيَشْكُرِيُّ , وَيَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , قَالَا: نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ابْنِ عُلَيَّةَ , نا أَيُّوبُ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ , قَالَ: مَكَثْتُ عِشْرِينَ سَنَةً فَحَدَّثَنِي مَنْ لَا أَتَّهِمُ , أَنَّ ابْنَ عُمَرَ , طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ ثَلَاثًا «فَأُمِرَ أَنْ يُرَاجِعَهَا». فَجَعَلْتُ لَا أَتَّهِمُهُمْ وَلَا أَعْرِفُ الْحَدِيثَ حَتَّى لَقِيتُ أَبَا عَلَّابٍ يُونُسَ بْنَ جُبَيْرٍ الْبَاهِلِيَّ وَكَانَ ذَا ثَبَتٍ فَحَدَّثَنِي , أَنَّهُ سَأَلَ ابْنَ عُمَرَ فَحَدَّثَهُ أَنَّهُ طَلَّقَهَا وَاحِدَةً وَهِيَ حَائِضٌ «فَأُمِرَ أَنْ يُرَاجِعَهَا» , قَالَ: فَقُلْتُ لَهُ: «أَفَحُسِبَتْ عَلَيْهِ؟» , قَالَ: «فَمَهْ وَإِنْ عَجَزَ»

Sunan Daruquthni 3862: Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Muammal bin Hisyam Al Yasykuri dan Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ismail bin Ibrahim bin Ulayyah menceritakan kepada kami, Ayyub menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Sirin, dia berkata, "Aku tinggal selama dua puluh tahun, lalu orang yang tidak aku tuduh (berdusta) menceritakan kepadaku, bahwa Ibnu Umar menalak istrinya tiga kali yang sedang haid, lalu ia diperintahkan untuk merujuknya, maka aku tidak menuduh mereka (berdusta), namun aku tidak mengetahui hadits itu sampai aku berjumpa dengan Abu Ghallab Yunus bin Jubair Al Bahili, dia seorang yang teliti (mencari bukti). Dia kemudian menceritakan kepadaku, bahwa ia bertanya kepada Ibnu Umar, lalu Ibnu Umar pun menceritakan kepadanya, bahwa ia pernah menalak istrinya satu kali ketika sedang haid, lalu ia diperintahkan untuk merujuk istrinya." Dia lanjut berkata, "Lalu aku bertanya kepadanya, "Apakah (talak) itu dihitung?" Dia menjawab, 'Tentu, walaupun dia tidak mampu."

Grade

Sunan Daruquthni #3863

سنن الدارقطني ٣٨٦٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ مِرْدَاسٍ , نا أَبُو دَاوُدَ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , نا مَعْمَرٌ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنِ ابْنِ سِيرِينَ , أَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ جُبَيْرٍ , أَنَّهُ سَأَلَ ابْنَ عُمَرَ: كَمْ طَلَّقْتَ امْرَأَتَكَ؟ , قَالَ: «وَاحِدَةً»

Sunan Daruquthni 3863: Muhammad bin Yahya bin Mirdas menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ali menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Ibnu Sirin, Yunus bin Jubair mengabarkan kepadaku, bahwa ia bertanya kepada Ibnu Umar, "Berapa kali engkau menalak istrimu?" Ia menjawab, "Satu kali."

Grade

Sunan Daruquthni #3864

سنن الدارقطني ٣٨٦٤: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبٍ الْأَنْطَاكِيُّ , نا سَعِيدُ بْنُ مَسْلَمَةَ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ , عَنْ نَافِعٍ , أَنَّ ابْنَ عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ تَطْلِيقَةً فَاسْتَفْتَى عُمَرُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ «أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يُمْسِكَ حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُجَامِعُهَا , فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ أَنْ تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ»

Sunan Daruquthni 3864: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ghalib Al Anthaki menceritakan kepada kami, Sa'id bin Maslamah menceritakan kepada kami, Ismail bin Umayyah menceritakan kepada kami dari Nafi', bahwa Ibnu Umar pernah menalak istrinya satu kali ketika sedang haid, lalu Umar meminta fatwa kepada Rasulullah SAW, maka beliau pun menyuruhnya untuk merujuknya, kemudian menahannya hingga suci, lalu haid lagi satu kali, kemudian membiarkannya hingga suci lagi sebelum dicampuri. Itulah iddah yang diperintahkan Allah sebagai waktu untuk menalak istri.

