سنن الدارقطني ٣٤٢١: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْعَطَّارُ أَبُو يُوسُفَ الْفَقِيهُ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , نا سُفْيَانُ , عَنْ أَبِي حَنِيفَةَ , عَنْ عَاصِمٍ , عَنْ أَبِي رَزِينٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , فِي الْمَرْأَةِ تَرْتَدُّ , قَالَ: «تُحْبَسُ وَلَا تُقْتَلُ»
Sunan Daruquthni 3421: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abu Bakar Al Aththar Abu Yusuf Al Faqih, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Abu Hanifah, dari Ashim, dari Abu Razin, dari Ibnu Abbas tentang wanita murtad, dia berkata, "Ia dipenjara dan tidak dibunuh."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٢٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِشْكَابَ أَبُو جَعْفَرٍ , ثنا أَبُو قَطَنٍ , نا أَبُو حَنِيفَةَ , عَنْ عَاصِمٍ , عَنْ أَبِي رَزِينٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: «لَا تُقْتَلُ النِّسَاءُ إِذَا هُنَّ ارْتَدَدْنَ عَنِ الْإِسْلَامِ»
Sunan Daruquthni 3422: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Asykab Abu Ja'far menceritakan kepada kami, Abu Qathan menceritakan kepada kami, Abu Hanifah menceritakan kepada kami dari Ashim, dari Abu Razin, dari Ibnu Abbas tentang wanita murtad, dia berkata, "Wanita tidak dibunuh jika keluar dari Islam."
سنن الدارقطني ٣٤٢٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ , نا أَبُو عَاصِمٍ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ عَاصِمٍ , عَنْ أَبِي رَزِينٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , فِي الْمَرْأَةِ تَرْتَدُّ قَالَ: «تُسْتَحْيَا». ثُمَّ قَالَ أَبُو عَاصِمٍ: نا أَبُو حَنِيفَةَ , عَنْ عَاصِمٍ بِهَذَا , فَلَمْ أَكْتُبْهُ وَقُلْتُ: قَدْ حَدَّثَتْنَا بِهِ عَنْ سُفْيَانَ يَكْفِينَا. وَقَالَ أَبُو عَاصِمٍ: نَرَى أَنَّ سُفْيَانَ الثَّوْرِيَّ إِنَّمَا دَلَّسَهُ عَنْ أَبِي حَنِيفَةَ فَكَتَبْتُهُمَا جَمِيعًا
Sunan Daruquthni 3423: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abbas bin Muhammad menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Ashim, dari Abu Razin, dari Ibnu Abbas, dia berkata tentang wanita murtad, "Ia dibujuk sampai malu." Abu Ashim kemudian berkata, "Abu Hanifah menceritakan kepada kami dari Ashim dengan redaksi yang sama, tapi aku tidak menulisnya." Aku berkata, "Anda telah menceritakan kepada kami dari Sufyan, itu sudah cukup." Ia menjawab, "Kami berpendapat bahwa Sufyan meriwayatkannya secara tadlis dari Abu Hanifah, maka dari itu aku menulis semuanya."
سنن الدارقطني ٣٤٢٤: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ رَاشِدٍ , عَنْ مَكْحُولٍ , عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ ذُؤَيْبٍ , عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ: «فِي الدَّامِيَةِ بَعِيرٌ , وَفِي الْبَاضِعَةِ بَعِيرَانِ , وَفِي الْمُتَلَاحِمَةِ ثَلَاثَةٌ مِنَ الْإِبِلِ , وَفِي السَّمْحَاقِ أَرْبَعٌ , وَفِي الْمُوضِحَةِ خَمْسٌ , وَفِي الْهَاشِمَةِ عَشْرٌ , وَفِي الْمُنَقِّلَةِ خَمْسُ عَشْرَةَ , وَفِي الْمَأْمُومَةِ ثُلُثُ الدِّيَةِ , وَفِي الرَّجُلِ يُضْرَبُ حَتَّى يَذْهَبَ عَقْلُهُ الدِّيَةُ كَامِلَةٌ , أَوْ يُضْرَبُ حَتَّى يَغْنَ وَلَا يُفْهَمَ الدِّيَةُ كَامِلَةٌ , أَوْ حَتَّى يُنَحَ فَلَا يُفْهَمَ الدِّيَةُ كَامِلَةٌ , وَفِي جَفْنِ الْعَيْنِ رُبْعُ الدِّيَةِ , وَفِي حَلَمَةِ الثَّدْيِ رُبْعُ الدِّيَةِ»
