بَابُ الْمَهْرِ

Bab Mahar

Sunan Daruquthni #3659

سنن الدارقطني ٣٦٥٩: نا أَبُو بَكْرٍ , نا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ , وَأَبُو إِبْرَاهِيمَ الْمُزَنِيُّ , قَالَا: عَنِ الشَّافِعِيِّ ,: قَالَ: «إِذَا أَسْلَمَ وَتَحْتَهُ أُخْتَانِ خُيِّرَ أَيَّهُمَا شَاءَ , فَإِنِ اخْتَارَ وَاحِدَةً ثَبَتَ نِكَاحُهَا وَانْفَسَخَ نِكَاحُ الْأُخْرَى , وَسَوَاءً كَانَ نَكَحَهُمَا فِي عُقْدَةٍ أَوْ فِي عَقْدٍ»

Sunan Daruquthni 3659: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Ar-Rabi' bin Sulaiman dan Abu Ibrahim Al Muzani menceritakan kepada kami dari Asy-Syafi'i, dia berkata, "Jika ia masuk Islam dan memiliki dua istri kakak beradik maka ia harus memilih salah satunya, jika ia memilih salah satu maka nikahnya ditetapkan sedangkan nikah yang lain batal, baik ia menikahinya sekaligus maupun dengan berlainan akad."

Grade

Sunan Daruquthni #3660

سنن الدارقطني ٣٦٦٠: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُوسُفُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ , ثنا حَجَّاجٌ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ , عَنِ الْمُلَاعَنَةِ وَعَنِ السُّنَّةِ فِيهَا عَنْ حَدِيثِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ أَنَّ رَجُلًا مِنَ الْأَنْصَارِ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ رَجُلًا وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهَا فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ يَصْنَعُ بِهَا؟ فَأَنْزَلَ اللَّهُ فِي شَأْنِهِمَا [ص:413] مَا ذُكِرَ فِي الْقُرْآنِ مِنْ أَمْرِ الْمُتَلَاعِنَيْنِ , فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «قَدْ قَضَى اللَّهُ فِيكَ وَفِي امْرَأَتِكَ» , فَتَلَاعَنَا فِي الْمَسْجِدِ وَأَنَا شَاهِدٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَتِ السُّنَّةُ بَعْدُ فِيهِمَا أَنْ يُفَرَّقَ بَيْنَ الْمُتَلَاعِنَيْنِ , وَكَانَتْ حَامِلًا فَأَنْكَرَهُ فَكَانَ ابْنُهَا يُدْعَى إِلَى أُمِّهِ ثُمَّ جَرَتِ السُّنَّةُ فِي أَنَّهَا تَرِثُهُ وَيَرِثُ مَا فَرَضَ اللَّهُ لَهُ مِنْهَا

Sunan Daruquthni 3660: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yusuf bin Sa'id bin Musallam menceritakan kepada kami, Hajjaj menceritakan kepada kami dari Abu Juraij, Ibnu Syihab memberitahukan kepadaku tentang mula 'anah dan bagaimana petunjuk Sunnah dalam hal itu, berkenaan dengan hadits Sahal bin Sa'd As-Sa'idi bahwa ada seorang pria Anshar pernah melapor kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Anda jika seorang laki-laki mendapati istrinya selingkuh dengan laki-laki lain lalu ia bunuh istrinya dari ia di-qishash? Atau bagaimana ia harus memperlakukan istrinya?" Maka Allah SWT menurunkan ayat tentang li‘an. Setelah itu Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Allah telah memberikan keputusan tentang dirimu dan istrimu." Mereka berdua kemudian melakukan Li‘an di masjid dan aku menjadi saksi di samping Rasulullah SAW. Sunnah yang berlaku ketika itu adalah setelah saling melakukan Li‘an, keduanya dipisah. (Jika) sang istri ternyata hamil lalu sang suami menolak mengakui sebagai anaknya, maka anak itu pun dinasabkan kepada ibunya. Kemudian, Sunnah yang berlaku juga adalah wanita tadi mewarisi anaknya dan anaknya memperoleh bagian warisan yang Allah tetapkan untuk ibunya.

