سنن الدارقطني ٣٦٦٩: نا أَبُو عَمْرٍو يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ حَفْصٍ , نا عَبْدَةُ , عَنِ الْأَعْمَشِ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ عَلْقَمَةَ , [ص:419] عَنْ عَبْدِ اللَّهِ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «لَاعَنَ بِالْخَمْلِ»
Sunan Daruquthni 3669: Abu Amr bin Yusuf bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Ismail bin Hafash menceritakan kepada kami, Abdah menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Abdullah bahwa Nabi SAW pernah menyelenggarakan li'an di atas permadani.
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٠: نا أَبُو عِيسَى يَعْقُوبُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ الدُّورِيُّ , نا حَفْصُ بْنُ عَمْرٍو , نا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ , عَنْ هِشَامٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّ هِلَالَ بْنَ أُمَيَّةَ قَذَفَ امْرَأَتَهُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَرِيكِ بْنِ السَّحْمَاءِ , فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْبَيِّنَةُ أَوْ حَدٌّ فِي ظَهْرِكَ» , فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا رَأَى أَحَدُنَا الرَّجُلَ عَلَى امْرَأَتِهِ يَنْطَلِقُ يَلْتَمِسُ الْبَيِّنَةَ , قَالَ: فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «الْبَيِّنَةُ وَإِلَّا فَحَدٌّ فِي ظَهْرِكَ» , قَالَ: فَقَالَ هِلَالُ بْنُ أُمَيَّةَ: وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنِّي لَصَادِقٌ وَلَيُنْزِلَنَّ اللَّهُ فِي أَمْرِي مَا يُبَرِّئُ بِهِ ظَهْرِي مِنَ الْحَدِّ , قَالَ: فَنَزَلَ جِبْرِيلُ فَأُنْزِلَتْ عَلَيْهِ {وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ} [النور: 6] حَتَّى بَلَغَ {وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ} [النور: 9] , قَالَ: فَانْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِمَا , قَالَ: فَجَاءَ فَقَامَ هِلَالُ بْنُ أُمَيَّةَ فَشَهِدَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ أَنَّ أَحَدَكُمَا كَاذِبٌ فَهَلْ مِنْكُمَا مِنْ تَائِبٍ؟» , فَقَامَتْ فَشَهِدَتْ فَلَمَّا كَانَ عِنْدَ الْخَامِسَةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَقِّفُوهَا فَإِنَّهَا مُوجِبَةٌ» - قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: - فَتَلَكَّأَتْ وَنَكَصَتْ حَتَّى ظَنَنَّا [ص:420] أَنَّهَا سَتَرْجِعُ , ثُمَّ قَالَتْ: لَا أَفْضَحُ قَوْمِي سَائِرَ الْيَوْمِ , قَالَ: فَمَضَتْ فَفُرِّقَ بَيْنَهُمَا , قَالَ: وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَبْصِرُوهَا فَإِنْ هِيَ جَاءَتْ بِهِ» - قَالَ هِشَامٌ: أَحْسَبُهُ قَالَ مِثْلَ قَوْلِ مُحَمَّدٍ: - «فَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أَكْحَلَ الْعَيْنَيْنِ سَابِغَ الْأَلْيَتَيْنِ مُدَمَلْجَ السَّاقَيْنِ فَهُوَ لِشَرِيكِ بْنِ سَحْمَاءَ» , قَالَ: فَجَاءَتْ بِهِ كَذَلِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَوْلَا مَا مَضَى مِنْ كِتَابِ اللَّهِ لَكَانَ لِي وَلَهَا شَأْنٌ»
Sunan Daruquthni 3670: Abu Isa, Ya'qub bin Muhammad bin Abdul Wahhab Ad-Dauri menceritakan kepada kami, Hafash bin Amr menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Adi menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas bahwa Hilal bim Umayyah menuduh istrinya selingkuh dengan Syarik bin As-Sahma' di sisi Rasulullah SAW. Nabi SAW kemudian bersabda, "harus ada bukti, kalau tidak kau akan dihukum cambuk." Ia berkata, "Ya Rasulullah, apakah jika seseorang melihat istrinya berselingkuh dengan laki-laki lain ia harus pergi dulu mengumpulkan bukti?" Itu membuat Nabi SAW kembali berkata kepadanya, "Bukti atau cambuk." Ia berkata, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku berkata jujur dan pasti Allah akan menurunkan wahyu tentang ini yang melepaskan diriku dari hukuman cambuk." Kemudian Jibril datang membawa wahyu yaitu ayat, "Dan orang-orang yang menuduh istrinya berzina ..., ia harus bersumpah bahwa murka Allah atas dirinya bila suaminya berkata benar.