Sunan Daruquthni 3424: Muhammad bin Ismail Al Farisi menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Rasyid, dari Makhul, dari Qabishah bin Dzu'aib, dari Zaid bin Tsabit, (ia berkata), "Denda untuk damiyah adalah seekor unta. Untuk badhi'ah adalah dua ekor unta. Untuk mutalahimah adalah tiga ekor unta. Untuk simhaq adalah empat ekor unta. Untuk muwdhihah adalah lima ekor unta. Untuk hasyimah adalah sepuluh ekor unta. Untuk munaqqilah adalah lima belas ekor unta. Untuk ma‘mumah adalah sepertiga diyat. Bila seseorang dipukul hingga hilang akalnya maka ia mendapat satu diyat penuh. Atau kalau ia dipukul sampai hilang ingatan, maka ia mendapat satu diyat penuh. Atau kalau ia dipukul sampai lupa total, maka dia mendapat satu diyat penuh. Untuk satu kelopak mata adalah seperempat diyat. Untuk satu puting susu adalah seperempat diyat."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٢٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَرْمَلَةَ , أَنَّهُ سَمِعَ رَجُلًا مِنْ جُذَامٍ , يُحَدِّثُ عَنْ رَجُلٍ مِنْهُمْ يُقَالُ لَهُ عَدِيٌّ: أَنَّهُ رَمَى امْرَأَةً لَهُ بِحَجَرٍ فَمَاتَتْ , فَتَبِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَبُوكَ فَقَصَّ عَلَيْهِ أَمْرَهُ , فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَعْقِلُهَا وَلَا تَرِثُهَا»
Sunan Daruquthni 3425: Muhammad bin Ismail Al Farisi menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Yahya, dari Abdurrahman bin Harmalah, bahwa ia mendengar seorang dari Judzam menceritakan tentang seorang pria dari mereka yang bernama Adi. Adi ini pernah melempar istrinya dengan batu sampai mati. Ia kemudian mengikuti Rasulullah SAW di Tabuk dan menceritakan kejadiannya. Mendengar itu, Rasulullah SAW lalu berkata kepadanya, "Engkau menjadi Aqilah-nya tapi tidak mewarisinya.
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٢٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَزِيدَ الْحَنَفِيُّ , نا أَبُو مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ عُرْوَةَ , حَدَّثَنِي هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ , عَنْ عُرْوَةَ , أَنَّ مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ إِذْ كَانَ عَامِلًا عَلَى الْمَدِينَةِ أُتِيَ بِرَجُلٍ يَسْرِقُ الصِّبْيَانَ ثُمَّ يَخْرُجُ بِهِمْ فَيَبِيعَهُمْ فِي أَرْضٍ أُخْرَى , فَاسْتَشَارَ مَرْوَانُ فِي أَمْرِهِ , فَحَدَّثَهُ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ , عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِرَجُلٍ يَسْرِقُ الصِّبْيَانَ ثُمَّ يَخْرُجُ بِهِمْ فَيَبِيعَهُمْ فِي أَرْضٍ أُخْرَى , فَأَمَرَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فَقُطِعَتْ يَدُهُ» , فَأَمَرَ مَرْوَانُ بِالَّذِي يَسْرِقُ الصِّبْيَانَ فَقُطِعَتْ يَدُهُ. تَفَرَّدَ بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى , عَنْ هِشَامٍ , وَهُوَ كَثِيرُ الْخَطَأِ , عَلَى هِشَامٍ وَهُوَ ضَعِيفُ الْحَدِيثِ
Sunan Daruquthni 3426: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abdullah bin Muhammad bin Yazid Al Hanafi menceritakan kepada kami, Abu Musa Al Anshari menceritakan kepada kami, Abdullah bin Muhammad bin Yahya bin Urwah, Hisyam bin Urwah menceritakan kepadaku, dari Urwah bahwa Marwan bin Al Hakam ketika menjadi gubernur di Madinah dibawa kehadapannya seorang pria yang mencuri anak-anak kecil. Ia menjualnya di negri lain. Marwan kemudian minta pendapat dalam masalah ini lalu Urwah bin Az-Zubair menceritakan kepadanya dari Aisyah RA bahwa seorang pencuri anak-anak pernah dibawa kehadapan Rasulullah SAW. Orang itu juga menjual anakanak yang diculiknya ke negri lain. Rasulullah SAW lantas memerintahkan agar tangannya dipotong. Setelah itu Marwan pun memerintahkan agar tangan orang itu juga dipotong. Abdullah bin Yahya adalah satu-satunya perawi yang meriwayatkannya dari Hisyam, padahal dia itu banyak melakukan kekeliruan ketika meriwayatkan dari Hisyam. Lagipula Abdullah adalah perawi dha‘if.
