Hadits Tentang Perjalanan Hidup

Musnad Ahmad #23163

مسند أحمد ٢٣١٦٣: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَلْعَبُ بِالْبَنَاتِ وَيَجِيءُ صَوَاحِبِي فَيَلْعَبْنَ مَعِي فَإِذَا رَأَيْنَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَمَّقْنَ مِنْهُ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُدْخِلُهُنَّ عَلَيَّ فَيَلْعَبْنَ مَعِي

Musnad Ahmad 23163: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair], dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: "Saya bermain dengan anak-anak kemudian datang teman-temanku lalu mereka ikut bermain denganku, dan jika mereka melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mereka bersembunyi dari beliau. Kemudian Rasulullah shallalahu'alaihiwasallam menyatukan mereka denganku dan mereka bermain-main denganku."

Grade

Musnad Ahmad #23164

مسند أحمد ٢٣١٦٤: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا اسْتَعَارَتْ مِنْ أَسْمَاءَ قِلَادَةً فَهَلَكَتْ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رِجَالًا فِي طَلَبِهَا فَوَجَدُوهَا فَأَدْرَكَتْهُمْ الصَّلَاةُ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَصَلَّوْا بِغَيْرِ وُضُوءٍ فَشَكَوْا ذَلِكَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التَّيَمُّمَ فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ لِعَائِشَةَ جَزَاكِ اللَّهُ خَيْرًا فَوَاللَّهِ مَا نَزَلَ بِكِ أَمْرٌ تَكْرَهِينَهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ لَكِ وَلِلْمُسْلِمِينَ فِيهِ خَيْرًا

Musnad Ahmad 23164: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] bahwa ia pernah meminjam kalung dari Asma` lalu hilang, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh orang-orang untuk mencarinya dan mereka mendapatkannya. Lalu tiba waktu shalat namun mereka tidak mendapatkan air, maka mereka shalat tampa wudhu dan mereka melaporkan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga akhirnya Allah Azzawajalla menurunkan ayat tayammum. Usaid bin Hudlair berkata kepada Aisyah: "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Demi Allah, tidaklah terjadi padamu sebuah perkara yang kamu tidak menyenanginya melainkan Allah akan menjadikan sebuah kebaikan di dalamnya untukmu dan kaum muslimin."

Grade

Musnad Ahmad #23169

مسند أحمد ٢٣١٦٩: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ غَالِبٍ قَالَ انْتَهَيْتُ إِلَى عَائِشَةَ أَنَا وَعَمَّارٌ وَالْأَشْتَرُ فَقَالَ عَمَّارٌ السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا أُمَّتَاهُ فَقَالَتْ السَّلَامُ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى حَتَّى أَعَادَهَا عَلَيْهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ أَمَا وَاللَّهِ إِنَّكِ لَأُمِّي وَإِنْ كَرِهْتِ قَالَتْ مَنْ هَذَا مَعَكَ قَالَ هَذَا الْأَشْتَرُ قَالَتْ أَنْتَ الَّذِي أَرَدْتَ أَنْ تَقْتُلَ ابْنَ أُخْتِي قَالَ نَعَمْ قَدْ أَرَدْتُ ذَلِكَ وَأَرَادَهُ قَالَتْ أَمَا لَوْ فَعَلْتَ مَا أَفْلَحْتَ أَمَّا أَنْتَ يَا عَمَّارُ فَقَدْ سَمِعْتَ أَوْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مَنْ زَنَى بَعْدَمَا أُحْصِنَ أَوْ كَفَرَ بَعْدَمَا أَسْلَم أَوْ قَتَلَ نَفْسًا فَقُتِلَ بِهَا

Musnad Ahmad 23169: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abi Ishaq] dari Abi Ishaq dari [Amru bin Ghalib] berkata: "Saya, Ammar, dan Al Asytar menemui [Aisyah], lalu 'Ammar berkata: 'ASSALAMU 'ALAIKI (semoga keselamatan atasmu) wahai ibu." Lalu (Aisyah) menjawab: "Keselamatan bagi orang yang mengikuti petunjuk hingga beliau mengulanginya sampai dua atau tiga kali." Kemudian (Ammar) Berkata: "Demi Allah sesungguhnya engkau adalah ibuku sekalipun engkau tidak suka." (Aisyah) Berkata: "Siapa yang bersamamu ini." ia menjawab: "Ini adalah Al Asytar." Dia berkata: "Apakah engkau yang hendak membunuh anak bibiku?" (Al Asytar) menjawab: "Ya, saya telah menginginkan hal itu dan 'Amr juga menginginkannya." (Aisyah) Berkata: "Kalau engkau melakukannya maka sungguh engkau tidak akan beruntung." Sedangkan engkau wahai Ammar, engkau telah mendengar atau aku sendiri telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal darah seorang muslim kecuali dengan tiga hal: orang yang berzina sesudah dia menikah, kafir sesudah ia masuk Islam, atau membunuh jiwa sehingga dibunuh karenanya."