Grade

Sunan Daruquthni #3661

سنن الدارقطني ٣٦٦١: نا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ دِينَارٍ , نا أَبُو الْأَحْوَصِ الْقَاضِي , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَائِذٍ , وَنا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْحِنَّائِيُّ , نا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَسَنِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَائِذٍ , نا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ , أَخْبَرَنِي ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , أَنَّ رَجُلًا مِنَ الْأَنْصَارِ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ قَذَفَ امْرَأَتَهُ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّدَ ذَلِكَ عَلَيْهِ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ فَأَنْزَلَ اللَّهُ آيَةَ الْمُلَاعَنَةِ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَيْنَ السَّائِلُ قَدْ نَزَلَ مِنَ اللَّهِ أَمْرٌ عَظِيمٌ» , فَأَبَى الرَّجُلُ إِلَّا أَنْ يُلَاعِنَهَا , وَأَبَتْ إِلَّا أَنْ تَدْرَأَ عَنْ نَفْسِهَا الْعَذَابَ , فَتَلَاعَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَمَّا هِيَ تَجِيءُ بِهِ أُصَيْفِرَ أُخَيْنِسَ مَنْسُولَ الْعِظَامِ فَهُوَ لِلْمُلَاعِنْ , وَأَمَّا تَجِيءُ بِهِ أَسْوَدَ كَالْجَمَلِ الْأَوْرَقِ فَهُوَ لِغَيْرِهِ» , فَجَاءَتْ بِهِ أَسْوَدَ كَالْجَمَلِ الْأَوْرَقِ , فَدَعَا بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَهُ لِعَصَبَةِ أُمِّهِ , وَقَالَ: «لَوْلَا الْأَيْمَانُ الَّتِي مَضَتْ لَكَانَ لِي فِيهِ كَذَا وَكَذَا» لَفْظُهُمَا وَاحِدٌ

Sunan Daruquthni 3661: Umar bin Abdul Aziz bin Dinar menceritakan kepada kami, Abu Al Ahwash Al Qadhi menceritakan kepada kami, Muhammad bin A'idz menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ahmad Al Hinna'i menceritakan kepada kami, Ja'far bin Muhammad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Muhammad bin A'idz menceritakan kepada kami, Al Haitsam bin Hamid menceritakan kepada kami, Tsaur bin Yazid mengabarkan kepadaku, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa ada seorang lakilaki Anshar dari bani Zuraiq menuduh istrinya selingkuh. Ia kemudian datang dan melaporkan hal itu kepada Nabi SAW sampai empat kali hingga turun ayat tentang li'an dan Rasulullah SAW bersabda, "Mana orang yang bertanya tadi? Allah telah menurunkan sesuatu yang sangat penting" Setelah itu pria tersebut bersedia melakukan li‘an dengan istrinya, sedangkan istrinya tidak bersedia dirajam. Akhirnya dilakukanlah li‘an. Rasulullah SAW berkata, "Kalau nanti anak yang lahir itu kulitnya kekuning-kuningan, berhidung agak pesek, dan tulangnya bertimbulan berarti dia anak suaminya, tapi bila hitam seperti unta abu-abu, berarti ia anak selingkuhan istrinya.'' Ternyata anak itu lahir hitam seperti unta abu-abu. Ia lantas dibawa menghadap kepada Rasulullah SAW dan beliau menasabkan anak itu kepada keluarga ibunya dan beliau bersabda, "Kalau bukan karena sumpah li'an kemarin, tentu aku sudah melakukan ini dan itu."

