مسند الشافعي ١١٠: أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنِ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ قَالَ: دَخَلْنَا عَلَى جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، وَقَالَ جَابِرٌ: كُنَّا نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ نَنْصَرِفُ فَنَأْتِي بَنِي سَلِمَةَ فَنَبْصُرُ مَوَاقِعَ النَّبْلِ
Musnad Syafi'i 110: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu bin Abu Dzi'b, dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi, dari Al Qa'qa bin Hakim, ia mengatakan: Kami pernah masuk menemui Jabir bin Abdullah, dan ia berkata, "Kami shalat bersama Nabi Muhammad , kemudian kami pulang dan sampai di perkampungan Bani Salimah, sedangkan kami masih dapat melihat tempat jatuhnya anak panah."117
مسند الشافعي ١١١: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَبِيدٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا تَغْلِبَنَّكُمُ الْأَعْرَابُ عَلَى اسْمِ صَلَاتِكُمْ، هِيَ الْعِشَاءُ، أَلَا إِنَّهُمْ يُعْتِمُونَ بِالْإِبِلِ»
Musnad Syafi'i 111: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Labid, dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Ibnu Umar bahwa Nabi pernah bersabda, “Jangan sekali-kali kalian terkalahkan oleh orang-orang Arab badui dalam menyebutkan nama shalat kalian, yaitu shalat Isya. Ingatlah, sesungguhnya mereka memasukkan ternaknya ke kandang di kala hari telah gelap.”118
مسند الشافعي ١١٢: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: إِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُصَلِّي الصُّبْحَ فَيَنْصَرِفْنَ النِّسَاءُ مُتَلَفِّعَاتٍ بِمُرُوطِهِنَّ، مَا يُعْرَفْنَ مِنَ الْغَلَسِ
Musnad Syafi'i 112: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Said 'Al Anshari, dari Umrah binti Abdurrahman, dari Aisyah , ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah telah melakukan shalat Subuh, sedangkan kaum wanita pulang memakai kain muruthnya (jilbabnya); mereka tidak dapat dikenali karena masih gelap.”119
مسند الشافعي ١١٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِالْمُزْدَلِفَةِ جَمِيعًا
Musnad Syafi'i 113: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Salim, dari bapaknya: Bahwa Rasulullah pernah shalat Magrib dan Isya di Mudzalifah dengan dijamak.120
مسند الشافعي ١١٤: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ، أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُمْ خَرَجُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ تَبُوكَ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْمَعُ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ، فَأَخَّرَ الصَّلَاةَ يَوْمًا ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا، ثُمَّ دَخَلَ، ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا
Musnad Syafi'i 114: Malik mengabarkan kepada kami dari Abu Zubair, dari Abu Ath-Thufail Amir bin Watsilah, bahwa Mu'adz bin Jabal pernah menceritakan kepadanya bahwa mereka (para sahabat) berangkat tersama Rasulullah pada tahun perang Tabuk, maka Rasulullah menjamak antara shalat Zhuhur dan shalat Ashar, serta antara shalat Maghrib dan shalat Isya. Mu'adz bin Jabal melanjutkan kisahnya: Pada suatu hari beliau mengakhirkan shalatnya dan berangkat, kemudian shalat Zhuhur dan shalat Ashar. Lalu beliau kembali dan berangkat lagi, kemudian shalat Maghrib dan shalat Isya dengan dijamak.121
مسند الشافعي ١١٥: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي ذُؤَيْبٍ الْأَسَدِيِّ قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ ابْنِ عُمَرَ إِلَى الْحِمَى فَغَرَبَتِ الشَّمْسُ فَهِبْنَا أَنْ نَقُولَ لَهُ: انْزِلْ فَصَلِّ، فَلَمَّا ذَهَبَ بَيَاضُ الْأُفُقِ وَفَحْمَةُ الْعِشَاءِ نَزَلَ فَصَلَّى ثَلَاثًا ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَيْنَا فَقَالَ: هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ
Musnad Syafi'i 115: Sufyin bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Najih, dari Ismail bin Abdurrahman bin Abu Dzuaib Al Asadi. Ia mengatakan: Kami pernah berangkat bersama Umar RA menuju Al Hima, lalu matahan pun tenggelam dan kami merasa segan kepadanya untuk mengatakan, "Turunlah untuk shalat!" Tetapi ketika putih cakrawala dan gelapnya permulaan malam hilang, ia turun lalu shalat 3 rakaat, kemudian salam; lalu ia shalat lagi 2 rakaat. kemudian salam. Setelah itu ia menoleh ke arah kami dan berkata “Demikianlah, aku pernah melihat Rasulullah SAW melakukannya."122
مسند الشافعي ١١٦: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ أَبَا بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ، فَوَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِفَّةً فَجَاءَ فَقَعَدَ إِلَى جَنْبِ أَبِي بَكْرٍ، فَأَمَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا بَكْرٍ وَهُوَ قَاعِدٌ، وَأَمَّ أَبُو بَكْرٍ النَّاسَ وَهُوَ قَائِمٌ
Musnad Syafi'i 116: Yahya bin Hassan mengabarkan kepada kami dari Hammad bin Salamah, dari Hisyam bin Urwah. dari ayahnya, dari Aisyah Bahwa Rasulullah memerintahkan Abu Bakar supaya shalat dengan orang-orang (sebagai imam). Tetapi Nabi merasa sakitnya sedikit ringan, lalu beliau keluar dan duduk di sebelah Abu Bakar sambil duduk. Maka, Rasulullah menjadi imam Abu Bakar sambil duduk, sedangkan Abu Bakar menjadi imam orang-orang sambil berdiri.123
مسند الشافعي ١١٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ يَقُولُ: حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ، أَنَّ عُبَيْدَ بْنَ عُمَيْرٍ اللَّيْثِيَّ حَدَّثَهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ أَبَا بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ الصُّبْحَ، وَأَنَّ أَبَا بَكْرٍ كَبَّرَ، فَوَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضَ الْخِفَّةِ فَقَامَ يَفْرِجُ الصُّفُوفَ. قَالَ: وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ لَا يَلْتَفِتُ إِذَا صَلَّى، فَلَمَّا سَمِعَ أَبُو بَكْرٍ الْحِسَّ مِنْ وَرَائِهِ عَرَفَ أَنَّهُ لَا يَتَقَدَّمُ إِلَى ذَلِكَ الْمَقْعَدِ إِلَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَخَنَسَ وَرَاءَهُ إِلَى الصَّفِّ، فَرَدَّهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَانَهُ، وَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جَنْبِهِ وَأَبُو بَكْرٍ قَائِمٌ يُصَلِّي، حَتَّى إِذَا فَرَغَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ: أَيْ رَسُولَ اللَّهِ، أَرَاكَ أَصْبَحْتَ صَالِحًا، وَهَذَا يَوْمُ بِنْتِ خَارِجَةَ، فَرَجَعَ أَبُو بَكْرٍ إِلَى أَهْلِهِ، فَمَكَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَانَهُ وَجَلَسَ إِلَى جَنْبِ الْحَجَرِ يُحَذِّرُ الْفِتَنَ، قَالَ: «إِنِّي وَاللَّهِ لَا يُمْسِكُ النَّاسُ عَلَيَّ شَيْئًا إِلَّا أَنِّي لَا أُحِلُّ إِلَّا مَا أَحَلَّ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ، وَلَا أُحَرِّمُ إِلَّا مَا حَرَّمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ، يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ، يَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ، اعْمَلَا لِمَا عِنْدَ اللَّهِ؛ فَإِنِّي لَا أُغْنِي عَنْكُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا»
Musnad Syafi'i 117: Abdul Wahab Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami, aku pernah mendengar Yahya bin Said mengatakan: Ibnu Abu Mulaikah menceritakan kepadaku bahwa Ubaid bin Umair Al-Laitsi pernah menceritakan kepadanya: Bahwa Rasulullah memerintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam orang-orang dalam shalat Subuh. Abu Bakar mulai bertakbir, dan Nabi merasa sakitnya sedikit ringan, lalu beliau bangkit menguak shaf-shaf. sedangkan Abu Bakar apabila sedang shalat tidak pernah menoleh. Tetapi ketika Abu Bakar mendengar adanya langkah dari arah belakangnya, ia mengetahui bahwa tidak ada yang berani maju ke tempat tersebut kecuali Rasulullah . Maka ia mundur ke belakang menuju shaf, tetapi Nabi mengembalikannya ke tempat semula. Lalu Rasulullah duduk di sebelahnya, sedangkan Abu Bakar berdiri. Setelah Abu Bakar menyelesaikan shalatnya ia berkata, “Wahai Rasulullah ! Kulihat engkau telah sembuh. Hari itu merupakan hari giliran anak perempuan Kharijah. Abu Bakar pulang ke rumah keluarganya, sementara Rasulullah tetap di tempatnya, duduk di dekat Hijir Ismail seraya memberikan peringatan akan datangnya berbagai macam fitnah. Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku, demi Allah, janganlah orang-orang berpegang terhadapku dengan sesuatu; tidak lain aku hanya menghalalkan apa yang dihalalkan oleh Allah dalam kitab-Nya, dan tidaklah aku mengharamkan kecuali hanya mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah di dalam kitab- Nya. Hai Fatimah, anak perempuan Rasulullah; hai Shafiyah, bibi Rasulullah , beramallah kamu berdua untuk pahala yang ada di sisi Allah. Aku tidak dapat berbuat untuk kamu berdua di hadapan Allah barang sedikit pun.”124
مسند الشافعي ١١٨: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ عَنْ يُونُسَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أُمِّهِ قَالَتْ: رَأَيْتُ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْجُدُ عَلَى وِسَادَةٍ مِنْ أَدَمٍ مِنْ رَمَدٍ بِهَا
Musnad Syafi'i 118: Orang yang dapat dipercaya mengabarkan kepada kami dari Yunus, dari Al Hasan, dari ibunya, ia berkata, “Aku melihat Ummu Salamah, istri Nabi SAW, sujud di atas bantal yang terbuat dari kulit” 125
مسند الشافعي ١١٩: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ بِلَالًا يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُنَادِيَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ» . وَكَانَ رَجُلًا أَعْمَى، لَا يُنَادِي حَتَّى يُقَالَ لَهُ: أَصْبَحْتَ أَصْبَحْتَ
Musnad Syafi'i 119: Sufyan mengabarkan kapada kami dari Az-Zuhri dari Salim dari bapaknya: Bahwa sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan waktu malam, maka makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan, dan ia adalah seorang lelaki buta dan tidaklah ia mengumandangkan adzan kecuali dikatakan kepadanya, 'Kamu telah memasuki waktu subuh, kamu telah memasuki waktu subuh.'" 126