Grade

Musnad Ahmad #23170

مسند أحمد ٢٣١٧٠: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مَالِكٌ يَعْنِي ابْنَ مِغْوَلٍ عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ بَشِيرٍ عَنْ شُرَيْحِ بْنِ هَانِىءٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمْ تَكُنْ صَلَاةٌ أَحْرَى أَنْ يُؤَخِّرَهَا إِذَا كَانَ عَلَى حَدِيثٍ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ وَمَا صَلَّاهَا قَطُّ فَدَخَلَ عَلَيَّ إِلَّا صَلَّى بَعْدَهَا أَرْبَعًا أَوْ سِتًّا وَمَا رَأَيْتُهُ يَتَّقِي عَلَى الْأَرْضِ بِشَيْءٍ قَطُّ إِلَّا أَنِّي أَذْكُرُ أَنَّ يَوْمَ مَطَرٍ أَلْقَيْنَا تَحْتَهُ بَتًّا فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى خَرْقٍ فِيهِ يَنْبُعُ مِنْهُ الْمَاءُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ فَذَكَرَ مِثْلَهُ قَالَ بَتًّا يَعْنِي النِّطَعَ فَصَلَّى عَلَيْهِ فَلَقَدْ رَأَيْتُ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ

Musnad Ahmad 23170: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Malik, yaitu Ibnu Maghwal] dari [Muqatil bin Basyir] dari [Syuraih bin Hani`] berkata: "Saya pernah bertanya kepada [Aisyah] mengenai sholat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia berkata: 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah memandang ideal untuk mengakhirkan sholat jika sedang berbicara selain sholat Isya` akhir, dan beliau tidak pernah mengerjakan sholat Isya` sama sekali dan tidak pernah menemuiku melainkan beliau shalat sesudahnya empat atau enam reka`at. Dan, saya tidak pernah melihat beliau berlindung dengan sesuatu di atas tanah, kecuali saya ingat pada hari turunnya hujan saya meletakkan selembar lempengan yang bawahnya terbuat dari kulit, maka seakan-akan saya melihat sebuah lubang yang memancarkan air darinya.' Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Malik], lalu dia menyebutkan seperti cerita di atas. Dia berkata: 'Battan artinya natha', yaitu selembar kain atau lempengan terbuat dari kulit, lalu beliau mendirikan shalat diatasnya dan saya telah melihat, (lantas menyebut makna semisal)."

Grade

Musnad Ahmad #23173

مسند أحمد ٢٣١٧٣: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِنْ كَانَ لَيَنْزِلُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْغَدَاةِ الْبَارِدَةِ ثُمَّ تَفِيضُ جَبْهَتُهُ عَرَقًا

Musnad Ahmad 23173: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah], dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: "Jika wahyu turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di pagi hari yang dingin, maka kening beliau mengeluarkan keringat."

Grade

Musnad Ahmad #23174

مسند أحمد ٢٣١٧٤: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا غِرْتُ عَلَى امْرَأَةٍ مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيجَةَ وَلَقَدْ هَلَكَتْ قَبْلَ أَنْ يَتَزَوَّجَنِي بِثَلَاثِ سِنِينَ لِمَا كُنْتُ أَسْمَعُهُ يَذْكُرُهَا وَلَقَدْ أَمَرَهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُبَشِّرَهَا بِبَيْتٍ مِنْ قَصَبٍ فِي الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ لَيَذْبَحُ الشَّاةَ ثُمَّ يُهْدِي فِي خُلَّتِهَا مِنْهَا

Musnad Ahmad 23174: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: "Saya tidak pernah cemburu terhadap seorang wanita melibihi cemburuku terhadap Khadijah, ia meninggal tiga tahun sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahiku. Saya sedemikian cemburu karena saya sering sekali mendengar beliau menyebut-nyebutnya, dan sungguh Tuhan-nya Azza wa jalla telah memerintahkan beliau untuk memberinya kabar gembira dengan rumah dari mutiara di syurga, dan jika beliau menyembelih kambing maka beliau menghadiahkannya kepada teman-teman dekatnya."