Grade

Sunan Daruquthni #3662

سنن الدارقطني ٣٦٦٢: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي عِيَاضُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , وَغَيْرُهُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ , قَالَ: «حَضَرْتُ الْمُتَلَاعِنَيْنِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَطَلَّقَهَا ثَلَاثَ تَطْلِيقَاتٍ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْفَذَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , وَكَانَ مِمَّا صَنَعَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُنَّةٌ فَمَضَتِ السُّنَّةُ بَعْدُ فِي الْمُتَلَاعِنَيْنِ يُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا ثُمَّ لَا يَجْتَمِعَانِ أَبَدًا»

Sunan Daruquthni 3662: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Abdullah bin Wahab menceritakan kepada kami, Iyadh bin Abdullah dan lainnya mengabarkan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dari Sahal bin Sa'd AsSa'idi, dia berkata, "Aku pernah menghadiri dua orang yang melakukan li‘an di masa Rasulullah SAW. Sang suami kemudian menjatuhkan talak tiga kepada istrinya dan Rasulullah SAW mengabulkannya, dan ia menjadi Sunnah dan berlakulah Sunnah antar suami istri yang melakukan li'an untuk dipisahkan dan tidak bisa bersatu lagi selamanya."

Grade

Sunan Daruquthni #3663

سنن الدارقطني ٣٦٦٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي حَسَّانَ , ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , نا الْوَلِيدُ , وَعُمَرُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الْوَاحِدِ , قَالَا: نا الْأَوْزَاعِيُّ , عَنِ الزُّبَيْدِيِّ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ , أَنَّ عُوَيْمِرَ الْعَجْلَانِيَّ قَالَ لِرَجُلٍ مِنْ قَوْمِهِ: سَلْ لِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَجُلٍ وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا فَذَكَرَ قِصَّةَ الْمُتَلَاعِنَيْنِ , وَقَالَ فِيهِ: فَتَلَاعَنَا فَفَرَّقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمَا , وَقَالَ: «لَا يَجْتَمِعَانِ أَبَدًا»

Sunan Daruquthni 3663: Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim bin Abu Hassan menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Al Walid dan Umar —yaitu Ibnu Abdul Wahid— menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Al Auza'i menceritakan kepada kami dari Az-Zubaidi, dari Az-Zuhri, dari Sahal bin Sa'd bahwa Uwaimir Al Ajlani berkata kepada seorang pria dari kaumnya, "Tanyakan kepada Rasulullah tentang seorang suami yang mendapati istrinya selingkuh dengan pria lain!" Ia kemudian menceritakan kisah kedua orang yang melakukan li'an dan ia berkata, "Mereka berdua saling melaknat dan Rasulullah SAW lalu memisahkan keduanya dan bersabda, 'Mereka berdua tidak bisa bersatu lagi selamanya'."

Sunan Daruquthni #3664

سنن الدارقطني ٣٦٦٤: نا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ , نا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ , نا أَبُو مُعَاوِيَةَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْمُتَلَاعِنَانِ إِذَا تَفَرَّقَا لَا يَجْتَمِعَانِ أَبَدًا»

Sunan Daruquthni 3664: Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Muhammad bin Utsman menceritakan kepada kami, Farwah bin Abu Al Maghra' menceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Zaid dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Dua orang yang saling li‟an jika berpisah maka tak lagi bisa bersatu"

Grade

Sunan Daruquthni #3665

سنن الدارقطني ٣٦٦٥: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُوسُفُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ , نا الْهَيْثَمُ بْنُ جَمِيلٍ , نا قَيْسُ بْنُ الرَّبِيعِ , عَنْ عَاصِمٍ , عَنْ أَبِي وَائِلٍ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ , وَقَيْسٍ , عَنْ عَاصِمٍ , عَنْ زِرٍّ , عَنْ عَلِيٍّ , وَعَبْدِ اللَّهِ , قَالَا: «مَضَتِ السُّنَّةُ فِي الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَنْ لَا يَجْتَمِعَانِ أَبَدًا»

Sunan Daruquthni 3665: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yusuf bin Sa'id bin Muslim menceritakan kepada kami, Al Haitsam bin Jamil menceritakan kepada kami, Qais bin Ar-Rabi' menceritakan kepada kami dari Ashim, dari Abu Wa'il, dari Abdullah dan Qais, dari Ashim, dari Zirr, dari Ali dan Abdullah, mereka berkata, "Telah berlaku Sunnah bahwa dua orang yang saling li‟an tidak akan bisa bersatu kembali."

