بَابُ الْمَهْرِ

Bab Mahar

Sunan Daruquthni #3679

سنن الدارقطني ٣٦٧٩: نا ابْنُ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ , عَنْ إِسْرَائِيلَ , عَنْ خُصَيْفٍ , عَنْ مُجَاهِدٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: هُوَ الزَّوْجُ

Sunan Daruquthni 3679: Ibnu Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Ubaidullah menceritakan kepada –kami dari Israel, dari Khushaif, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Dia adalah suami."

Grade

Sunan Daruquthni #3680

سنن الدارقطني ٣٦٨٠: نا ابْنُ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ , نا ابْنُ مَهْدِيٍّ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ , عَنْ وَاصِلِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ , أَنَّ أَبَاهُ تَزَوَّجَ بِامْرَأَةٍ ثُمَّ طَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا فَأَرْسَلَ بِالصَّدَاقِ , وَقَالَ: «أَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ»

Sunan Daruquthni 3680: Ibnu Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Ibnu Mahdi menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Ja'far, dari Washil bin Sa'id, dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im bahwa ayahnya pernah menikahi seorang wanita kemudian menceraikannya sebelum sempat menggaulinya. Ia lalu mengirimkan maharnya (secara penuh) dan berkata, "Aku lebih berhak untuk memaafkan."

Sunan Daruquthni #3681

سنن الدارقطني ٣٦٨١: نا ابْنُ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ , نا عَبْدَةُ , عَنْ سَعِيدٍ , عَنْ قَتَادَةَ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , قَالَ: «الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ الزَّوْجُ»

Sunan Daruquthni 3681: Ibnu Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Abdah menceritakan kepada kami dari Sa'id, dari Qatadah, dari Sa'id bin Al Musayyab, dia berkata, "Maksud dari firman, 'Yang di tangannya ada ikatan pernikahan' (Qs. Al Baqarah [2]: 237) adalah suami."

Sunan Daruquthni #3682

سنن الدارقطني ٣٦٨٢: نا ابْنُ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ , نا أَبُو أُسَامَةَ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , عَنْ شُرَيْحٍ , قَالَ: «هُوَ الزَّوْجُ إِنْ شَاءَ أَتَمَّ لَهَا الصَّدَاقَ». وَكَذَلِكَ قَالَ نَافِعُ بْنُ جُبَيْرٍ , وَمُحَمَّدُ بْنُ كَعْبٍ , وَطَاوُسٌ , وَمُجَاهِدٌ , وَالشَّعْبِيُّ , وَسَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ , وَقَالَ إِبْرَاهِيمُ , وَعَلْقَمَةُ , وَالْحَسَنُ: «هُوَ الْوَلِيُّ»

Sunan Daruquthni 3682: Ibnu Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Abu Salamah menceritakan kepada kami dari Ismail, dari Asy-Sya'b, dari Syuraih, dia berkata, "Ia adalah suami. Jika si suami itu mau ia bisa membayar mahar secara penuh." Demikian pula pendapat Nafi' bin Jubair, Muhammad bin Ka'b, Thawus, Mujahid, AsySya'bi, dan Sa'id bin Jubair. Sedangkan Ibrahim dan Alqamah mengatakan bahwa ia adalah wali.

Sunan Daruquthni #3683

سنن الدارقطني ٣٦٨٣: نا أَبُو الْقَاسِمِ جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُرْشِدٍ الْبَزَّارُ , نا الْعَبَّاسُ بْنُ يَزِيدَ الْبَحْرَانِيُّ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , أنا مَعْمَرٌ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ ذُؤَيْبٍ , أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ سُئِلَ عَنِ الْأُخْتَيْنِ مِمَّا مَلَكَتِ الْيَمِينِ , فَقَالَ: «لَا آمُرُكَ وَلَا أَنْهَاكَ أَحَلَّتْهُمَا آيَةٌ وَحَرَّمَتْهُمَا آيَةٌ» , فَخَرَجَ السَّائِلُ فَلَقِيَ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " , قَالَ مَعْمَرٌ: أَحْسَبُهُ قَالَ: عَلِيٌّ فَقَالَ: مَا سَأَلْتَ عَنْهُ عُثْمَانَ , فَأَخْبَرَهُ بِمَا سَأَلَهُ وَبِمَا أَفْتَاهُ فَقَالَ لَهُ: «لَكِنِّي أَنْهَاكَ وَلَوْ كَانَ لِي عَلَيْكَ سَبِيلٌ ثُمَّ فَعَلْتَ لَجَعَلْتُكَ نَكَالًا»

Sunan Daruquthni 3683: Abul Ja'far bin Muhammad bin Mursyid Al Bazzar menceritakan kepada kami, Al Abbas bin Yazid Al Bahrani menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Qabishah bin Dzu'aib bahwa Utsman bin Affan pernah ditanya tentang dua saudari yang berstatus budak, ia menjawab, "Aku tidak menyuruh tidak juga melarang, satu ayat membolehkan tapi ayat lain mengharamkan." Yang bertanya pun keluar dan bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah SAW. Ma'mar berkata, "Aku kira ia adalah Ali." Ia berkata kepada yang bertanya tadi, "Apa yang engkau tanyakan kepada Utsman?" Ia kemudian menceritakan apa yang ditanya dan fatwa Utsman tentang hal itu. Ali berkata kepadanya, "Kalau aku melarangmu melakukan hal itu. Seandainya saja aku mempunyai kuasa atas dirimu, kemudian hal itu engkau lakukan, aku tentu akan menganggapmu kriminal."