Grade

Sunan Daruquthni #3865

سنن الدارقطني ٣٨٦٥: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَبُو الْأَزْهَرِ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ , نا أَبِي , عَنْ صَالِحٍ , نا نَافِعٌ , أَنَّ ابْنَ عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَذَهَبَ عُمَرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لِيُرَاجِعْهَا ثُمَّ لِيَتْرُكْهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ لِيُمْسِكْهَا حَتَّى تَحِيضَ ثُمَّ لِيَتْرُكْهَا حَتَّى تَطْهُرَ فَإِذَا طَهُرَتْ فَلْيُطَلِّقْهَا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا» , وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ بِهَا النِّسَاءَ أَنْ يُطَلَّقْنَ لَهَا»

Sunan Daruquthni 3865: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abu Al Azhar menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami dari Shalih, Nafi' menceritakan kepada kami, bahwa Ibnu Umar pernah menalak istrinya yang sedang haid, lalu Umar menemui Rasulullah SAW dan mengabarkan hal itu kepada beliau, maka Rasulullah SAW bersabda, "Dia hendaknya meruju istrinya, kemudian membiarkannya hingga suci, lalu menahannya hingga haid (lagi), dia kemudian membiarkannya hingga suci (lagi). Setelah suci, maka hendaknya dia menalaknya sebelum mencampurinya.'' Rasulullah SAW juga bersabda, "Itulah iddah yang diperintahkan Allah sebagai waktu untuk menalak istri'."

Sunan Daruquthni #3866

سنن الدارقطني ٣٨٦٦: نا أَبُو بَكْرٍ , نا أَبُو الْأَزْهَرِ , نا يَعْقُوبُ , نا أَبِي , عَنْ صَالِحٍ , نا نَافِعٌ , أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ «إِنَّمَا طَلَّقَ امْرَأَتَهُ تِلْكَ وَاحِدَةً».

Sunan Daruquthni 3866: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Abu Al Azhar menceritakan kepada kami, Ya'qub menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami dari Shalih, Nafi' menceritakan kepada kami, bahwa Abdullah (Ibnu Umar) pernah menalak istrinya itu satu kali.

Sunan Daruquthni #3867

سنن الدارقطني ٣٨٦٧: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِشْكَابَ , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , أنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , وَابْنُ أَبِي ذِئْبٍ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ حَائِضٌ , فَذَكَرَ عُمَرُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ ذَكَرَ نَحْوَهُ , قَالَ ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ فِي حَدِيثِهِ: «هِيَ وَاحِدَةٌ فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ أَنْ تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ»

Sunan Daruquthni 3867: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Isykab menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq dan Ibnu Abu Dzi'b mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa ia menalak istrinya yang sedang haid di masa Rasulullah SAW, lalu Umar menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW. Selanjutnya ia menyebutkan redaksi yang serupa. Ibnu Abu Dzi'b menyebutkan di dalam haditsnya, "Itu adalah satu (talak). Itulah iddah yang telah diperintahkan Allah sebagai waktu untuk menalak istri."

Sunan Daruquthni #3868

سنن الدارقطني ٣٨٦٨: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ السُّلَمِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ , نا زُهَيْرٌ , نا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَطْلِيقَةً وَاحِدَةً وَهِيَ حَائِضٌ , فَاسْتَفْتَى عُمَرُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , ثُمَّ ذَكَرَ نَحْوَهُ

Sunan Daruquthni 3868: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Yusuf As-Sulami menceritakan kepada kami, Ahmad bin Yunus menceritakan kepada kami, Zuhair menceritakan kepada kami, Musa bin Uqbah menceritakan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah menalak istrinya yang sedang haid satu kali pada masa Rasulullah SAW, lalu Umar meminta fatwa kepada Rasululah SAW. Selanjutnya ia menyebutkan redaksi yang serupa.

Sunan Daruquthni #3869

سنن الدارقطني ٣٨٦٩: نا أَبُو بَكْرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ السُّلَمِيُّ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى , أنا إِسْرَائِيلُ , عَنْ جَابِرٍ , عَنْ نَافِعٍ , عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَاحِدَةً , فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَنْ يُمْسِكَهَا حَتَّى تَطْهُرَ فَإِنْ شَاءَ طَلَّقَ وَإِنْ شَاءَ أَمْسَكَ» لَمْ يَذْكُرْ عُمَرَ.

Sunan Daruquthni 3869: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Ahmad bin Yunus As-Sulami menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Musa menceritakan kepada kami, Israel mengabarkan kepada kami dari Jabir, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah menalak istrinya satu kali, lalu Nabi SAW menyuruhnya menahan istrinya hingga suci. Setelah itu bila mau ia (boleh) menalak (nya) ,dan bila mau ia (boleh) menahannya (mempertahankannya)." tanpa menyebutkan Umar.

Grade

Sunan Daruquthni #3870

سنن الدارقطني ٣٨٧٠: نا أَبُو بَكْرٍ , نا عَيَّاشُ بْنُ مُحَمَّدٍ , نا أَبُو عَاصِمٍ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «هِيَ وَاحِدَةٌ»

Sunan Daruquthni 3870: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Ayyasy bin Muhammad menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Itu adalah satu (talak)."

Grade