‟ (Qs. An-Nuur [24]: 6-9) Nabi SAW kemudian bangkit dan mengutus seseorang menemui keduanya (Hilal dan istrinya). Hilal datang dan bersedia memberi kesaksian, kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui bahwa salah satu dari kalian berdusta, apa ada yang ingin bertobat?" Istrinya kemudian berdiri dan memberi kesaksian. Ketika sampai pada sumpah kelima, Nabi SAW berkata, "Hentikan ia karena sumpah itu pasti terkabul." Ibnu Abbas berkata: Wanita itu agak gugup dan mundur, sampai-sampai kami mengira bahwa ia akan mencabut sumpahnya, tapi ia kemudian berkata, "Aku tak akan mencoreng aib di muka kaumku." Dan ia pun melanjutkan sumpahnya. Rasulullah SAW kemudian memisahkan keduanya dan bersabda, "Coba kalian perhatikan kalau ia melahirkan bayinya." Hisyam berkata: aku kira ia berkata sebagaimana kata Muhammad, Rasulullah SAW bersabda, "Kalau ia melahirkan bayi yang hitam matanya, besar pantatnya, betis yang berotot berarti ia anaknya Syarik bin As-Sahma‟ . Ternyata benar ia melahirkan bayi seperti itu, maka Nabi SAW bersabda, "Kalau saja bukan karena yang telah lalu (proses li'an) tentu aku sudah berurusan dengannya.
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧١: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا أَبُو نُعَيْمٍ , نا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ , عَنْ عِيسَى بْنِ عَاصِمٍ , قَالَ: سَمِعْتُ شُرَيْحًا , يَقُولُ: [ص:421] قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: «الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ؟» قُلْتُ: وَلِيُّ الْمَرْأَةِ , قَالَ: «لَا بَلْ هُوَ الزَّوْجُ»
Sunan Daruquthni 3671: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Abu Nu'aim menceritakan kepada kami, Jarir bin Hazim menceritakan kepada kami dari Isa bin Ashim, dia berkata: Aku mendengar Syuraih berkata: Ali bin Abu Thalib berkata kepadaku, "Yang ditangannya ada akad nikah." Aku berkata, "Wali si istri?" Ia menjawab, "Bukan, tapi suami." Maksudnya wanita itu bisa dirajam, karena terbukti selingkuh, tapi li‘an membuat ia bebas dan urusannya diserahkan kepada Allah saja.
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٢: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا شُجَاعُ بْنُ الْوَلِيدِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو , نا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَاطِبٍ , وَأَبُو سَلَمَةَ , أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ تَزَوَّجَ امْرَأَةً مِنْ بَنِي نَصْرٍ فَطَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا بِالصَّدَاقِ كَامِلًا , فَقَالَ: " أَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ مِنْهَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى {إِلَّا أَنْ يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ} [البقرة: 237] وَأَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ مِنْهَا " [ص:422].
Sunan Daruquthni 3672: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Syuja' bin Al Walid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr menceritakan kepada kami, Yahya bin Abdurrahman bin Hathib dan Abu Salamah menceritakan kepada kami, bahwa Jubair bin Muth'im menikahi seorang wanita bani Nadhar. Ia kemudian menceraikannya sebelum sempat menggaulinya, lalu mengirimkan pembayaran maharnya secara penuh dan berkata, "Aku lebih berhak memaafkan daripada dia." Allah Ta'ala berfirman, "Atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah." (Qs. Al Baqarah [2]: 237) Aku lebih berhak memaafkan daripada dia (istrinya -penerj)."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٣: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلَّى , نا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو , عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَاطِبٍ , عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ , بِهَذَا نَحْوَهُ
Sunan Daruquthni 3673: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Za'idah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Yahya bin Abdurrahman bin Hathib, dari Jubair bin Muth'im dengan redaksi yang sama.