Grade

Sunan Daruquthni #3684

سنن الدارقطني ٣٦٨٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى , نا ابْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي مَالِكٌ , وَيُونُسُ بْنُ يَزِيدَ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , أَنَّهُ سُئِلَ عَنِ الْمَرْأَةِ وَابْنَتِهَا مِنْ مِلْكِ الْيَمِينِ هَلْ تُوطَأُ إِحْدَاهُمَا بَعْدَ الْأُخْرَى , فَقَالَ عُمَرُ: «إِنِّي لَا أُحِبُّ أَنْ أُجِيزَهَا جَمِيعًا» وَنَهَاهُ

Sunan Daruquthni 3684: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Malik dan Yunus bin Yazid mengabarkan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dari Ubaidullah bin Abdullah, dari ayahnya, dari Umar bin Khaththab bahwa ia pernah ditanya tentang wanita dan anak gadisnya yang berstatus budak, "Bolehkah salah satu dari mereka digauli setelah sempat menggauli satunya lagi?" Umar berkata, "Aku berpandangan membolehkan menggauli keduanya makruh." Ia kemudian melarang hal itu.

Grade

Sunan Daruquthni #3685

سنن الدارقطني ٣٦٨٥: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلَّى , نا مُحَمَّدُ بْنُ جَابِرٍ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ , عَنْ غَرِيبٍ , قَالَ: قُلْتُ لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: إِنَّ عِنْدِي جَارِيَةً وَأُمَّهَا وَقَدْ وَلَدَتَا لِي كِلْتَاهُمَا فَمَا تَرَى , قَالَ: «آيَةٌ تَحِلُّ وَآيَةٌ تُحَرِّمُ وَلَمْ أَكُنْ أَفْعَلْهُ أَنَا وَلَا أَهْلُ بَيْتِي»

Sunan Daruquthni 3685: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla menceritakan kepada kami, Muhammad bin Jabir menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq, dari Arib, dia berkata: Aku pernah bertanya kepada Ali RA, "Aku mempunyai seorang budak wanita beserta ibunya. Keduanya telah melahirkan anak dariku, bagaimana pendapat Anda?" Ia menjawab, "Satu ayat menghalalkan dan yang lain mengharamkan, tapi aku dan keluargaku tidak akan melakukannya."

Grade

Sunan Daruquthni #3686

سنن الدارقطني ٣٦٨٦: نا أَبُو بَكْرٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلَّى , نا أَبُو الْأَحْوَصِ , عَنْ طَارِقٍ , عَنْ قَيْسٍ , قَالَ: قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ: أَيَقَعُ الرَّجُلُ عَلَى الْجَارِيَةِ وَابْنَتِهَا تَكُونَانِ مَمْلُوكِينَ لَهُ , قَالَ: «حَرَّمَتْهُمَا آيَةٌ وَأَحَلَّتْهُمَا آيَةٌ وَلَمْ أَكُنْ لِأَفْعَلَهُ»

Sunan Daruquthni 3686: Abu Bakar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla menceritakan kepada kami, Abu Al Ahwash menceritakan kepada kami dari Thariq, dari Qais, dia berkata: Aku berkata kepada Ibnu Abbas, "Bolehkah seseorang menyetubuhi ibu dan anak yang keduanya menjadi budaknya?" Ibnu Abbas berkata, "Satu ayat membolehkan dan ayat lain melarang, tapi aku tidak pernah melakukannya."

Grade

Sunan Daruquthni #3687

سنن الدارقطني ٣٦٨٧: نا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُبَشِّرٍ , نا أَبُو الْأَشْعَثِ , نا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ , نا الْحَجَّاجُ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «إِذَا تَزَوَّجَ الثَّيِّبَ فَلَهَا ثَلَاثٌ ثُمَّ تُقْسَمُ»

Sunan Daruquthni 3687: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Abu Al Asy'ats menceritakan kepada kami, Umar bin Ali menceritakan kepada kami, Al Hajjaj menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Jika seorang janda dinikahi maka ia berhak mendapat jatah ditemani selama tiga hari, setelah itu baru diadakan giliran."

Grade

Sunan Daruquthni #3688

سنن الدارقطني ٣٦٨٨: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ قِرَاءَةً عَلَيْهِ , نا حَاجِبُ بْنُ الْوَلِيدِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ , عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ أَبِي قِلَابَةَ , [ص:430] عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «لِلْبِكْرِ سَبْعَةُ أَيَّامٍ , وَلِلثَّيِّبِ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ ثُمَّ يَعُودُ إِلَى نِسَائِهِ»

Sunan Daruquthni 3688: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami dengan cara dibaca di hadapannya, Hajib bin Walid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Salamah menceritakan kepada kami, Ibnu Ishaq menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Anas, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Perawan mempunyai hak jatah giliran selama tujuh hari (setelah dinikahi), sedangkan janda tiga hari setelah itu baru menggilir antar istrinya.‖

Grade