Grade

Musnad Ahmad #23176

مسند أحمد ٢٣١٧٦: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَزِعْتُ ذَاتَ لَيْلَةٍ وَفَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَدَدْتُ يَدِي فَوَقَعَتْ عَلَى قَدَمَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُمَا مُنْتَصِبَانِ وَهُوَ سَاجِدٌ وَهُوَ يَقُولُ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَأَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Musnad Ahmad 23176: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Muhammad bin Yahya] dari [Abdurrahman Al A'raj] dari [Aisyah] berkata: "Pada suatu malam saya merasa ketakutan dan aku merasa kehilangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka saya menjulurkan tanganku dan saya mendapatkan kedua telapak kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang keduanya berdiri tegak dalam keadaan beliau bersujud, dan beliau membaca: "AU'UDZU BIRIDLOOKA MIN SAKHOTHIKA WA A`UUDZU BI MU`AAFATIKA MIN `UQUUBATIKA WA A`UUDZU BIKA MINKA LAA UHSHII TSANAA`AN `ALAIKA ANTA KAMAA ATSNAITA `ALAA NAFSIKA (saya berlindung dengan ridlo-Mu dari murka-Mu dan saya berlindung dengan ampunan-Mu dari hukuman-Mu, dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu saya tidak bisa menghitung pujian untuk-Mu sebagaimana Engkau memuji untuk Diri-Mu sendiri)."

Grade

Musnad Ahmad #23177

مسند أحمد ٢٣١٧٧: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا جَاءَ نَعْيُ جَعْفَرِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ وَزَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَوَاحَةَ جَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْرَفُ فِي وَجْهِهِ الْحُزْنُ قَالَتْ عَائِشَةُ وَأَنَا أَطَّلِعُ مِنْ شَقِّ الْبَابِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ نِسَاءَ جَعْفَرٍ فَذَكَرَ مِنْ بُكَائِهِنَّ فَأَمَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْهَاهُنَّ فَذَهَبَ الرَّجُلُ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ قَدْ نَهَيْتُهُنَّ وَإِنَّهُنَّ لَمْ يُطِعْنَهُ حَتَّى كَانَ فِي الثَّالِثَةِ فَزَعَمْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ احْثُوا فِي وُجُوهِهِنَّ التُّرَابَ فَقَالَتْ عَائِشَةُ قُلْتُ أَرْغَمَ اللَّهُ بِأَنْفِكَ وَاللَّهِ مَا أَنْتَ بِفَاعِلٍ مَا قَالَ لَكَ وَلَا تَرَكْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Ahmad 23177: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Amrah] dari [Aisyah] berkata: "Tatkala datang berita gugurnya Ja`far bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah serta Abdulloh bin Rowahah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dan terlihat kesedihan di wajahnya." Aisyah bekata: "Saya melihat dari celah pintu ada seorang lelaki yang datang kepadanya seraya berkata: 'Wahai Rasulullah! sesungguhnya istri-istri Ja`far menangis.'" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya untuk melarang mereka. Lalu lelaki tersebut pergi kemudian ia datang lagi seraya berkata: "Sungguh saya telah melarang mereka namun mereka tidak menaatinya hingga yang ketiga kalinya (aku melarang mereka)." Lalu saya (Aisyah) mengira bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Taburkan debu ke wajah mereka." Lalu Aisyah berkata: "Celaka kamu, kamu tidak melakukan apa yang dikatakan beliau kepadamu, dan kamu juga tidak meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