Grade

Sunan Daruquthni #3666

سنن الدارقطني ٣٦٦٦: نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدٍ , نا الْحَسَنُ بْنُ عُتْبَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ هَانِئٍ , نا أَبُو مَالِكٍ , عَنْ عَاصِمٍ , عَنْ زِرٍّ , عَنْ عَلِيٍّ , وَعَبْدِ اللَّهِ , قَالَا: «مَضَتِ السُّنَّةُ أَنْ لَا يَجْتَمِعَ الْمُتَلَاعِنَانِ»

Sunan Daruquthni 3666: Ahmad bin Muhammad bin Sa'id menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Utbah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Hani' menceritakan kepada kami, Abu Malik menceritakan kepada kami dari Ashim, dari Zirr, dari Ali dan Abdullah, dia berkata, "Telah berlaku Sunnah bahwa tidak bisa disatukan dua orang yang telah melakukan li'an."

Sunan Daruquthni #3667

سنن الدارقطني ٣٦٦٧: نا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُوسَى بْنِ عِيسَى الْقَارِئُ , أنا قَعْنَبُ بْنُ مُحْرِزٍ أَبُو عَمْرٍو , نا الْوَاقِدِيُّ , نا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ , عَنْ عِمْرَانَ بْنِ أَبِي أُوَيْسٍ , قَالَ: [ص:418] سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جَعْفَرٍ , يَقُولُ: حَضَرْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ لَاعَنَ بَيْنَ عُوَيْمِرٍ الْعَجْلَانِيِّ وَامْرَأَتِهِ , فَرَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ تَبُوكَ وَأَنْكَرَ حَمْلَهَا الَّذِي فِي بَطْنِهَا , وَقَالَ: هُوَ لِابْنِ السَّحْمَاءِ , فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَاتِ امْرَأَتَكَ فَقَدْ نَزَلَ الْقُرْآنُ فِيكُمَا» , فَلَاعَنَ بَيْنَهُمَا بَعْدَ الْعَصْرِ عِنْدَ الْمِنْبَرِ عَلَى خَمْلٍ.

Sunan Daruquthni 3667: Abdul Aziz bin Musa bin Isa Al Qari‘, Qa'nab bin Muhriz Abu Amr mengabarkan kepada kami, Al Waqidi menceritakan kepada kami, Adh-Dhahhak bin Utsman menceritakan kepada kami dari Imran bin Abu Uwais, dia berkata: Aku pernah mendengar Abdullah bin Ja'far berkata, "Aku pernah hadir bersama Rasulullah SAW ketika terjadi li'an antara Uwaimir Al Ajlani dan istrinya. Rasulullah SAW ketika itu baru kembali dari Tabuk. Uwaimir lalu tidak mau mengakui anak yang dikandung istrinya dan ia berkata, 'Itu anaknya Ibnu Samha‘i Rasulullah SAW lantas berkata kepadanya, 'Bawa istrimu, karena Al Qur‟an telah turun menerangkan kasus kalian.‟ Mereka kemudian melakukan li'an setelah shalat Ashar di mimbar di atas hamparan permadani."

Grade

Sunan Daruquthni #3668

سنن الدارقطني ٣٦٦٨: نا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْحَوَّاضُ , نا مُحَمَّدُ بْنُ سَعْدٍ الْعَوْفِيُّ , نا الْوَاقِدِيُّ , بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ

Sunan Daruquthni 3668: Ahmad bin Isa Al Hawwadh menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sa'd Al Aufi menceritakan kepada kami, Al Waqidi menceritakan kepada kami dengan sanad dan redaksi yang sama.