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٢٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا مُوسَى بْنُ إِسْحَاقَ , نا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ , نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ , وَابْنُ نُمَيْرٍ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , أَنَّ إِنْسَانًا قُتِلَ بِصَنْعَاءَ , وَأَنَّ عُمَرَ قَتَلَ بِهِ سَبْعَةَ نَفَرٍ , وَقَالَ: «لَوْ تَمَالَأَ عَلَيْهِ أَهْلُ صَنْعَاءَ لَقَتَلْتُهُمْ بِهِ جَمِيعًا»
Sunan Daruquthni 3427: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Musa bin Ishaq menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id dan Ibnu Numair menceritakan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Sa'id bin Al Musayyab, bahwa pernah seseorang terbunuh di Shan‘a dan Umar menghukum mati tujuh orang (yang terlibat dalam pembunuhannya -penerj). Ia juga berkata, "Kalau pun semua penduduk Shan‘a terlibat dalam pembunuhannya, niscaya aku akan menghukum mati mereka semua."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٢٨: نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ أَبُو سَهْلٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ نَصْرِ بْنِ حُمَيْدِ بْنِ الْوَزَّاعِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ , نا يَزِيدُ بْنُ عَطَاءٍ , عَنْ سِمَاكٍ , عَنْ أَبِي الْمُهَاجِرِ [ص:280] عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمْيرَةَ مِنْ بَنِي قَيْسِ بْنِ ثَعْلَبَةَ , قَالَ: كَانَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ صَنْعَاءَ يَسْبِقُ النَّاسَ كُلَّ سَنَةٍ , فَلَمَّا قَدِمَ وَجَدَ مَعَ وَلِيدَتِهِ سَبْعَةَ رِجَالٍ يَشْرَبُونَ الْخَمْرَ , فَأَخَذُوهُ وَقَتَلُوهُ ثُمَّ أَلْقَوْهُ فِي بِئْرٍ , فَجَاءَ الَّذِي مِنْ بَعْدِهِ فَسُئِلَ عَنْهُ فَأُخْبِرَ أَنَّهُ مَضَى بَيْنَ يَدَيْهِ , قَالَ: فَذَهَبَ الرِّجَالُ إِلَى الْخَلَاءِ فَرَأَى ذُبَابًا يَلِجُ فِي خَرَقَ الرَّحَى ثُمَّ يَخْرُجُ مِنْهَا , فَعَرَفَ أَنَّ فِيهَا لَحْمًا , فَرَفَعَ الرَّحَى وَأَرْسَلَ إِلَى سَرِيَّةِ الرَّجُلِ , فَأَخْبَرَتْهُ بِالْقَوْمِ , فَكَتَبَ إِلَيْهِ عُمَرُ: «أَنِ اضْرِبْ أَعْنَاقَهُمْ أَجْمَعِينَ , وَاقْتُلْهَا مَعَهُمْ , فَإِنَّهُ لَوْ كَانَ أَهْلُ صَنْعَاءَ اشْتَرَكُوا فِي دَمِهِ قَتَلْتُهُمْ بِهِ»
Sunan Daruquthni 3428: Ahmad bin Muhammad bin Ziyad Abu Sahal menceritakan kepada kami, Ahmad bin Nashar bin Humaid bin Wazi' menceritakan kepada kami, Muhammad bin Aban menceritakan kepada kami, Yazid bin Atha‘ menceritakan kepada kami dari Simak, dari Abu Al Muhajir, dari Abdullah bin Amrah dari bani Qais bin Tsa'labah, dia berkata, "Ada seorang pria dari Shan'a' selalu memenangi lomba setiap tahunnya. Ketika pulang ia berpapasan dengan tujuh orang yang sedang mabuk bersama budak perempuannya. Ketujuh orang ini kemudian menangkap dan membunuhnya lalu melemparkan mayatnya ke dalam sumur. Temannya yang menyusul menanyakan keberadaannya, dan ia mendapat informasi bahwa temannya ini telah lewat. Temannya kemudian hendak pergi ke jamban, namun tiba-tiba ia melihat lalat muncul dari lubang. Ia lalu mengetahui bahwa ada daging di situ. Ia lantas mengangkat penutup lubang (dan menemukan mayat temannya). Setelah itu ia melapor ke keluarga korban, dan mereka meneruskannya kepada Umar. Umar lalu menulis surat kepada mereka untuk menghukum mati ketujuh pelaku pembunuhan tersebut. Bahkan kalaupun seluruh penduduk Shan'a terlibat pembunuhan itu maka mereka semua juga akan dihukum mati."