Grade

Musnad Ahmad #23180

مسند أحمد ٢٣١٨٠: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ الْحَلْوَى وَيُحِبُّ الْعَسَلَ وَكَانَ إِذَا صَلَّى الْعَصْرَ دَارَ عَلَى نِسَائِهِ فَيَدْنُو مِنْهُنَّ فَدَخَلَ عَلَى حَفْصَةَ فَاحْتَبَسَ عِنْدَهَا أَكْثَرَ مِمَّا كَانَ يَحْتَبِسُ فَسَأَلْتُ عَنْ ذَلِكَ فَقِيلَ لِي أَهْدَتْ لَهَا امْرَأَةٌ مِنْ قَوْمِهَا عُكَّةَ عَسَلٍ فَسَقَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُ فَقُلْتُ أَمَا وَاللَّهِ لَنَحْتَالَنَّ لَهُ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِسَوْدَةَ وَقُلْتُ إِذَا دَخَلَ عَلَيْكِ فَإِنَّهُ سَيَدْنُو مِنْكِ فَقُولِي لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكَلْتَ مَغَافِرَ فَإِنَّهُ سَيَقُولُ لَكِ لَا فَقُولِي لَهُ مَا هَذِهِ الرِّيحُ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْتَدُّ عَلَيْهِ أَنْ يُوجَدَ مِنْهُ رِيحٌ فَإِنَّهُ سَيَقُولُ لَكِ سَقَتْنِي حَفْصَةُ شَرْبَةَ عَسَلٍ فَقُولِي لَهُ جَرَسَتْ نَحْلُهُ الْعُرْفُطَ وَسَأَقُولُ لَهُ ذَلِكَ فَقُولِي لَهُ أَنْتِ يَا صَفِيَّةُ فَلَمَّا دَخَلَ عَلَى سَوْدَةَ قَالَتْ سَوْدَةُ وَالَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَقَدْ كِدْتُ أَنْ أُبَادِئَهُ بِالَّذِي قُلْتِ لِي وَإِنَّهُ لَعَلَى الْبَابِ فَرَقًا مِنْكِ فَلَمَّا دَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكَلْتَ مَغَافِرَ قَالَ لَا قُلْتُ فَمَا هَذِهِ الرِّيحُ قَالَ سَقَتْنِي حَفْصَةُ شَرْبَةَ عَسَلٍ قُلْتُ جَرَسَتْ نَحْلُهُ الْعُرْفُطَ فَلَمَّا دَخَلَ عَلَيَّ قُلْتُ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ دَخَلَ عَلَى صَفِيَّةَ فَقَالَتْ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ فَلَمَّا دَخَلَ عَلَى حَفْصَةَ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا أَسْقِيكَ مِنْهُ قَالَ لَا حَاجَةَ لِي بِهِ قَالَ تَقُولُ سَوْدَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَاللَّهِ لَقَدْ حَرَمْنَاهُ قُلْتُ لَهَا اسْكُتِي

Musnad Ahmad 23180: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah], dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menyukai manisan dan madu. Jika selesai shalat biasanya beliau berkeliling ke rumah istri-istrinya, lalu mampir sebentar. Pada suatu ketika beliau mampir di rumah Hafshoh dan tertahan di sana lebih lama dari biasanya." Lalu saya bertanya penyebab hal itu, lalu beliau bersabda kepadaku: 'Bahwa Hafshoh diberi satu mangkuk madu oleh kerabatnya, maka ia menghidangkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu saya berkata: "Ketahuilah, demi Allah, Saya akan menggoda beliau." Lalu saya memberitahukan hal tersebut kepada Saudah dan saya berkata: "Jika beliau masuk menemuimu maka beliau akan mendekatimu, dan ketika itu katakan kepadanya: 'Wahai Rasulullah! Apakah Tuan habis makan maghofir? ' Maka beliau akan berkata kepadamu: 'Tidak.' Setelah itu katakan kepadanya: 'Lalu bau apa ini? ' Biasanya Beliau. tidak suka jika tercium bau tidak enak darinya, nanti pasti beliau akan bersabda kepadamu: 'Hafshoh telah mengihidangkan kepadaku seteguk madu.' Kemudian katakan kepadanya: 'Apakah lebahnya menghisap Urfuth.' Dan, saya juga akan mengatakan hal itu kepadanya dan kamu harus katakan seperti itu juga wahai Shofiyyah! Maka ketika Beliau. masuk menemui Saudah, Saudah berkata: 'Demi Dzat yang tiada Ilah selain Dia, hampir saja saya memulai kepada beliau dengan apa yang kamu (Aisyah) katakan kepadaku, karena ketika baru sampai di pintu, beliau takut kepadamu (Aisyah), maka tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. mendekat, saya berkata: 'Wahai Rasulullah! Apakah engkau telah makan maghofir? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. bersabda: 'Tidak.' Saya berkata: 'Bau apa ini? ' Beliau. bersabda: 'Hafshoh telah menghidangkan kepadaku seteguk madu.' Saya berkata: 'Apakah lebahnya telah menghisap urfuth? ' Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. masuk menemuiku (Aisyah), saya berkata kepadanya seperti itu juga. Kemudian beliau masuk menemui Shofiyyah dan shofiyyah juga mengatakan seperti itu. Maka ketika beliau masuk menemui Hafshoh, Hafshoh berkata kepadanya: 'Wahai Rasulullah, apakah engkau mau saya hidangkan madu lagi, Rosululloh shallallahu 'alaihi wa sallam. bersabda: 'Saya tidak butuh madu lagi.' dia berkata: Saudah berkata: 'Maha suci Allah, apakah kita telah mengharamkannya? ' saya berkata kepadanya: 'Diamlah!.'"