سنن الدارقطني ٣٦٧٤: نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ , نا أَبُو النَّضْرِ , نا أَبُو سَعِيدٍ الْمُؤَدِّبُ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , قَالَ: [ص:423] تَزَوَّجَ جُبَيْرُ بْنُ مُطْعِمٍ امْرَأَةً فَطَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا فَقَرَأَ الْآيَةَ {إِلَّا أَنْ يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ} [البقرة: 237] , فَقَالَ: «أَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ مِنْهَا، فَسَلَّمَ إِلَيْهَا الْمَهْرَ كَامِلًا فَأَعْطَاهَا إِيَّاهُ»
Sunan Daruquthni 3674: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Abu An-Nadhar menceritakan kepada kami, Abu Sa'id Al Mu'addib menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr bin Al Qamah menceritakan kepada kami dari Abu Salamah, dia berkata, "Jubair bin Muth'im pernah menikahi seorang wanita yang kemudian ia ceraikan sebelum sempat menggaulinya dan ia membaca "Kecuali jika istri-istrimu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah. " (Qs. Al Baqarah [2]: 237) dan ia berkata, "Aku lebih berhak memaafkan daripada dia." Ia kemudian memberikan semua maharnya.
سنن الدارقطني ٣٦٧٥: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا بِشْرُ بْنُ مُوسَى , نا الْحُمَيْدِيُّ , نا سُفْيَانُ , نا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ , عَنْ عِيسَى بْنِ عَاصِمٍ , عَنْ زَاذَانَ , قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ: «الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ الزَّوْجُ». قَالَ سُفْيَانُ: وَكَانَ ابْنُ شُبْرُمَةَ يَقُولُ: هُوَ الزَّوْجُ
Sunan Daruquthni 3675: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Bisyir bin Musa menceritakan kepada kami, Al Humaidi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Jarir bin Hazim menceritakan kepada kami dari Isa bin Ashim, dari Zadzan, dia berkata: Ali berkata, "Orang yang memegang ikatan nikah adalah suami." Sufyan berkata, "Ibnu Syubrumah juga mengatakan bahwa ia adalah suami."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٦: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْجُرْجَانِيُّ مِنْ أَصْلِهِ , نا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ , نا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ , نا ابْنُ لَهِيعَةَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَلِيُّ عُقْدَةِ النِّكَاحِ هُوَ الزَّوْجُ»
Sunan Daruquthni 3676: Abdullah bin Ibrahim Al Jurjani menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, Qutaibah bin Sa'id menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi'ah menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Yang memiliki ikatan pernikahan adalah suami."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٧: نا ابْنُ مَخْلَدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الدَّقِيقِيُّ , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , نا وَرْقَاءُ بْنُ عُمَرَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , فِي قَوْلِهِ {إِلَّا أَنْ يَعْفُونَ} [البقرة: 237] , قَالَ: «أَنْ تَعْفُوَ الْمَرْأَةُ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ الْوَلِيُّ».
Sunan Daruquthni 3677: Ibnu Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdul Malik Ad-Daqiqi menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Warqa' bin Umar menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas tentang tafsir firman Allah, "Kecuali kalau ia memaafkan." dia berkata, "Maksudnya adalah istri memaafkan atau yang memiliki ikatan pernikahan, yaitu wali."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ الرِّفَاعِيُّ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ , عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ , عَنْ عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: هُوَ الزَّوْجُ. [ص:425]
Sunan Daruquthni 3678: Muhammad bin Abdullah bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam ArRifa'i menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami dari Hammad bin Salamah, dari Ammar bin Abu Ammar, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Maksudnya adalah suami."
Grade