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٢٩: وَنا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى , نا عَمْرُو بْنُ حَمَّادٍ , ح وَنا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , نا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْحُنَيْنِيُّ , نا عَمْرُو بْنُ حَمَّادِ بْنِ طَلْحَةَ , نا أَسْبَاطُ بْنُ نَصْرٍ , عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ , عَنْ حُمَيْدِ ابْنِ أُخْتِ صَفْوَانَ بْنِ أُمَيَّةَ , عَنْ صَفْوَانَ بْنِ أُمَيَّةَ , قَالَ: كُنْتُ نَائِمًا فِي الْمَسْجِدِ عَلَى خَمِيصَةٍ لِي ثَمَنُهَا ثَلَاثِينَ دِرْهَمًا , فَجَاءَ رَجُلٌ فَاخْتَلَسَهَا مِنِّي , فَأُخِذَ الرَّجُلُ فَأُتِيَ بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَأَمَرَ بِهِ لِيُقْطَعَ , فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ: أَتَقْطَعُهُ مِنْ أَجْلِ [ص:282] ثَلَاثِينَ دِرْهَمًا , أَنَا أَبِيعُهُ وَأُنْسِئُهُ ثَمَنَهَا , قَالَ: «أَلَا كَانَ هَذَا قَبْلَ أَنْ تَأْتِيَنِي بِهِ»
Sunan Daruquthni 3429: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Amr bin Hammad menceritakan kepada kami, (h) Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Husain Al Hunaini menceritakan kepada kami, Amr bin Hammad bin Thalhah menceritakan kepada kami, Asbath bin Nashr menceritakan kepada kami dari Simak bin Harb, dari Humaid —anak saudari Shafwan bin Umayyah—, dari Shafwan bin Umayyah, dia berkata, "Aku pernah tidur di masjid di atas kemejaku yang harganya 30 dirham. Kemudian datang seseorang mencurinya dariku. Orang itu kemudian ditangkap dan dibawa ke hadapan Rasulullah SAW. Beliau Lalu memerintahkan agar ia dihukum potong tangan. Aku lantas mendatangi beliau dan berkata, "Apa hanya gara-gara 30 dirham kita memotong tangannya? Baiklah aku memaafkan dirinya." Beliau bersabda, "Mengapa tidak engkau lakukan sebelum perkara itu sampai kepadaku?"
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٣٠: نا الْقَاضِي أَحْمَدُ بْنُ كَامِلٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ عُبَيدِ اللَّهِ الْنُرْسِيُّ , نا أَبُو نُعَيْمٍ النَّخَعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْعَرْزَمِيُّ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: كَانَ صَفْوَانُ بْنُ أُمَيَّةَ بْنِ خَلَفٍ نَائِمًا فِي الْمَسْجِدِ , ثِيَابُهُ تَحْتَ رَأْسِهِ , فَجَاءَ سَارِقٌ فَأَخَذَهَا , فَأُتِيَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَقَرَّ السَّارِقُ , فَأَمَرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْطَعَ , فَقَالَ صَفْوَانُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُقْطَعُ رَجُلٌ مِنَ الْعَرَبِ فِي ثَوْبِي؟ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفَلَا كَانَ هَذَا قَبْلَ أَنْ تَجِيءَ بِهِ» , ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اشْفَعُوا مَا لَمْ يَتَّصِلْ إِلَى [ص:283] الْوَالِي , فَإِذَا أُوصِلَ إِلَى الْوَالِي فَعَفَا فَلَا عَفَا اللَّهُ عَنْهُ» , ثُمَّ أَمَرَ بِقَطْعِهِ مِنَ الْمِفْصَلِ
Sunan Daruquthni 3430: Al Qadhi Ahmad bin Kamil menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ubaidillah An-Nursi menceritakan kepada kami, Abu Nu'aim An-Nakha'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ubaidullah Al Arzami menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Shafwan bin Umayyah bin Khalaf pernah tidur di masjid. Ketika itu ia menjadikan pakaiannya sebagai bantal, lalu ada pencuri yang mengambilnya. Pencuri itu kemudian dibawa kepada Nabi SAW dan beliau menyuruh agar tangannya dipotong. Shafwan lantas berkata, "Ya Rasulullah, apakah pantas dipotong tangan seorang Arab gara-gara mencuri pakaianku?" Beliau bersabda, "Kenapa tidak engkau maafkan sebelum ia dibawa kepadaku?" Setelah itu beliau bersabda, "Silahkan memaafkan (orang yang bersalah kepada kalian) sebelum perkaranya sampai kepada pihak yang berwenang, karena bila sudah sampai maka tidak bisa lagi dimaafkan." Beliau kemudian memerintahkan agar tangan pencuri tersebut dipotong sampai ke pergelangannya.
Grade