Grade

Musnad Ahmad #23181

مسند أحمد ٢٣١٨١: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا ذُكِرَ مِنْ شَأْنِي الَّذِي ذُكِرَ وَمَا عَلِمْتُ بِهِ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيَّ خَطِيبًا وَمَا عَلِمْتُ بِهِ فَتَشَهَّدَ فَحَمِدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَثْنَى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَشِيرُوا عَلَيَّ فِي نَاسٍ أَبَنُوا أَهْلِي وَايْمُ اللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَى أَهْلِي سُوءًا قَطُّ وَأَبَنُوهُمْ بِمَنْ وَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَطُّ وَلَا دَخَلَ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا وَأَنَا حَاضِرٌ وَلَا غِبْتُ فِي سَفَرٍ إِلَّا غَابَ مَعِي فَقَامَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ فَقَالَ نَرَى يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ تَضْرِبَ أَعْنَاقَهُمْ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ الْخَزْرَجِ وَكَانَتْ أُمُّ حَسَّانَ بْنِ ثَابِتٍ مِنْ رَهْطِ ذَلِكَ الرَّجُلِ فَقَالَ كَذَبْتَ أَمَا وَاللَّهِ لَوْ كَانُوا مِنْ الْأَوْسِ مَا أَحْبَبْتَ أَنْ تَضْرِبَ أَعْنَاقَهُمْ حَتَّى كَادُوا أَنْ يَكُونَ بَيْنَ الْأَوْسِ وَالْخَزْرَجِ فِي الْمَسْجِدِ شَرٌّ وَمَا عَلِمْتُ بِهِ فَلَمَّا كَانَ مَسَاءُ ذَلِكَ الْيَوْمِ خَرَجْتُ لِبَعْضِ حَاجَتِي وَمَعِي أُمُّ مِسْطَحٍ فَعَثَرَتْ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَقُلْتُ عَلَامَ تَسُبِّينَ ابْنَكِ فَسَكَتَتْ فَعَثَرَتْ الثَّانِيَةَ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَقُلْتُ عَلَامَ تَسُبِّينَ ابْنَكِ ثُمَّ عَثَرَتْ الثَّالِثَةَ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَانْتَهَرْتُهَا فَقُلْتُ عَلَامَ تَسُبِّينَ ابْنَكِ فَقَالَتْ وَاللَّهِ مَا أَسُبُّهُ إِلَّا فِيكِ فَقُلْتُ فِي أَيِّ شَأْنِي فَذَكَرَتْ لِي الْحَدِيثَ فَقُلْتُ وَقَدْ كَانَ هَذَا قَالَتْ نَعَمْ وَاللَّهِ فَرَجَعْتُ إِلَى بَيْتِي فَكَانَ الَّذِي خَرَجْتُ لَهُ لَمْ أَخْرُجْ لَهُ لَا أَجِدُ مِنْهُ قَلِيلًا وَلَا كَثِيرًا وَوَعَكْتُ فَقُلْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسِلْنِي إِلَى بَيْتِ أَبِي فَأَرْسَلَ مَعِي الْغُلَامَ فَدَخَلْتُ الدَّارَ فَإِذَا أَنَا بِأُمِّ رُومَانَ فَقَالَتْ مَا جَاءَ بِكِ يَا ابْنَتَهْ فَأَخْبَرْتُهَا فَقَالَتْ خَفِّضِي عَلَيْكِ الشَّأْنَ فَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَقَلَّمَا كَانَتْ امْرَأَةٌ جَمِيلَةٌ تَكُونُ عِنْدَ رَجُلٍ يُحِبُّهَا وَلَهَا ضَرَائِرُ إِلَّا حَسَدْنَهَا وَقُلْنَ فِيهَا قُلْتُ وَقَدْ عَلِمَ بِهِ أَبِي قَالَتْ نَعَمْ قُلْتُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَعْبَرْتُ فَبَكَيْتُ فَسَمِعَ أَبُو بَكْرٍ صَوْتِي وَهُوَ فَوْقَ الْبَيْتِ يَقْرَأُ فَنَزَلَ فَقَالَ لِأُمِّي مَا شَأْنُهَا قَالَتْ بَلَغَهَا الَّذِي ذُكِرَ مِنْ أَمْرِهَا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ أَقْسَمْتُ عَلَيْكِ يَا ابْنَتَهْ إِلَّا رَجَعْتِ إِلَى بَيْتِكِ فَرَجَعْتُ وَأَصْبَحَ أَبَوَايَ عِنْدِي فَلَمْ يَزَالَا عِنْدِي حَتَّى دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الْعَصْرِ وَقَدْ اكْتَنَفَنِي أَبَوَايَ عَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي فَتَشَهَّدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ يَا عَائِشَةُ إِنْ كُنْتِ قَارَفْتِ سُوءًا وَظَلَمْتِ تُوبِي إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَقَدْ جَاءَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَهِيَ جَالِسَةٌ بِالْبَابِ فَقُلْتُ أَلَا تَسْتَحْيِي مِنْ هَذِهِ الْمَرْأَةِ أَنْ تَقُولَ شَيْئًا فَقُلْتُ لِأَبِي أَجِبْهُ فَقَالَ أَقُولُ مَاذَا فَقُلْتُ لِأُمِّي أَجِيبِيهِ فَقَالَتْ أَقُولُ مَاذَا فَلَمَّا لَمْ يُجِيبَاهُ تَشَهَّدْتُ فَحَمِدْتُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَثْنَيْتُ عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قُلْتُ أَمَّا بَعْدُ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قُلْتُ لَكُمْ إِنِّي لَمْ أَفْعَلْ وَاللَّهُ جَلَّ جَلَالُهُ يَشْهَدُ إِنِّي لَصَادِقَةٌ مَا ذَاكَ بِنَافِعِي عِنْدَكُمْ لَقَدْ تَكَلَّمْتُمْ بِهِ وَأُشْرِبَتْهُ قُلُوبُكُمْ وَلَئِنْ قُلْتُ لَكُمْ إِنِّي قَدْ فَعَلْتُ وَاللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَعْلَمُ أَنِّي لَمْ أَفْعَلْ لَتَقُولُنَّ قَدْ بَاءَتْ بِهِ عَلَى نَفْسِهَا فَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَجِدُ لِي وَلَكُمْ مَثَلًا إِلَّا أَبَا يُوسُفَ وَمَا أَحْفَظُ اسْمَهُ { صَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ } فَأُنْزِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاعَتَئِذٍ فَرُفِعَ عَنْهُ وَإِنِّي لَأَسْتَبِينُ السُّرُورَ فِي وَجْهِهِ وَهُوَ يَمْسَحُ جَبِينَهُ وَهُوَ يَقُولُ أَبْشِرِي يَا عَائِشَةُ فَقَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَرَاءَتَكِ فَكُنْتُ أَشَدَّ مَا كُنْتُ غَضَبًا فَقَالَ لِي أَبَوَايَ قُومِي إِلَيْهِ قُلْتُ وَاللَّهِ لَا أَقُومُ إِلَيْهِ وَلَا أَحْمَدُهُ وَلَا أَحْمَدُكُمَا لَقَدْ سَمِعْتُمُوهُ فَمَا أَنْكَرْتُمُوهُ وَلَا غَيَّرْتُمُوهُ وَلَكِنْ أَحْمَدُ اللَّهَ الَّذِي أَنْزَلَ بَرَاءَتِي وَلَقَدْ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْتِي فَسَأَلَ الْجَارِيَةَ عَنِّي فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ مَا أَعْلَمُ عَلَيْهَا عَيْبًا إِلَّا أَنَّهَا كَانَتْ تَنَامُ حَتَّى تَدْخُلَ الشَّاةُ فَتَأْكُلَ خَمِيرَتَهَا أَوْ عَجِينَتَهَا شَكَّ هِشَامٌ فَانْتَهَرَهَا بَعْضُ أَصْحَابِهِ وَقَالَ اصْدُقِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَسْقَطُوا لَهَا بِهِ قَالَ عُرْوَةُ فَعِيبَ ذَلِكَ عَلَى مَنْ قَالَهُ فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ مَا أَعْلَمُ عَلَيْهَا إِلَّا مَا يَعْلَمُ الصَّائِغُ عَلَى تِبْرِ الذَّهَبِ الْأَحْمَرِ وَبَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ الَّذِي قِيلَ لَهُ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا كَشَفْتُ كَنَفَ أُنْثَى قَطُّ فَقُتِلَ شَهِيدًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَأَمَّا زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ فَعَصَمَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِدِينِهَا فَلَمْ تَقُلْ إِلَّا خَيْرًا وَأَمَّا أُخْتُهَا حَمْنَةُ فَهَلَكَتْ فِيمَنْ هَلَكَ وَكَانَ الَّذِينَ تَكَلَّمُوا فِيهِ الْمُنَافِقُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ كَانَ يَسْتَوْشِيهِ وَيَجْمَعُهُ وَهُوَ الَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ ومِسْطَحٌ وَحَسَّانُ بْنُ ثَابِتٍ فَحَلَفَ أَبُو بَكْرٍ أَنْ لَا يَنْفَعَ مِسْطَحًا بِنَافِعَةٍ أَبَدًا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ } يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ { أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ } يَعْنِي مِسْطَحًا { أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ } فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ بَلَى وَاللَّهِ إِنَّا لَنُحِبُّ أَنْ يُغْفَرَ لَنَا وَعَادَ أَبُو بَكْرٍ لمِسْطَحٍ بِمَا كَانَ يَصْنَعُ بِهِ

Musnad Ahmad 23181: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Ketika hal mengenai diriku disebut sedang aku tidak mengetahuinya maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. berdiri di depanku berkhutbah, Saya tidak mengetahuinya. Lalu beliau bersaksi dan memuji Allah 'azza wajalla. serta menyanjung-Nya dengan apa yang dimiliki oleh keluarganya. Kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du, tunjukkanlah kepadaku sekelompok orang yang mereka mencela keluargaku. Demi Allah, aku tidak mengetahui pada keluargaku ada kejelekan sama sekali. Mereka mencela orang yang demi Allah aku tidak mengetahui pada dirinya ada kejelekan sama sekali dan tidaklah masuk sama sekali ke rumahku kecuali aku juga berada ditempat itu dan tidaklah aku tidak ikut bersafar melainkan dia juga tidak ikut bersamaku." Lalu Sa'ad bin Mu'adz berdiri seraya berkata: "Kita melihat wahai Rasulullah, engkau pernah memenggal leher mereka." Kemudian berdirilah seorang lelaki dari Khazraj dan Ummu Hassan bin Tsabit termasuk dari golongan lelaki tersebut. Lalu dia berkata: "Engkau dusta, demi Allah, kalaulah mereka dari suku Aus, pasti engkau tidak mau memenggal leher mereka hingga mereka, antara suku Aus dan Khazraj berbuat kejahatan di masjid dan saya tidak mengetahuinya." Pada sore hari itu, saya dan Ummu Misthah keluar untuk menunaikan beberapa hajatku. Lalu dia tergelincir dan berkata: "Celaka Misthah." Kemudian saya berkata: "Kenapa engkau mencela anakmu?" Diapun terdiam. Lalu dia tergelincir yang kedua kalinya dan berkata: 'Celaka Misthah.' Kemudian saya berkata: 'Kenapa engkau mencela anakmu? ' lalu diapun tergelincir untuk yang ketiga kalinya dan diapun berkata: "Celaka Misthah." Kemudian aku menghardiknya dan aku berkata: "Kenapa engkau mencela anakmu?" Lalu dia berkata: "Demi Allah, Tidaklah aku mencelanya kecuali karena di depanmu. Saya berkata: "Pada hal apa." Lalu ia menceritakan kejadiannya kepadaku. Saya berkata: 'Ternyata ini.' Dia berkata: 'Ya.' Demi Allah, saya langsung pulang ke rumahku, maka yang seharusnya aku keluar bersama beliau, aku menjadi mengurung diri tidak pernah keluar dan tidak (pernah mau makan) baik sedikit atau banyak hingga saya merasakan sakit. kemudian saya berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.: 'Kirimlah aku ke rumah ayahku.' Kemudian beliau mengirim bersamaku seorang ghulam. Saya mau masuk rumah bila disertai Ummi Ruuman. Dia berkata: 'Apa yang terjadi denganmu? ' lalu saya mengabarkanya. Kemudian dia berkata: 'Rahasiakanlah perihal kamu, demi Allah, sedikit sekali seorang wanita cantik berada pada lelaki yang mencintainya sedang ia mempunyai beberapa bahaya kecuali karena mereka hasad. Saya (Aisyah RAh) Berkata: "Ayahku telah mengetahuinya." (Aisyah RAh) Berkata: "Ya." saya (Aisyah RAh) Berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. juga?" (Aisyah RAh) Berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. juga?" lalu saya menangis dan Abu Bakar pun mendengar suaraku, dan ia sedang berada di atas rumah membaca Al Qur'an. Akhirnya ia pun turun. Lalu dia (Abu Bakar RA) bertanya kepada ibuku: "Ada apa dengannya?" ia berkata: "Engkau sudah tahu permasalahannya." Akhirnya kedua mata ibukupun menangis. Lalu ayahku berkata: "Saya bersumpah wahai anakku, sebaiknya engkau kembali ke rumahmu." Lalu saya pulang dan dengan disertai oleh kedua orang tuaku, keduanya masik berada disisiku hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. menemuiku sesudah ashar. Sedangkan kedua orang tuaku mengelilingku di samping kanan dan kiri. Sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.pun menyaksikan hal itu dan beliau memuji Allah dengan apa yang dimiliki oleh keluarganya. Kemudian beliau bersabda: "Ammaba'd, wahai Aisyah, apabila engkau melakukan kejelekan dan kedzaliman maka bertaubatlah kepada Allah 'azza wajalla., karena Allah 'azza wajalla. akan menerima taubat dari para hambanya." Kemudian datanglah seorang wanita Anshar dan ia duduk di pintu. Lalu wanita tersebut berkata: "Tidakkah engkau malu terhadap wanita ini supaya dia mengatakan sesuatu." Lalu saya berkata kepada ayahku: "Jawab." Lalu ia berkata: "Apa yang harus saya katakan?" kemudian saya berkata kepada ibuku: "Jawab." Lalu ia berkata: "Apa yang harus saya katakan?" tatkala keduanya belum menjawabnya, saya bersaksi dan memuji Allah 'azza wajalla. dan mengagungkannya terhadap apa yang telah diberikan kepada kelurganya. Kemudian saya berkata: "Amma ba'd, demi Allah, sungguh bila saya berkata kepada kalian bahwa saya tidak melakukannya (kalian tidak akan percaya), padahal Allah Jalla Jalalah bersaksi akan kejujuranku, saya sudah tidak ada manfaatnya lagi berada di sisi kalian, kalian dan hati kalian tidak mempercayainya. Dan, jika saya mengatakan sesungguhnya saya telah melakukannya, sedangkan Allah Jalla Jalalah Maha Tahu kalau saya tidak melakukannya, sungguh kalian hanya akan mengatakan: 'Sungguh dia (Aisyah RAh) Telah mengakui sendiri perbuatannya.' Sesungguhnya saya, demi Allah, saya tidak mendapatiku dan kalian kecuali seperti bapaknya Yusuf dan saya tidak hafal namanya, (tidak ada yang dikatakan oleh bapaknya) kecuali sabar itu adalah baik dan Allah adalah tempat meminta pertolongan terhadap apa yang kalian tuduhkan. Kemudian diturunkanlah ayat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. dan sungguh saya melihat terpancar kebagahagiaan di wajahnya dan beliau mengusap keningnya seraya bersabda: "Kabarkanlah wahai Aisyah! Allah telah 'azza wajalla. telah menurunkan ayat yang menegaskan akan jauhnya engkau dari perbuatan tersebut." Sungguh ketika itu saya sangat marah. Lalu kedua orang tuaku berkata kepadaku: "Berdirilah kepada beliau." Saya berkata: "Demi Allah, saya tidak akan berdiri kepadanya, tidak akan memuji beliau, dan tidan akan memuji salah seorang dian kalian berdua. Kalian telah mengatakannya, kalian telah mengingkarinya dan merubahnya. Akan tetapi, aku hanya memuji Allah yang telah menurunkan ayat yang menjelaskan akan jauhnya aku dari perbuatan tersebut. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. datang ke rumahku dan bertanya kepada pembantu mengenaiku, maka ia berkata: "Tidak, demi Allah, Tidaklah saya mengetahui ada aib pada dirinya kecuali dia tidur lalu datang kambing dan memakan roti adonannya."Hisyam meragukan hal itu dan sebagian para sahabatpun mencelanya. (Hisyam) Berkata: "Jujurlah kamu mengenai diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. hingga mereka (para sahabat) meredahkannya. Urwah berkata: "Sungguh aib bagi orang yang mengatakan hal itu." Dia berkata: "Tidak, demi Allah, tidaklah saya mengetahui kecuali karena ia kehilangan emas, kemudian dia ditemukan oleh seorang lelaki dan diantarkan pulan yang kemudian dia mati syahid di jalan Allah." Aisyah berkata: "Adapun Zainab binti Jahzyin Allah telah menjaganya dengan agamnya, sehingga ia tidak pernah berkata kecuali kebaikan. Adapun saudar perempuannya, Hamnah, sungguh ia termasuk orang-orang yang celaka, dia bersekongkol dengan seorang munafik, Abdullah bin Ubay, dan dialah orang yang paling sombong di antara mereka. Dia mempengaruhi Misthah dan Hasan bin Tsabit. Lalu Abu Bakar bersumpah tidak akan pernah membantu Misthah selamanya. Lalu Allah 'azza wajalla. menurunkan ayat: Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu (yaitu Abu Bakar) bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah (yaitu Misthah), dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang lalu Abu Bakar berkata: benar, demi Allah, sungguh kami senang bila Allah mengampuni kita. Lalu dia mencabut apa-apa yang telah dikatakannya dan diperbuat olehnya kepada Misthah." Dan hendaknya bagi orang yang memiliki keutamaan dan kelapangan, yaitu Abu Bakar, untuk mendatangi para kerabatnya dan orang-orang miskin

Grade